Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIK ROBOTIKA

”KOMPONEN ROBOTIKA”

MASRIANI
1826041027

PENDIDIKAN VOKASIONAL MEKATRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini. Adapun judul dari makalah ini adalah “Komponen Robotika”.
Selama penyusunan makalah ini tentunya saya mendapatkan hambatan
dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan, dan referensi dalam mendukung
makalah ini. Akan tetapi dengan adanya semangat dan motivasi dari Dosen
pengampuh Retyana Wahrini, S.Pd, M.Pd, serta berbagai pihak yang mendukung
dan membantu saya hingga dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena
itu,saya mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat berkontribusi
positif bagi semua orang. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Saya memohon maaf bila ada suatu kekurangan pada makalah ini. Saya
juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca,
agar saya dapat membuat makalah yang bersifat lebih baik lagi dikemudian hari.

Parepare, 08 September 2020

penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................5
A. Latar Belakang.....................................................................................................5
B. Rumusan Masalah...............................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................6
D. Manfaat Penulisan...............................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................7
A. Komponen-komponen dari robot .......................................................................7
B. Sistem Pergerakan dari Robot...........................................................................12
C. Komponen Energi dari Robot............................................................................14
BAB III PENUTUP....................................................................................................17
A. Kesimpulan........................................................................................................17
B. Saran..................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18

3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Termokopel........................................................................................7
Gambar 2. potensiometer.....................................................................................8
Gambar 3. Photocell............................................................................................8
Gambar 4. Sensor UVTRON...............................................................................9
Gambar 5. Sensor MPX4100.............................................................................10
Gambar 6. Sensor PIR Detector........................................................................11
Gambar 7. Rangkaian Skematik untuk Sensor Gerak.......................................11
Gambar 8. Motor DC.........................................................................................13
Gambar 9. Body Robot......................................................................................14
Gambar 10. Motor Stepper................................................................................14
Gambar 11. Robot Tenaga Surya......................................................................15
Gambar 12. Baterai............................................................................................15
Gambar 13. Regulator Tegangan DC................................................................16

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi memang tidak bisa kita pungkiri telah banyak
merubah hal dalam kemudahan hidup kita. Namun secara bertahap manusia mulai
diperkenalkan dengan teknologi-teknologi Mutahir khususnya dalam Teknologi
Robot. Berbicara soal Robot, para ilmuan-ilmuan sekarang banyak membuat
robot-robot cerdas yang sangat mirip dengan manusia. Bahkan perkembangn
robot juga merambah ke dunia pendidikan yang biasa kita kenal dengan istilah
robotika.
Robotika adalah perpaduan berbagai disiplin ilmu, khususnya mekanik,
elektronik dan komputer. Perpaduan mekanik dan elektronik, bisa tercipta robot
robot sederhana yang memiliki banyak manfaat, baik manfaat hiburan atau yang
lebih serius untuk membantu berbagai bidang misal bidang industri. Sedangkan
mekatronika (mekanik dan elektronika) ditambah unsur komputer (khususnya
pemrograman) sebagai otak buatan, terciptalah robot yang cerdas, dengan
berbagai bentuk dan manfaatnya.
Ada berbagai macam jenis robot di dunia ini dengan berbagai fungsi
juga yang dimilikinya. Meskipun berbeda-beda dari segi bentuk, ukuran,
maupun fungsi, namun semua robot memiliki komponen-komponen dasar
yang sama. Komponen-komponen inilah yang mendukung kerja atau fungsi
sebuah robot. Komponen-komponen ini biasanya berupa komponen elektronik
dan mekanik. Meskipun terdiri dari dua jenis komponen yang berbeda namun
sebenarnya kedua komponen ini saling berkaitan dan berinteraksi sehingga dapat
dikatakan juga bahwa sebuah robot disusun dari komponen
elektromekanis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen-komponen dari robot?
2. Apa saja sistem pergerakan dari robot?
3. Apa saja komponen energi dari robot?

5
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kompoen-komponen dari sebuah robot.
2. Mengetahui sistem pergerkan dari robot.
3. Mengetahui komponen energi dari sebuah robot.

D. Manfaat Penulisan
Diharapkan dengan adanya makalah ini, masyarakat dapat mengetahui lebih
banyak tentang dunia robotika khususnya komponen penyusun dari robot itu
sendiri. Dan juga diharapkan makalah ini dapat menjadi sumber referensi untuk
penulis selanjutnya.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen-komponen dari Sebuah Robot


1. Sensor Robot
Sensor merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-
gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari suatu perubahan energi seperti energi
listrik, energi kimia, energi fisika, energi biologi energi mekanik dan sebagainya.
Fungsi sensor dalam robot adalah memberi informasi terus menerus kepada
kepada kontroller robot mengenai posisi, kecepatan, dan akselerasi dari setiap
batang hubung (link) yang bisa diumpan balik ke unit kontroller sehingga sistem
dapat dikendalkan dengan tepat. Informasi sensor dapat berupa signal digital atau
signal analog (diproses dahulu oleh transduser).
Secara umum sensor terbagi menjadi dua jenis yaitu sensor internal dan sensor
eksternal. Sensor internal merupakan jenis sensor yang diperlukan untuk
mengamati posisi, kecepatan, dan akselerasi dari berbagai sambungan mekanik
dari robot dan merupakan bagian dari mekanisme servo. Sedangkan sensor
esternal merupakan jenis sensor yang dipasang di luar body robot, sensor eksternal
sangat diperlukan dengan alasan keperluan keamanan dan sebagai penuntun.
Klasifikasi sensor secara umum dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Sensor thermal merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala
perubahan panas/temperatur/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang
tertentu. Contohnya bimetl, termistor, termokopel, RTD, photo transistor,
photo dioda dan sebagainya

Gambar 1. Termokopel

7
b. Sensor mekanis merupakan sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis,
seperti perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar,
tekanan, aliran, level, dan sebagainya. Contohnya strain gage, linear variabel
deferential transformer (LVDT), proximity, potensiometer, load cell, burdon
tube, dan sebagaiya.

Gambar 2. Potensiometer
c. Sensor optik atau cahaya merupakan sensor yang mendeteksi perubahan
cahaya dari sumber cahaya,pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang
mengenai benda atau ruangan. Contohnya photo cell, photo transistor, photo
diode, photo voltaic, photo mutiplier, pyrometer optic dan sebagainya.

Gambar 3. Photocell
2. Sensor-sensor Keperluan Khusus
Jenis jenis sensor pada robot sangatlah penting dan komponen wajib dalam
sebuah projek robot, karena Sensor adalah tiruan dari indra pada makhluk hidup.
sensor ini berfungsi sebagai komponen yang membuat robot bisa merespon
lingkungan sekitarnya. Jika manusia hanya memiliki 5 indra biologis, robot
memiliki berbagai jenis pilihan sensor yang bisa digunakan. Karena robot bisa
dipasangkan berbagai jenis sensor yang membuat robot pada hari ini dapat
membantu kerja manusia, khususnya untuk hal-hal berbahaya semisal kebocoran

8
nuklir, SAR, dll. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga untuk aktifitas-aktifitas
harian seperti memtong rumput, transportasi, keamanan, dan sebagainya.
Sensor jenis ini merupakan jenis sensor yang digunakan secara spesifik untuk
robot-robot dengan tujuan tertentu. Sama hal nya seperti manusia jika manusia
hanya memiliki 5 indera secara fisik. Robot bisa memiliki lebih banyak dari itu,
karena robot bisa menggunakan sensor apa saja. Robot bisa mendapat informasi
lebih banyak, termasuk seperti indera pada hewan. Contohnya seperti sensor api
yang digunakan untuk memadamkan api, sensor medan magnet pada kompas
digital untuk menetukan arah robot, sensor PIR untuk mendeteksi gerakan
manusia dan sebagainya.
3. Sensor Api (Hamamatsu UVTRON)
R2868 adalah detektor UVTRON ultraviolet ON / OFF yang memanfaatkan
efek fotolistrik logam dan efek perkalian gas. UVTRON memiliki sensitivitas
spektrum sempit 185 nm hingga 260 nm, yang sama sekali tidak sensitif terhadap
cahaya tampak. Tidak seperti detektor semikonduktor, UVTRON tidak
memerlukan filter optik yang terlihat, sehingga membuatnya mudah digunakan.
Meskipun ukurannya kecil, R2868 memiliki sensitivitas sudut lebar
(directivity) dan dapat dengan andal dan cepat mendeteksi ultraviolet lemah
radiasi yang dipancarkan dari nyala api karena penggunaan kateter pelat logam-
ode (misalnya, dapat mendeteksi nyala api pemantik rokok dari kejauhan lebih
dari 5 m.). R2868 sangat cocok untuk digunakan pada detektor nyala api dan api
alarm, dan juga dalam mendeteksi fenomena pelepasan yang tidak terlihat seperti
lucutan korona dari saluran transmisi tegangan tinggi.

Gambar 4. Sensor UVTRON

9
4. Sensor Tekanan (MPX4100)
Sensor tekanan MPX4100 merupakan seri Manifold Absolute Pressure (MAP)
yaitu sensor tekanan yang dapat membaca tekanan udara dalam suatu manifold.
Pada dasarnya sensor tekanan MPX4100 adalah sebuah sensor tekanan yang
sudah dilengkapi dengan rangkaian pengkondisi sinyal dan temperatur kalibrator
yang membuat sensor ini stabil terhadap perubahan suhu. Untuk akurasi
pengukuran sensor ini menggunakan teknik micro machine, thin film metalization
dan proses bipolar semikonduktor.
Bentuk fisik dari sensor tekanan MPX4100 cukup kecil sehingga dapat
digunakan dengan lebih praktis dan efisien tempat peletakan sensor tekanan
MPX4100 tersebut. Dengan adanya rangkaian pengkondisi sinyal, sensor ini dapat
terhubung langsung pada  Analog to Digital Converter. Rangkaian pengkondisi
sinyal menghasilkan tegangan analog dengan Skala Penuh (Full Scale) hingga 5
Volt.

Gambar 5. Sensor MPX4100


5. Sensor Infrares Pasif/PIR (RE200B)
PIR (Passive infRared) sensor, adalah sensor yang mengukur radiasi infra
merah dari suatu obyek. Seperti yang terlihat dari namanya, PIR diketahui bekerja
secara pasif, artinya hanya menerima radiasi saja dan tidak memancarkan radiasi.
PIR memberikan sinyal saat ada perubahan dari tingkat radiasi infra merah,
karenanya PIR dipakai sebagai sensor gerakan. Sensor PIR memungkinkan kita
untuk mengindera suatu gerak, biasanya digunakan untuk mendeteksi apakah
manusia telah berpindah kedalam atau keluar dari jangkauan sensor.

10
Gambar 6. Sensor PIR RE200B
6. Rangkaia PIR Detector
DI-PIR Motion Detector adalah modul sensor yang memiliki 1 bit data
keluaran, logika “0” dan “1”. Keluaran akan berlogika “0” saat mendeteksi
perubahan kondisi penyulutnya (trigger) yang dalam hal ini adalah
motion atau pergerakkan manusia. Prinsip keja dari alat ini yaitu saat tidak ada
orang  keluaran sensor bernilai 5 v TR1 tidak aktif  ,  Tegangan emitornya  nol
sehingga tegangan transistor kedua tidak aktif. Saat ada orang,  keluaran sensor
menjadi 0 volt, trasistor pertama aktif , tegangan colector  mendekati 5 volt
,mengaktifkan transitor ke 2  (relay on).

Gambar 7. Rangkaian skematik untuk sensor gerak

11
B. Sistem Pergerakan Robot
1. Motor DC
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah
energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga
dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki
dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current)
untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada
perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC
seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit
atau biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat
dibuat berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila
polaritas listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut dibalikan. Motor Listrik
DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan bentuk. Kebanyakan Motor Listrik
DC memberikan kecepatan rotasi  sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm dengan
tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabile tegangan yang diberikan ke
Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya maka akan dapat
memperlambat rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan yang lebih tinggi
dari tegangan operasional akan membuat rotasi motor DC menjadi lebih cepat.
Namun ketika tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut turun menjadi
dibawah 50% dari tegangan operasional yang ditentukan maka Motor DC tersebut
tidak dapat berputar atau terhenti. Sebaliknya, jika tegangan yang diberikan ke
Motor DC tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari tegangan operasional yang
ditentukan, maka motor DC tersebut akan menjadi sangat panas dan akhirnya
akan menjadi rusak.
Pada saat Motor listrik DC berputar tanpa beban, hanya sedikit arus listrik atau
daya yang digunakannya, namun pada saat diberikan beban, jumlah arus yang
digunakan akan meningkat hingga ratusan persen bahkan hingga 1000% atau
lebih (tergantung jenis beban yang diberikan). Oleh karena itu, produsen Motor
DC biasanya akan mencantumkan Stall Current pada Motor DC. Stall

12
Current adalah arus pada saat poros motor berhenti karena mengalami beban
maksimal.

Gambar 8. Motor DC
2. Motor Servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang
dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga
dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari
poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor
DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear
yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan
meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan
resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran
poros motor servo.

Gambar 9. Motor servo

13
3. Motor Stepper
Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan
mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Dikatakan diskrit
karena sebenarnya motor stepper berputar secara bertahap, tidak kontinyu seperti
berputarnya motor AC induksi. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa 
yang diberikan kepada motor. Karena itu, untuk menggerakkan motor stepper
diperlukan pengendali motor stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa periodik.

Gambar 10. Motor Stepper

C. Komponen Energi Sebuah Robot


1. Tenaga Surya
Energi merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam berbagai aspek
kehidupan. Timbulnya permasalahan energi dalam hal bahan bakar kendaraan
bermotor merupakan salah satu kendala yang dihadapi masyarakat saat ini. Untuk
itu diperlukan sebuah energi alternatif untuk mengatasi masalah energi saat ini,
salah satunya adalah dengan memanfaatkan energi matahari (tenaga surya). Selain
itu, energi matahari sangat efektif jika digunakan sebagai sumber energi untuk
menjalankan sebuah device dimana di tempat device tersebut berada, banyak
mendapatkan sinar matahari.

14
Gambar 11. Robot Tenaga Surya
2. Baterai
Baterai adalah tenaga penggerak robot yang paling banyak digunakan, karena
sangat mudah. Jenis baterai yang paling sering digunakan untuk menggerakkan
robot yaitu carbon-zinc, alkaline, nickel-cadmium, lead-acid dan lithium. Untuk
loba robot, biasanya menggunakan baterai yang dapat di isi ulang dengan
kemampuan di atas 1.100 mAH dan tegangan 7,2 v.

Gambar 12. Baterai


3. Catu Daya
Regulator tregangan adalah bagian power supply yang berfungsi untuk
memberikan stabilitas output pada suatu power supply. Output tegangan DC dari
penyearah tanpa regulator mempunyai kecenderungan berubah harganya saat
dioperasikan. Adanya perubahan pada masukan AC dan variasi beban merupakan
penyebab utama terjadinya ketidakstabilan pada power supply. Pada sebagian

15
peralatan elektronika, terjadinya perubahan catu daya akan berakibat cukup serius.
Untuk mendapatkan pencatu daya yang stabil diperlukan regulator tegangan.
Regulator tegangan untuk suatu power supply paling sederhana adalah
menggunakan dioda zener.

Gambar 13. Regulator Tegangan DC

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada berbagai macam jenis robot di dunia ini dengan berbagai fungsi
juga yang dimilikinya. Meskipun berbeda-beda dari segi bentuk, ukuran,
maupun fungsi, namun semua robot memiliki komponen-komponen dasar
yang sama. Komponen-komponen inilah yang mendukung kerja atau fungsi
sebuah robot. Komponen-komponen ini biasanya berupa komponen elektronik
dan mekanik. Meskipun terdiri dari dua jenis komponen yang berbeda namun
sebenarnya kedua komponen ini saling berkaitan dan berinteraksi sehingga dapat
dikatakan juga bahwa sebuah robot disusun dari komponen
elektromekanis.

B. Saran
Perkembangan teknologi memang tidak bisa kita pungkiri telah banyak
merubah hal dalam kemudahan hidup kita. Namun secara bertahap manusia mulai
diperkenalkan dengan teknologi-teknologi Mutahir khususnya dalam Teknologi
Robot. Saat berbicara mengenai robot hal yang terlintas dipikiran manusia yaitu
teknologi canggih yang bisa memabantu pekerjaan manusia. Namun disamping
itu, kita juga harus tahu komponen penyusun dari robot agar kita bisa mengetahui
fungsi dan cara kerjannya dengan lebih baik, bahkan kita mengetahui tata cara
perwatan robot jika kita sudah mengetahui semua komponen penyususn dari robot
yang kita miliki.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anugerah, Dharmawan. (2005). Line tracker mobile robot yang memanfaatkan sel
surya sebagai sumber energi.

Beetrona. (18 April 2020). Jenis-jenis Sensor Pada Robot. Dikutip dari
https://beetrona.com/jenis-jenis-sensor-pada-robot/.

Elektronika Dasar. (25 Desember 2018). Regulator Tegangan. Dikutip dari


https://elektronika-dasar.web.id/regulator-tegangan/.

Eletronika Dasar. (23 April 2020). Sensor Tekanan. Dikutip dari


http://elektronika-dasar.web.id/sensor-tekanan/.

Hamamatsu. (7 September 2020). Flame Sensor. Dikutip dari


https://www.hamamatsu.com/jp/en/product/type/R2868/index.html.

Kho, D. (1 Juli 2020). Pengertian Motor DC dan Prinsip Kerjanya. Dikutip dari
https://teknikelektronika.com/pengertian-motor-dc-prinsip-kerja-dc-motor/.

Pccontrol. (9 Januari 2012). Rangkaian Skematil Untuk Sensor Gerak Anti


Maling. Dikutip dari
https://pccontrol.wordpress.com/2012/01/09/rangkainskematik-untuk-sensor-
gerak-anti-maling/.

Pradana, S. (17 Juli 2017). Penggunaan PIR pada Sistem Arduino.


https://sunupradana.info/tkr/2017/07/17/penggunaan-pir-passive-infrared-
sensor-pada-sistem-arduino/.

Pusat Robot Indonesia. (5 Mei 2019). Apa sih Robotika itu. Dikutip dari
http://www.pusatrobot.id/2019/05/apa-sih-robotika-itu.html?m=0

Ramadhani, F. (4 Oktober 2019). Teknologi Robot Di Zaman Sekarang. Dikutip


darihttps://www.kompasiana.com/farhan98/5d969379097f364421790773/tekn
ologi-robot-di-zaman-sekarang.

Samsul, E. (8 April 2019). Motor Stepper: Prinsip Kerja dan Pengendalian Pada
Otomasi Industri. Dikutip dari http://jagootomasi.com/motor-stepper-prinsip-
kerja-dan-pengendalian-pada-otomasi-industri/.

Siswaja, H. D. (2009). Komponen-komponen Dasar Penyusun Robot. Jurnal


Media Informatika. 8 (1). 54-64.

Sutedja, H. (7 September 2019). Sensor dan Tranduser. Dikutip dari


https://slideplayer.info/slide/15733998/.

18

Anda mungkin juga menyukai