TINJAUAN TEORI
Kemungkinan terjadi
Kondisi kebutuhan, kegagalan akibat
tindakan dan pemasangan /
pemilihan pemakaian KB
Tindakan (Edukasi)
Meringis 1 2 3 4 5
Sikap proktektif 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Kesulitan tidur 1 2 3 4 5
Menarik diri 1 2 3 4 5
Berfokus pada diri 1 2 3 4 5
sendiri
Diaforesis 1 2 3 4 5
Perasaan 1 2 3 4 5
depresi(tertekan)
Peasaan takut 1 2 3 4 5
mengalami cedera
berulang
Anoreksi 1 2 3 4 5
Perineum terasa 1 2 3 4 5
tertekan
Uterus teraba 1 2 3 4 5
membulat
Ketegangan otot 1 2 3 4 5
Pupil dilatasi 1 2 3 4 5
Muntah 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5
Definisi : kondisi emosi dan pengakaman subjektif individu terhadap objek yang tidak jelas
dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan
untuk menghadapi ancaman
Penyebab :
1. Krisis situasional
2. Kebutuhan tidak terpenuhi
3. Krisis maturasional
4. Ancaman terhadap konsep diri
5. Ancaman terhadap kematian
6. Kekhawatiran mengalami kegagalan
7. Disfungsi sistem keluarga
8. Hubungan orangtua – anak tidak memuaskan
9. Faktor keturunan ( temperamen mudah teragitasi sejak lahir)
10. Penyalahgunaan zat
11. Terpapar bahaya lingkungan ( mis. Toksin, polutan, dan lain-laion)
12. Kurang terpapar informasi
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif Objektif
Subjektif Objektif
Definisi: kondisi emosi dan pengalaman subjektif terhadap objek tidak jelas dan spesifik
akibat antisipasi bahaya yang memunkinkan individu melkukan tindakan untuk
menghadapi anacaman
Ekspektasi: Menurun
Kriteria Hasil
Cukup Cukup
Meningkat Sedang Menurun
meningkat menurun
Verbalisasi 1 2 3 4 5
kebingunan
Verbalisasi 1 2 3 4 5
khawatir
akibat kondisi
yang dihadapi
Perilaku gelisah 1 2 3 4 5
Perilaku tegang 1 2 3 4 5
keluhan pusing 1 2 3 4 5
Anoreksia 1 2 3 4 5
Palpitasi 1 2 4 5
Frekuensi 1 2 3 4 5
pernapasan
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Diaforesis 1 2 3 4 5
Tremor 1 2 3 4 5
Pucat 1 2 3 4 5
Konsentrasi 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5
Perasaan 1 2 3 4 5
keberdayaan
Kontak mata 1 2 3 4 5
Pola berkemih 1 2 3 4 5
Orientasi 1 2 3 4 5
Definisi : meminimalkan kondisi individu dan pengalaman subjektif terhadap objek yang tidak
jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan
untuk menghadapi ancaman
Tindakan
Observasi
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor)
- Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
- Monitor tanda-tanda ansietas ( verbal dan nonverbal)
Terapeutik
- Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
- Temani pasien untuk mengurangi rasa kecemasan, jika memungkinkan
- Pahami situasi yang membuat ansietas
- Dengarkan dengan penuh perhatian
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
- Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
- Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan dating
Edukasi
- Jelaskan prosedur , termasuk sensasi yang mungkin dialami
- Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien , jika perlu
- Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan presepsi
- Latiha kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
- Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antiasietas, jika perlu
1.3.3 Evaluasi
a. Pasien mengungkapkan kenyamanan dan tidak terjadi kecemasan
b. Pasien memiliki pengetahuan tentang keluarga berencana dan mampu
memilih alat kontrasepsi yang tepat dan sesuai
DAFTAR PUSTAKA