Anda di halaman 1dari 32

PRINSIP KEPEMIMPINAN DALAM

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

Oleh
Ns.Honesty Diana Morika,MKep
PENGERTIAN

Usaha yang positif untuk mempengaruhi/mengerahkan orang lain untuk


tetap atau lebih bersemangat melakukan tugas atau mengubah tingkahlaku
mereka
Unsur pokok kepemimpinan
 Adanyapengikut atau bawahan
 Adanya pembagian kekuasaan (yang tidak seimbang)
Pemimpin dapat mempengaruhi bawahan
Kepemimpinan
l Kepemimpinan adalah
Kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke
arah pencapaian tujuan
l Pemimpin adalah
Orang yang mampu mempengaruhi orang lain
dan yang memiliki otoritas manajerial
l Seorang Manajer idealnya adalah pemimpin
LEADERSHIP AS POWER
l Ketika kepemimpinan dilihat sebagai “power” maka
kata yang tepat untuk digunakan adalah “action”,
karena intervensi/tindakan yang dilakukan oleh
pemimpin membuat sesuatu terlaksana atau terjadi.

l Seandainya pun “power” yang ada di delegasikan atau


dilakukan “empowering” (Sehingga timbul hasrat
untuk bertindak pada diri anggota) fokusnya tetap
pada membuat sesuatu terlaksana/terjadi.
l Manakala seseorang bisa membuat orang lain melakukan apa
yang ia inginkan, maka dapat dikatakan orang tersebut memiliki
“power” atas orang lain tersebut.

l LEADERSHIP meliputi POWER yaitu:


Kemampuan/Kekuatan/Kekuasaan untuk mempengaruhi orang
lain (atau membuat sesuatu terlaksana/terjadi) dengan cara
apapun.
l Kekuasaan seseorang terbatas pada konteks pengaruhnya, dengan
demikian kekuatannya tidak universal tetapi terbatas pada orang-
orang yang dapat dipengaruhi saja.

l Kebanyakan orang tidak menginginkan pemimpin yang haus


kekuasaan, namun ironisnya kita sering menciptakan sebuah
sistem dimana hanya orang yang haus kekuasaanlah yang dapat
bertahan sebagai pemimpin.
l Anggota kelompok yang “powerful” cenderung lebih populer,
lebih sering dibicarakan, lebih banyak mencoba untuk
menyebarkan pengaruh dan pengaruhnya lebih banyak diterima
anggota lain serta cenderung berpartisipasi lebih banyak dalam
kegiatan.

l Orang yang “powerful” konsep dirinya lebih positif, sedangkan


yang “low powered” konsep dirinya cenderung negatif.
PENGEMBANGAN TEORI KEPEMIMPINAN
1. TEORI “TRAIT” (BAKAT)
Setiap org adl pemimpin (dibawa sejak lahir bukan didapatkan)
& mrk mempunyai karakteristik ttt yg membuat mrk lbh baik dr
org lain ( Marqus & Huston, 1998) --> Great mantheory

Ciri-ciri Pemimpin Menurut Teori Bakat


Intelegensi Personaliti/Kepribadian Prilaku
- Pengetahuan - Adaptasi - Kemampuan bekerjasama
- Keputusan - Kreatif - Kemampuan interpersonal
- Kelancaran berbicara - Kooperatif - Kemampuan diplomasi
- Siap/siaga - Partisipasi sosial
- Rasa percaya diri - Prestis
- Integritas
- Keseimbangan emosi & mengontrol
- Independen
- Tenang
2. TEORI PERILAKU
Menekankan pd apa yg dilakukan pemimpin & bgmn seorg
manajer menjlnkan fungsinya.
Teori prilaku dinamakan dgn gaya kepemimpinan seorang
manajer dlm suatu organisasi.

A.GAYA KEPEMIMPINAN MENURUT LIKERT


Likert mengelompokkan gaya kepemimpinan dlm 4 sistem :
1. Sistem Otoriter-Eksploitatif
Pemimpin tipe ini sangat otoriter, mempunyai kepercayaan yg
rendah thd bawahannya, memotivasi bawahan mel. ancaman
atau hukuman. Komunikasi yg dilakukan satu arah ke bawah
( top-down)
2. Sistem Benevolent-Authoritative
Pemimpin mempercayai bawahan sampai pd tingkat ttt,
memotivasi bawahan dgn ancaman & hukuman ttp tdk selalu &
membolehkan komunikasi ke atas. Pemimpin memperhatikan ide
bawahan & mendelegasikan wewenang, meskipun dlm pengambilan
keputusan msh melakukan pengawasan yg ketat.

3. Sistem Konsultatif
Pemimpin mempunyai kepercayaan thd bawahan cukup besar.
Pemimpin menggunakan balasan (insentif) utk memotivasi bawahan &
kadang-kadang menggunakan ancaman & hukuman. Komunikasi 2
arah & menerima keputusan spesifik yg dibuat oleh bawahan

4. Sistem Partisipatif
Pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya thd bawahan,
selalu memanfaatkan ide bawahan, menggunakan insentif ekonomi
utk memotivasi bawahan. Komunikasi 2 arah & menjadikan bawahan
sbg klpk kerja.
3. TEORI “CONTIGENCY dan SITUATIONAL”
Teori ini menekankan bahwa manajer yg efektif adalah manajer yg
melaksanakan tugasnya dgn mengkombinasi antara faktor bawaan,
perilaku & situasi.

Tannenbaum & Schmid (1983) menekankan bahwa kombinasi antara


gaya kepemimpinan otoriter & demokratik diperlukan oleh manajer
dimana unsur utama manajer adalah tergantung dr situasi suatu
organisasi, yaitu kemampuan manajer & penghargaan kpd klpk.

Fielder ( 1967) menegaskan bahwa gaya kepemimpinan yg paling


tepat adalah ideal dgn situasi. Dia menekankan bahwa hub. Antara
klpk manajer & pegawai merupakan unsur yg penting dlm menilai sbg
manajer yg baik.
4. TEORI KONTEMPORER (KEPEMIMPINAN dan MANAJEMEN)
Teori ini menekankan terhadap 4 komponen penting dlm suatu
pengelolaan, yaitu :
- Manajer/ pemimpin
- Staf dan atasan
- Pekerjaan
- Lingkungan

Menekankan dlm melaksanakan suatu manajemen seorang


pemimpin hrs mengintegrasikan ke 4 unsur tsb utk mencapai
tujuan organisasi.

Teori kontemporer jg perlu didukung oleh teori motivasi, interaksi


& transformasi.
5. TEORI MOTIVASI
Perbandingan bbrp teori motivasi berdasarkan isinya
TEORI PENJELASAN
1. The Need Hierarchy (Maslow) - Fisiologi = gaji pokok
- Aman = perencanaan yg regular
- Kasih sayang = kerjasama tim
- Harga diri = pencapaian posisi
- Aktualisasi diri = tantangan dlm bekerja
2. ERG Theory (Clayton Alderfer) -E = existence (fisiologi & aman)
-R = Relatedness (kasih sayang)
-G = Growth (harga diri & aktualisasi diri)
3. Two-factors Theory - Motivators = kepuasan kerja
(Frederich Herzberg) - Hygiene = lingkungan yg kondusif
4. Learned Theory (McClelland) - Affiliation = bersahabat
- Power = memerintah org lain
- Achievement = suka tantangan, kompetisi &
menyelesaikan mslh sec efektif
Masalah pd Motivasi dan Penyelesaiannya

Motivasi akan menjadi suatu masalah apabila 3 hal dibawah ini


tdk dpt terpenuhi :
MASALAH MOTIVASI POTENSIAL SOLUSI
Pembagian tugas yg tdk jelas Penjabaran job description
Penjabaran standar pelaksanaan
Tujuan
Umpan balik pelaksanaan
Hambatan dlm pelaksanaan Seleksi karyawan yg baik
Penyusunan ulang penugasan
Menciptakan lingk yg sehat (aman & nyaman,
gaji, waktu istirahat, peralatan yg lengkap, dll)
Kurang/tidak adanya penghargaan (rewards) Reinforcement
Penghargaan secara adil
Peningkatan kualitas karyawan
Peningkatan harga diri dan pemberian peran
Peningkatan kerjasama antar karyawan & atasan
6. TEORI Z
Dikemukakan oleh Ouchi (1981). Meliputi pengambilan keputusan &
kesepakatan, menempatkan pegawai sesuai keahliannya, menekankan
pd keamanan pekerjaan, promosi yg lambat, & pendekatan yg holistik
thdp staf.

7. TEORI INTERAKTIF
Schein (1970) menekankan bahwa staf atau pegawai adalah manusia sbg
suatu sistem terbuka yg selalu berinteraksi dgn sekitarnya & berkembang
sec dinamis.
Sistem tsb dianggap suatu sistem yg terbuka, jk terjadi perubahan energi
& informasi dgn lingk. Asumsi teori ini sbg berikut :
1. Manusia memiliki karakteristik yg sgt komplek (mempunyai motivasi
yg bervariasi dlm melakukan suatu pekerjaan)
2. Motivasi seseorang tdk tetap, ttp berkembang sesuai perubahan waktu
3. Tujuan bisa berbeda pd situasi yg berbeda pula
4. Penampilan seseorang & produktifitas dipengaruhi oleh tugas yg harus
diselesaikan, kemampuan seseorang, pengalaman & motivasi
5. Tidak ada strategi yg paling efektif bagi pemimpin dlm setiap situasi
9. Teori X dan Y (Mc.Gregor)
Teori X
l Teori X menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk
pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari
pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Individu
yang berperilaku teori X mempunyai sifat : tak suka dan berusaha
menghindari kerja, tak punya ambisi, tak suka tanggung jawab, tak
suka memimpin, suka jadi pengikut, memikirkan diri tak memikirkan
tujuan organisasi, tak suka perubahan, sering kurang cerdas.
Contoh individu dengan teori X : pekerja bangunan.
- Keuntungan Teori X :
Karyawan bekerja untuk memaksimalkan kebutuhan pribadi.
- Kelemahan Teori X :
a. Karyawan malas,
b. Berperasaan irrasional,
c. Tidak mampu mengendalikan diri dan disiplin.
l Teori Y
Teori Y memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia
seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Individu yang berperilaku
teori Y mempunyai sifat : suka bekerja, commit pada pekerjaan, suka
mengambil tanggung jawab, suka memimpin, biasanya orang pintar.

Contoh orang dengan teori Y : manajer yang berorientasi pada kinerja.


- Keuntungan teori Y :
a. Pekerja menunjukkan kemampuan pengaturan diri,
b. Tanggung jawab,
c. Inisiatif tinggi,
d. Pekerja akan lebih memotivasi diri dari kebutuhan pekerjaan.
- Kelemahan Teori Y :
Apresiasi diri akan terhambat berkembang karena karyawan tidak
selalu menuntut kepada perusahaan
merupakan pola tingkahlaku esensial/dominan yang
dimunculkan individu/pemimpin ketika dia berusaha mempengaruhi bawahannya.
Gaya ini dibedakan dalam
GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
l Gaya seorang pemimpin yang berorientasi pada tugas
menggunakan jabatan dan kekuatan pribadinya dengan
cara otoriter, mempertahankan tanggung jawab untuk
semua pencapaian tujuan dan pembuatan keputusan
serta memotivasi bawahan dengan menggunakan
sanjungan, kesalahan, dan penghargaan.
Gaya Kepemimpinan Demokratis
l Gaya seorang pemimpin yang menghargai karakteristik
dan kemampuan seseorang.

l Menggunakan kekuasaan posisi dan pribadinya untuk


mendorong ide dari staf, memotivasi kelompok untuk
menetukan tujuan sendiri. membuat rencana dan
pengontrolan dalam penerapnnya. informasi diberikan
seluas-luasnya dan terbuka
Gaya Kepemimpinan Partisipatif
l Gabungan bersama antara gaya kepemimpinan otoriter
dan demokratis.

l Pemimpin menyampaikan hasil analisis masalah dan


kemudian mengunsulkan tindakan tersebut pada
bawahannya. pemimpin meminta saran dan kritik staf
serta mempertimbangkan respons staf terhadap
usulannya. keputusan akhir yang diambil bergantung
pada kelompok
Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
l Atau gaya membiarkan
l Gaya tempat manager melepaskan tanggung jawabnya,
meninggalkan pekerja tanpa arah, supervisi atau
koordinasi, dan memaksa mereka untuk merencanakan,
melakukan, dan menilai pekerjaan mereka.
Peran dan Fungsi Pemimpin

l Fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi sebagai


berikut :
1. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan
mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas
pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang
yang dipimpinnya.
2. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan
(support) atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin
dalam melaksanakan tugas-tugas pokok
kelompok/organisasi, yang dijabarkan dan
dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan
kebijaksanaan pemimpin.
Berdasarkan kedua dimensi itu, selanjutnya secara
operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok
kepemimpinan. Kelima fungsi kepemimpinan itu adalah
:
a. Fungsi Instruktif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu
arah. Pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi
memerintahkan pelaksanaanya pada orang-orang yang
dipimpinnya.

b. Fungsi Konsultatif
Fungsi ini berlansung dan bersifat komunikasi dua arah
, meliputi pelaksanaannya sangat tergantung pada
pihak pimpinan. Pada tahap pertama dalam usaha
menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali
memerlukan bahan pertimbangan, yang
mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang
yang dipimpinnya.
c. Fungsi Partisipasi
Fungsi ini tidak sekedar berlangsung dan bersifat dua arah,
tetapi juga berwujud pelaksanaan hubungan manusia
yang efektif, antara pemimpin dengan sesama orang
yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil
keputusan maupun dalam melaksanakannya.

Fungsi partisipasi hanya akan terwujud jika pemimpin


mengembangkan komunikasi yang memungkinkan
terjadinya pertukaran pendapat, gagasan dan
pandangan dalam memecahkan masalah-masalah,
yang bagi pimpinan akan dapat dimanfaatkan untuk
mengambil keputusan-keputusan.
d. Fungsi Delegasi

l Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan limpahan wewenang


membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun
tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi ini mengharuskan pemimpin
memilah-milah tugas pokok organisasi dan mengevaluasi yang dapat
dan tidak dapat dilimpahkan pada orang-orang yang dipercayainya.

l Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan, pemimpin


harus bersedia dapat mempercayai orang-orang lain, sesuai dengan
posisi/jabatannya, apabila diberi pelimpahan wewenang. Sedang
penerima delegasi harus mampu memelihara kepercayaan itu,
dengan melaksanakannya secara bertanggung jawab.
e. Fungsi Pengedalian

l Fungsi pengendalian merupakan fungsi kontrol.


Fungsi ini cenderung bersifat satu arah, meskipun tidak
mustahil untuk dilakukan dengan cara komunikasi
secara dua arah.
l Fungsi pengendalian bermaksud bahwa
kepemimpinan yang sukses atau efektif mampu
mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan
dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan
tercapainya tujuan bersama secara maksimal.
l Sehubungan dengan itu berarti fungsi pengendalian
dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan,
pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Dalam
kegiatan tersebut pemimpin harus aktif, namun tidak
mustahil untuk dilakukan dengan mengikutsertakan
anggota kelompok/organisasinya.
Kriteria Pemimpin yang Baik
1. Kapabelitas, yaitu memiliki kemampuan yang memadai,
baik dari sisi intelektual, leadership, manajemen dan
sebagainya.
2. Kredibelitas, yaitu selama ini orang tersebut memiliki
track record yang baik, seperti jujur, komitmen yang
tinggi, amanah, terpercaya, tidak arogan, bisa kerja
sama, menghargai dan sebagainya.
3. Akseptabilitas, yaitu dapat diterima dan dapat
diapresiasi oleh semua golongan.
Tugas Kelompok
l Simulasi kan gaya kepemimpinan dalam diskusi
kelompok desain lah 1 skenario berdasarkan
pengamatan saudara untuk gaya kepemimpinan berikut
:
a. Otoriter
b. Demokratis
c. Partisipatif
d. Laissez Faire

Mahasiswa dibagi dalam 4 kelompok...Selamat bekerja…..!


TERIMA
KASIH…..
JANGAN LUPA
BELAJAR
YA……..

Anda mungkin juga menyukai