PENDAHULUAN
1.1 Software R
R merupakan implementasi dari bahasa pemrograman S dikombinasikan
dengan semantik scoping leksikal terinspirasi oleh Skema. S diciptakan oleh John
Chambers sementara pada Bell Labs. R diciptakan oleh Ross Ihaka dan Robert
Gentleman di University of Auckland, Selandia Baru, dan saat ini dikembangkan
oleh R Pembangunan Tim Inti, yang Chambers menjadi anggota. R bernama
sebagian setelah nama pertama dari dua yang pertama penulis R dan sebagian
sebagai plesetan dari nama S. (Wikipedia)
R menyediakan berbagai teknik statistik dan grafis, termasuk analisis
time-series linier dan pemodelan nonlinier, uji statistik klasik,, klasifikasi,
clustering, dan lain-lain. R mudah extensible melalui fungsi dan ekstensi, dan
masyarakat R terkenal karena kontribusi aktif dalam hal paket. Ada beberapa
perbedaan penting, namun banyak kode yang ditulis untuk S berjalan tidak
berubah. Banyak dari fungsi standar R ditulis dalam R itu sendiri, yang
membuatnya mudah bagi pengguna untuk mengikuti pilihan algoritmik dibuat.
Untuk tugas-tugas komputasi intensif, C, C ++, dan kode Fortran dapat dikaitkan
dan disebut pada waktu berjalan. Advanced pengguna dapat menulis C, C ++,
Java, NET atau kode Python untuk memanipulasi R objek langsung. (Wikipedia)
1.2 Jenis tipe data dalam software R
a. Numeric: Tipe data yang berisikan angka-angka.
Contoh :
> a= c (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) : variabel a digunakan untuk menampung data
dalam 1 baris. Sedangkan c merupakan elemen untuk memasukkan data.
> a : merupakan variabel yang menjabarkan kembali isi dari variabel a itu
sendiri.
> mode (a) : digunakan untuk mengecek tipe data dari variabel a.
b. Character : Tipe data yang hanya beranggotakan karakter.
Contoh:
> b= “Stefanus Samuel” : variabel b digunakan untuk menampung data dalam
tanda kutip “Stefanus Samuel”).
> b : merupakan variabel yang menjabarkan kembali isi dari variabel b itu
sendiri.
> mode (b) : digunakan untuk mengecek tipe data dari variabel b.
c. Function : Tipe data yang berisikan fungsi-fungsi aritmatika.
Contoh :
> x=function (y) : variabel x digunakan untuk menampung fungsi y.
> + (p+q-r) : digunakan untuk mengetikkan rumus yang akan disimpan di y
dalam variabel x.
> mode (x) : digunakan untuk mengecek tipe data dari variabel x.
d. Logical : Tipe data yang hanya berisikan True dan False.
Contoh :
1. TRUE
> p=T : p merupakan variabel yang menyatakan variabel T yang mewakili
nilai TRUE.
> p: merupakan variabel yang menjabarkan kembali isi dari variabel p itu
sendiri.
> mode (p) : digunakan untuk mengecek tipe data dari variabel p.
2. FALSE
> q=F : q merupakan variabel yang menyatakan variable F yang mewakili
nilai FALSE.
> q: merupakan variabel yang menjabarkan kembali isi dari variabel q itu
sendiri.
> mode (q) : digunakan untuk mengecek tipe data dari variabel q.
BAB II
DESKRIPSI KERJA
>ANAK_BALITA_TERLANTAR=c(54,10,29,327,14,27,97,91,182,3
,12,148,81,4,0,7,71,11,20,13);
>plot(ANAK_BALITA_TERLANTAR);
>ANAK_TERLANTAR=c(137,17,197,649,160,73,250,252,254,14,
69,281,195,35,2,26,155,13,83,156);
>plot(ANAK_TERLANTAR);
>LANJUT_USIA_TERLANTAR=c(479,157,0,1037,299,136,127,245
,268,55,141,153,162,211,14,132,297,367,102,206);
>plot(LANJUT_USIA_TERLANTAR);
PEMBAHASAN
Pada bab ini, praktikan akan membahas hasil output yang muncul setelah
penulisan syntax pada R console.
A. Operasi Matematika
> "OPERASI MATEMATIKA"
[1] "OPERASI MATEMATIKA"
> 43*14-54536/87+112
[1] 87.14943
> 2*log(9)+8*log(27)-125*log(5)
[1] -170.4186
> 3^0.4+9*1/3^0.6
[1] 6.207382
> (45*sqrt(17)+6*sqrt(8))/(78*sqrt(10)-3*sqrt(55))
[1] 0.9024159
> 1/exp(50)*exp(65)-560*exp(90)*exp(1)
[1] -1.857744e+42
> 45098*534%/%6778*100000
[1] 0
> 12345678910+53467888+900000+1.2222267
[1] 12400046799
> 1*566777*90000*13234
[1] 6.750654e+14
> 0.10/65777/1000000
[1] 1.520288e-12
> 0.2456-10.87776-1
[1] -11.63216
Syntax diatas merupakan syntax untuk memasukkan satu kolom data yaitu
kolom kecamatan atau variabel kecamatan. Selanjutnya, syntax untuk tiga kolom
berikutnya juga dimasukkan dengan cara yang sama. Berikut syntaxnya:
> ANAK_BALITA_TERLANTAR<-
+ c(54,10,29,327,14,27,97,91,182,3,12,148,81,4,0,7,71,11,20,13)
> ANAK_TERLANTAR<-
+c(137,17,197,649,160,73,250,252,254,14,69,281,195,35,2,26,155,13,
83,156)
> LANJUT_USIA_TERLANTAR<-
+c(479,157,0,1037,299,136,127,245,268,55,141,153,162,211,14,132,29
7,367,102,206)
Secara keseluruhan terdapat 4 kolom data yang dimasukkan. Untuk kolom
kedua, dimasukkan kolom data variabel anak balita terlantar, kemudian disusul
kolom ketiga variabel anak terlantar dan kolom keempat variabel lanjut usia
terlantar. Semua kolom yang dimasukkan, proses pemasukkanya dengan
membuat semua kolomnya dalam bentuk vektor yang berisi karakter atau angka.
Selanjutnya untuk membuat sebuah data frame, maka gunakan syntax seperti
berikut:
> Data_Orang_Terlantar_Kabupaten_Banjarnegara<-
data.frame(KECAMATAN,ANAK_BALITA_TERLANTAR,ANAK_TERLANTAR,LANJUT_
USIA_TERLANTAR)
> Data_Orang_Terlantar_Kabupaten_Banjarnegara
8
10
8
6
Frequency
Frequency
6
4
4
2
2
0
0
0 50 100 150 200 250 300 350 0 100 200 300 400 500 600 700
ANAK_BALITA_TERLANTAR ANAK_TERLANTAR
Histogram of LANJUT_USIA_TERLANTAR
10
8
Frequency
6
4
2
0
LANJUT_USIA_TERLANTAR
600
300
500
250
ANAK_BALITA_TERLANTAR
ANAK_TERLANTAR
400
200
300
150
200
100
100
50
0
0
5 10 15 20 5 10 15 20
Index Index
Gambar 3.5 Plot Variabel Anak Gambar 3.6 Plot Variabel Anak
Balita Terlantar Terlantar
1000
800
LANJUT_USIA_TERLANTAR
600
400
200
0
5 10 15 20
Index
BAB IV
PENUTUP
1. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan program R yaitu case
sensitive, ukuran data, dan kode perintah. Tidak hanya karakter dan angka,
program R juga dapat menghasilkan grafik.
2. Program R dapat mengoperasikan semua fungsi atau operasi matematika.
3. Vektor menjadi hal yang paling sering dipakai dalam program R, baik dalam
membuat matrik maupun data frame.
4. Dari histogram terlihat bahwa frekuensi terbesar dimiliki oleh variabel anak balita
terlantar yaitu pada nilai 0 hingga 50 dengan jumlah frekuensi sebesar 12.
5. Dari plot data terlihat bahwa ketiga gambar plot titik yang tersebar tidak
membetuk suatu pola tertentu sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut
berdistribusi normal atau menyebar normal.