Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TERAPI BERMAIN

DI SUSUN OLEH:

AYU MELANI PUTRI

NIM 1802047

KEPERAWATAN 3A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SYEDZA SAINTIKA PADANG

2020
PRE PLANNING PROGRAM TERAPI BERMAIN : MENGAJAK BERBICARA DAN MENDENGARKAN
BUNYIAN MAINAN PADA ANAK 0 SAMPAI 1TAHUN DI RUMAH SAKIT PRATAMA TAPAN

Topik : MENGAJAK BERBICAR DAN MENDENGARKAN BUNYIAN MAINAN

Terapis : 1 ORANG MAHASISWA

Sasaran : Klien (anak) yang kooperati 0 sampai 1 tahun

1. Latar Belakang
Hospitalisasi merupakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan baik pada bayi yang sakit maupun
keluarga. Seorang bayi yang dirawat dengan kondisi yang berbeda dengan lingkungan sebelumnya akan
merasa terkekang dengan kondisi yang dibatasi oleh tempat tidur dan ruangan perawatan. Hal ini merupakan
stressor bayi dan keluarga, stressor yang muncul dapat berupa cemas pada bayi dan orang tua, gangguan
hubungan sosial dan rasa nyeri yang dialami bayi karena penyakitnya. Dan bila koping yang digunakan
salah dan tidak berhasil maka akan menimbulkan suatu krisis yang tentunya akan berdampak pada bayi dan
keluarga. Dimana krisis tersebut berperan sebagai inhibitor dalam proses pengobatan dan perawatan bayi di
RS yang dapat mengganggu fisik dan mental bayi . Hasil observasi yang dilakukan oleh mahasiswa PSIK
yang dinas di bangsal bedah rawat inap bayi , didapatkan bahwa rata-rata bayi mengalami stres hospitalisasi,
seperti bayi menjadi takut dan cemas bahkan menangis jika dihampiri oleh orang yang berbaju putih. .
Disamping itu proses penyakit dan hospitalisasi juga dapat menyebabkan terjadinya pemunduran tingkat
perkembangan bayi ke tahap yang sudah berhasil dilaluinya. Oleh karena itu, untuk menunjang
perkembangan bayi agar berjalan normal sesuai usia, serta membina hubungan yang terapeutik dengan
keluaga dan bayi , maka perlu dilakukan intervensi keperawatan salah satunya melalui terapi bermain. Salah
satu terapi bermain yang dapat diberikan pada anak khususnya usia 0 sampai 1tahun adalah mengajak bicara
dan mendengarkan bunyi pada mainan . Hal ini disesuaikan dengan tumbuh kembang bayi pada 0 sampai1
tahun dimana anak pada usia ini mulai mengembangkan kemampuan motorik, kognitif

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Klien mampu mengurangi stres hospitalisasi yang dialami selama dirawat inap di rumah sakit.

b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi aktivitas bermain ini diharapkan bayi 0 sampai 1tahun mampu:

1) memastikan bayi melihat ke kita apabila kita memanggilnya


2) memastikan bayi melihat mainan yg kita lihat ke bayi

2) Mengurangi stres hospitalisasi yang dialami bai dengan bayi terlihat rileks selama permainan

3. Sasaran

Terapi bermain ini ditujukan untuk anak usia bayi 0 sampai 1 tahun yang mengalami stres hospitalisasi karena
bayi yang paling banyak dirawat di bangsal bayi di rs pratama tapan dengan kriteria:

-Usia 0 sampai 1 tahun

-Bersedia mengikuti kegiatan sampai selesai

- Tidak dalam kondisi sakit berat dan bedrest

-Tidak bertentangan dengan terapi/pengobatan

- bayiyang mengikuti terapi bermain berjumlah 1 orang

4. Landasan Teori

a. Tugas Perkembangan Bermain bayi 0 sampai1 tahun (0-1 tahun)

1. bayi baru lahir – 1 bulan

berat bayi akan bertambah 30 gram setiap hari , dan dalm1 bulan panjang badan bertambah 3-4 cm dan lingkar
kepala juga akan bertambah 2,5 cm mata bayi tahap ini normal terlihat seperti focus dan kadamg terlihat juling.

2.bayi 1-3 bulan

Pada usia ini bayi mengakat kepala dan dada nya ketika berada dalam posisi tengkurap, mata sudah mulai
merespon dg mengikuti gerak benda dan cahaya di sekitar, dan bisa juga memaikan jari ,menggenggam benda di
tangan dan serta memasukkan ke dalm mulut.

3 bayi 4 sampai 6

Bayi pada usia ini sudah bisa tersenyum kepada orang aig yg mengajak bermain atau berbicara kepdanya, sudah
mulia bisa kontak mata dg orang sekitar,dan sudh bisa juga sudah mampu berguling dari posisi telungkup ke
telentang, begitu pula sebaliknya

4 bayi 7 – 9 bulan

Pada usia ini bayi sudah mampu merangkak dan mendorong sedikit demi sedikit badannya menggunakan lengan
atau kaki, serta merangkak , menggunakan tangan dan lutut,dan sudah mampu berkata mama dg jelas

5 bayi 10 – 12 bulan
Pada usia ini anak sudah bisa memengang benda kecil seperti sereal yg berbentu dg menggunakan ibu jari dan
telunjuk mereka, bisa berdiri sendiri bahkan berjalan tanpa bantu orang lain, dan juga bisa menujuk benda yg mereka
inginkan untuk mendapat perhatian.

b. Keuntungan Bermain

1 bisa melihat benda dan mendegar bunyian

2 bisa di ajak berbicara

5. Panitia Pelaksana

- Leader : Ayu melani putri

- Co Leader : mutiara

-Observer : Elisa

-Fasilitator : genisya

Tugas leader

a. Menjelaskan prosedur / cara kegiatan

b. Mengatasi masalah yang mungkin timbul selama kegiatan

c. Memberikan reinforcement positif pada klien

d. Menyimpulkan kegiatan

e. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan

Tugas Co. Leader : Membantu dan mengingatkan Co. Leader dalam jalannya permainan

Tugas fasilitator :

- Memfasilitasi klien yang kurang aktif - Mampu memotivasi klien

untuk kesuksesan acara

Tugas Observer :

- Mengobservasi jalannya acara secara keseluruhan - Mencatat prilaku verbal dan non verbal tiap ana bayi selama
kegiatan berlangsung
6. Waktu dan Tempat

a. Hari/tanggal : sabtu 12 oktober 2020

b. Tempat kegiatan : di rs

c. Waktu kegiatan : jam 9 sampai 9.45

7. Mekanisme Kegiatan
Kegiatan terapi Kegiatan perserta Waktu
. 10 menit
Pembukaan:
 Leader mengucapkan salam terapeutik  orang tua
 Leader memperkenalkan anggota terapis pasienMendengarkan leader
 Leader berkenalan dengan klien dan orangtuapasien
keluarga Mendengarkan leader
 Leader melakukan kontrak dengan klien  Memperkenalkan diri
dan keluarga pada orangtua pasien
 Menjelaskan tujuan Waktu: 45 menit dan
tempat kegiatan orangtua bayi
 Leader menjelaskan aturan main dan Mendengarkan leader
mengikuti aturan yang telah ditetapkan
orang tua bayi
Pelaksanaan Mendengarkan leader

 Fasilitator membagikan alat yang


digunakan untuk bermain pada bayi orang tua bayi
 Fasilitator melibatkan orang tua dalam Mendengarkan leader
terapi bermain bayi
 Coleader memberikan alat untuk ber main  orang tua bayi Menerima 25 menit
pada bayi alat yang diberi

orang tua bayi Menerima


arahan leader
Penutup: 10 menit
 Leader menyebutkan kesimpulan dan tindak
lanjut bagi keluarga dan anak
 Leader menutup acara  rang tua bayi
Leader mengucapkan salam terapeutik Mendengarkan leader
orang tua bayi
Mendengarkan leader
orang tua bayi Menjawab
salam leader

Media dan Alat

Media dan alat yang digunakan :

- Mainan anak anak, yg berbunyian, boneka yg berwarna terang


Senting tempat

Bayi terlentang di atas

Tempat tidur nya

Keterangan

= pembimbing = moderator = fasilitator

= orang tua = leader

= bayi

= observer
12. Proses Evaluasi

a. Evaluasi Struktur :

 Mahasiswa dan klien berada pada posisi yang sudah drencanakan

 Peralatan atau media yang digunakan dalam terapi tersedia sesuai rencana

 Anggota terapis hadir

 Peran dan tugas berjalan sesuai rencana

 75% audiens menghadiri penyuluhan

b. Evaluasi Proses

 Pelaksanaan kegiatan berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

 Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan

 85% klien mengikuti kegiatan mewarnai sampai selesai

 85% klien berperan aktif selama kegiatan berjalan

 Klien dapat melihat dan mendengar saat leader memaanggil klien

c. Evaluasi hasil

 1 orang klien yang dipilih, mau mengikuti terapi aktivitas bermain yang dilakukan.

 klien mengikuti terapi bermain samapai selesai.

12. Penutup

Diharapkan melalui terapi bermain pada bayi dapat menbuat bayi aktif , ceria danmengurangi stres hospitalisasi yang
dialami bayi ketika di rawat di ruang rawat inap rumah sakit. Sehingga anak tidak merasa takut atau cemas lagi bila
melihat perawat dan memudahkan perawat dalam melakukan tindakan perawatan dan terapi pengobatan.

Tapan,10 oktober 2020

Mengetahui

Pembimbing Dosen Penanggung Jawab


DAFTAR PUSTAKA

1. Ngastiyah, ( 1997 ) Cara Perawatan Anak Sakit. EGC: Jakarta

2. Soetjiningsih, ( 1995 ) Tumbuh Kembang Anak, Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga:
Surabaya

3. Ebrahim, G.J, ( 1994 ) Perawatan Anak, Yayasan Essentia Medika: Yogyakarta.

4. Nelson, ( 2000 ) Ilmu Keperawatan Anak Jilid 1, EGC: Jakarta a

Anda mungkin juga menyukai