Anda di halaman 1dari 4

Pengolahan Limbah Cair dan Padat

Resume

“BOD,COD DO,PH,dan Limbah Ekonomis dan Non Ekonomis”

Disusun Oleh

Nama : Nurul Atiqah

Nim : N1A118094
Peminatan : 5 Kesling

Dosen Pengampu :

Prof. Drs. M. Naswir, Km., M.Si

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat


Universitas Jambi 2020
1. BOD (Biological Oxygen Demand)

BOD merupakan parameter pengukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bekteri
untuk mengurai hampir semua zat organik yang terlarut dan tersuspensi dalam air buangan,
dinyatakan dengan BOD5 hari pada suhu 20 °C dalam mg/liter atau ppm. Pemeriksaan BOD5
diperlukan untuk menentukan beban pencemaran terhadap air buangan domestik atau industri
juga untuk mendesain sistem pengolahan limbah biologis bagi air tercemar. Penguraian zat
organik adalah peristiwa alamiah, jika suatu badan air tercemar oleh zat organik maka bakteri
akan dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses biodegradable berlangsung,
sehingga dapat mengakibatkan kematian pada biota air dan keadaan pada badan air dapat
menjadi anaerobik yang ditandai dengan timbulnya bau busuk.

2. COD (Chemical Oxygen Demand)

COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang
terdapat dalam limbah cair dengan memanfaatkan oksidator kalium dikromat sebagai sumber
oksigen. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat organik yang secara
alamiah dapat dioksidasi melalui proses biologis dan dapat menyebabkan berkurangnya
oksigen terlarut dalam air.

3. DO

DO (Dissolved Oxygen / Oxygen Demand) adalah kandungan oksigen yang terlarut


Didalam air sebagai parameter untuk mengukur kualitas air. Oksigen terlarut atau Dissolved
Oxygen (DO) sangatlah berperan penting dalam proses pengolahan air limbah (wastewater
treatment).
Kadarnya haruslah dipantau (dimonitoring) setiap kurun waktu tertentu. Hal ini karena
jika kadar oksigen terlarut terlalu rendah, maka air

Limbah tidak terolah secara maksimal. Lebih dari itu, jika limbah dibuang dengan
Keadaan yang tidak terolah sempurna maka limbah tersebut akan menjadi ancaman bagi
kehidupan akuatik dan ekosistem sekitar.

4. Ph

Keasaman atau kealkalian tnah (PH) adalah suatu parameter penunjuk keaktifan ion H
dalam suatu larutan yang berkeseimbangan dengan H tidak terdisosiasi dari senyawa- senyawa
dapat larut dan tidak larut yang ada dalam sistem (Poerwowidodo,1991)

Kapasitas keasaman menujukkan tkaran ion H terdisosiasi ditambah H tidak terdisosiasi


di dlaalm sistem air limbah (Poerwidodo,1992)
Nilai pH suatu perairan mencirikan keseimbangan antara asam dan basa dalam air dan
merupakan pengukuran konsentrasi ion Hidrogen dalam air. Pengukuran pH dapat dilakukan
secara potensiometri dengan menggunakan pH meter atau dengan perbandingan warna dengan
menggunakan pH Universal

Salah satu kriteria kualitas air adalah derajat keasaman(pH). Pada dasarnya air yang baik
adalah air yang tidak tercemar. Dalam kondisi yang demikian berarti air bersifat netral,
sedangkan apabila di dalam perairan terdapat zat pencemar akan dapat berakibat sifat air
berubah menjadi asam atau basa. Beberapa sifat fisis yang dipersyaratkan untuk
Air limbah yang boleh dibuang ke sungai antara lain: Nilai pH limbah cair adalah ukuran
kemasaman atau kebasaan limbah. Air yang tidak tercemar memiliki pH antara 6.5-7.5. Sifat
air bergantung pada besar kecilnya pH. Air yang memiliki pH lebih kecil dari pH normal akan
bersifat masam, sedangkan air yang memilki pH lebih besar dari pH normal akan bersifat basa.

Anda mungkin juga menyukai