Anda di halaman 1dari 5

Laporan Pengamatan Fisika

“Pengukuran Arus dan Tegangan Pada Rangkaian Seri”

Oleh
Adila Syifa prayogi
02/G5
A. Tujuan Pengamatan
Mengamati dan mengetahui praktik cara mengukur arus dan tegangan
listrik pada rangkaian seri.

B. Alat dan Bahan Pengamatan

1. Baterai
2. Kabel
3. Bohlam kecil
4. Voltmeter
5. Amperemeter

C. Cara Kerja
1. Memasangkan kabel pada kutub positif dan negative baterai
2. Dalam praktikum ini menggunakan simulasi Phet
3. Atur hambatan baterai menjadi 0 (di kejadian nyata, tidak ada baterai yang
berhambatan )
4. Pasangkan kabel pada kedua ujung lampu
5. Susun rangkain Baterai dan lampu menjadi seri.
6. Masukkan besar hambatan 3 lampu dengan 10 ohm, 15 ohm, dan 20 ohm.
7. Ukur arus dan voltase menggunakan Amperemeter dan voltmeter yang
tersedia
8. Datakan setiap pengamatan yang kalian lihat.
9. Bandingan Satu dengan yang lainya.

D. Data Pengamatan
1. Tabel Hasil Pengamatan

Lampu Arus Tegangan


Lampu 1 (10ohm) 0,2 A 2V
Lampu 2 (15ohm) 0,2 A 3V
Lampu 3 (20ohm) 0,2 A 4V

2. Gambar Pengamatan
E. Analisis Data
1. Arus
Berdasarkan data pengamatan yang telang saya amati, pengukuran arus
dilakukan di tiga titik yaitu lampu 1, lampu 2, dan lampu 3. Didapatkan
hasil arus yang sama yaitu 0,2 A. ini semua disebabkan oleh rangkaian seri
yang anya mempunyai satu jalur dan tidak bercabang, sehingga arus yang
masuk adalah arus yang keluar. Dalam rangkaian seri berlaku nilai arus

I1=I2=I3
2. Tegangan
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, kita mengetahui bahwa
hambatanya berbeda yaitu lampu 1 = 10 ohm, lampu 2 = 15 ohm, dan
lampu 3 = 20 ohm. Ketika mengukur tegangan masing-masing ternyata
berbeda - beda pada setiap lampunya. lampu 1 = 2 V, lampu 2 = 3 V, dan
lampu 3 = 4V. Jika semua tegangan itu digabung menjadi satu maka
terbentuklah tegangan total atau tegangan gabungan dari rangkaian seri
tersebut. Tidak seperti kuat arusnya, tegangan adalah total tegangan pada
komponen seri. Dalam rangkaian seri berlaku nilai tegangan

Vtot= V1+V2+V3
F. Kesimpulan
1. Kuata arus pada tiap tiap hambatan sama dengan kuat arus total dalam
satu rangkaian seri.
2. Beda potensial atau tegangan yang mengalir di tiap hambatan (lampu)
berbeda beda, namun ketika dijumlah akan ditemukan tegangan total dari
total catu daya nya.
3. Hambatan yang dihasilkan tiap komponen jika dijumlahkan akan menjadi
hambatan total.
4. Semakin besar sumber tegangan, semakin besar pia arus yang dihasikan.
5. Lampu Yang memiliki beda potensial paling besar juga mempunyai
hambatan paling besar
6. Lampu yang memiliki beda potensial paling besar juga merupakan lampu
yang akan bersianar paling terang diantara yang lainya.

G. Link Video
 https://youtu.be/X6qwUQM3_P4

Anda mungkin juga menyukai