Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adila Syifa Prayogi

NIM : 2102321012
Kelas : En-3B

Tugas 3 K3
1. Jelaskan potensi kecelakaan pada sumber Energi
pada PLTD,PLTA,PLTS,PLTP,PLTB dan pencegahannya,pilih salah satu
Pembangkit?
2. Jelaskan potensi kecelakaan di pembangkitannya dan pencegahannya ?
3. Jelaskan faktornya ?

Potensi Kecelakaan Pada PLTB


• Tenaga Kerja Faktor tenaga kerja yang biasanya disebut sebagai human error
memberikan kontribusi yang paling besar dalam kecelakaan kerja. Meskipun demikian,
faktor kesalahan yang berasal dari tenaga kerja tersebut terjadi bukan hanya dari faktor
tenaga kerja saja, melainkan faktor kesalahan pada perancangan dan prosedur kerja.
Sumber bahaya yang termasuk dalam kategori human error antara lain:
a. Faktor berasal dari luar ataupun dari dalam individu.
b. Faktor situasi, misalnya perencanaan sistem, perencanaan prosedur kerja, pengambilan
keputusan, dan mengeksekusi pekerjaan.
c. Tingkat analisis, misalnya persepsi pada masing-masing individu

• Komponen/Sistem PLTB Sumber bahaya yang berasal dari komponen atau sistem
PTLB umumnya disebabkan oleh kegagalan hasil konstruksi maupun peralatan yang
digunakan pada PLTB. Kegagalan komponen/sistem biasanya berasal dari spesifikasi
teknis yang tidak sesuai standar, faktor keamanan desain yang kurang memadai serta
perawatan dan pemeliharaan peralatan yang tidak sesuai jadwal. Beberapa contoh
kegagalan komponen/sistem PLTB yang mungkin terjadi antara lain:
a. Bendung tidak dapat menahan debit banjir terlalu lama
b. Pipa pesat tidak dapat menerima tekanan air terlalu tinggi
c. Instalasi peralatan tidak sesuai standar
d. Pemasangan turbin dan generator yang tidak sesuai ketentuan
e. Tidak ada komponen pelindung bagain bagian yang berputar atau menghasilkan listrik
f. Tidak tersedianya pengaman atau pagar pembatas pada area bangunan sipil
g. Rambu-rambu tanda bahaya tidak tersedia di sekitar PLTB

• Faktor Bahan/Material dan Alat Kerja Selain faktor manusia dan komponen/sistem
PLTB, terdapat berbagai faktor lain yang membuat aktivitas PLTB memiliki potensi
bahaya seperti faktor bahan atau material yang digunakan serta faktor alat kerja. Bahaya
yang berasal dari bahan kimia pada PLTB mungkin tidak terlalu banyak ditemui. Akan
tetapi pada beberapa PLTB dapat dijumpai adanya genset yang memerlukan bahan
bakar minyak sehingga perlu disimpan dengan baik. Selain itu, terdapat pula
penggunaan pestisida/herbisida pada pemeliharaan lingkungan sekitar yang dapat
menyebabkan keracunan, potongan material logam serta debu. Oleh karena itu perlu
perhatian khusus pada saat menyimpan bahan yang mudah terbakar atau mengandung
racun serta selalu menjaga kebersihan workshop dan tempat kerja lainnya. Potensi
bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan alat kerja terdiri dari paparan kebisingan,
getaran dan sebagainya. Selain itu, inspeksi dan pemeliharaan alat kerja harus dilakukan
secara berkala untuk menghindari bahaya keselamatan penggunaan alat kerja. Cara
kerja atau posisi kerja juga perlu diperhatikan karena berdampak pada faktor ergonomik
tenaga kerja. Hal ini harus diidentifikasi atau diawasi oleh pengawas agar tenaga kerja
terhindar potensi bahaya ergonomik akibat cara kerja yang dilakukan.

• Faktor Lingkungan Kerja di Sekitar PLTB Faktor bahaya lingkungan kerja dapat
diidentifikasi dari jenis sumber bahaya yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu faktor
fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi. Selain itu dapat dilakukan identifikasi
pada aspek higiene dan sanitasi serta kebersihan lingkungan di area sekitar PLTB.
Aspek lain yang perlu mendapat perhatian adalah kondisi tanah dan struktur tanah di
sekitar bangunan sipil, jalan akses dan jalan inspeksi serta tebing (jika ada) di sekitar
PLTB.

• Pekerjaan dengan Risiko Tinggi Pekerjaan dengan risiko tinggi dapat ditemui pada
masing-masing tahapan PLTB. Hal ini bisa berdampak pada tenaga kerja, komponen
dan sistem PLTB maupun di lingkungan sekitarnya. Contoh pekerjaan yang memiliki
risiko tinggi pada PLTB antara lain pada saat melakukan pengecoran beton pada
komponen bangunan sipil, menaikkan atau menurunkan suplai listrik ke jaringan,
pengajuan pemeliharaan PLTB serta pekerjaan vital lainnya. Oleh karena itu perlu
dilakukan identifikasi dan klasifikasi pekerjaan vital pada PLTB agar bahaya dan
potensi risiko dapat dipetakan dan dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku.

Penyebab terjadinya kecelakaan akibat kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya faktor fisik/mekanik, faktor kimia, faktor biologi, faktor biomekanik/ergonomi dan
faktor mental/psikologi. Faktor-faktor bahaya tersebut secara singkat dideskripsikan sebagai
berikut:
1. Faktor Fisik/Mekanika
Faktor fisik merupakan potensi yang menyebabkan gangguan terhadap kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja apabila pekerjaan dilakukan secara kontinyu dalam waktu yang
cukup lama. Faktor penyebabnya antara lain kebisingan, cahaya/penerangan, getaran,
mesin/alat kerja, tekanan, suhu, listrik dan gelombang mikro dan sinar ultra ungu.
26
2. Faktor Biologi
Faktor biologi adalah potensi bahaya yang bersumber dari tanaman, binatang, organisme
atau mikro organisme yang dapat mengancam kesehatan. Contoh faktor biologi antara
lain virus, jamur, tanaman pengganggu, binatang.
3. Faktor Kimia
Faktor kimia adalah potensi bahaya yang berasal dari bahan bahan kimia baik yeng
berbentuk cair, padat, atau di lingkungan sekitar. Bahan kimia beracun dapat merusak
sistem dan organ tubuh manusia apabila masuk ke dalam pembuluh darah. Proses
masuknya bahan kimia ke dalam tubuh manusia dapat terjadi melalui tiga hal yaitu
dengan cara menghirup (inhalasi), pencernaan (menelan) maupun melalui kontak dengan
kulit luar. Potensi bahaya bahan kimia bersumber dari bahan yang bersifat korosif, iritan,
mudah terbakar/menyala, mudah meledak, radioaktif, reaktif dan beracun.
4. Faktor Biomekanik/Ergonomi
Biomekanik merupakan bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan mekanisme
tubuh dalam melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot manusia dalam
bekerja dan sebagainya. Faktor ini sebagai akibat dari cara kerja, posisi kerja, alat kerja,
lingkungan kerja yang salah, dan kontruksi yang salah. Efek terhadap tubuh: kelelahan
fisik, nyeri otot, deformirtas tulang, perubahan bentuk, dislokasi, dan kecelakaan.
Ergonomi sebagai ilmu, teknologi, dan seni berupaya menyerasikan alat, cara, proses,
dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan, dan batasan manusia untuk
terwujudnya kondisi dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan tercapai
efisiensi yang setinggi-tingginya.
5. Faktor Psikologis
Jika ingin memaksimalkan produktivitas, perlu menciptakan tempat kerja di mana tenaga
kerja merasa aman dan dihormati. Isu ini melampaui keselamatan fisik dan termasuk
melindungi kesejahteraan diri, martabat dan mental tenaga kerja. Intimidasi sering
mengancam rasa keamanan tenaga kerja di tempat kerja, sebagai contoh antara lain
memukul atau mendorong, berteriak, mengejek atau mengolok-olok, mengancam untuk
memberikan penilaian kinerja yang buruk, menolak makan dengan seseorang, kritik oleh
seorang manajer secara publik, beban kerja berlebihan serta faktor psikologis lainnya

Anda mungkin juga menyukai