Anda di halaman 1dari 5

BIMBEL TATAP MUKA

Jalan Cik Di Tiro No.6 Yogyakarta


Email : bimbeltatapmuka@gmail.com
WA : 0822-4925-0909

Nama Tutor = Pertiwi Nurfebrianti


Mata Pelajaran = Bahasa Indonesia
Materi = Penalaran Umum

UTBK
Bahasa Indonesia  TPS (Tes Potensi Skolastik)
TPS dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Penalaran Umum (Pernyataan dan simpulan dari wacana dan gambar)
2. Pemahaman Bacaan dan Menulis (Ejaan, konjungsi, dan kata berimbuhan)
3. Pengetahuan dan Pemahaman Umum (Gagasan pokok dan pola teks/jenis
teks/tujuan teks)
4. Pengetahuan Kuantitatif (matematika/soal cerita)

Penalaran Umum
Menentukan pernyataan dan simpulan dari paragraf dan gambar/grafik/tabel berdasarkan
kriteria BENAR dan PALING MUNGKIN benar.

A. Paragraf
1. Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok
dan penulisannya dimulai dengan garis baru); alinea.
2. Unsur pembangun paragraf terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Ide pokok/gagasan utama: ide atau gagasan yang menjadi pokok pengembangan
paragraf. Ide pokok terletak pada kalimat utama. Bisa di awal, di akhir, atau keduanya.
b. Kalimat utama: kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok.
c. Kalimat penjelas: kalimat-kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
3. Jenis paragraf terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif merupakan paragraf yang posisi kalimat utamanya berada di
awal kalimat. Paragraf ini mempunyai pola umum-khusus, di mana kalimat utama yang
berada di awal paragraf berperan sebagai unsur umum, dan kalimat-kalimat penjelas
setelahnya berfungsi sebagai komponen khusus pada pola paragraf ini.

1
BIMBEL TATAP MUKA
Jalan Cik Di Tiro No.6 Yogyakarta
Email : bimbeltatapmuka@gmail.com
WA : 0822-4925-0909

Paragraf ini mempunyai sejumlah ciri, yaitu:


1) Letak kalimat utamanya ada di awal paragraf.
2) Kalimat-kalimat setelahnya merupakan kalimat penjelas.
3) Mempunyai pola paragraf umum ke khusus.
4) Kalimat utama pada paragraf ini berisi pernyataan umum suatu pembahasan.

b. Paragraf induktif
Paragraf ini merupakan paragraf yang kalimat utamanya justru ada di akhir
paragrafnya. Kebalikan dari paragraf deduktif, paragraf ini mempunyai pola dasar khusus-
umum, di mana kalimat-kalimat awal paragraf ini merupakan kalimat penjelas yang
berfungsi sebagai komponen khusus pada paragraf ini. Sementara itu, kalimat utama
yang berada di akhir paragraf berfungsi sebagai unsur umum pada pola dasar paragraf
ini.
Dalam perkembangannya, pola paragraf ini bisa dikembangkan menjadi tiga
macam pola, yaitu analogi, generalisasi, dan sebab-akibat. Pola analogi merupakan pola
yang berisi perumpamaan suatu hal, sedangkan pola generalisasi merupakan pola yang
berisi perulasan suatu bahasan. Adapun pola sebab-akibat adalah pola yang berisi sebab
dan akibat suatu hal.

Ciri-ciri khusus yang terkandung pada paragraf ini adalah:


1) Letak kalimat utamanya ada di akhir paragraf.
2) Kalimat-kalimat sebelumnya merupakan kalimat penjelas.
3) Mempunyai pola paragraf dasar khusus ke umum.
4) Pada pengembangannya, pola paragraf induktif bisa dikembangkan menjadi pola
analogi, generalisasi, dan sebab-akibat.
5) Kalimat utama pada paragraf ini berisi kesimpulan suatu pembahasan.

2
BIMBEL TATAP MUKA
Jalan Cik Di Tiro No.6 Yogyakarta
Email : bimbeltatapmuka@gmail.com
WA : 0822-4925-0909

c. Paragraf campuran
Paragraf ini merupakan paragraf yang mempunyai dua kalimat utama. Dua
kalimat utama pada paragraf ini terletak di awal dan juga di akhir paragraf. Adapun pola
paragraf ini adalah umum-khusus-umum.

Seperti halnya paragraf-paragraf sebelumnya, paragraf ini mempunyai sejumlah ciri,


yaitu:
1) Letak kalimat utamanya ada di awal dan di akhir paragraf.
2) Kalimat-kalimat yang ada di tengah paragraf ini merupakan kalimat penjelas.
3) Pola kalimatnya umum-khusus-umum.
4) Kalimat utama yang ada di awal paragraf merupakan pembuka sekaligus penyampai
pernyataan umum suatu bahasan yang disampaikan pada paragraf ini.
5) Kalimat utama yang ada di akhir paragraf ini merupakan kesimpulan dari
pembahasan yang disampaikan paragraf ini.
6) Kedua kalimat utama pada paragraf ini mempunyai beberapa kata kunci yang sama.
(https://dosenbahasa.com/perbedaan-paragraf-deduktif-induktif-dan-campuran)

B. Pernyataan dan Simpulan


1. Pernyataan
a. Hal menyatakan; tindakan menyatakan.
b. Permakluman; pemberitahuan.
2. Simpulan
a. Sesuatu yang disimpulkan atau diikatkan.
b. Hasil menyimpulkan; kesimpulan.
3. Kesimpulan
a. Simpulan (dari uraian, pidato, dan sebagainya); kesudahan pendapat (pendapat
terakhir yang berdasarkan pada uraian sebelumnya).
b. Keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau deduktif.

3
BIMBEL TATAP MUKA
Jalan Cik Di Tiro No.6 Yogyakarta
Email : bimbeltatapmuka@gmail.com
WA : 0822-4925-0909

4. Cara mengambil simpulan dibagi menjadi tiga, yaitu:


a. Paragraf Induktif Generalisasi
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara
umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan
harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh:
Saya melihat orang-orang asyik membaca koran di halte bus. Kegiatan serupa juga
saya jumpai di peron stasiun kereta api. Saat saya jalan-jalan di taman hal yang sama juga
saya lihat orang duduk bersantai sambil membaca koran. Bahkan, ketika saya keluar ruang
dan sampai di trotoar, saya melihat berderet anak sekolah, kawula muda, dan orang dewasa
semua sedang membaca. Jadi, banyak orang yang memanfaatkan waktu untuk membaca.

b. Paragraf Induktif Analogi


Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak
menandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik kesimpulannya.
Paragraf analogi ini merupakan bagian paragraf induktif.
Contoh:
Peternakan merupakan aspek perekonomian yang penting dan menjanjikan. Selain
dapat menjadi lahan pendapatan, peternakan juga memiliki dampak positif meningkatkan
gizi masyarakat. Pengembangan peternakan dapat memenuhi kebutuhan daging warga
sehingga negara tidak perlu mengimpor daging dari luar. Pertanian juga merupakan aspek
perekonomian yang penting. Pengembangan pertanian dapat memenuhi kebutuhan beras
warga sehingga impor dari luar tidak diperlukan.

4
BIMBEL TATAP MUKA
Jalan Cik Di Tiro No.6 Yogyakarta
Email : bimbeltatapmuka@gmail.com
WA : 0822-4925-0909

c. Paragraf Induktif Kausal (Sebab Akibat)


Hubungan kausal adalah proses penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang
saling berhubungan. Hubungan kausal ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
1) Sebab-Akibat.
Contoh:
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi
penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah
lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani
dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa
ini selalu gagal.
2) Akibat-Sebab
Contoh:
Bencana banjir lumpur akibat jebolnya tanggul Sumur Urip di Semarang Selatan
menimbulkan berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit yang akan timbul sesudah
bencana adalah diare, tifus, dan demam berdarah. Masalah kesehatan pada korban dan
masyarakat di sekitar lokasi bencana harus diantisipasi. Beberapa penyakit itu muncul
karena lingkungan kotor dan sumber air bersih tercemar lumpur.
(http://hesti-sakurata.blogspot.com/2013/03/paragraf-induktif-generalisasi-
analogi_18.html)

Anda mungkin juga menyukai