Makalah Sejarah Perang Dunia 1 Dan 2
Makalah Sejarah Perang Dunia 1 Dan 2
Oleh:
C1A415008
HUBUNGAN INTERNASIONAL B
2017
A. Latar Belakang Perang Dunia 1
Latar belakang terjadinya Perang Dunia 1 dapat dikelompokannya menjadi sebab umum dan
sebab khusus.
1. Sebab umum
Secara umum, meletusnya Perang Dunia 1 disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
berkembangnya industrialisasi, dan perkembangan militer di negara-negara Eropa. Sejak
meletusnya revolusi industri di Inggris (Baca Lebih Lanjut: Revolusi Industri), beberapa negara
di Eropa seperti Jerman, Perancis, Rusia, Italia, Belanda, dan Austria-Hongaria, ikut berlomba-
lomba dalam mengembangkan industri mereka. Oleh sebab itulah persaingan antar negara-
negara industri Eropa meningkat. Mereka bersaing dalam memperebutkan sumber bahan baku,
daerah pemasaran, dan tempat untuk menanamkan kelebihan modal di negara-negara jajahan.
Oleh karena itu, negara-negara jajahan merupakan barang rebutan. Negara-negara Eropa
menjalankan imperialisme modern di seluruh dunia untuk bersaing dengan memperluas wilayah
jajahan mereka.
2. Sebab Khusus
Selain sebab-sebab umum di atas, Perang Dunia 1 meletus karena sebab khusus. Sebab
khusus tersebut berakaitan dengan pembunuhan putra mahkota Austria bernama Franz Ferdinand
pada 28 Juni 1914. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh Gavrilo Principle di Sarajevo (ibu kota
Bosnia Herzegovina). Gavrilo Principe ialah anggota gerakan nasionalis Slavia yang berpusat di
Serbia. hal tersebut, berpengaruh besar dengan timbulnya pertentangan negara yang disusul
dengan pernyataan perang. Satu bulan kemudian (28 Juli) penguasa Austria-Hongaria
menyatakan perang terhadap Serbia yang dianggap bertanggung jawab terhadap pembunuhan
tersebut.
Rusia yang merasa berkepentingan dengan kawasan Balkan, segara membantu Serbia.
Rusa melakukan mobilisasi militer ke kawasan Austria-Hongaria dan Jerman. Pada 30 Juli,
Rusia melakukan ultimatum terhadap Austria-Hongaria agar menarik pasukannya dari Serbia.
Jerman yang sudah siap untuk perang, segera menyatakan perang terhadap Rusia pada 1 Agustus
1914. Sementara itu, sekutu dari Rusia, yaitu Inggris dan Prancis, juga menyatakan perang
terhadap Jerman pada 4 Agustus. Dengan adanya ultimatum dan pernyataan-pernyataan perang
dari satu negara terhadap negara lainnya, Perang Dunia 1 pun dimulai.
Dalam Perang Dunai 1, Jerman melancarkan serangan secara frontal di darat. Jerman juga
melancarkan perang kapal selam. Dalam aksi-aksinya, tidak jarang kapal dagang dan penumpang
milik negara-negara Triple Entante dan negara-negara netral seperti Amerika Serikat juga
ditenggelamkan. Amerika Serikat akhirnya terlibat, setelah ratusan warga sipilnya mati di kapal
penumpang Inggris. Kapal tersebut bernama Lusitania, yang ditorpedo oleh kapal selam Jerman
di Laut Celtik, Inggris, pada 7 Mei 1915. Amerika akhirnya mengumumkan perang terhadap
Jerman pada 10 April 1917.
C. Berakhirnya Perang Dunia 1
Akhirnya, serangan bertubi-tubi yang dilakukan Sekutu, membuat pihak Jerman dan negara-
negara pendukungnya mengalamai kekalahan pada 1918. Adapun faktor-faktor penyebabnya,
yaitu sebagai berikut:
1. Bergabunganya Italia dengan Pihak Inggris, Rusia, dan Prancis (Sekutu) pada tahun
1915.
2. Terlibatnya Amerika Serikat dalam perang yang memihak pihak Sekutu pada tahun 1917.
3. Blokade-blokade Sekutu yang sangat ketat serta adanya pengorganisasian kekuatan yang
lebih besar dengan pihak Amerika Serikat;
4. Terjadnya gerakan sosial di dalam negeri Jerman dan Austria-Hongaria yang bosan
dengan peperangan. Gerakan sosial tersebut melemahkan kekuatan Jerman dan Austria-
Hongaria.
Setelah Jerman dan pendukungnya menyerah kepada Sekutu pada November 1918, negara-
negara pemenang perang menyelenggarakan konferensi di Paris pada 28 Juni 1919. Konferensi
tersebut dihadiri oleh 70 delegasi yang mewakili 27 negara pemenang. Perjanjian Paris yang
ditandatangani di Versailles (Perjanjian Versailles) tersebut merupakan kunci bagi terciptanya
perdamaian. Adapun isi Perjanjian Versailles yaitu sebagai beirkut:
1. Koloni-koloni Jerman diserahkan kepada Inggris, Perancis, dan Jepang atas nama mandat
Liga bangsa-Bangsa.
2. Jerman menyerhakan wilayah Elsas dan Lotaringen kepada Perancis serta Eupen dan
Malmedy kepada belgia.
5. Jerman harus mengganti kerugian perang sebesar 132 milyar Mark kepada negara-negara
sekutu.
6. Danzig menjadi kota merdeka di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa.
7. Daerah Jerman sebelah barat Sungai Rhein diduduki Sekutu selama 15 tahun.
Perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919 ditandatangani di Paris dengan membebankan rampasan
perang pada Jerman. Perang Dunia 1 berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu.
Diperkirakan, korban mati di kedua pihak mencapai 8.4 juta jiwa.
A. Latar Belakang Perang Dunia 2
Hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya Perang Dunia 2 dapat digolongkan menjadi sebab
umum dan sebab khusus.
1. Sebab Umum
Di bidang ideologi pemikiran dan demokrasi: fasisme dengan pemujaan negara nasional
dan komunisme dengan paham internasional, tidak mungkin bisa berjalan bersama, satu sama
lain pasti saling menghancurkan. Sementara itu, nasionalisme yang sempit dengan didukung
kekuatan militer memunculkan sikap mendewadewakan bangsanya. Hitler dengan kebesaran
Aria, Mussolini dengan kejayaan Julius Caesar zaman Romawi Kuno, dan Jepang yang
menganggap sebagai keturunan Amaterasu Omikami.
2. Sebab Khusus
Perang Dunia II terjadi pada tanggal 1 September 1939 – 14 Agustus 1945. Perang Dunia
II terjadi di tiga benua, yaitu Benua Afrika, Asia, dan Eropa. Perang ini adalah perang terdahsyat
yang pernah terjadi di muka bumi. Banyak negara yang mengalami kehancuran dan hidup dalam
penjajahan negara lain. Tidak kurang dari lima puluh juta orang tewas dalam perang antarbangsa
ini. Secara garis besar, Perang Dunia 2 terbagi menjadi tiga fase; fase permulaan (1939-1942),
fase titik balik (1942), dan fase akhir (1943-1945).
1. Fase Permulaan
Pada tanggal 1 September 1939 pasukan Jerman menyerbu Polandia. Penyerbuan Jerman
ini dikenal dengan Blitzkrieg atau Perang Kilat. (Kata blitzkrieg berasal dari dua kata Jerman,
blitz yang berarti kilat dan krieg yang berarti perang). Tentara Nazi di bawah Adolf Hitler
berhasil menguasai wilayah Eropa dengan menggunakan strategi ini. Ciri khas strategi ini adalah
mulai digunakannya tank dan panser untuk mendukung pergerakan pasukan.
Pada tanggal 9 April 1940 Jerman melakukan serangan ke utara yakni ke Denmark dan
Norwergia. Kedua negara ini dapat diduduki Jerman. Pada bulan Mei 1940 Belanda dapat
diduduki Jerman sehingga Ratu Wilhelmina mengungsi ke Inggris. Pada tanggal 10 Juni 1940
Italia mengumumkan perang kepada Perancis dan Inggris, dilanjutkan menyerbu Perancis. Pada
bulan Juni 1940 pasukan Jerman bergerak menuju Perancis dan dapat mendudukinya. Tentara
Perancis di bawah pimpinan Charles de Gaulle mengungsi ke Inggris.
Jerman melanjutkan pertempuran di front Barat dengan menyerbu Inggris. Usaha Jerman
untuk menguasai Inggris mengalami kegagalan dikarenakan Inggris memiliki angkatan perang
yang lebih baik dibandingkan negara-negara Eropa daratan dan mendapat bantuan peralatan
perang dari Amerika Serikat. Jerman bersama-sama dengan Italia dan Jepang menandatangani
pakta pertahanan militer pada tanggal 27 September 1940, yang berisi kesepakatan untuk saling
membantu apabila salah satu dari mereka diserang oleh negara lain.
Di samping front Barat, Perang Eropa juga terjadi di front Timur dengan pusat
peperangan di wilayah yang memisahkan Jerman dan Uni Sovyet. Pada tanggal 22 Juni 1941,
Jerman melancarkan serangan ke arah Timur dengan tujuan untuk menguasai Uni Sovyet.
Serangan Jerman ke arah Timur sangat merugikan Jerman karena menyebabkan hubungan Uni
Sovyet dengan Perancis dan Inggris menjadi lebih dekat, sehingga kekuatan lawan menjadi lebih
kuat.
Dengan bergabungnya Uni Soviet ke pihak Sekutu, aliansi Jerman, Italia, dan Jepang mulai
terdesak. Itu terbukti dengan kekalahan yang mereka alami di beberapa pertempuran, antara lain
adalah sebagai berikut:
Pasukan Jerman yang menyerbu Rusia berhasil dikalahkan oleh tentara Uni Soviet yang
dipimpin oleh Marsekal Syukof dalam pertempuran di Stalingrad.
3. Fase Akhir
Sejak Jerman dipukul mundur dari Stalingrad tanggal 19 November 1942 oleh tentara
Rusia, Jerman harus keluar dari Rusia. Bahkan, tentara Rusia menyerbu Polandia dan daerah
Balkan yang diduduki Jerman. Secara berturut-turut, pasukan Uni Soviet berhasil merebut
kembali wilayah Rumania, Bulgaria (18 September 1944), Yugoslavia (12 Oktober 1944), dan
Hongaria (13 Februari 1945). Di samping itu, Jenderal Dwight D. Eisenhower berhasil
mengirimkan pasukannya ke Italia melalui Sicilia dan Napoli. Tentara Jerman gagal
mempertahankan Italia. Mussolini terbunuh dan Italia menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei
1944.
Pasukan Amerika Serikat berhasil menghancurkan Kaigun Jepang. Jenderal Mac Arthur
dan Laksamana Chester Nimitz secara berturut berhasil menduduki Filipina (1944), Iwojima dan
Okinawa (1945). Di samping itu, Amerika Serikat berhasil menjatuhkan bom atom di atas kota
Hiroshima dan Nagasaki. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus
1945. Jepang menandatangani perjanjian di atas kapal perang USS Missouri di teluk Tokyo pada
2 September 1945.
Konferensi ini diadakan antara Sekutu dengan Jerman yang dihadiri oleh Thruman, Stalin,
dan Attlee. Konferensi ini menghasilkan keputusan sebagai berikut:
Jerman dibagi dalam 4 daerah pendudukan yakni bagian timur oleh Rusia, bagian barat
oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Kota Berlin yang terletak di tengah-tengah
daerah pendudukan Rusia, dibagi 4 bagian yakni Berlin Barat (Amerika Serikat, Inggris,
Perancis) Berlin Timur (Rusia).
Danzig dan daerah Jerman sebelah timur Sungai Oder dan Neisse diberikan kepada
Polandia.
Angkatan Perang Jerman harus dikurangi jumlah tentara dan peralatan militernya
(demiliterisasi).
Penjahat perang, yakni tokoh-tokoh NAZI harus dihukum di bawah pengawasan
internasional.
Perjanjian ini diadakan antara Sekutu dengan Jepang pada tahun 1945 dan dibuat di Jepang.
Pada mulanya perjanjian ini hanya bersifat sementara. Kemudian Perjanjian San Fransisco
disahkan pada tanggal 8 September 1951. Rusia tidak ikut menandatangani perjanjian ini
sehingga tidak mengakuinya. Perjanjian ini berisi:
Kepulauan Kurile dan Sakhalin Selatan diberikan kepada Rusia. Sedangkan Mantsyuria
dan Taiwan diberikan kepada Tiongkok.
Tokoh-tokoh fasis diadili sebagai penjahat perang dan harus dihukum di bawah
pengawasan internasional.
Mark Easton, Geraldine Carrodus, Tim Delany, Kate McArthur, Richard Smith. Oxford Big
Ideas Geography/History 10. United Kingdom : Oxford