PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Narkotika merupakan zat atau obat yang sangat bermanfaat dan diperlukan
untuk pengobatan penyakit tertentu. Namun, jika disalahgunakan atau digunakan
tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat menimbulkan akibat yang sangat
merugikan bagi perseorangan atau masyarakat khususnya generasi muda. Hal ini
akan lebih merugikan jika disertai dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika yang dapat mengakibatkan bahaya yang lebih besar bagi kehidupan dan
nilainilai budaya bangsa yang pada akhirnya akan dapat melemahkan ketahanan
nasional.
B. Rumusan Masalah
6. Apakah yang dimaksud dengan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial bagi
pecandu Narkotika?
C. Tujuan Penulisan
2. Untuk mengetahui apa saja yang tergolong sebagai Tindak Pidana di dalam
UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
Page | 2
4. Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan yang digolongkan sebagai tindak
pidana di dalam UU No. 35 Tahun 2009.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Narkotika
Page | 3
Perkataan Narkotika berasal dari perkataan Yunani “narke” yang berarti
terbius sehingga tidak merasakan apa-apa. Namun ada juga yang mengatakan bahwa
Narkotika berasal dari kata “Narcissus”, sejenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai
bunga yang dapat membuat orang menjadi tak sadar. Pengertian Narkotika secara
farmakologis medis, menurut Ensiklopedia Indonesia IV, adalah obat yang dapat
menghilangkan (terutama) rasa nyeri yang berasal dari daerah visceral dan yang
dapat menimbulkan efek stupor (bengong, masih sadar tetapi harus digertak) serta
adiksi.
Pengertian yang paling umum dari Narkotika adalah zat-zat (obat) baik dari
alam maupun sintetis atau semi sintetis yang dapat menimbulkan ketidaksadaran atau
pembiusan. Efek Narkotika disamping membius atau menurunkan kesadaran, adalah
mengakibatan daya khayal/halusinasi , serta menimbulkan daya rangsang/stimulant,
dan ketergantungan.
2. Penggolongan Narkotika
Dalam pasal 6 ayat (1) Undang-undang No. 35 Tahun 2009, Narkotika digolongkan
menjadi 3 (tiga) golongan, antara lain adalah sebagai berikut :
Page | 4
Narkotika Golongan III adalah Narkotika berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
Bab V IMPOR DAN EKSPOR :
· Bagianserta
pengetahuan Kesatu
mempunyai potensi· ringan
Izin Khusus dan Surat Persetujuan
mengakibatkan Impor
ketergantungan.
· Bagian Kedua (Pasal 15 s/d 17)
· Bagian Ketiga · Izin Khusus dan Surat Persetujuan Ekspor
3. Pasal Pengaturan
· BagianTindak
KeempatPidana Dalam UU No. 35 Tahun(Pasal 182009
s/d 22)
· Bagian Kelima · Pengangkutan (Pasal 23 s/d 28) · Transito
Di dalam struktur Bab-bab (Pasal 29 s/d No.
dalam Undang-undang 32) · Pemeriksaan
35 Tahun (Pasal
200933,34)
tentang
Narkotika, perihal pengaturan perbuatan yang tergolong sebagai Tindak Pidana
terdapat pada BAB XV mengenai Ketentuan Pidana, pasal 111 sampai dengan pasal
148 Undang-undang ini. Dapat dilihat struktur dari Undang-undang pada tabel
Bab VI · Bagian Kesatu · Bagian Kedua · PEREDARAN · Umum (Pasal 35 s/d 38) ·
berikut : Bagian Ketiga Penyaluran (Pasal 39 s/d 42) · Penyerahan
(Pasal 43, 44)
Page | 5
4. Tipologi Kejahatan Dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
Page | 8
atau serangkaian kegiatan yang dilakukan tanpa hak atau melawan hukum
yang ditetapkan sebgaia tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika.
Ketentuan pidana mengenai tindak pidana dibidang peredaran Narkotika
diatur dalam pasal 114 ayat (1) dan (2), 119 ayat (1) dan (2), 124 ayat (1) dan
(2), 147 huruf (a) dan (d).
h) Tindak Pidana pelaporan penyalahguna narkotika (Pasal 128 ayat (1), (2), (3),
dan (4)). Tindak Pidana Prekursor Narkotika Setiap orang yang tanpa hak
atau melawan hukum dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 2-(dua puluh) tahun dan denda paling banyak
Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah). Dengan klasifikasi tindak pidana
sebagai berikut : a) Memiliki, menyimpan, menguasai, atau mneyediakan
Prekursor Narkotika untuk pembuatan Narkotika; b) Memproduksi,
mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan Prekursor untuk pembuatan
Narkotika; c) Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima,
menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Prekursor
Page | 9
Narkotika untuk pembuatan Narotika. d) Membawa, mengirim, mengangkut,
atau mentransito precursor Narkotika untuk pembuatan Narkotika.
6. Rehabilitasi
Rehabilitasi Medis
Page | 10
Ketentuan ini menegaskan bahwa rehabilitasi bagi Pecandu Narkotika
dilakukan dengan maksud memulihakn dan/atau mengembangkan kemampuan fisik,
mental, social penderita yang bersangkutan.
Rehabilitasi Sosial
Page | 11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-
golongan.
B. SARAN
Mari kita isi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat yang dapat
meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, belajar, dan lain sebagainya.
Perlunya peran dari orang tua yang harus memperhatikan anaknya agar tidak
terjerumus ke dalam jurang narkoba. Disamping itu perlu kerja sama antar
masyarakat dengan aparat untuk memeberantas peredaran narkoba. Remaja harus
diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus pada penyalahgunaan narkoba
itu sendiri.
Page | 12
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Page | 13
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan Karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata pelajaran PJOK.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan makalah - makalah selanjutnya. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Page | 14
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan...............................................................................................................2
C. Tujuan .................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi Narkotika................................................................................................4
2. Penggolongan Narkotika......................................................................................4
6. Rehabilitas ...........................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
Daftar Pustaka..........................................................................................................13
Page | 15