Anda di halaman 1dari 2

Hepatoblastoma

1. Anamnesis dan pemfis


- anak laki-laki < anak perempuan, dengan rentang usia 3 bulan sampai 54 bulan (median
umur 7 bulan),
- Keadaan gizi semua pasien baik
- pasien datang dengan keluhan utama perut yang semakin membesar, dan disertai
venektasi
- Semua pasien menunjukkan hepatomegali,
- Niasa juga pasien ditemukan splenomegaly

2. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah tepi menunjukkan biasa menunjukan anemia; jumlah leukosit dan
trombosit normal.
- Pasien menunjukkan kadar ureum dan kreatinin darah yang normal.
- pasien menunjukan kadar bilirubin direk dan bilirubin indirek yang normal.

Karsinoma Hepatoseluler

1. Anamnesis dan pemfis


- di perut bagian kanan atas (nyeri dapat meluas ke punggung dan bahu)
- Pembengkakan perut akibat asites (cairan menumpuk dalam perut)
- Merasa kenyang atau kembung setelah makan
- Kehilangan berat badan tiba-tiba tanpa alas an
- Demam tinggi, kelelahan, mual dan muntah
- Penyakit kuning
- Feses berwarna pucat
- Kesehatan yang tiba-tiba memburuk pada pasien yang menderita hepatitis atau
sirosis kronis

2. Pemriksaan penunjang
- Tes darah – tes fungsi hati tidak normal dan penanda kanker spesifik (alfa-
fetoprotein) meningkat secara signifikan.
- Pencitraan diagnostik – ultrasound, CT scan, MRI atau Angiogram
- Biopsi hati – dapat dilakukan secara buta atau dipandu dengan teknik pencitraan
(ultrasound atau CT scan) atau pada penglihatan langsung (laparoskopi atau
terbuka)

Abses Hepar

1. Anamnesis dan pemfis


- Pada awal perjalanan penyakit, gejala klinis seringkali tidak spesifik.
- Gambaran klasik abses hati piogenik adalah nyeri perut terutama kuadran kanan atas
(92%),
- demam yang naik turun disertai menggigil (69%),
- penurunan berat badan (42%),
- muntah (43%),
- ikterus (21%) dan
- nyeri dada saat batuk (51%).
- gejala klinis muncul selama kurang dari dua minggu
- 14 Awitan abses soliter cenderung bertahap dan seringkali kriptogenik.
- Abses multipel berhubungan dengan gambaran sistemik akut dan penyebabnya lebih
bisa diidentifikasi.
- Hati teraba membesar dan nyeri bila ditekan pada 24% kasus.
- Adanya hepatomegali disertai nyeri pada palpasi merupakan tanda klinis yang paling
dapat dipercaya.
- Beberapa pasien tidak mengeluh nyeri perut kanan atas atau hepatomegali dan hanya
terdapat demam tanpa diketahui sebabnya.
- Ikterus hanya terjadi pada stadium akhir kecuali jika terdapat kolangitis supuratif.

2. Pemeriksaan penunjang
- Leukositosis ditemukan pada 66% pasien,
- sering disertai dengan anemia akibat infeksi kronis dan
- peningkatan laju endap darah.
- Kadar alkali fosfatase biasanya meningkat, hipoalbuminemia dan kadar enzim
transaminase yang sedikit meningkat.
- Foto polos dada dan abdomen memperlihatkan pembesaran hati, kadangkala tampak air
fluid level di dalam rongga abses dan diafragma kanan biasanya terangkat.
- pemeriksaan ultrasonografi dan CT scan. Kedua teknik pencitraan ini dapat menentukan
lokasi abses yang berukuran minimal 1 cm di parenkim hati. Alvarez dkk7 melaporkan
bahwa ultrasonografi mempunyai angka sensitivitas 94% sedangkan sensitivitas CT scan
99%. Meskipun demikian, ultrasonografi adalah metode pencitraan yang
direkomendasikan karena cepat, noninvasif, cost effective, dan dapat juga digunakan
sebagai pemandu aspirasi abses untuk diagnostik dan terapi. Ultrasonografi dan CT scan
juga dapat digunakan untuk memantau keberhasilan terapi. Pemantauan abses secara
serial dengan ultrasonografi atau CT scan hanya dilakukan jika pasien tidak memberi
respons yang baik secara klinis. Pemeriksaan biakan abses dapat menemukan bakteri
patogen pada 86% kasus, hasil biakan steril ditemukan Bakteri aerob gram negatif
ditemukan tumbuh pada 70% kasus dan yang paling sering adalah Escherichia coli.
Pemeriksaan biakan darah memberikan hasil positif pada 57%

Anda mungkin juga menyukai