Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Interval Confidence


Confidence interval merupakan interval atau range nilai penduga (estimated
value) dari populasi, nilai ini diperoleh dari sample yang dikumpulkan dari
populasi tertentu. Confidence interval dapat diartikan pula sebagai penduga
interval, apabila diinterpretasikan confidence interval berarti berapa persen (yang
kita kehendaki) sample dari populasi yang berada dalam interval atau range
parameter populasi.
1.2 Tabel Kontigensi
Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara
membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel yang
dibuat sebaiknya mampu meringkas semua data yang akan dianalisis. Pemisahan
tabel akan menyulitkan peneliti dalam proses analisis data.
Tabel Kontingensi merupakan tabel yang digunakan untuk mengukur
hubungan (asosiasi) antara dua vektor kategorik dimana tabel tersebut
merangkum frekuensi bersama dari observasi pada setiap kategori vektor.
Misalkan n sampel diklasifikasikan secara silang berdasarkan dua atribut dalam
suatu tabel berukuran I x J, I merupakan kategori dari vektor X dan J merupakan
kategori dari vektor Y. Sell pada tabel mewakili kemungkinan IJ muncul.
Berbicara tentang hubungan (asosiasi) antara dua vektor atau lebih adalah
membahas tentang ada tidaknya hubungan dan hubungan kausal serta pengaruh
faktor interaksi antara vektor bebas terhadap vektor tak bebas. Dalam analisis
data, pada umumnya peneliti cenderung akan memperhatikan sedemikian banyak
vektor, maka pendekatan analisis asosiasi untuk multivariat, misalnya analisis
tabulasi silang menjadi sangat penting.
Pada dasarnya analisis hubungan dengan tabel tabulasi silang dapat dilakukan
pada setiap data survey, dengan catatan semua vektor numerik (skala interval dan
rasio) ditransformasikan menjadi vektor kategorik, misalnya vektor Pasangan
Usia Subur (15-49 tahun) diubah menjadi vektor kelompok 5 tahunan, yaitu :
kelompok I (15-19), kelompok II (20-24), kelompok III (25-29), sampai dengan
kelompok VII (45-49).
Sebuah tabel yang merupakan klasifikasi silang (cross classifies) dari dua
vektor dinamakan tabel kontigensi dua arah. Masing-masing vektor menempati
posisi baris dan kolom. Jika masing-masing vektor mempunyai level 2 maka akan
diperoleh tabel 2x2. Kemudian jika satu vektor baris mempunyai level 5 dan
vektor kolom mempunyai level 3 maka akan diperoleh tabel 5x3. (Jaka Nugraha,
2013)
BAB II
DESKRIPSI KERJA

Pada praktikum kali ini praktikan dituntut untuk menghitung interval


konvidensi, p-value serta menganalisi tabel kontigensi dengan menggunakan program
R berdasarkan beberapa studi kasus. Adapun studi kasus dan langkah-langkah
penyelesaiannyadalah sebagai berikut :
2.1 Studi Kasus
1. Pengamatan terhadap 30 pasien yang terinfeksi penyakit TBC, terdapat
pasien meninggal dunia sebanyak y=5. Berdasarkan data tersebut akan
dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa peluang
sembuh terhadap penyakit kurang dari 50%. digunakan α = 0.05.
a. Hitung nilai P-value, kesimpulanya?
b. Hitung Interval konfidensi menggunakan metode exact!
2. Suatu penelitian ingin melihat apakah ada hubungan antara jenis kelamin dan
produk pilihan warna. Sebuah perusahaan mobil di Indonesia berhasil menjual
745 unit mobil dari satu merek dalam satu bulan. Perusahaan mobil mencatat
jenis kelamin masing-masing pelanggan dan juga warna mobil yang dibeli.
Mobil ini tersedia dalam tiga warna: merah, putih, dan hitam. Jumlah mobil
yang dibeli dalam bulan untuk setiap kombinasi unik dari jenis kelamin /
warna yang ditampilkan sebagai berikut:
Tabel 1. Data Penelitian
Sikap Terhadap Tawuran
Jenis Kelamin Total
Merah Putih Hitam
Pria 50 175 210 435
Wanita 140 100 70 310
Total 190 275 280 745
Buatlah data penelitian diatas ke dalam tabel kontigensi dalam program R
dengan cara Matrik atau Data Frame (Pilih salah satu).
3. Suatu penelitian ingin melihat apakah ada hubungan jenis kelamin (Pria dan
Wanita) dengan sikap terhadap tawuran (setuju dan tidak setuju), serta ingin
melihat apakah ada perbedaan antara jenis kelamin dengan kecenderungan
sikap terhadap tawuran, adapun mengenai datanya disajikan pada tabel
kontigensi dibawah ini:
Tabel 2. Data Penelitian
Sikap Terhadap Tawuran
Jenis Kelamin Total
Setuju Tidak Setuju

Pria 60 70 130

Wanita 90 50 140

Total 150 120 270

Dari data diatas, lakukan pengujian selisih dua proporsi menggunakan


program R!

2.2 Langkah Penyelesaian Studi Kasus


Berikut adalah langkah-langkah dalam menyelesaikan studi kasus di atas
menggunakan program R.
1. Membuka program R maka akan muncul lembar kerja R
2. Penyelesaian soal 1
a. Mengaktifkan library(Hmisc) yang merupakan salah satu packages di
dalam program R yaitu dengan cara ketik syntax seperti di bawah ini

>library(Hmisc)

Syntax Untuk Mengaktifkan Package Hmisc


b. Jika ingin menghitung p-value maka masukan syntax seperti di bawah ini
> #Penyelesaian Studi Kasus 1
> #Soal nomer 1 (a)
> #Menghitung Nilai P-value
> binom.test(x=5, n=30, conf.level=0.95)
Syntax Penyelesaian Studi Kasus 1.a Menghitung Nilai P-value
c. Jika ingin menghitung interval konfidensi menggunakan metode eksak,
maka masukkan syntax seperti di bawah ini
> #Soal 1 (b)
> #Menghitung Nilai Interval Konfidensi Menggunakan Metode
Eksak
> library(Hmisc,T)
> binconf(x=5, n=30, alpha=0.05, method="exact")

Syntax Peyelesaian Studi Kasus 1.b Menghitung Interval Konfidensi


Menggunakan Metode Eksak
3. Penyelesaian soal 2
a. Jika ingin membuat tabel kontigensi menggunakan data frame, maka
masukan syntax seperti di bawah ini
> Jenis_Kelamin<-c("Pria","Wanita")

> Warna_Mobil<-
c("Merah","Putih","Hitam","Merah","Putih","Hitam")

> Total<-c(50,175,210,140,100,70)

Syntax Penyelesaian Studi Kasus 2 Membuat Tabel Kontigensi


Menggunakan Data Frame
4. Penyelesaian soal 3
a. Jika ingin menghitung selisih dua proporsi tanpa
menggunakan koreksi kekontinuan, maka masukan syntax seperti di
bawah ini
> Hani_RBU<-matrix(c(60,70,90,50),byrow=TRUE,ncol=2)

> prop.test(Hani_RBU,correct=F)
Syntax Selisih Dua Proporsi Tanpa Menggunakan Koreksi Kekontinuan
BAB III
PEMBAHASAN

Pada bab ini praktikan akan membahas mengenai hasil output dari masing-
masing pertanyaan studi kasus yang telah dipaparkan di atas.
1. Soal 1
Pengamatan terhadap 30 pasien yang terinfeksi penyakit TBC, terdapat pasien
meninggal dunia sebanyak y=5. Berdasarkan data tersebut akan dilakukan
pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa peluang sembuh terhadap
penyakit kurang dari 50%. digunakan α = 0.05.
a. Hitung nilai P-value,
kesimpulanya?

Gambar 3.1 Penyelesaian Nilai P-value


Dari hasil pengujian di atas didapatkan statistik uji nilai p-value dari kasus
diatas yaitu 0,0003249 dengan n=30 (menunjukkan jumlah sampel
pengamatan), x=5 (menunjukkan banyaknya pasien yang meninggal dunia)
- Hipotesis
H0 : π0 = 0,5 (Peluang pasien sembuh terhadap penyakit sama dengan
50%)
H1 : π1 ≤ 0,5 (Peluang pasien sembuh terhadap penyakit kurang dari 50 %)
- Tingkat Signifikansi
α = 0,05
- Daerah Kritis
Tolak H0 jika nilai p-value kurang dari nilai alpha atau p-value < α
- Statistik Uji
P-value = 0,0003249
- Keputusan
Karena nilai p-value kurang dari nilai alpha yakni 0,0003249 < 0,05 maka
tolak H0
- Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 % dapat diambil
kesimpulan bahwa peluang pasien sembuh terhadap penyakit adalah
kurang dari 50 %.
b. Hitung Interval
konfidensi menggunakan metode exact!

Gambar 3.2 Penyelesaian Interval Konfidensi Metode Eksak


Selanjutnya untuk soal 1b dilakukan penghitungan nilai confidence
interval dimana cara penyelesaian soal 1a dan 1b itu sama hanya saja ini
menggunakan metode eksak dan dari hasil pengujian degan tingkat
kepercayaan 95% maka didapatkan nilai batas bawah (lower) sebesar
0,0564217dan batas atas (upper) sebesar 0,3472117 sedangkan di dapat nilai
p-value sebesar 0,0003249 sehingga nilai p-value tidak masuk ke dalam
rentang interval konfidensi.. Selanjutnya pada baris terakhir terdapat output
probability of success (PointEst) sebesar 0,1666667 yang menjelaskan nilai
dari estimasi probabilitas sampel bernilai 0,1666667.

2. Soal 2
Suatu penelitian ingin melihat apakah ada hubungan antara jenis kelamin dan
produk pilihan warna. Sebuah perusahaan mobil di Indonesia berhasil menjual
745 unit mobil dari satu merek dalam satu bulan. Perusahaan mobil mencatat jenis
kelamin masing-masing pelanggan dan juga warna mobil yang dibeli. Mobil ini
tersedia dalam tiga warna: merah, putih, dan hitam. Jumlah mobil yang dibeli
dalam satu bulan untuk setiap kombinasi unik dari jenis kelamin / warna yang
ditampilkan sebagai berikut:
Tabel 1. Data Penelitian
Warna Mobil
Jenis Kelamin Total
Merah Putih Hitam
Pria 50 175 210 435
Wanita 140 100 70 310
Total 190 275 280 745

Buatlah data penelitian diatas ke dalam tabel kontigensi dalam program R dengan
cara Matrik atau Data Frame (Pilih salah satu).
Gambar 3.3 Penyelesaian Tabel Kontigensi Menggunakan Data Frame

Secara keseluruhan terdapat 5 kolom data di dalam tabel yang sudah


diketahui. Seperti pada praktikum sebelumnya yakni mendeklarasikan vektor-
vektor di dalam tabel. Dalam tabel ini hanya ada tiga vektor yakni jenis kelamin,
warna mobil dan total. Akan tetapi untuk mendeklarasikan vektor warna mobil
agak berbeda yaitu dengan menuliskan warna apa saja yang ada di dalam tabel
dan berulang. Setelah itu disusul pendeklarasian kolom ketiga vektor total.
Semua kolom yang dimasukkan, proses pemasukkanya dengan membuat semua
kolomnya dalam bentuk vektor yang berisi karakter atau angka. Selanjutnya
membuat data frame dengan menggabungkan himpunan vektor dari jenis kelamin,
warna mobil dan total, dimana praktikan definisikan sebagai tabel dengan label
Hani Rahayu Budi Utami.
Dari tabel kontigensi yang telah terbentuk dapat diketahui ada sebanyak 60
mobil warna merah yang dibeli oleh pria dan begitu seterusnya. Tabel kontigensi
ini akan terbentuk sesuai dengan pendeklarasian syntax sebelumnya yaitu tabel
kontigensi akan terbentuk dengan vektor jenis kelamin yang berulang sebanyak
tiga kali dan pada vektor warna mobil akan ditampilkan sesuai urutan yang ada di
syntax yakni merah kemudian putih dan terakhir hitam, perulangan vektor warna
mobil hanya terjadi dua kali karena vektor jenis kelamin hanya ada dua kategori
yaitu pria dan wanita. Untuk vektor total menyesuaikan dengan vektor warna
mobil.
3. Soal 3
Suatu penelitian ingin melihat apakah ada hubungan jenis kelamin (Pria dan
Wanita) dengan sikap terhadap tawuran (setuju dan tidak setuju), serta ingin
melihat apakah ada perbedaan antara jenis kelamin dengan kecenderungan sikap
terhadap tawuran, adapun mengenai datanya disajikan pada tabel kontigensi
dibawah ini:
Tabel 2. Data Penelitian
Sikap Terhadap Tawuran
Jenis Kelamin Total
Setuju Tidak Setuju

Pria 60 70 130

Wanita 90 50 140

Total 150 120 270

Dari data diatas, lakukan pengujian selisih dua proporsi menggunakan


program R!

Gambar 3.4 Penyelesaian Pengujian Selisih Dua Proporsi Tanpa


Menggunakan Koreksi Kekontinuan
- Hipotesis
H0 : π0 - π1 = 0 (Tidak ada perbedaan antara jenis kelamin dengan
kecenderungan sikap terhadap tawuran)
H1 : π0 – π1 ≠ 0 (Ada perbedaan antara jenis kelamin dengan
kecenderungan sikap terhadap tawuran)
- Tingkat Signifikansi
α = 0,05
- Daerah Kritis
Tolak H0 jika nilai p-value kurang dari nilai alpha atau p-value < α
- Statistik Uji
P-value = 0,002737
- Keputusan
Karena nilai p-value kurang dari nilai alpha yakni 0,002737 < 0,05 maka
tolak H0
- Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 % dapat diambil
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara jenis kelamin dengan sikap
terhadap tawuran.
BAB IV
PENUTUP

Dari hasil praktikum di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa :


1. Dari soal 1 (a) didapatkan nilai p-value = 0,0003249 kurang dari α = 0,05
sehingga dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 % dapat diambil
kesimpulan bahwa peluang pasien sembuh terhadap penyakit adalah kurang dari
50 %.
2. Dari soal 1 (b) didapatkan batas bawah (lower) sebesar 0,0564217dan batas atas
(upper) sebesar 0,3472117 sedangkan di dapat nilai p-value sebesar 0,0003249
sehingga nilai p-value tidak masuk ke dalam rentang interval konfidensi.
3. Dari soal 2 didapatkan tabel kontigensi menggunakan data frame dimana terdapat
tiga vektor yaitu jenis kelamin, warna mobil dan total.
4. Dari soal 3 did apatkan nilai p-value = 0,002737 kurang dari α = 0,05 Dengan
menggunakan tingkat kepercayaan 95 % dapat diambil kesimpulan bahwa
terdapat perbedaan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap tawuran.

Anda mungkin juga menyukai