Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

TEORI BELAJAR
Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Biokimi

Dosen Pengampu: Dr. Yunita M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompik 7 Biologi A

Siti Aisyah 1908106024

Levianindi Fauzia Agustina 1908106027

Juliana Tantri 1908106012

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN TADRIS BIOLOGI
Jl. Perjuangan bypass Sunyaragi Telp. (0231)481264 Cirebon 45131

2020
BAB I
PENDAHULUAN
Teori belajar merupakan suatu kegiatan seseorang untuk mengubah perilaku mereka. Seluruh
kegiatan belajar selalu diikuti oleh perubahan yang meliputi kecakapan, ketrampilan dan sikap,
pengertian dan harga diri, watak, minat, penyesuaian diri dan lain sebagainya. Perubahan tersebut
meliputi perubahan kognitif, perubahan psikomotor, dan perubahan afektif. Prinsip-prinsip belajar pada
hakekatnya berkaitan dengan potensi yang bersifat manusiawi dan kelakuan. Belajar membutuhkan
proses dan tahapan serta kematangan si belajar. Belajar lebih baik dan efektif didorong oleh motivasi,
khususnya motivasi dari dalam diri karena akan berbeda dengan belajar karena terpaksa atau memiliki
rasa takut. Ada tiga perspektif utama dalam teori belajar, yaitu Behaviorisme, Kognitivisme, dan
Konstruktivisme. Teori belajar berpangkal padapandangan hakikat manusia, yaitu hakikat manusia
menurut pandangan john locke yaitu manusia merupakan organisme yang pasif. Locke menganggap
bahwa manusia itu seperti kertas putih, hendak ditulisi apa kertas itu sangat tergantung pada orang
yang menulisnya. Dari pandnagan ini muncul aliran belajar behavioristik-elementeristik. Dengan teori
belajar, pendidik memiliki acuan dalam menetapkan cara mengajar yang tepat untuk dapat menciptakan
pahaman belajar. Tujuan utama teori belajar adalah untuk memberikan pendidik beberapa pemahaman
dari beragai pilihan yang ada untuk konseptualisasi proses pembelajaran dan untuk merencanakan
pengalaman pendidikan yang lebih rinci.
A. Rumusan Masalah
1. Apa definisi teori belajar ?
2. Apa yang dimaksud teori belajar menurut para ahli ?
3. Apa macam macam teori belajar ?
4. Apa fungsi teori belajar ?
5. Apa tujuan teori belajar ?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi teori belajar.
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan teori belajar menurut para ahli.
3. Untuk mengetahui macam-macam teori belajar.
4. Untuk mengetahui fungsi teori belajar.
5. Untuk mengetahui tujuan teori belajar.

BAB II
DASAR TEORI
Teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip-prinsip umum atau kolaborasi antara prinsip-
prinsip yang saling berhubungan. Teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana
manusia belajar, sehingga membantu kita semua memahami proses yang kompleks dari belajar Ada
tiga perspektif utama dalam teori belajar, yaitu Behaviorisme, Kognitivisme, dan Konstruktivisme.
(Depdiknas .2014)
Menurut Kelinger dalam Sugiyono dan Hariyanto, teori merupakan sebuah konsep atau definisi
menggambarkan sekaligus menjelaskan sesuatu dari sudut pandang tertentu terhadap sebuah fenomena
secara sistematis dengan cara menghubungkan berbagai variabel yang ada di dalamnya. Berbeda
dengan pendapat tersebut, Sugiyono dan Hariyanto sendiri menjelaskan bahwa teori merupakan sebuah
penjelasan tentang hubungan antara dua atau lebih konsep dalam bentuk hukum-hukum, gagasan,
prinsip-prinsip, atau tentang teknik-teknik tertentu. Atas dasar pengertian tersebut, pada dasarnya teori
merupakan sebuah konsep dasar atas suatu kejadian, aktivitas, atau sebagainya yang Sudah teruji Dan
dibuktikkan secara empiris. Dan belajar dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai kegiatan
psikofisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar
dimaksudkan sebagai usaha penguasaan meteri ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan
menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya jadi teori belajar merupakan sebuah konsep dasar atas
suatu kejadian, aktivitas, atau sebagainya untuk usaha penguasaan meteri ilmu pengetahuan yang
merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman, 2011)
Tujuan utama teori belajar adalah untuk memberikan pendidik beberapa pemahaman dari
beragai pilihan yang ada untuk konseptualisasi proses pembelajaran dan untuk merencanakan
pengalaman pendidikan yang lebih rinci. Sebuah teori belajar biasanya memiliki 3 fungsi yang berbeda
namun saling terkait dengan erat. Antara lain fungsi – fungsi tersebut iala teori belajara adalah
pendekatan terhadap suatu bidang pengetahuan, Teori belajara berupaya meringkas sekumpulan besar
pengetahuan mengenai hukum-hukum belajara ke dalam ruang yang cukup kecil. Teori pembelajaran
secara kreatif berupaya menjelaskan apa itu pembelajaran dan mengapa pembelajaran berlangsung.
(Irham dan Novan Ardy, 2013)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Definisi Teori Belajar
Teori belajar pada dasarnya menjelaskan tentang bagaimana proses belajar terjadi pada seorang
individu. Artinya, teori belajar akan membantu dalam memahami bagaimana proses belajar terjadi
pada individu sehingga dengan pemahaman tentang teori belajar tersebut akan membantu guru
untuk menyelenggarakan proses pembelajaran dengan baik, efektif, dan efisien. Dengan kata lain,
pemahaman guru dalam mengorganisasikan proses pembelajaran dengan lebih baik sehingga siswa
dapat belajar dengan lebih optimal. Dengan demikian, teori belajar dalam aplikasinya sering
digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk membantu siswa mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran. Teori belajar penting diketahui oleh para pendidik dan calon pendidik. Hal ini
disebabkan, pemahaman guru terhadap sebuah teori belajar akan mempermudah seorang guru
dalam menerapkannya dalam proses pembelajaran. Teori belajar juga sangat membantu pengajar
dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik. Dengan memahami teori belajar,
pengajar akan memahami proses terjadinya belajar manusia. Pengajar dalam hal ini guru mengerti
bagaimana seharusnya memberikan stimulasi sehingga peserta didik menyukai belajar
B. Teori Belajar Menurut Para Ahli
Fosnot mengatakan konstruktivisme adalah teori tentang pengetahuan dan belajar, yang
menguraikan tentang apa itu “mengetahui” (knowing) dan bagaimana seseorang “menjadi tahu”
(comes to know). Konstruktivisme memandang ilmu pengetahuan bersifat non-objective,
temporer, dan selalu berubah. Hal ini sesuai dengan pendapat radical constructivists yang
menyatakan bahwa pengetahuan itu terbentuk dalam struktur kognisi si pembelajar, bukan berada
secara terpisah diluar diri si pembelajar.
Sedangkan Menurut piaget teori belajar merukan pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja
dari pikiran guru kepada pikiran siswa. Artinya, siswa harus aktif secara mental membangun
struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya.
C. Macam-Macam Teori Belajar
Ada tiga perspektif utama dalam teori belajar, yaitu Behaviorisme, Kognitivisme, dan
Konstruktivisme.
1. Behaviorisme
Konsep dasar teori belajar Behavioristik menurut teori behavioristik, belajar adalah
suatu perubahan tingkah laku yang dapat diamati secara langsung, yangterjadi melalui
hubungan stimulus-stimulus dan respon-respon menurut prinsipprinsip mekanistik. Para
penganut teori ini berpendapat bahwa sudah cukup bagi siswa untuk mengasosiasikan
stimulus-stimulus dan responrespon yang diberi reinforcement apabila ia memberikan respon
yang benar. Mereka tidak mempersoalkan apa yang terjadi dalam pikiran siswa sebelum dan
sesudah respon dibuat. Behavioris berkeyakinan bahwa setiap anak manusia lahir tanpa
warisan kecerdasan, warisan bakat, warisan perasaan dan warisan yang bersifat abstrak lainnya
dan menganggap manusia bersifat mekanistik, yaitu merespon terhadap lingkungan dengan
kontrol yang terbatas dan mempunyai peran yang sedikit terhadap dirinya sendiri.
2. Kognitivisme
Teori Kognitivisme mengalihkan perhatiannya pada “otak”. Mereka berpendapat
bagaimana manusia memproses dan menyimpan informasi sangat penting dalam proses
belajar. Akhirnya proposisi (gagasan awal) inilah yang menjadi fokus baru mereka. Model
kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran
melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara
pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada
bagaimana informasi diproses
3. Konstruktivisme
Kontruktivisme merupakan landasan berfikir pendekatan kontekstual. Yaitu bahwa
pendekatan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba. kelebihan teori konstruktivisme ialah pelajar
berpeluang membina pengetahuan secara aktif melalui proses saling pengaruh antara
pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru. Pembelajaran terdahulu dikaitkan
denganpembelajaran terbaru. Perkaitan ini dibina sendiri oleh pelajar.
D. Fungsi Teori Belajar
Fungsi teori belajar dan pembelajaran dalam merancang kegiatan pembelajaran yaitu
mensistematikkan penemuan penemuan,melahirkan hipotesis hipotesis, membuat prediksi dan
memberikan penjelasan tentang apa yang akan diajarkan, bagaimana mengajarkannya, apa yang
akan dipelajari dan apa yang memuaskan siswa.
E. Tujuan Teori Belajar
Tujuan utama teori belajar adalah untuk memberikan pendidik beberapa pemahaman dari
beragai pilihan yang ada untuk konseptualisasi proses pembelajaran dan untuk merencanakan
pengalaman pendidikan yang lebih rinci. Diharapkan akan meberikan dasar yang sistematis untuk
merencanakan dan melakukan pengalaman belajar.

BAB IV
KESIMPULAN
Teori belajar merupakan suatu kegiatan seseorang untuk mengubah perilaku mereka. Seluruh
kegiatan belajar selalu diikuti oleh perubahan yang meliputi kecakapan, ketrampilan dan sikap,
pengertian dan harga diri, watak, minat, penyesuaian diri dan lain sebagainya. Perubahan tersebut
meliputi perubahan kognitif, perubahan psikomotor, dan perubahan afektif. Fosnot mengatakan
konstruktivisme adalah teori tentang pengetahuan dan belajar, yang menguraikan tentang apa itu
“mengetahui” (knowing) dan bagaimana seseorang “menjadi tahu” (comes to know). Konstruktivisme
memandang ilmu pengetahuan bersifat non-objective, temporer, dan selalu berubah. Hal ini sesuai
dengan pendapat radical constructivists yang menyatakan bahwa pengetahuan itu terbentuk dalam
struktur kognisi si pembelajar, bukan berada secara terpisah diluar diri si pembelajar. Ada tiga
perspektif utama dalam teori belajar, yaitu Behaviorisme, Kognitivisme, dan Konstruktivisme. Fungsi
teori belajar dan pembelajaran dalam merancang kegiatan pembelajaran yaitu mensistematikkan
penemuan penemuan,melahirkan hipotesis hipotesis, membuat prediksi dan memberikan penjelasan
tentang apa yang akan diajarkan, bagaimana mengajarkannya, apa yang akan dipelajari dan apa yang
memuaskan siswa.Tujuan utama teori belajar adalah untuk memberikan pendidik beberapa pemahaman
dari beragai pilihan yang ada untuk konseptualisasi proses pembelajaran dan untuk merencanakan
pengalaman pendidikan yang lebih rinci.
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Rajagrafindo: Jakarta
Kemendikbud. 2014. Permendikbud No. 103 tentang pedoman pelaksanaan pembelajaran.
Kemendikbud: Jakarta
Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani. 2013. Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi dalam
Proses Pembelajaran. Ar-Ruzz Media: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai