Anda di halaman 1dari 21

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PENGUATAN INTEGRITAS

Kasus: Anda menjadi guru di satu sekolah. Peraturan sekolah menentukan bahwa siswa yang
terlambat tidak bisa masuk kelas. Tujuannya untuk menegakkan disiplin siswa. Gerbang
dikunci. Namun, tatkala guru datang terlambat, ia boleh masuk, dan disaksi- kan siswa. Hal itu
ternyata lumrah terjadi. Anda sudah mencoba menyampaikan kepada kepala sekolah tapi tidak
ada respon. Andapun sudah mencoba memperbaiki keadaan dengan mengajak teman guru
untuk tidak melakukan itu, tapi malah anda dikucilkan dan dianggap mengganggu kenyamanan.

1. Bagaimana langkah anda menghadapi situasi tersebut sebagai orang yang berintegritas?
Buat dalam bentuk naskah reflektif!
Pada masalah tersebut, dapat disimpukan bahwa datang terlambat merupakan pelanggaran yang
paling sering dilakukan di setiap sekolah. Datang terlambat apabila dilakukan secara terusmenerus/
berulang-ulang kali tentunya akan membawa dampak yang negatif tidak hanya bagi siswa tapi juga bagi
guru itu sendiri. Ini juga akan mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena siswa akan kehilangan
pelajaran di jam pertama. Sedangkan bagi guru, ia akan kehilangan keteladanannya sebagai guru.
Bagaimana ia bisa mengajarkan kedisiplinan sedangakan dirinya saja belum mampu berlaku displin pada
dirinya sendiri. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru juga merupakan sosok yang
“digugu dan ditiru” segala tingkah lakunya, baik perkataan dan perbuatannya akan dicontoh oleh siswa.
Konsep diri guru yang berintegritas sebenarnya tertuang dalam empat kompetensi dasar yang harus
dimiliki guru sebagaimana ditampilkan dalam standar yang ditetapkan pemerintah, yakni kompetensi
pribadi, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi professional.
Dari pendapat diatas memiliki inti yang sama bahwa keteladanan adalah tindakan pemahaman
akhlak dengan menghargai ucapan, sikap dan perilaku sehingga dapat ditiru orang lain dengan
berpedoman pada integritas sosial, mempunyai kompetensi dan siap untuk dinilai/dievaluasi. Langkah
nyata yang bisa saya lakukan sebagai seorang yang berintegritas yang saya lakukan dalam menghadapi
situasi tersebut adalah saya dulu yang pertama mendisplinkan diri datang ke sekolah tepat waktu sembari
memberikankan contoh dan tauladan kepada rekan – rekan guru lainnya. Disamping itu saya melakukan
sharing dengan atasan dimana ini dengan Kepala sekolah tempat saya bertugas, bahwa apa dampak yang
ditimbulkan apabila kejadian ini terus terjadi, misalnya contohnya gambarannya apabila anak2 sering
melihat gurunya terlambat pasti mereka akan bercerita kepada orang tuanya dirumah atau warga diluar
sekolah melihat kejadian itu juga tentu akan membuat citra nama sekolah kurang baik dimata masyarakat.
Dan juga saya bisa memberikan masukkan kepada rekan – rekan guru yang lain saat rapat guru, bahwa
integritas itu bagian yang terpenting harus dimiliki seorang guru bagi kemajuan Pendidikan disekolah.
Kemudian kegiatan tersebut saya ulangi terus menerus dengan konsisten niscaya akan terjadi perubahan di
sekolah tempat saya bertugas.
2. Buat daftar tentang faktor penyebab guru tidak berintegritas serta solusinya yang
bisa dilakukan oleh diri pribadi. Bukan solusi yang dilakukan pihak lain.
• Kurangnya komitmen dalam diri guru untuk mengabdikan diri dan memberikan
pendidikan terbaik pada peserta didik.
• Profesi guru dijadikan sebagai pekerjaan dan tugas bukan sebagai panggilan hati,
sehingga akan dilakukan setengah hati dan tidak ikhlas.
• Guru kurang menguasai metode dan model-model pembelajaran yang inovatif dan kurang
menguasai 4 kompetensi yang harus dimiliki seeorang guru.
• Guru mengajar mata pelajaran yan tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikannya
sehingga kuarang menguasai materi yang mengakibatkan guru kurang percaya diri saat
menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik
Adapun solusinya yang bisa dilakuan oleh diri pribadi adalah kessadaran dalam diri kita haruslah
diperkuat, bahwa sebagai seorang insan apalagi seorang guru kita haruslah memiliki integritas
yang tingggi dalam bekerja, dan perkaya ilmu serta wawasan tentang integritas dengan banyak
membaca dari berbagai sumber tentang pentingnya integritas dalam peran kita sebagi seorang
pendidikserta mengikuti seminar-seminar ataupun pelatihan - pelatihan tentang integritas
khususnya integritas dalam kaitannya dengan profesi pendidik atau guru. Serta tidak lupa
membiasakan diri sendiri bersikap yang penuh dengan integritas sehinga lambat laun orang-
orang dilingkungan sekitar kita akan ikut terinspirasi dan mencontoh atau dengan kata lain
jadikan diri sebagi contoh bukan hanya memberi contoh. Selain itu juga guru membuka
kesempatan kepada siswa untuk memberikan penilaian ataupun kritik dan saran terhadap guru
yang mengajar mereka dan kemudia penilaian tersebut menjadi ceriman bagi guru akan
kinerjanya selama ini.
3. Mind map tentang landasan dan prinsip penguatan integritas terkait permasalahan
kasus tersebut sebagai berikut :

 MERUMUSKAN PERATURAN DAN TATA TERTIB


KEPALA BAGI GURU, PEGAWAI DAN SISWA .
SEKOLAH  MENJADI TAULADAN NYATA TENTANG TATA
TERTIB YANG DIBUAT BAGI SELURUH WARGA
SEKOLAH

 IKUT SERTA MERUMUSKAN TATA TERTIB


GURU DAN SEKOLAH
INTEGRITAS PEGAWAI  MENGIKUTI TATA TERTIB DAN MENJADI
TELADAN DALAM MEMATUHI ATURANNYA
SEKOLAH
DALAM KEGIATAN YANG ADA DISEKOLAH

SISWA PAHAM AKAN SEMUA ATURAN DAN


KETETAPAN YANG DIBUAT SEKOLAH
SISWA DENGAN MENCONTOH TAULADAN YANG
DIBERIKAN OLEH KEPALA SEKOLAH, GURU ,
DAN PEGAWAI YANG SELANJUTNYA DAPAT
DITERAPKAN ATAU DI ALIKASIKAN DI
KEHIDUPAN MEREKA
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 PENGUATAN INTEGRITAS
1. Tuliskan jawaban anda yang menggambarkan solusi dari kasus berikut:
Kasus: Anda seorang guru muda berintegritas. Anda diangkat menjadi guru di sekolah di
mana lingkungan masyarakat tidak begitu peduli pada pendidikan. Kerap terjadi tawuran,
pergaulan bebas, bahkan bullying. Sementara para guru senior merasa tidak ada lagi
upaya memperbaiki keadaan. Lagi pula hal itu di luar tugasnya sebagai guru bidang studi.
Terlebih akan menyita waktu, energi dan perhatian. Ada juga guru seni- or yang peduli
tapi mereka terkucil. Terdapat grup-grup di kalangan guru yang saling bertentangan.
Sebagai guru berintegritas, anda menguatkan tekad untuk memperbaiki keadaan dengan
perencanaan yang matang. Pertanyaan:
1. Buat pengondisian kelas sebagai penguatan integritas, sebagai berikut:

• Jika anda guru kelas, susun perencanaan yang rapi terukur untuk satu
hari kegiatan pembelajaran sesuai landasan dan prinsip penguatan
integritas.
• Jika anda guru mapel susun rangkaian pembelajaran dalam satu kali
pertemuan agar peserta didik terkondisi untuk mengamalkan perilaku
berintegritas dalam pembelajaran yang anda lakukan sesuai landasan
dan prinsip penguatan integritas. 2. Buat rencana penguatan integritas
berikut:
• Buat rencana penguatan integritas untuk satu semester di kelas anda
(atau di mapel yang anda ampu) berupa aktivitas harian, mingguan,
bulanan dan satu se- mester. Dokumen rencana dibuat inovatif dan bebas
sesuai dengan kemampuan;
• Buat rencana penguatan integritas inovatif di sekolah di mana suasana di
se- kolah sangat tidak mendukung upaya praktek berintegritas yang
dilakukan;
3. Buat RPP tema/mapel secara singkat yang memuat tahapan pembelajaran,
indikator, alat bahan dan instrumen penilaian. Dalam tahapan yang dilakukan
munculkan kegiatan dirancang konsisten dengan penguatan integritas.

1. Jika saya guru mapel susun rangkaian pembelajaran dalam satu kali pertemuan agar
peserta didik terkondisi untuk mengamalkan perilaku berintegritas dalam
pembelajaran yang anda lakukan sesuai landasan dan prinsip penguatan integritas.

Kegiatan Pendahuluan
Orientasi Penguatan Pendidikan Karakter, Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi yang dipelajari

Pemberian Acuan • Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
• Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
• Pembagian kelompok belajar
• Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
• karena disini posisi saya sebagai guru mapel olahraga juga memberikan
pemanasan terlebih dahulu ke peserta didik sebelum masuk ke materi inti.
Kegiatan Inti
Orientasi Peserta Literasi
Didik Kepada
Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada ma t
Masalah e r i melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi
eksperimen, mengasosiasikan mengolah informasi, mengomunikasikan)
Melihat (Tanpa atau dengan alat) Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
dalammengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujurdan
pantang menyerah (Karakter)
Mengamati (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan
(literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
Membaca(dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung),
(Literasi) materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan materi Mendengar
pemberian materi oleh guru
Menyimak, (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan
(literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
Siswa diminta untuk mengamati dan menganalisis gambar tersebut dan
mengaitkannya dengan hasil bacaan mereka dan menuliskan hasil pengamatannya.

Mengorganisasikan Critical Thinking (Berpikir Kritis):


Peserta Didik Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi ataupun gambar yang disajikan
dan akan dijawab melalui kegiatan belajar
Membimbing Collaboration (Kerja Sama):
Penyelidikan
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mempraktikan,
Individu Dan
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling
Kelompok
bertukar informasi tentang materi
Mengembangkan Communication (Komunikasi)
Dan Menyajikan
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal,
Hasil Karya
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
• Peserta didik mengamati dan memberi tanggapan terhadap hasil presentasi
kelompok lain.
Menganalisa Creativity (Kreativitas)
& Mengevaluasi • Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point-point
Proses Pemecahan penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
Masalah tentang materi yang dipelajari.
• Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
menyampaikan beberapa pertanyaan pemicu kepada siswa berkaitan dengan
materi yang akan selesai dipelajari
Penutup
Penutup • Peserta didik membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
• Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
• Melakukan aktivitas pendinginan yang dipimpin oleh guru tersebut. 
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
• Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam

2. Buat rencana penguatan integritas berikut:


• Buat rencana penguatan integritas untuk satu semester di kelas anda (atau di mapel yang anda
ampu) berupa aktivitas harian, mingguan, bulanan dan satu sesmester. Dokumen rencana
dibuat inovatif dan bebas sesuai dengan kemampuan;
• Buat rencana penguatan integritas inovatif di sekolah di mana suasana di sekolah sangat tidak
mendukung upaya praktek berintegritas yang dilakukan;

 Contoh Rencana Penguatan Integritas dalam satu periode (mingguan atau bulanan)
Indikator Kelas Sekolah Keluarga Lingkungan

1. Adanya figur contoh yang dapat diteladani


oleh anak;

2. Adanya simbol-simbol (gambar, poster,


spanduk, kata-kata bijak, yel-yel, lagu, dan
lainnya) yang menginspirasi perilaku
berintegritas;

3. Adanya kesepakatan bersama antara anak


dan guru terkait pengamalan perilaku
berintegritas;

4. Adanya kesepakatan bersama guru dan


orang tua / masyarakat terkait pengamalan
perilaku berintegritas;

5. Adanya konsistensi dalam mempraktekkan


perilaku berintegritas di semua kegiatan dan
proses pembelajaran;
6. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak
berperan aktif dalam mempraktekkan
perilaku berintegritas;

7. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak


mengajak temannya berperilaku berintegritas;

8. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak


berani mendeklarasikan diri sebagai pribadi
dengan perilaku berintegritas;

9. Adanya konsistensi penerapan nilai


keadilan dalam tata kelola sekolah seperti
bebas dari pungli, gratifikasi dalam bentuk
apapun

 Contoh Pendokumentasian Perkembangan Perilaku Perintegritas Mapel PJOK kelas III


Nilai: jujur
No Nilai Indikator Nama Siswa

A B C D Dst

1. Jujur Mengenali dengan tepat perilaku jujur

Memberikan contoh dengan tepat praktek perilaku


jujur

Menceritakan dengan tepat tentang perlunya


perilaku jujur dalam keseharian;

Menunjukkan dengan tepat contoh praktek perilaku


jujur dalam keseharian;

Menunjukkan dengan tepat contoh praktek perilaku


jujur dalam beragam kegiatan;

Secara alamiah mempraktekkan perilaku jujur


dalam keseharian di sekolah;
Secara alamiah merespon perilaku tidak
berintegritas dalam keseharian di sekolah

 Rencana Penguatan Integritas Inovatif saya


Indikator Kelas Sekolah Keluarga Lingkungan

1. Adanya figur contoh yang dapat diteladani oleh anak;

2. Adanya simbol-simbol (gambar, poster, spanduk,


kata-kata bijak, yel-yel, lagu, dan lainnya) yang
menginspirasi perilaku berintegritas;

3. Adanya kesepakatan bersama antara anak dan guru


terkait pengamalan perilaku berintegritas;

4. Adanya kesepakatan bersama guru dan orang tua /


masyarakat terkait pengamalan perilaku berintegritas;

5. Adanya konsistensi dalam mempraktekkan perilaku


berintegritas di semua kegiatan dan proses
pembelajaran;

6. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak berperan


aktif dalam mempraktekkan perilaku berintegritas;

7. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak mengajak


temannya berperilaku berintegritas;

8. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak berani


mendeklarasikan diri sebagai pribadi dengan perilaku
berintegritas;

9. Adanya konsistensi penerapan nilai keadilan dalam


tata kelola sekolah seperti bebas dari pungli, gratifikasi
dalam bentuk apapun

3. Buat RPP tema/mapel secara singkat yang memuat tahapan pembelajaran, indikator, alat
bahan dan instrumen penilaian. Dalam tahapan yang dilakukan munculkan kegiatan
dirancang konsisten dengan penguatan integritas.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah : SD Negeri 5 Tonja


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : 4 ( Empat )/ I (Satu )
: ( 1 ) Indahnya kebersamaan/Keberagaman
Tema/sub tema budaya bangsaku.( permainan tradisional )
Pertemuan ke :I
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit

A. Kompetensi Inti : 1. Menerima,menjalankan,dan menghargai ajaran agama yang di anutnya


2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin,tanggung
jawab,santun,peduli,dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga,teman,guru,dan tetangganya.
3, Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah,di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas ,dan
logis,dalam karya yang estetis,dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat,dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

B.Kompetensi Dasar :
3.2 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
4.1 Memperaktikkan kombinasi gerak dasar untuk membentuk
gerak dasar atletik jalan dan lari yang dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau
tradisional Indikator:
 Memperaktikkan permainan tradisional gobak sodor dengan teknik bermain yang benar

C.Tujuan pembelajaran
1.Setelah memperhatikan penjelasan guru,siswa mampu mempraktikkan permainan
tradisional gobak sodor dengan teknik bermain yang benar.
2.Setelah mempraktikkan permainan tradisional gobak sodor,siswa mampu menjelaskan
nilai-nilai yang dipelajari,yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
D.Materi Ajar (Materi Pokok):
 Permainan tradisional( Gobak Sodor /galasin )
Permainan gobok sodor terkenal dt wilayah pulau jawa ( Yogyakarta ) .Gobak sodor berasal dari
kata gobak dan sodor .Gobak artinya bergerak dengan bebas, sedangkan sodor artinya tombak.DI
Bali dikenal dengan sebutan permainan megala – gala.Pemainya harus berjumlah genap dan siswa
dibagi dua tim jaga dan serang.
Aturan permainan
1. 1.Pemain tim jaga harus harus bergerak di sepanjang garis melintang yang telah
ditentukan.
2. Garis sodor hanyalah penjaga garis melintang pertama yang boleh melalui.
3. Masing-masing pemain serang harus berusaha melewati garis melintang.
4. Bila tim jaga dapat menyentuh tim serang akan terjadi tukar posisi
5. Jika satu petak terisi 2 atau lebih pemain,tim serang kalah,dan berganti jadi tim jaga

Manfaat yang dapat di ambil dari permainan gobak sodor adalah:


1. Melatih kerjasama dalam tim
2. Melatih kepemimpinan
3. Mengasah kemampuan otak
4. Mengasah kemampuan mencari strategi yang tepat
5. Meningkatkan kekuatan dan ketangkasan E. Metode pembelajaran :
Demontrasi dan penugasan
F. media pembelajaran
 Lapangan
 Tiang
 Pluit
 Kapur line/tali
 Buku Tematik terpadu Kurikulum 2013 ( Tema 1 )

G.Langkah-langkah Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Kegiatan Deskripri kegiatan waktu
Kegiatan awal Kegiatan pendahuluan 
Berdoa dan presensi
• Menyanyikan salah satu lagu kebangsaan
( Nasionalisme )
• Apersepsi (menghubungkan materi pembelajaran
dengan pengetahuan awal siswa ).
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi
siswa.
• Melakukan pemanasan terkait dengan materi.

Kegiatan Inti  Guru menyajikan materi pembelajaran berupa konsep


permainan tradisional ( Gobak sodor ) dngan teknik
permainan yang benar.(teknik permainan,aturan
permainan,dan jumlah pemainnya serta jalanya
permainan.
 Guru membagi siswa menjadi empat kelompok atau
lebih sesuai dengan jumlah siswa.
 Guru mengali pengetahuan siswa dengan cara
memberikan pertanyaan terkait dengan materi
pembelajaran yaitu permainan tradisional ( Gobak
sodor ) Misalnya: sebutkan jumlah pemain gobak
sodor.
 Siswa mencermati dan memikirkan jalannya
permainan gobak sodor.
 Siswa dapat menyebutkan manfaat daripermainan
gobak sodor
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bermain gobak sodor dengan aturan yang benar.

Kegiatan penutup  Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa


Guru memberikan penguatan dengan

menyimpulkan materi pembelajaran hari ini.
 Siswa menulis refleksi dari kegiatan
pembelajaran sepanjang hari ini dengan
menjawab pertayaan sebagai berikut:
 Manfaat apa yang sudah kalian peroleh dari
kegiatan hari ini
 Pendinginan.
 Hal baik apa yang bisa kamu terapkan dalam
kehidupan sehari-hari
 Kegiatan pembelajaran selanjutnya.
H. . penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (keterampilan):
Lakukan permainan gobok sodor
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1
sampai dengan 5
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =
Jumlah skor maksimal

- Pengamatan sikap (sikap):


Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak
melakukan aktivitas di dalam kelas. Sikap yang diharapkan selama proses
pembelajaran, yaitu mentaati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan
menuunjukkan perilaku sportif, keberanian, percaya diri dan menghargai teman
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian
menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek
( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =
Jumlah skor maksimal
- Kuis (pengetahuan):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai
konsep gerak dalam permainan gobok sodor.
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai
dengan 5
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =
Jumlah skor maksimal
Nilai tes unjuk kerja (keterampilan) + nilai observasi (sikap) + nilai kuis
(pengetahuan ) =

Nilai maksimal ( 20+4+20 )


- Nilai akhir yang diperoleh siswa =

2.Rubrik Penilaian

RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA PERMAINAN GOBOK SODOR
N0 Kriteria Ya Tidak
1 Siswa mampu bermain gobak sodor dengan aturan yang benar

2 Siswa mampu bekerjasama dengan temannya saat bermain

RUBRIK PENILAIAN
SIKAP/PERILAKU DALAM PERMAINAN GOBAK SODOR
N0 Sikap Belum Mulai Mulai Sudah Ket
terlihat terlihat berkembang terlihat
1 Jujur

2 Disiplin
3 Kerjasama

4 Tanggung
jawab
5 Menerima
kekalahan

RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP PERMAINAN GOBOK SODOR

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban


1 2 3 4 5

1. Jelaskan aturan permainan gobak sodor


2. Jelaskan manfaat permainan gobak sodor
3. Sebutkan jumlah pemain gobok sodor
4. Apa namalain permainan gobok sodor
5. penjaga garis batas vertical dalam permainan gobak
sodor/galah asin biasanya berjumlah

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 20

Mengetahui, Denpasar, .....…………................ 2020


Kepala SD Negeri 5 Tonja Guru Mapel PJOK

( I Made Suarsana, S.Pd ) ( I Made Suparta, S.Pd) NIP:


19650409 198404 1 001 NIP: -

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 PENGUATAN INTEGRITAS


Tuliskan jawaban anda yang menggambarkan solusi dari kasus berikut:

Kasus: Sudah satu bulan anda melakukan penguatan integritas di kelas/mapel yang anda
ampu. Kenyataannya sangat tidak mudah. Anda hampir frustrasi. Peserta didik hanya
berkomitmen di mulut saja. Tidak diikuti dengan perilaku yang sesuai. Upaya anda pun
tak banyak memberi kemajuan karena tidak mendapat dukungan dari pimpinan dan teman-
teman lain. Juga tidak sejalan dengan kebiasaan masyarakat. Komunikasi dengan orang
tua juga tidak lancar.

Pertanyaan/Aktivitas:

1. Buat laporan singkat tentang upaya yang telah anda lakukan dalam
membangun komitmen diri bersama anak untuk hidup berintegritas di
manapun (di rumah, atau di kelas) serta buat daftar persoalan yang
dihadapi dan langkah menanggulanginya.
2. Susun langkah-langkah perbaikan jangka pendek berdasarkan persoalan
di atas yang perlu anda lakukan.
3. Berdasarkan evaluasi yang anda lakukan, buat rancangan aktivitas
penguatan integritas khas yang sesuai untuk kondisi di tempat anda.
Format bebas.

Jawaban Saya

1. Upaya yang telah anda lakukan dalam membangun komitmen diri bersama anak untuk
hidup berintegritas di manapun (di rumah, atau di kelas) :
a. Menunjukkan perilaku berintegritas dengan harapan siswa dapat melihat contoh yang
nyata dan meneladaninya.
b. Senantiasa memberikan penjelasan singkat mengenai pentingnya mememilki intergritas
tinggi dalam setiap kesempatan, misalnya saat apel/upacara dan pesan singkat di WAG
Paguyuban kelas
c. Memberikan apresiasi kepada peserta didik yang berprilaku sesuai nilai integritas.
Apresiasi diberikan dalam bentuk penguatan diri misalnya pujian, sapaan ramah, tepuk
bahu dan lain sebagainya.
d. Memberikan bimbingan kepada peserta didik yang belum bisa mempraktekkan perilaku
berintegritas dengan cara mendampingi dan diajak bicara empat mata, tanpa menyalahkan
apalagi menghukum.
e. Selalu mengawali kegiatan pembelajaran dengan Mars dan Tepuk PPK .

Adapun persoalan yang saya hadapi selama pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara
tatap muka maupun pembelajaran jarak jauh yang berkaitan dengan perilaku
berintegritas siswa yaitu:
a. Situasi lingkungan yang tidak mendukung (baik itu lingkungan sekolah maupun lingkungan
keluarga siswa)
b. Kebiasaan siswa yang kurang berintegritas seperti

• Siswa menyontek pada saat pengerjaan tugas atau pada saat ujian.
• Siswa tidak displin atau tidak tepat waktu dalam pengumpulan tugas
• Siswa kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar kelas dan sekolah
• Siswa tidak berani memperkatan kebenaran terkait teman mereka yang menyontek atau
melakukan pelanggaran secara sengaja.
• Siswa tidak merespon segala informasi yang diberikan melalui pesan WA
• Siswa tidak berperilaku sopan pada saat mengirimkan pesan kepada guru melalui WA
• Siswa melanggar peraturan sekolah
c. Rekan guru yang tidak perduli akan penguatan integritas disekolah
d. Kurangnya dukungan dari kepala sekolah

Berdasarkan persoalan tersebut ada beberapa langkah yang saya lakukan untuk
menanggulanginya yaitu:
a. Tetap konsisten dan sabar melakukan penguatan dan memberikan contoh sikap integritas
terhadap siswa.
b. Mengadakan pendekatan dengan orang tua atau wali siswa sehingga terjadi penguatan
integritas dirumah.
c. Mengadakan diskusi dengan kepala sekolah dan rekan-rekan guru tentang rencana
penguatan integritas disekolah.

2. Langkah-langkah perbaikan jangka pendek berdasarkan persoalan di atas yang


perlu saya lakukan:
a) Memberikan motivasi secara rutin dan konsisten mengenai perilaku berintegritas kepada
siswa
b) Membangun komitmen bersama di awal pembelajaran tentang apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan.
c) Berupaya untuk selalu menampilkan dan memerankan diri sebagai figure contoh (Role
Model) dalam menerapkan perilaku berintegritas secara konsisten sehingga bisa menjadi
contoh bagi seluruh siswa.
d) Menjalin hubungan yang baik dengan orang tua atau wali siswa sehingga bisa
bersamasama membangun komitmen bersama dalam menerapkan perilaku berintegrasi.
3. Rancangan aktivitas penguatan integritas khas yang sesuai untuk kondisi di tempat
saya dengan mengembangkan komponen pendidikan karakter yaitu
a) Olah Pikir .Olah pikir menciptakan karakter cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu,
berpikir terbuka, produktif, berorientasi IPTEK, dan reflektif. Oleh karena itu pada aspek
olah pikir, siswa memperoleh pendidikan kognitif.
b) Olah Hati. Olah hati menciptakan karakter beriman dan bertakwa, jujur, amanah,adil,
bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela
berkorban, dan berjiwa patriotik. Oleh sebab itu, pada aspek olah hati dapat memberikan
siswa pendidikan afektif.
c) Olah Raga. Olah raga menciptakan karakter bersih dan sehat, disiplin, sportif,tangguh,
andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif,kompetitif, ceria, dan gigih.
Dengan aspek olah raga ini, siswa diberikan pendidikan psikomotorik.
d) Olah Rasa/Karsa Olah rasa/karsa menciptakan karakter ramah, saling menghargaitoleran,
peduli, gotong royong, nasionalis, kosmopolit, mengutamakankepentingan umum, bangga
menggunakan bahasa dan produk Indonesia,dinamis, kerja keras, dan beretos kerja. Maka
dari itu, olah rasa dapat memberikan siswa pendidikan afektif dan pendidikan.
Penanaman nilai - nilai karakter bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan dan menebar
kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Sehingga terjadi perubahan
kualitas siswa yang berintegritas ditinjau dari aspek afektif, kognitif dan psikomotor.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 PENGUATAN INTEGRITAS


Tuliskan jawaban anda yang menggambarkan solusi dari kasus berikut:

Seringkali kita sering menghukum anak karena tidak berintegritas, padahal pada
saat yang sama kita sering menunjukan bahwa kita sendiri belum berintegritas.
Misalnya anak akan dihukum karena terlambat datang ke sekolah di saat yang
sama ada guru yang terlambat tetapi tidak mendapatkan hukuman apapun.
Ketidakkonsis- tenan ketika ada orang dewasa yang melanggar aturan kita
anggap itu hal yang biasa. Padahal itu adalah cara ampuh mengajari mereka
untuk tidak konsisten. Pertanyaan:

1. Tentukan pendekatan yang paling relevan didukung oleh faktafakta


di lapangan untuk menunjukkan konsistensi berperilaku pada diri
anda sendiri!
2. Upaya apa yang dilakukan untuk meluaskan konsistensi perilaku
berintegritas kepada lingkup yang lebih luas. Seberapa tingkat
keyakinan anda terhadap keberhasilannya.

Jawaban saya
1. Pendekatan yang paling relevan
a. Menanamkan nilai kebaikan kepada diri sendiri (knowing the good)
b. Selalu memiliki alasan atau keinginan untuk berbuat baik (desiring the good)
c. Mengembangkan sikap mencintai perbuatan baik (loving the good)
d. Konsisten melaksanakan perbuatan yang baik (acting the good) Fakta-fakta yang ada
dilapangan : guru datang tepat waktu, berperilaku jujur, tanggung jawab, disiplin,
peduli dan berpegang teguh terhadap nilai-nilai moral Pancasila dan agama.
2. Upaya yang dilakukan untuk meluaskan konsistensi perilaku berintegritas kepada lingkup
yang lebih luas
a. Mengaktualisasikan perilaku berintegritas secara konsisten dalam segala segi
kehidupan sesuai komitmen diri
b. Menunjukkan bukti komitmen sebagai orang yang berintegritas dalam bersikap
dan berprilaku
c. Menghasilkan karya nyata dalam upaya meluaskan gerakan penguatan dalam
segala aspek kehidupan.
Tingkat keberhasilan dari upaya ini adalah berhasil dengan baik. Karena jika kita melakukan
secara konsisten dan berpikir akan hal-hal yang positif, maka akan membentuk vibrasi yang
postif dengan lingkungan sekitar. Sehingga akan menghasilkan koordinasi yang baik.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 PENGUATAN INTEGRITAS


Tuliskan jawaban anda yang menggambarkan solusi dari kasus berikut:

Selama ini kita hanya mengandalkan hukuman dan hadiah agar anak berperilaku baik atau
berintegritas padahal cara yang seperti itu justru akan mendorong anak untuk
berkamuflase dan berperilaku baik untuk menghindar dari hukuman dan mendapatkan
reward. Artinya kemurnian dan keihklasan dirinya untuk berperilaku baik berkurang,
seharusnya kesadaran bahwa berbuat baik itu akan menguntungkan dirinya maupun orang
lain.

Buat narasi pendek tentang hukuman di sekolah menurut pendapat anda dan bagaimana efeknya
secara jangka panjang?

Jawaban saya
Pemberian hukuman berarti konsekuensi yang harus dihadapi ketika siswa melakukan
pelanggaran hukum. Disiplin seperti ini penting, mengingat bahwa manusia memang perlu
dipaksa. Hukuman mengajarkan anak bahwa setiap tindakan ada konsekuensinya, membuat anak
mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dengan pemberian hukuman siswa tahu mana
perilaku yang bisa diterima atau tidak bisa diterima oleh umum. Adapun prinsip-prinsip dalam
pemberian hukuman ada 5, diantaranya:
a. kepercayaan terlebih dahulu terhadap anak.
b. hukuman distandarkan pada perilaku.
c. memberikan hukuman tanpa emosi.
d. hukuman yang digunakan sudah disepakati dan ditetapkan sebelumnya.
e. memberikan tahapan hukuman.
Dampak dari pemberian hukuman kepada siswa penerapan hukuman guru merupakan suatu sikap
atau tindakan yang menimbulkan pengaruh - pengaruh negatif pada anak berperilaku baik atau
berintegritas siswa. Hubungan saling pengaruh ini memiliki hubungan timbal balik yang saling
berpengaruh yaitu bila penerapan hukuman meningkat maka perilaku baik atau berintegritas
siswa akan semakin menurun,sebaliknya bila penerapan hukuman menurun maka tingkat
perilaku baik atau berintegritas siswa meningkat. Selain Hubungan saling pengaruh di atas
penerapan hukuman guru dapat menimbulkan berbagai dampak di antaranya pengaruh pada
perilaku. Pengaruh pada sikap serta berpengaruh terhadap perilaku baik atau berintegritas siswa.
Penerapan hukuman guru terhadap siswa bukan saja terjadi di kelas tetapi terjadi juga di luar
kelas dan bahkan pada proses pendidikan secara menyeluruh.penerapan hukuman guru kadang
ditiru oleh siswa sehingga terjadi pewarisan sikap yang kurang terpuji. Terlepas dari keluarga
dan masyarakat, guru adalah pribadi yang menentukan jaya atau runtuhnya semua bangsa dan
peradaban manusia.di tangannya seorang anak yang tidak tahu apa-apa bisa berubah menjadi
jenius,hal ini dilakukan melalui pembentukan sikap perilaku agar ke depan menjadi siswa atau
anak yang berintegritas. Namun tak semua guru mampu menjadi pribadi yang mampu di tiru.
Sangat disayangkan apabila dalam mendidik siswa guru menerapkan kekuasaan yang berdampak
pada psikologi siswa. Oleh karena itu untuk menjadi siswa yang mandiri,percaya diri maupun
berinisiatif,serta mengatasi masalah maka guru di tuntut untuk mampu menjadi panutan bagi
siswa dalam proses mencapai perilaku baik atau berintegritas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai