Anda di halaman 1dari 6

NAMA : AYU SARA LUMBANRAJA

NIM : 18530027
JURUSAN : AKUNTANSI –S1
MATKUL : MANAJEMEN OPERASIONAL
KELAS : EKSEKUTIF
NAMA DOSEN : Drs. R. Supriasmono, MSIE
HARI/TGL : Sabtu / 27 Juni 2020

1. a. Hal –hal yang diperlukan untuk menetapkan keputusan tersebut ialah diperlukan input
berupa hasil riset pasar mengenai prilaku konsumen, teknologi,bhn baku dll.

b. Tahap tahap kehidupan produk(product Life Cycle/PLC) :

1) fase Perkenalan. Produk baru dikenal dipasar : Dalam meluncurkan produk


baru, manajemen pemasaran dapat membentuk suatu tingkat tinggi atau
rendah bagi setiap variabel pemasaran, seperti harga, promosi, distribusi, dan mutu
produk.
Ilustrasi : Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan level promosi
tinggi, Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi.
2) fase Pertumbuhan : Tahap ini ditandai dengan adanya peningkatan penjualan.
Konsumen awal merasa senang dan konsumen berikutnya mulai membeli.
Pesaing baru mulai memasuki pasar, harga bertahan atau sedikit turun, dan laba
meningkat.
Ilustrasi : Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan yang melakukan strategi
perluasan pasar akan memperkuat posisi persaingannya, tentu saja akan
menambah biaya yang cukup besar. Perusahaan dalam tahap pertumbuhan
akan menghadapi pilihan antara pangsa pasar yang besar dan keuntungan
saat ini yang tinggi. Dengan mengeluarkan uang untuk peningkatan produk
dan distribusi, perusahaan dapat menghadapi posisi yang dominan. Dengan
kata lain, perusahaan akan melepaskan keuntungan saat ini untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih besar pada tahap berikutnya.
3) fase Kematangan. Pesaing mulai bermunculan, produksi jmlh besar,perlu
pengendalian biaya untuk meningkatkan kemampu labaan. Pada tahap
kematangan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada
tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer
mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu
memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kematangan
ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi
persaingan.
Ilustrasi : Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan
lebih berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan
dan pada produk baru. Memodifikasi pasar dimana perusahaan berusaha
untuk memperluas pasar untuk merek yang mapan. Perusahaan mencoba
menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya.
4) fase Penurunan. Produk lama hampir mati, digantikan dgn produk baru.untuk itu
diperlukan pengembangan produk : Hampir semua jenis barang yang dihasilkan
oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti
dengan barang yang baru. Dalam tahap ini,barang baru harus sudah dipasarkan
untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing
sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena
permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera
ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat
beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas
2. a. Strategi proses adalah strategi transformasi INPUT menjadi OUTPUT. Tujuannya
untuk menemukan suatu cara membuat produk yg dpt memenuhi persyaratan konsumen
& spesifikasi produk yg berada dlm batasan biaya.

b. 4 (Empat) Strategi proses :

1) Fokus pd Proses. (Volume rendah, Variasi tinggi) adalah adalah sebuah fasilitas
produksi yang diorganisasikan di sekitar proses-proses untuk memfasilitasi
produksi bervolume rendah, tetapi keragamannya tinggi pada tempat yang disebut
“job shop”.
Fokus pada Proses (volume rendah, variasi tinggi) (contohnya Standard
Register)
- Menghasilkan produk dalam jumlah kecil dan keragaman tinggi
- Peralatan yang ada memiliki fungsi umum.
- Operator memiliki keterampilan umum dan luas.
- Terdapat banyak paduan kerja karena setiap pekerjaan berubah
- Persediaan bahan baku relatif tinggi dibandingkan nilai produk.
- Barang setengah jadi tinggi dibandingkan output.

2) Fokus pd Berulang (terdiri dari Bagian & Komponen) dalah proses produksi
yang menggunakan modul yang berorientasi pada produk. Modul adalah bagian
atau komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya yang sering berada dalam
proses yang kontinu. Lini proses berulang sama dengan lini perakitan klasik. Lini
yang digunakan secara luas di hampir seluruh perakitan mobil dan peralatan
rumah tangga, lebih terstruktur dan karenanya menjadi lebih tidak fleksibel
dibandingkan suatu fasilitas yang terfokus pada proses.
(contohnya Harley-Davidson)
- Pada jangka panjang produk yang terstandarisasi dengan beberapa pilihan
biasanya dihasilkan dari modul yang ada
- Peralatan bantu khusus digunakan di lini perakitan
- Karyawan dilatih seadanya.
- Operasi yang berulang mengurangi pelatihan dan perubahan dalam
panduan kerja
- Pergerakan unit diukur dalam satuan jam dan hari.
3) Fokus pd Produk (volume tinggi,variasi rendah) adalah fasilitas yang
diorganisasikan di sekeliling produk, sebuah proses berorientasi produk
bervolume tinggi, tetapi berkeragaman rendah. Proses ini juga disebut proses
kontinu sebab mempunya lintasan produksi yang sangat panjang dan continue.
(contohnya Nucor Steel)
- Menghasilkan produk dalam jumlah besar dan keragaman rendah
- Peralatan digunakan memilih fungsi khusus
- operator memiliki keterampilan yang tidak terlalu luas.
- Pesanan kerja dan paduan kerja sedikit karena mereka terstandardisasi
- Persediaan bahan baku relatif rendah dibandingkan nilai produk.

4) Mass Customization (volume tinggi, variasi tinggi) merupakan pembuatan produk


dan jasa yang dapat memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik secara
cepat dan murah. Namun, kustomisasi massal bukan hanya mengenai keragaman
produk, tetapi juga bagaimana secara ekonomis mengetahui apa yang diinginkan
pelanggan dan kapan pelanggan menginginkannya dengan tepat. Kustomisasi
massal memberikan kita keragaman produk yang biasanya dapat disediakan oleh
manufaktur bervolume rendah (fokus pada proses) dengan biaya seperti
manufaktur bervolume tinggi dan terstandardisasi (fokus pada produk)
(contohnya Dell Computer)
- Menghasilkan produk dalam jumlah besar dan keragaman tinggi
- Pergantian peralatan secara fleksibel.
- Operator yang fleksibel untuk dilatih melakukan kustomisasi jika
diperlukan
- Pesanan khusus membutuhkan banyak panduan kerja.
- Persediaan bahan baku relatif rendah dibandingkan nilai produk.
- Barang bergerak dengan cepat dalam fasilitas

3. a. Bahwa keputusan penetapan lokasi terkait dengan biaya merupakan salah satu
keputusan penting dlm M.opers.mengingat lokasi dlm M.opers. sangat mempengaruhi
Biaya,baik biaya tetap maupun biays variabel.
Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan.

b. Faktor factor yang mempengaruhi penetapan lokasi

1) Jarak dari lokasi sumber bahan baku maupun kepasar penjualan produk Analisis lokasi
disektor industri terfokus pada minimalisasi biaya, sementara fokus pada sektor jasa
ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan perusahaan
manufaktur mendapati biaya cenderung sangat berbeda diantar lokasi-lokasi yang
berbeda sementara perusahaan jasa mendapati lokasi sering lebih berdampak terhadap
pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu, bagi perusahaan jasa, lokasi yang
spesifik kerap lebih mempengaruhi pendapatan daripada mempengaruhi pendapatan
dari pada mempengaruhi biaya. Hal ini berarti fokus lokasi bagi perusahaan jasa
seharusnya adalah pada penetapan volume bisnis dan pendapatannya. Bagi sejumlah
perusahaan, berada pada lokasi yang dekat dengan pelanggan adalah sangat penting.
Organisasi jasa seperti toko obat, restoran, kantor pos, atau pencukur rambut
mendapati bahwa kedekatan pada pasar merupakan aktor lokasi utama. Perusahaan
manufaktur mendapati berdekatan dengan pelanggan ketika biaya pengiriman barang
jadi mahal atau sulit (mungkin disebabkan produk yang dikirim banyak, berat, atau
mudah pecah) merupakan hal yang sangat berguna. Selain itu dengan produksi yang
just in time pemasok menginginkan lokasi yang dekat dengan pelanggan.
2) Sumber2 yg diperlukan untuk pelaksanaan sistem operasional Perusahaan
menempatkan diri dekat dengan barang mentah dan pemasok karena (1) barang –
barang yang mudah busuk, (2) biaya transportasi, (3) jumlah produk yang sangat
banyak. Para penghasil roti, susu, sayur-sayuran dan makanan laut beku berhubungan
dengan barang mentah yang mudah busuk sehingga mereka kerap berlokasi dekat
pemasok. Perusahaan yang bergantung pada input yang berupa bahan mentah yang
berat atau yang berjumlah sama (seperti produsen baja yang menggunakan batu bara
dan biji besi) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal sehingga biaya
transportasi menjadi faktor utama Saat memutuskan sebuah lokasi,manajemen
mungkin tergiur dengan tingkat upah yang rendah pada suatu daerah. Dengan tingkat
pendidikan yang rendah atau kebiasaan kerja yang buruk, pekerja yang tidak terlatih
mungkin bukan merupakan hal yang baik bagi perusahaan walaupun upahnya rendah.
Demikian pula pekerja yang tidak dapat atau tidak konsisten dalam bekerja tidak
memberikan kebaikan bagi organisasi walaupun upahnya rendah
3) Kondosi lingkungan yg dpt menunjang Bagi sejumlah perusahaan, berada pada lokasi
yang dekat dengan pelanggan adalah sangat penting. Organisasi jasa seperti toko
obat, restoran, kantor pos, atau pencukur rambut mendapati bahwa kedekatan pada
pasar merupakan aktor lokasi utama. Perusahaan manufaktur mendapati berdekatan
dengan pelanggan ketika biaya pengiriman barang jadi mahal atau sulit (mungkin
disebabkan produk yang dikirim banyak, berat, atau mudah pecah) merupakan hal
yang sangat berguna. Selain itu dengan produksi yang just in time pemasok
menginginkan lokasi yang dekat dengan pelanggan. Kedekatan pada pesaing,
Mungkin terasa jika perusahaan-perusahaan juga senang berdekatan dengan para
pesaingnya. Kecenderungan yang disebut pengelompokan atau clustering yang sering
terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini
meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek, dan bakat
4. a. Bahwa persediaan merupakan salah satu asset bagi perusahaan Merupakan salah satu
Asset yg mahal dlm perusahaan shg upayanya meminimumkan biaya persediaanNamun
konsumen sering mengeluh kehabisan stock.
Padahal Fungsi Persediaan untuk melayani beberapa kepentingan perusahaan
(1)Penyelarasan antara Produksi & Distribusi.
(2)Antisipasi terhdp perubahan Harga & Inflasi
(3)Pemanfaatan potongan Harga krn kuantitas pembelian.

b. 3 (tiga) system pengendalian persediaan

1) ABC Analisis (Pareto Analysis)


Mengklasifikasikan Persediaan dlm 3 kategori dgn baris Volume & Biaya
Analisis ABC adalah metode pembuatan grup atau penggolongan berdasarkan
peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi menjadi 3 kelompok
besar yang disebut kelompok A, B dan C.
Kelompok A biasanya sejumlah 10-20% dari total item dan merepresentasikan 60-
70% total nilai. Kelompok B berjumlah 20% dari total item dan merepresentasikan
20% total nilai. Kelompok C biasanya berjumlah 60-70% dari total item dan
merepresentasikan 10-20% total nilai.
Pengelompokkan dengan menggunakan prinsip ini akan membantu seseorang untuk
bekerja lebih fokus pada item-item yang bernilai tinggi (grup A) dan memberikan
kontrol yg secukupnya untuk item-item yang bernilai rendah (grup C). Prinsip ABC
ini bisa digunakan dalam pengelolaan pembelian, stok barang, penjualan, dsb

Misal nya :

Kelompok A merupakan kelompok obat yang paling cepat laku dan dalam beberapa
kasus merupakan obat yang sangat mahal. Kelompok A merupakan kelompok
mayoritas obat di apotek, oleh karena itu kelompok A seharusnya di monitoring
dengan sangat ketat, agar tidak mudah dicuri orang. Obat seharusnya dikalkulasi
ulang paling sedikit 6 bulan.

Kelompok B merupakan obat yang penjualannya agak lambat dan dalam beberapa
kasus obat yang lebih murah dibandingkan kelompok A. Kelompok ini cukup di
kendalikan dengan menggunakan kartu stok saja, tidak perlu dimonitoring seketat
kelompok A.

Kelompok C adalah kelompok obat yang penjualannya paling lambat dan dalam
beberapa kasus merupakan obat yang paling murah dibandingkan kelompok A dan B.
Kelompok ini tidak perlu dimonitor terlalu ketat. Apoteker seharusnya secara
periodik memonitoring kelompok C untuk menentukan apakah obat tersebut
semestinya disingkirkan dari persediaan. Menyingkirkan kelompok C yang lambat
lakunya merupakan metode praktis mengurangi jumlah obat dan investasi persediaan

2) Akurasi Pencatatan
Pengelolaan persediaan yang baik, tidak terlepas dari dukungan pencatatan,
persediaan yg akurat. Baik akurasi pencatatan barang keluar maupun barang masuk ,
hal ini menjadi penting dalam system produksi dan persediaan, yang memampukan
perusahaan berfokus pada tindakan yg dibutuhkan selain itu, juga penting untuk
memastikan ketepatan pengambilan putusan terkait dengan pemesanan ,
penjadwalan , dan pengiriman, dan tak lupa memastikan keamanan ruang
penyimpanan
Aktivitas pencatatan persediaan barang merupakan sebuah hal yang sangat penting
dilakukan oleh setiap bisnis. Hal ini bertujuan untuk menjaga persediaan barang agar
selalu tersedia bagi konsumen dan juga penting untuk memudahkan perhitungan
modal dan keuntungan perusahaan

3) Just in Time (JIT)


Just In Time atau  sering disingkat dengan JIT adalah suatu sistem produksi yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan pada waktu yang tepat sesuai
dengan jumlah yang dikehendaki oleh pelanggan tersebut
Dalam menjalankan sistem produksi Just In Time atau sistem produksi JIT ini,
diperlukan ketelitian dalam merencanakan jadwal-jadwal produksi mulai jadwal
pembelian bahan produksi, jadwal penerimaan bahan produksi, jadwal jalannya
produksi, jadwal kesiapan produk hingga ke jadwal pengiriman barang jadi. Pada
umumnya, perusahaan-perusahaan manufakturing modern saat ini menggunakan
berbagai perangkat lunak (Software) yang canggih dalam merencanakan jadwal
produksi yang didalamnya juga termasuk mengeluarkan pesanan pembelian (purchase
order) dan pengendalian jumlah persedian (Inventory). Software Produksi tersebut
juga dapat melakukan penukaran informasi mulai dari Pemasok (vendor) hingga ke
Pelanggan (Customer) melalui Electronic Data Interchange (EDI) untuk memastikan
kebenaran sampai ke data-data yang paling rinci (detail).
Kebenaran dan ketepatan waktu pengiriman bahan-bahan produksi sangat diperlukan
dalam Sistem Produksi JIT ini. Contoh pada sebuah perusahaan manufaktur
Handphone, perusahaan tersebut harus dapat menerima jumlah dan model LCD
display yang benar dan dibutuhkan untuk satu hari produksi, pemasok LCD Display
tersebut diharapkan untuk dapat mengirimkannya dan tiba di gudang produksi dalam
batas waktu yang sangat singkat. Sistem permintaan bahan-bahan Produksi demikian
biasanya disebut dengan “Pull System” atau “Sistem Tarik”.

Anda mungkin juga menyukai