A.Dispersi Koloid
Bila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran secara merata dari
suatu zat ke dalam zat lain yang disebut dengan sistem dispersi.Tepung kanji bila dimasuk-
kan ke dalam air panas maka akan membentuk sistem dispersi, dengan air sebagai medium
pen-dispersi dan tepung kanji sebagai zat terdispersi.
Berdasarkan ukuran partikel hasil pendispersian dapat digolongkan menjadi tiga macam
sistem dispersi, yaitu: larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi.
Fase Medium
No terdispersi pendispersi Nama koloid Contoh
2 Gas Padat Busa padat Batu apung, lava, karet busa, biscuit
B.Sifat-Sifat Koloid
1.Efek Tyndall
2.Gerak Brown
Adalah gerakan acak/gerak lurus ke segala arah yang ditunjukkan oleh partikel koloid
3.Adsorpsi
Adalah penyerapan suatu molekul atau ion pada permukaan suatu zat. Suatu sistem koloid
mempunyai kemampuan mengadsorbsi, sebab partikel koloid memiliki permukaan yang
sangat luas.
Peristiwa adsorbsi digunakan dalam:
d.Deodoran dan antiperspirant (zat anti keringat) yang menghilangkan bau badan.
e.Daya adsorpsi dari koloid dalam tanah mampu menahan bahan makanan yang diperlukan
tumbuhan, sehingga tidak terbawa oleh air hujan.
4.Koagulasi/Aglutinasi
Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan atau pengendapan koloid. Koagulasi ada dua cara
yaitu:
Contoh: partikel karet dalam lateks dapat dikoagulasi dengan penambahan asam asetat.
5.Elektroforesis
c.Untuk mengurangi zat pencemar udara yang dikeluarkan oleh cerobong asap pabrik.
Cerobong asap pabrik bagian dalam dilengkapi dengan “pengendap elektrostatika” berupa
lempengan logam yang diberi muatan listrik yang akan menarik dan menggumpalkan debu
6.Opalesensi
Adalah peristiwa dimana warna koloid pada sinar dating tidak sama dengan sinar pergi.
Untuk koagulasi perlu sedikit elektrolit Untuk koagulasi perlu banyak elektrolit
Koloid yang dapat memberikan efek kestabilan terhadap koloid lain disebut koloid pelindung
atau koloid protektif. Koloid pelindung banyak digunakan pada pembuatan es krim, tinta, cat,
dan sebagainya.
Proses untuk menghilangkan ion-ion pengganggu kestabilan koloid disebut dialisis. Peristiwa
dialisis dapat dipercepat dengan elektrodialisis, yaitu dengan memberikan elektroda-
elektroda.
E.Pembuatan Koloid
1.Cara kondensasi
Adalah cara pembuatan system koloid dengan mengubah partikel-partikel larutan sejati
menjadi partikel-partikel koloid.
a.Cara kimia
1). Hidrolisis
Cara ini dipakai untuk logam-logam seperti Al, Fe, dan Cr karena basa logam tersebut ber-
bentuk koloid.
2).Reaksi reduksi-oksidasi
Sol logam seperti sol emas dapat diperoleh dengan mereduksi larutan garamnya, mengguna-
Sol belerang dan iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion sulfida dan iodida.
2 H S + SO → 3 S + 2 H O
2 2 2
5 HI + HIO → 3 I + 3 H O
2 2
3).Reaksi pengendapan
Dua buah larutan encer yang masing-masing mengandung elektrolit dicampurkan sehingga
As O + 3 H S → As S (s) + 3 H O
2 3 2 2 3 2
b.Cara fisis
Cara fisis dilakukan dengan pendinginan, penggantian pelarut, dan pengembunan uap.
2.Cara dispersi
Yaitu menghaluskan partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel yang berukuran
koloid.
a.Cara mekanik
b.Cara peptisasi
Cara ini khusus untuk membuat sol logam. Dua kawat logam yang berfungsi sebagai
elektroda
dicelupkan ke dalam air, kemudian kedua ujung kawat diberi loncatan listik