Dosen Pembimbing:
Ns. Yellyanda, M.kep
Di Susun Oleh
Kelompok 2:
Beby Tri Pratiwi (PO71200190028)
Intan Putri Waluyaningsih (PO71200190042)
Reza Afriyana (PO71200190010)
Riska Amelia (PO71200190006)
Sherlin Septia Depi (PO712001900
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Sejarah Perkembangan Teori Keperawatan”.
Penyusun menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Penyusun menyadari bahwa
dalam proses makalah ini masih jauh dari kesempatan kesempurnaan baik materi maupun
cara penulisannya. Namun demikian, penyusun telah berupaya dengan segala kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan dengan baik dan oleh
karenanya, penyusun dengan rendah hati menerima masukan,saran penyempurnaan makalah
ini. Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Jambi, 2020
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................................i
Daftar isi...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................20
3.2 Saran..................................................................................................................................20
Daftar Pustaka.........................................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Teori keperawatan dari tiga perspektif yang berbeda : sejarah, makna, dan analisis.
Setiap perspektif berkontribusi pada pemahaman tentang kontribusi dari para ahli teori
keperawatan dan karya mereka. Sejarah singkat perkembangan keperawatan dari vokasional
menuju professional menjelaskan pencarian substansi keperawatan yang mengarahkan
kepeda sebuah masa yang menarik dalam sejarah keperawatan sebagai hubungan yang kuat
antara keperawatan sebagai praktik professional. Sejarah perkembangan ini memberikan
konteks dan perspektif untuk mamahami makna teori keperawatan yang berkelanjutan untuk
disiplin dan profesi keperawatan. Sejarah dan makna teori keperawatan mengarahkan secara
logis ke dalam analisis yang merupakan bagian ketiga dari bab dan perspektif akhir dari bab
tersebut. Analisis terhadap karya teoritis keperawatan dan perannya dalam perkembangan
ilmu pengetahuan disajikan sebagian suatu proses penting dari refleksi kritis. Criteria untuk
analisis karya ahli teori disajikan, bersama dengan diskusi singkat tentang bagaimana masing
– masing criteria berkontribusi terhadap pemahaman yang lebih dalam atas suatu karya (chin
& Kramer, 2011).
1.3 Tujuan
1.3.5 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah perkembangan teori keperawatan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Teori keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1984) yaitu sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan
berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan
keperawatan yang dilakukan.
2
2.4 Pentingnya Teori Keperawatan
Pada awal abad kedua puluh, keperawatan tidak diakui sebagai suatu disiplin
akademis atau profesi. Pencapaian dari abad yang lalu menyebabkan pengakuan keperawtan
di kedua area ; disiplin dan profesi. Istilah disiplin dan profesi yang saling terkait, dan dalam
beberapa hal bahkan mungkin menggunakannya secara bergantian ; namun keduanya tidak
sama. Prestasi profesi selama abad terkhir sangat relevan dengan perkembangan ilmu
keperawatan, teetapi hai itu tidak dating dengan mudah. Prestasi –prestasi para ahli teori telah
mengantarkan kepeda masa yang membahagiankan ketika keperawatan diakui baik sebagai
disiplin akademik maupun sebagai profesi (Fitzpatrick, 1983 ; Kalisch & Kalisch, 2003 ;
Meleis, 2007 ; Shak, 1993). Bagian ini membahas pentingnya karya teoritis untuk disiplin
dan profesi keperawatan. Karya teoritis keperawatan mewakili presentasi paling
komprehensif tentang pengetahuan keperawatan yang sistematis ; karena itu, karya teoritis
keperawatan penting untuk masa depan keduanya baik disiplin maupun profesi keperawatan.
3
Konseptualisas kreatif dari metapadigma keperawatan (orang lingkunagan, kesehatan,
dan keperawatan) dan struktur pengetahuan mengklarifikasi sifat terkait dari karya kolektif
para ahli teori keperawatan utama sebagai karangka konseptual dan paradigm keperawatan
(Fawcett, 1984). Pendekatan karya keperawatan yang terorganisasi ke dalam sistem
pengetahuan teoritis ini, dikembangkan oleh ahli teori pada waktu yang berbeda dan
diberbagai bagian negaara yang berbeda. Setiap model konseptual keperawatan
diklasifikasikan atas dasar seperangkat criteria analisis dan evaluasi (Fawcett, 1984 ;
1993).pengakuan dari karya keperawatan yang terpisah secara kolektif dengan sebuah paying
metapradigma meningkatkan pengakuan dan pemahaman karya teoritis keperawatan sebagai
tubuh pengetahuan keperawatan.
4
2.5 Sejarah Teori Keperawatan
Hal itu terjadi selama pertengahan 1800-an ketika Nightingale menyatakan bahwa
fokus keperawatan yang unik dan pengetahuan keperawatan berbeda dari pengetahuan medis.
Dia dia menjelaskan bahwa fungsi yang tepat bagi seorang perawat adalaah menepatkan
pasien dalam kondisi terbaik baik alam untuk bertindak terhadap pasien. Dia juga
menyatakan hal – hal sebagai berikut : bahwa perawat terhadap orang sakit didasarkan pada
pengetahuan tentang orang lingkungan – dasar pengetahuan yang berbeda dari pada yang
digunakan oleh para dokter di dalam praktik mereka (Nightingale, 1859/1969).
5
Pengamatan – pengamatan tentang perkembangan teori keperawatan ini telah
membawa deskripsi Kuhn (1970) tentang ilmu pengetahuan noemal untuk hidup. Filsafat
ilmunya menjelaskan pemahaman kita tentang evolusi teori keperawatan melalui ilmu
pengetahuan paradigm. Secara historis hal ini penting untuk memahami bahwa apa yang kita
lihat bersama penting untuk mamahami bahwa apa yang kita lihat bersama saat ini sebagai
model dan teori keperawatan adalah karya induvidu di berbagai daerah dannegara yang
menerbitkan ide dan konseptulalisasi keperawatan mereka. Karya ini kemudian dipandang
secara kolektif dalam struktur sistematis pengetahuan menurut analisis dan evaluasi
(Fawcett, 1984, 1993, 2005).
Hildegard E. Peplau dikenal sebagai “Ibu keperawatan jiwa” karena teori dan
pengalaman klinisnya menjadi acuan dalam pengembangan keperawatan jiwa yang
berbeda dengan area lainnya, kontribusinya dalam dunia keperawatan menilputi peranya
sebagi pakar di bidang keperawatan jiwa, pendidik, penulis, pemimpin perawat dan
pengmbang teori.
6
Dia telah meningkatkan standar keperawatan professional dan mengembangkan perangkat
aturannya melalui program kredenssialing. Peplau pertama kali mengajar mahasiswa
keperawatan jiwa di jenjang pada sarjana di Teachen College. Columbia University,
dengan menitikberatkan pentingnya kemampuan perawat dalam memahami perilaku
mereka sendiri untuk menolong orang tua dalam menentukan masalah. Bukunya yang
sangat berpengaruh, berjudul Interpersonal Relations In Nursing (1952), menjelaskan
makna hubungana perawat pasien sebagai “sebuah proses interpersonal yang terpeutik dan
penting”
7
1) Bernafas normal
2) Makan dan minum dengan cukup
3) Mengeluarkan buangan tubuh
4) Bergerak dan mempertahankan postur tubuh yang diinginkan
5) Tidur dan istirahat
6) Memilih pakain yang sesuai ; memilih antara memakai atau melepas pakaian
7) Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal dengan cara menyesuaikan pakaian dan
modifikasi lingkungan
8) Mempertahankan kebersihan tubuh, berhias dengan pantas, dan melindungi kulit
9) Mencegah bahaya di lingkungan dan mencegah dari aktivitas membahayakan orang lain
10) Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengungkapkan perasaan, kebutuhan,
kekwatiran, dan pendapat
11) Beribadah sesuai dengan keyakinan dirinya
12) Bekerja sehingga merasa berprestasi
13) Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai pilihan kegiatan rekreasi
14) Belajar, menemukan, atau memuaskan rasa ingin tahu yang mendukung
pengembangan diri dan kesehatan yang normal, serta meggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia.
8
Abdellan memandang keperawatan seabgai suatu kiat dan ilmu yang membentuk
sikap, kompetensi intelektual, dan keterampilan teknis induvidu perawat menjadi
keinginan dan kemampuan untuk membantu orang lain dalam memenuhi kebutuhan
kesehatan mereka, terlepas apakah mereka sakit atau tidak. Dia merumuskan 21 tipologi
masalah keperawatan menurut Abdellan yaitu :
9
17) Untuk mengfasilitasi kesadaran diri seseorang sebagai induvidu dengan kebutuhan
fisik dan emosi seseorang
18) Untuk menggunakan sumber – sumber di masyarakat sebagai pendukung dalam
memecahkan masalah yang muncul akibat suatu penyakit
19) Untuk memahami peran masalah sosial yang menmengaruhi munculnya suatu
penyakit.
10
Teori Nightingal berfokus pada lingkungan, namun Nightingal menggunakan istilah
surroundings (Lingkungan) dalam tulisnya. Dia mendefinisikan dan menjelaskan konsep
ventilasi, kehangatan, cahaya, diet, kebersihan, dan kebisingan – komponen –komponen
lingkungan yang biasanya disebut sebagai environment (Lingkungan) dalam diskusi
Karyanya. Ketika membaca Notes on Nursing (Nightingale, 1969) orang dapat dengan
mudah mengidentifikasikan adanya penekanan pada lingkungan fisik. Dalam konteks
masalah, Nightingale mengidentifikasikan dan berjuang untuk meningkatkan (lingkungan
yang dilanda perang dan rumah sosial untuk gelandangan), penekanan ini ditampaknya
menjadi hal yang paling tepat (Gropper, 1990).
2. Jean Watson : Filosofi dan Teori Watson tentang Transpersonal Caring (Filosofi
Keperawatan)
Margaret Jean Harman Watson, PhD, RN, AHN – BC, FAAN, lahir dan tumbuh di
sebuah kota kecil bernama Wetch, Virginia Barat, di pegunungan Appalachian. Sebagi
anak paling bungsu dari 8 bersaudarah, dia dikelilingi oleh lingkungan keluarga besar.
Watson menyelesaikan sekolah menengah atas di Virginia barat kemudian melanjutkan
sekolah menengah atas di Lewis Gale School of Nursing di Roanoke , Virginia. Setelah
lulus pada tahun 1961, dia menikah dengan Douglas dan pindah ke Negara bagian asalnya
yaitu Golorado. Di Colorado, Watson melanjutkan pendidikan keperawatan dan lulus dari
program sarjana keperawatan di University of Colorado memproleh gelar sarjana pada
tahun 1964 kampus Boulder, kemudian gelar master dari program keperawatan jiwa pada
tahun 1966 di kampus ilmu kesehatan, dan akhirnya gelar doctor di bidang psikologis
pendidikan dan kongseling pada tahun 1973 di Sekolah Pascasarjana, kampus Boulder,
dan setelah Watson menyelesaikan pendidikan doktornya bergabung di Fakultas
Keperawatan, University Colorado Health sciences Center di Denver, yaitu dnegan
mengabdikan diri baik di fakultas mampu bagian administrasi.
11
Watson (1999) menggambarkan “Hubungan Caring Transpersonal” sebagai landasan
dari teorinya Hubungan Caring Trasnpersonal diartikan sebagai “hubungan manusia yang
bersifat caring – bersatu dengan orang lain – dengan menghargai seseorang tersebut
seutunya termasuk dengan keberadaannya di dunia”. Watson melandaskan teori praktik
keperawatannya pada 10 faktor karatif. Setiap faktor memiliki komponen fenomenologis
yang bersifat dinamis dan relative bagi setiap induvidu yang terlibat dalam hubungan yang
yercakup dalam keperawatan. Gengan berkembangnya gagasan dan nilai yang ditawarkan
oleh Watson, ia kemudian menejemahkan 10 faktor karatif ini menjadi proses caritas.
Proses caritas meliputi dinamis spiritual dan pengejawantahan yang terbuka dari konsep
cinta dan caring. 10 faktor karatif sebagai berikut :
12
3. Martha E. Rogers : Manusia yang Setuhnya (Unitary Human Beings) (Model
Konseptual Keperawatan)
Martha Elizabeth Rogets, anak tertua dari 4 saudarah dari pasangan Bruce
Taylor rogers, dilahirkan pada tanggal 12 Mei 1914, di Dallas, Texas, Segera setelah
Rogers dilahirkan, keluarganya kembali ke Knorville, Tennessee. Rogers melalui studinya
pada tahun 1831 sampai tahun 1833 untuk mempelajari ilmu keperawatan di University of
Tennessee. Rogers memproleh gelar diploma keperawatan dari Knoxville General
Hospital School of nursing pada tahun 1936. Rogers memproleh gelar sarjana dengan
singkat dari George Peabody College di Nashville, Tennessee pada tahun 1937. Gelar ialin
Rogers adalah Master of Art di bidang keperawatan kesehatan masyarakat yang diproleh
dari Teachers College, Columbia University, New York pada tahun 1945, dan Master of
Public Health pada tahun 1952 dan gelar ScD pada tahun 1954 dari jouns Hopkins
Uiversity di Baltimore.
13
4. Dorothea E. Orem : Teori Defisit Perawatan Diri (Model Konseptual Keperawatan)
Dorothea Elizabeth Orem, merupakan salah satu ahli teori keperawatan termuka di
amerika, lahir di Baltimore, Maryland, pada tahun 1914. Dia memulai karir keperawatan
di Ptovidence Hospital school of nursing di Washington DC, DC, di Sekolah tersebut dia
menerima diploma keperawatan di awal 1930-an. Orem menerima gelar sarjana (BS)
dalam pendidikan Keperawatan dari Catholic University of America (CUA) pada tahun
1939, dan dia menerima gelar Master (MS) dalam Pendidikan Keperawatan dari
Universitas yang sama pada tahun 1946. Pengalaman keperawatan awal Orem di mulai di
perawatan ruang operasi, perawat pribadi (di rumah dan rumah sakit), staf perawatan pada
unit penyakit dalam dan bedah baik anak maupun dewasa, pengawas malam di ruang
gawat darurat, serta mengajar ilmu biologis. Orem pernah menjabat Direktur Sekolah
Perawat dan Kepala Departermen Keperawatan di Providence Hospital, Detroit dari tahun
1940 sampai 1949.
Konsep utama dari teori didefinisikan di sini dan dibahas oleh Orem (2001), Nursing
Concepts of Practice. Teori keperawatan defisit perawatan diri adalah teori umum yang
terdiri dari empat teori yang terkait sebagai berikut :
14
1) Teori perawatan diri, yang menjelaskan mengapa dan bagaima orang merawat diri mereka
sendiri.
2) Teori ketergantungan perawatan, yang menjelaskan bagaiman anggota keluarga atau
teman – teman memberikan perawatan untuk orang yang ketergantungan secara sosial.
3) Teori deficit keperawatan diri, yang menggambarkan dan menjelaskna mengapa orang
dapat dibantu melalui keperawatan.
4) Teori sistem keperawatan, yang menggambarkan dan menjelaskan hubungan yang harus
dilakukan dan dipelihara untuk menghasilkan keperawatan.
Aktivitas organism hidup (Roy & Andrews, 1999) ada 5 kebutuhan yang
didefinisikkan dalam mode fisiologis – fisik berhubungan dengan kebutuhan dasar
intergritas fisiologis yaitu :
15
1) Oksigenasi
2) Nutrisi
3) Eliminasi
4) Aktivitas
5) Perlindungan
Proses rumit yang meliputi penginderaan ; cairan, elektrolit, dan keseimbangan asam-
basa ; fungsi neurologis, dan fungsi endrokrin berkontribusi pada adaptasi fisiologis.
16
7. Madeleine M. Leininger : Teori Keperawatan Berbasis Diversitas dan Universalitas
Budaya (Teori Keperawatan)
Madeleine M. Leininger adalah perawat yang memprakarsai keperawatan
transkultural dan merupakan pemimpin dalam teori keperawatan transkultural dan teori
human care. Leininger seorang perawat professional pertama yang mendapatkan gelar
PhD dalam antropologis budaya dan sosial. Leininger lahir di Sutton, Nebraska, dan
memulai karirnya sebagai seorang perawat setelah lulus dari program diploma di Sekolah
Keperawatan St. Anthony di denver. Pada tahun 1950, ia mendapatkan gelar sarjananya
pada jurusan ilmu bilogi dari Benedictine College di Atchiso, Kansas, tempat ia juga
mempelajari sedikit ilmu humanistic dan falsofi. Setelah lulus, ia berkerja sebagai
instruktur, perawat pelaksana, dan kepala perawat di unit medical bedah serta membuka
unit psiiliatrik ketika ia menjabaat sebagai direktur keperawatan di St. Joseph’s Hospital di
Omaha, Nebraska (Leininger, 1954c, 1996b). pada tahun 1954, Leininger mendapatkan
gelar masternya dalam keperawatan jiwa dari Catholic University of America di
Washington, DC.
Teori leininger beras dari dua disiplin ilmu, yakni ilmu keperawatan dan antropologi
(Leininger 1991b, 1995c ; Leininger & McFarland, 2002b, 2006). Ia mendefinisikan
keperawatan yang berfokus pada studi komparasi dan analisis darri keragaman budaya dan
sub budaya di dunia dengan memperhatikan nilai Caring, ekspresi, keperacayaan tentang
sehat – sakit, serta pola perilaku mereka. Tujuan dari teori tersebut adalah untuk
menemukan keragaman dan universalitas asuhan manusiawi dihubungkan dengan cara
pandang dunia, struktur sosial, dan dimensi lain, dan kemudian untuk menyediakan
perawatan yang sesuai secara budaya pada orang denganbudaya yang sama maupun
berbeda guna menjaga atau memulihkan kesehatan atau kesejahteraan mereka, atau untuk
menghadapi ajal dengan cara yang sesuai dengan kebudayaan mereka (Leininger, 1985b,
1988b, 1988c, 1988d ; as cited in 1991b).
Leininger telah mengembangkan istilah yang relevan dengan teorinya. Istilah utama
didefinisikan tentang teori Leininger ada 8 yaitu :
17
1) Asuhan manusiawi dan Caring
2) Budaya
3) Asuhan budaya
4) Universitas asuhan budaya
5) Universalitas asuhan budaya
6) Pandangan dunia
7) Dimensi budaya dan Struktur Sosial
8) Konteks lingkungan
8. Imogene M. King : Sistem Konseptual dan Teori Middle – Range Pencapaian Tujuan
(Model Konseptual Keperawatan)
Imogene M. King lahir pada tanggal 30 Januari 1923, di West Point, Lowa. Dia
meninggalkan 24 Desember 2007, St. Petersburg, Florida, dan dimakamkan di Fort Madison,
Lowo, Pada tahun 1945. King menerima diploma dalam keperawatan dari St. John’s Hospital
School of Nursing di St. Louis, Missouri. Saat berkerja di berbagai posisi sebagai staf
perawat. King melanjutkan kuliah dan mendapatkan gelar sarjana Sain’s (Bachelor of
Science) dalam pendidikan keperawatan, dari St. Louis University pada tahun 1948. Pada
tahun 1957, dia menerima menerima gelar Master of Science dalam keperawatan dari St.
Louis University. Dari tahun 1947 sampai tahun 1958. King bekerja sebagai istruktur
keperawatan medical bedah dan asisten direktur di St. John’s Hospital School Of Nursing.
King (1971) berbicara tentang konsep – konsep sebagai ide – ide abstrak yang
member makna persepsi pengertian kita, mengijinkan generalisasi, dan cenderung untuk
disimpan di dalam memori kita untuk mengingatkan dan menggunakan di lain waktu dalam
situasi baru dan berbeda . King (1984) mendefinisikan teori sebagai suatu perangkap konsep,
yang ketika didefinisikan, saling terkait dan dapat diamati dalam dunia praktik keperawatan.
Teori berfungsi untuk membangun pengetahuan ilmiah untuk keperawatan.
Pada tahun 1981, King menurunkan teori middle –rangenya tentang Pencapaian
Tujuan dari sistem konseptualnya.Pemikiran ini memadu pengembangan Teori Pencapaian
Tujuannya menggunakan proses pengembangan teori sebagai berikut:
18
“Apa asumsi-asumsi filosofis tersebut?”
“Apakah konsep-konsep diidentifikasikan dan didefinisikan dengan jelas?”
“Apakah konsep-konsep terkait dalam pernyataan atau model-model proposisi?”
“Apakah teori menghasilkan pernyataan yang harus dijawab atau hipotesis yang akan diuji
dalam penelitian untuk menghasilkan pengetahuan dan menegaskan teori?”
Nauman adalah seorang printis pengembangan kesehatan jiwa. Dia dan Donna
Aquilina merupa perawat pertama yang mengembangkan peran perawat konselor pada
pusat krisis masyarakat di Los Angeles (B. Neuman, komunikasi pribadi, 21 Juni 1992).
Dia mengembangkan, mengajar, dan menyempurnakan program kesehatan jiwa
masyarakat untuk pendidikan bagi perawat setelah lulus magister keperawatan di UCLA.
Model sistem dari Neuman ini dabangun berlandaskan pada teori sistem yang
merefleksikan sifat dari organism hidup sebagai sistem yang terbuka (Bertalanffy, 1968).
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan kesehatan
guna untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat. Keperawatan sudah ada sejak manusia
itu ada dan hingga saat ini Profesi keperawatan berkembang dengan pesat. Sejarah
perkembangan teori keperawatan tidak hanya berlangsung di tatanan praktik, dalam hal ini
layanan keperawatan, tetapi juga di dunia pendidikan keperawatan. pendidikan keperawatan
memberi pengaruh yang besar terhadap kualitas layanan keperawatan. Karenanya, perawat
harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan
yang berkelanjutan.
3.2 SARAN
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon perawat harus terus
meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang
berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan dari keperawatan internasional.
20
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2. Salemba
Medika: Jakarta
Stevens, P.J.M, et al. (1999) Ilmu keperawatan. Jilid I, Ed. 2. EGC: Jakarta
21