Anda di halaman 1dari 5

Nama : Atria Salsabila Nur

Kelas : M71
NIM/No.Urut : 1847041002/ 10
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan
Dosen : Dr. Rohana, M.Pd

Materi 2: Landasan Filsafat dalam Pendidikan

1. Sebutkan definisi filsafat menurut landasan filosofis!


Jawab:
Landasan filosofis adalah landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat
(falsafah). Kata filsafat (philosophy) bersumber dari bahasa Yunani, philien
berarti cinta dan sophia berarti kebijaksanaan. Cinta berartihasrat yang besar
atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaaan
artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Jadi filsafat
artinya hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.

2. Jelaskan keterkaitan filsafat dengan pendidikan!


Jawab:
Filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan mayarakat,
sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra itu. Rumusan tentang
harkat dan martabat manusia beserta masyarakatnya ikut menentukan tujuan
dan cara-cara penyelenggaraaan pendidikan, dan dari sisi lain pendidikan
merupakan proses memanusiakan manusia. Filsafat pendidikan merupakan
jawaban secara kritis dan mendasar berbagai pertanyaan pokok sekitar
pendidikan, seperti apa mengapa, kemana, dan bagaimana, dan sebagainya
dari pendidikan itu.Kejelasan berbagai hal itu sangat perlu untuk menjadi
landasan berbagai keputusan dan tindakan yang dilakukan dalam pendidikan.
Hal itu sangat penting karena hasil pendidikan itu akan segera tampak,
sehingga setiap keputusan dan tindakan itu harus diyakinkan kebenaran dan
ketepatanya meskipun hasilnya belum dapat dipastikan.
3. Mengapa kebenaran filsafat disebut sebagai kebenaran ilmu yang bersifat
relative?
Jawab:
Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka
dikatakan kebenaran filsafat adalah kebenaran ilmu yang sifatnya relative.
Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang biasa diamati hanya
sebagian kecil saja. Diibaratkan mengamati gunung es, kita hanya mampu
melihat yang diatas permukaaan laut saja. Sementara itu filsafat mencoba
menyelami sampai kedasar gunung es itu untuk meraba segala sesuatu yang
ada melalui pikiran dan renungan yang kritis

4. Jelaskan 4 cabang filsafat!


Jawab:
4 Cabang filsafat anatara lain:
a. Metafisika ialah filsafat yang meninjau tentang hakekat segala sesuatu
yang terdapat di alam ini. Dalam kaitanya dengan manusia, ada dua
pandangan yaitu :
1. Manusia pada hakekatnyanya adalah spiritual. Yang ada adalah jiwa
atau roh,yang lain adalah semu. Pendidikan berkewajiban
membebaskan jiwa dari ikatan semu. Pendidikan adalah untuk
mengaktualisasi diri. Pandangan ini dianut oleh kaum
Idealis,Scholastik,dan beberapa Realis.
2. Manusia adalah organisme materi. Pandangan ini dianut kaum
Naturalis,Materialis, Eksperimentalis,Pragmatis, dan beberapa
realisme. Pendidikan adalah untuk hidup, Pendidikan berkewajiban
membuat kehidupan manusia menjadi menyenangkan.
b. Epistemologi ialah filsafat yang membahas tentang pengetahuan dan
kebenaran, Ada lima sumber pengetahuan yaitu : otoritas, common sense,
intuisi, pikiran dan pengalaman.
c. Logika ialah filsafat yang membahas tentang cara manusia berpikir
dengan benar. Dengan memahami filsafat logika di harapkan manusia bisa
berpikir dengan mengemukakan pendapatnya secara tepat dan benar.
d. Etika ialah filsafat yang menguraikan tentang perilaku manusia mengenai
nilai dan norma masyarakat serta ajaran agama menjadi pokok pemikiran
dalam filsafat ini. Filsafat etika sangat besar mempengaruhi pendidikan
sebab tujuan pendidikan untuk mengembangkan perilaku manusia, anatara
lain afeksi peserta didik.

5. Jelaskan 4 teori kebenaran dalam filsafat ?


Jawab:
Dalam filsafat terdapat empat teori kebenaran yaitu :
a. Koheren yaitu,sesuatu akan benar bila konsisten dengan kebenaran umum
b. Koresponden, sesuatu akan benar bila ia tepat dengan fakta yang
dijelaskan.
c. Pragmatisme,sesuatu dipandang benar bila konsekuensinya ber manfaat
bagi kehidupan.
d. Skeptivisme,kebenaran dicari secara ilmiah dan tidak ada kebenaran yang
lengkap.

6. Sebutkan beberapa aliran filsafat pendidikan!


Jawab:
a. Idealisme
b. Realisme
c. Perenialisme
d. Esensialisme
e. Pragmatisme dan progresivisme\
f. Eksitensialisme

7. Apa yang dimaksud dengan aliran pragmatism?


Jawab:
Pragmatisme merupakan aliran filsafat yang mengemukakan bahwa segala
sesuatu harus dinilai dari segi kegunaan pragtis, dengan kata lain paham ini
menyatakan yang berfaedah itu harus benar, atau ukuran kebenaran didasarkan
pada kemanfaatan dari sesuatu itu kepada manusia .

8. Sebutkan 5 prinsip pendidikan!


Jawab:
a. Konsep pendidikan itu bersifat abadikarena hakekat manusia tidak pernah
berubah.
b. Inti pendidikan haruslah mengembangkan kekhususan makluk manusia
yang unik, yaitu kemampuan berpikir.
c. Tujuan belajar adalah mengenal kebenaran abadi dan universal
d. Pendidikan merupakan persiapan bagi kehidupan sebenarnya.
e. Kebenaran abadi itu diajarkan melalui pelajaran-pelajaran dasar (basic
subject).

9. Jelaskan implikasi bagi guru landasan filsafat pendidikan!


Jawab:
Konsekuen terhadap upaya memprofesionalkan pekerjaan guru maka filsafat
pendidikan merupakan landasan berpijak yang mutlak. Artinya, sebagai
pekerja professional, tidaklah cukup bila seorang guru hanya menguasai apa
yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kedua penguasaan ini
baru tercermin pada kompetensi seorang tukang.

Disamping penguasaan terhadap apa dan bagaimana tentang tugasnya, seorang


guru juga harus menguasai mengapa ia melakukan setiap bagian serta tahap
tugasnya itu dengan cara tertentu dan bukan dengan cara yang lain.

10. Jelaskan teori pendidikan guru dan tenaga kependidikan yang produktif !
Jawab:
Teori pendidikan guru dan tenaga kependidikan yang produktif adalah yang
memberi rambu-rambu yang memadai didalam merancang serta
mengimplementasikan program pendidikan guru dan tenaga kependidikan
yang lulusannya mampu melaksanakan tugas-tugas keguruan didalam konteks
pendidikan (tugas professional, kemanusiaan dan civic). Rambu-rambu yang
dimaksud disusun dengan mempergunakan bahan-bahan yang diperoleh dari
tiga sumber yaitu: pendapat ahli, termasuk yang disangga oleh hasil penelitian
ilmiah, analisis tugas kelulusan serta pilihan nilai yang dianut masyarakat.
Rambu-rambu yang dimaksud yang mencerminkan hasil telaah interpretif,
normative dan kritis itu, seperti telah diutarakan didalam bagian uraian
dimuka, dirumuskan kedalam perangkat asumsi filosofis yaitu asumsi-asumsi
yang memberi rambu-rambu bagi perancang serta implementasi program yang
dimaksud. Dengan demikian, perangkat rambu-rambu yang dimaksud
merupakan batu ujian didalam menilai perancang dan implementasi program,
maupun didalam “mempertahankan” program dari penyimpngan-
penyimpangan pelaksanaan ataupun dari serangan-serangan konseptual

Anda mungkin juga menyukai