DISUSUN OLEH
1. Alwi Anwar Rangkuti ( 1802080 )
2. Fani Okta Fitri ( 1802088 )
3. Fitri ( 1802089 )
4. Lina Widya ( 1802093 )
5. Mahira Prameswari ( 1802094 )
6. Melsyha Melenia ( 1802095 )
7. Nur Fauziah ( 1802101 )
8. Rezky Nurul Huda ( 1802107)
9. Tiara Zulvi Putri ( 1802113 )
DOSEN PENGAMPU
27 September 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
Bab 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................
1.1. Latar belakang ................................................................................................
1.2. Rumusan masalah ..........................................................................................
1.3. Tujuan rumusan masalaah ............................................................................
Bab II PEMBAHASAN ...........................................................................................
2.1. Pengertian .......................................................................................................
2.2. Dimensi/ indicator ..........................................................................................
2.3. Factor penyebab .............................................................................................
Bab III PENUTUP ....................................................................................................
3.1. kesimpulan .........................................................................................................
Daftar pustaka ..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penelitian yang dilakukan oleh Pasili dan Canning (dikutip oleh Lauer
Lauer, 2000), dengan responden dari Inggris, California, dan Australia, ditemukan
bahwa hal utama dari well-being adalah kualitas dari hubungan sosial antar
individu. Well-being menurut Ryff dan Singer (1996), adalah suatu konsep
yang terbentuk dari berbagai pengalaman dan Fungsi - fungsi individu sebagai
manusia yang utuh. Psychological well-being tidak hanya merujuk pada
kesehatan mental yang bersifat negative saja, akan tetapi juga merujuk kepada
bagaimana seorang individu mampu mengembangkan potensi dan kemampuan
yang dimilikinya secara optimal, sebagai mana individu yang berfungsi baik
secara fisik, emosional maupun psikologis (Ryff, 1995).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Psychological Well-being?
2. Apa saja indikator Psychological well-being?
3. Apa saja faktor penyebab Psychological well-being?
4. Bagaimana konsep psychological well-being?
5. Peran Social Support terhadap Psychological Well-Being?
(3) Otonomi (autonomy)
Otonomi digambarkan sebagai kemampuan individu untuk bebas namun
tetap mampu mengatur hidup dan tingkah lakunya. Individu yang memiliki
otonomi yang tinggi ditandai dengan bebas, mampu untuk menentukan nasib
sendiri (self-determination) dan mengatur perilaku diri sendiri, kemampuan
mandiri, tahan terhadap tekanan sosial, mampu mengevaluasi diri sendiri, dan
mampu mengambil keputusan tanpa adanya campur tangan orang lain. Sebaliknya,
individu yang rendah dalam dimensi otonomi akan sangat memperhatikan dan
mempertimbangkan harapan dan evaluasi dari orang lain, berpegangan pada
penilaian orang lain untuk membuat keputusan penting, serta mudah terpengaruh
oleh tekanan sosial untuk berfi kir dan bertingkah laku dengan cara-cara tertentu.
Individu yang memperhatikan pengharapan dan evaluasi orang lain,
bergantung pada penilaian orang lain dalam mengambil keputusan, menyesuaikan
diri terhadap tekanan sosial dalam berfikir dan bertingkah laku maka bisa dinilai
sebagai individu yang tidak otonom. Kesimpulannya individu yang otonom adalah
individu yang senantiasa mempercayai kemampuan dirinya dalam menghadapi
lingkungan termasuk bila
BAB III
PENUTUP
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ryff (1989) menyatakan bahwa psychological well-being merupakan
keadaan dimana seseorang memenuhi kebutuhan-kebutuhannya untuk menjadi
sehat secara psikologis. Psychological well-being merupakan realisasi dan
pencapaian penuh dari potensi individu dimana individu dapat menerima
kekurangan dan kelebihan dirinya, mandiri, mampu membina hubungan positif
dengan orang lain, dapat menguasai lingkungannya dalam arti memodifikasi
lingkungannya agar sesuai dengan keinginannya, memiliki tujuan hidup, serta terus
mengembangkan pribadinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ryff, C. D. & Keyes, C. L. M. 1995. The Structure of
Psychological Well-Being: Revisited
Ryff, Carol. (1989). Happines is everything, or is it? Exploration on the meaning of
psychological well-being (on-line). Journal of Personality and Social
Psychology; 57,1069-1081. Diunduh dari
http://mina.education.ucsb.edu/janeconoley/ed197/documents/ryffHappinessisever
ythingorisit.pdf. Tanggal 15 Juli 2013. Pukul 12:01:14