Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EVALUASI

KONSEP DASAR KEPERAWATAN II

Disusun Oleh:
kelompok 4:
1. Masayu Laela Nur Fitria
2. Nina Kania Safitri
3. Nurul Ifmi Ramadhini
4. Selly Krimawati
5. Wahyuni Rahayu

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat dan karunia –
Nya sehingga kita semua dapat menjalankan aktivitas kita sehari-hari, khususnya kami yang
dengan karunia-Nya lah, kami dapat menyelesaikan penulisan makalah pada mata kuliah KDK
dengan tema “Evaluasi” ini..Kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan,baik dari segi penulisan maupun ketajaman
analisis permasalahan didalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan guna kesempurnaan dalam penulisan makalah pada masa yang akan
datang. Dan akhiranya kami mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya atas kesediaan
bapak/ibu/saudara untuk membaca makalah kami.Serta mohon ma’af atas segala
kekurangannya.

Mataram, 17 Mei2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
2.1 Tahap Evaluasi....................................................................................................3
2.2 Jenis Evaluasi......................................................................................................4
2.3 Komponen Evaluasi............................................................................................5
2.4 Tehnik Evaluasi...................................................................................................6
2.5 Proses evaluasi keperawatan terdiri dua tahap....................................................7
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pementauan indicator kualitas mengevaluasi apakah proses yang secara spesifik di
tetapkan mencapai hasil yang diinginkan. Jika hasilnya melebihi atau memnenuhi ukuran
atau jika kinerja berada dalam susunan kontrol untuk proses, tidak ada masalah yang
teridentifikasi dan prosestelah di lakukan dengan baik. Jika ukuran untuk kepuasan perawat
tidak terpenuhi atau jika kinerja berada di bawah batas susunan kontrol, staf harus berupa
menentukan penyebab masalah. Sebagai contoh, jika klien yang menerima instruksi diabetic
hanya mampu mencapai 70% pada uji peragaan ulang, staf harus menentukan alas an
terjadinya hal ini. Langkah ini mengharuskan perawat dan rekan untuk secara jujur
menelaah aktifitas praktik dan mencari kesempatan untuk menguatkan standar asuhan
keperawatan atau meningkatkan praktik.
Inilah saatnya di mana tim memilih untuk menggunakan salah satu model untuk QI.
Model FOCUS-PDCA memungkinkan staf untuk menemukan askpek dari proses untuk
memperbaiki, untuk mengatur tim yang ahli yang mengetahui proses, untuk mengklarifikasi
pengetahuan tentang proses, untuk memahami setiap sumber variasi, dan untuk memilih
suatu perbaikan atau jalan keluar. Keharusan yang penting adalah untuk memastikan bahwa
ahli yang tempat yang terlibat dalam penalaah masalah. Dalam kasus instruksi diabetic, akan
menjadi sangat berguna untu melibatkan ahli gizi, staf keperawatan, perawat ahli diabetes,
pendidik, dan ahli farmasi sebagai bagian dari tim. Banyak dari staf ini mungkin telah
pernah bertugas dalam komite Iasal. Namun demikian, sekali masalah teridentifikasi,
anggota tim tambahan mungkin di perlukan. Kelompok akan menggunakan langkah
FOCUS-PDCA untuk mengklarifikasi proses yang digunakan untuk instruksi klien, untuk
memahami sumber variasi apa yang mungkin terjadi, dan untuk merekomendasikan suatu
pendekatan untuk memperbaiki pembelajaran klien melalui peragaan injeksi.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Tahap Evaluasi ?
2. Apa saja Jenis Evaluasi ?
3. Apa Komponen Evaluasi ?
4. Bagaimana Tehnik Evaluasi ?
5. Bagaimana Proses evaluasi keperawatan terdiri dua tahap ?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui Bagaimana Tahap Evaluasi.
2. Mengetahui Apa saja Jenis Evaluasi.
3. Mengetahui Apa Komponen Evaluasi.
4. Mengetahui Bagaimana Tehnik Evaluasi.
5. Mengetahui Bagaimana Proses evaluasi keperawatan terdiri dua tahap.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TAHAP EVALUASI


Tahap evaluasi menurut Griffith & Christensen (1986) evaluasi sebagian yang di
rencanakan, dan perbandingan yang sistemmatik padastatus keshatan klien.Dengan
mengukur perkembangan klien dalam mencapai suatu tujuan, maka perawat bisa menentuka
efektivitas tindakan keperawatan.
Tujuan evaluasi adalah Melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hal ini
bisa dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien
terhadap tindakan keperawatan yang di berikan sehingga perawat dapat mengambil
keputusan:
1. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan (klien tidak mencapai tujuan yang di
tetapkan).
2. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien mengalami kesulitan untuk
mencapai tujuan).
3. Meneruskan rencana keperawatan (klien memerlukan waktu yang lebih lama untuk
mencapai tujuan). (Iyer et al, 1996).
Terdiri dua tahap:
1. mengukur pencapaian tujuan klien
2. membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan.
Dalam evaluasi untuk mengukur pencapaian tujuan klien, perawat menggunakan
keterampilan pengkajian untuk mendapatkan data yang akan di gunakan dalam evaluasi.
Faktor yang dapat di evaluasi mengenai status kesehatan klien, yang terdiri dari beberapa
komponen, meliputi: KAAP (kognitif, afektif, psikomotor, perubahan fungsi dan tanda
gejela yang spesifik.)
1. kognitif (penegtahuan)
mengidentifikasi penegtahuan spesifik setelah klien diajarkan tentang teknik-teknik
tertentu. Lingkup evaluasi kognitif meliputi pengetahuan klien terhadap penyakitnya,
mengontrol gejala-gejala, pengobatan, diet, aktivitas, persediaan alat, resiko komplikasi,
gejala yang harus dilaporkan, pencegahan,pengukuran dll. Untuk menentukan informasi

3
yang di sampaikan bisa doi mengerti, klien di minta untuk menyebutkan,
mendefinisikan, menjelaskan, menyatakan, menunjukan pemahamannya.
2. Afektif (Status emosional).
Afektif klien cenderung kepenilaian subjektif dan sulit di ukur, bertujuan untuk
mengetahui bagaimana mengetahui respon klien dan keluarga terhadap stress yang di
hadapi. Hasil respon emosi di tulis dalam bentuk perilaku yang akan memberikan suatu
indikasi terhadap status emosional.
3. Psikomotor
Dengan melihat apa yang dilakukan klien sesuai dengan yang di harapkan adalah
suatu cara yang terbaik untuk mengevaluasi psikomotor klien. Criteria hasil yang di
harapkan adalah untuk mengidentifikasi apa yang seharusnya bisa dilaksanankan oleh
klien sebagai hasil dari rencana pengajaran. Misalnya : injeksi insulin pindah ke kursi
sendiri, dll.
4. Perubahan fungsi tubuh dan gejala
Evalusi gejala yang spesifik di gunakan untuk menentukan penurunan atau
meningkatkan gejala yang mempengaruhi status kesahatan klien.Kategori ini meliputi
sejumlah manivestasi yang dapat di observasi. Misalnya evalusai adanya bunyi nafas:
wheezing,pola eliminsi,pola makan).

2.2 JENIS EVALUASI


1. Evaluasi format (proses)
Fokus adalah evaluasi proses (formatif) adalah aktivitas dari proses keperawatan
dan hasil kualitas pelayanan asuhan keperawatan. Evaluasi proses harus dilaksanakan
segera setelah perencanaan keperawatan di implementasikan untuk membantu menilai
efektivitas intervensi tersebut. Evaluasi proses harus terus menerus dilaksanakan hinga
tujuan telah di tentukan tercapai titiknya. Metode pengumpulan data dalam evaluasi
proses terdiri atas analisis rencana asuhan keperawatan, pertemuan kelompok,
wawancara, observasi klien, dan menggunakan from evaluasi. Di tulis pada catatan
perawatan. Contoh: membantu pasien duduk semifowler, pasien dapat duduk selama 30
menit tanpa pusing.

4
2. Evaluasi sumatif (Hasil)
Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan sesuai
waktu pada tujuan.Di tulis pada catatan pekembangan.Fokus evaluasi hasil (sumatif)
adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir asuhan
keperawatan.Tipe evalusai ini di laksanakan pada akhir asuhan keperawatan secara
paripurna.

2.3 KOMPONEN EVALUASI


Komponen evaluasi dapat di bagi menjadi lima komponen (pinnel dan menses,1986,
hlm. 229-230):
1. menetukan kriteria, standar praktik, dan pertanyaan evaluative.
a) Kriteria
Di gunakan sebagai pedoman observasi untuk pengumpulan data dan sebagai
penentuan kebenaran data yang terkumpul.Kriteria hasil di nyatakan dalam istilah
perilaku (Behavior), supaya dapat di observasi atau di ukur dan kemudian dijelaskan
dalam istilah yangmudah di pahami.Idealnya, setiap hasil dapat di mengerti oleh
setiap orang yang terlibat dalam evaluasi.
b) Standar praktik
Standar asuhan keperawatan dapat di gunakan untuk mengevaluasi praktik
keperawatan secara luas.Standar tersebut menyatakan hal yang harus di laksanakan
dan dapat digunakan sebagai suatu model untuk kualitas pelayanan.
c) Pertanyaan evaluative
Untuk menentukan suatu kriteria dan standar, perlu di gunakan pertanyaan
evaluatif sebagai dasar mengevaluasi kualitas asuhan keperawatan dan respon klien
terhadap intervensi.
2. Mengupulkan mengenai status kesehatan klien yang baru terjadi.
Pada tahap ini kita perlu mempertimbangkan beberapa pertanyaan.Siapa yang
bertanggung jawab dalam penggumpulan data?Kapan data tersebut di peroleh? Dan
saran apa yang di gunakan untuk memperoleh data?.Perawat professional yang pertama
kali mengkaji data klien dan menyusun perencanaan adalah orang yang bertanggung

5
jawab dalam mengevaluasi respon klien terhadap intervensi dan implementasi yang di
berikan.
3. Menganalisi dan membandingkan data terhadap kriteria dan standar
Perawat memerlukan ketrampilan dalam berfikir kritis, kemampuan menyelesaikan
masalah, dan kemampuan mengambil keputusan klinik.
4. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan
Pertama kali yang perlu di laksanakan oleh perawat pada tahap ini adalah
menyimpulkan efektivitas semua intervensi yang telah di laksanakan.Kemudian
menentukan kesimpulan pada setiap diagnosis yang di lakukan saat intervensi.
5. Melaksanakan intervensi.
Pada tahap ini perawat melakukan intervensi berdasarkan kesimpulan yang sudah di
perbaiki dari perencanaan ulang, tujuan, kriteria hasil, dan rencana asuhan
keperawatan.Meskipun pengkajian di laksanankan secara rutin dan berksinambungan,
aspek-aspek khusus perlu di kaji ulang dan penemuan data untuk akurasi suatu asuhan
keperawatan.

2.4 TEHNIK EVALUASI


1. Wawancara
Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan
dan masalah keperawatan klien, serta untuk menjalin hubungan antara perawat dengan
klien.Selain itu wawancara juga bertujuan untuk membantu klien memperoleh informasi
dan berpartisipasi dalam identifikasi masalah dan tujuan keperawatan, serta membantu
perawat untuk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap pengkajian.
2. Pengamatan/observasi
Pengamatan adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data
tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. Mengobservasi dilakukan dengan
menggunakan pengelihatan dan alat indra lainnya, perabaan, sentuhan dan pendengaran.
3. Study dokumentasi
Mempelajari tentang catatan keperawatan dan kesehatan pasien.

6
2.5 PROSES EVALUASI KEPERAWATAN
proses evaluasi memiliki 5 komponen:
1. mengumpulkan data
Dengan menggunakan hasil yang diharapkan yang dinyatakan dengan jelas, tepat
dan dapat diukur sebagai panduan, perawat mengumpulkan data sehingga dapat ditarik
kesimpulan apakah tujuan tercapai.Biasanya perawat perlu mengumpulkan baik data
objektif maupun data subjektif.
2. membandingkan data dengan dengan hasil
Jika bagian pertama proses evaluasi telah dilaksanakan secara efektif, relative
mudah untuk menentukan apakah hasil yang diharapkan telahtercapai. Baik perawat
maupun klien berperan aktif dalam membandingkan respon actual klien dengan hasil
yang diharapkan.
Perawat dapat menarik salah satu dari 3 kemungkinan kesimpulan :
1) tujuan tercapai ; yakni, respon klien sama dengan hasil yang diharapkan.
2) Tujuan tercapai sebagian ; yakni tujuan jangka pendek tercapai, tetapi tujuan jangka
panjang tidak tercapai, atau hasil yang diharapkan hanya tercapai
3) Tujuan tidak tercapai.
3. menghubungkan tindakan keperawatan dengan hasil
Aspek keempat proses evaluasi adalah menentukan apakah tindakan keperawatan
memilikihubungan dengan hasil. Jangan mengasumsikan tindakan keperawatan sebagai
penyebab atau satu-satunya faktor dalam mencapai, sebagian mencapai, atau tidak
mencapai tujuan.
4. menarik kesimpulan tentang status masalah
Perawat menggunakan penilaian tentang pencapaian tujuan untuk menentukan
apakah rencana asuhan efektif dala menyelesaikan, mengurangi, atau mencegah masalah
klien.
5. melanjutkan, memodifikasi, dan mengakhiri rencana asuhan keperawatan
Setelah menarik kesimpulan tentang status masalah klien, perawat memodifikasi
rencana asuhan sesuai indikasi. Bergantung pada istitusi, modifikasi dapat dibuat denga
mencoret di bagian rencana asuhan, atau menandai bagian tersebut dengan pulpen
berwarna terang, atau menulis (“discontinued”)(dc’d) dan tanggal.

7
Evaluasi mutu Asuhan Keperawatn:
Selain mengevaluasi pencapaian tujuan untuk klien individual, perawat juga terlibat
dalam mengevaluasi dan memotivikasi mutu asuhan yang di berikan kepada kelompok
klien.Hal ini merupakan bagian penting dari profesional.
1. Jaminan mutu
Program jaminan mutu adalah proses berkelanjutan dan sistematis yang di
rancang untuk mengevaluasi dan meningkatkan kesempurnaan layanan kesehatan
yang di berikan kepada klien.
2. Peningkatan mutu
Peningkatan mutu juga di kenal sebagai peningkatan mutu yang bersinambung,
manajement kualitas total, peningkatan performa, atau peningkatan mutu konsisten.
3. Audit keperawatan
Yang berarti pemeriksaan atau tinjauan catatan.Audit restrospektif adalah
evaluasi catatan klien setelah pulang dari suatu institusi.Restrospektif berarti
berhubungan dengan pristiwa lampau.Audit serentak adalah evaluasi perawatan
kesehatan klien ketika klien masih mendapatkan perawatan dari suatu institusi.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tahap evaluasi menurut Griffith & Christensen (1986) evaluasi sebagian yang di
rencanakan, dan perbandingan yang sistemmatik padastatus keshatan klien.Dengan
mengukur perkembangan klien dalam mencapai suatu tujuan, maka perawat bisa menentuka
efektivitas tindakan keperawatan.Tujuan evaluasi adalah Melihat kemampuan klien dalam
mencapai tujuan.
Dalam evaluasi untuk mengukur pencapaian tujuan klien, perawat menggunakan
keterampilan pengkajian untuk mendapatkan data yang akan di gunakan dalam evaluasi.
Faktor yang dapat di evaluasi mengenai status kesehatan klien, yang terdiri dari beberapa
komponen, meliputi: KAAP (kognitif, afektif, psikomotor, perubahan fungsi dan tanda
gejela yang spesifik.)
3.2 Saran
Pembaca di harapkan mampu mempelajari setiap materi yang sudah di jelaskan dan
dipahami dan mahasiswa mampu menerapkan atau mengaplikasikan materi.

9
10
Daftar Pustaka
Koizer, Barbara. 2010. BUKU AJAR FUNDAMENTAL KEPERAWATAN: KONSEP, PROSES,
& PRAKTIK. Jakarta: PENERBIT BUKU KEDOKTERAN EGC
Handayaningsih, Isti. 2009. DOKUMENTASI KEPERAWATAN “DAR”. Jogjakarta: MITRA
CENDIKIA Offset

Anda mungkin juga menyukai