Anda di halaman 1dari 8

METODOLOGI PENELITIAN

PENDIDIKAN

MASRIANI
1826041027
PENDIDIKAN VOKASIONAL MEKATRONIKA FT-UNN
HIPOTESIS DESKRIPTIF
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu
yang berkenaan dengan variabel mandiri.
Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah bakso di restoran Bakso Idola Malang
mengandung boraks atau tidak.
Rumusan Masalah: Apakah bakso di restoran Bakso Idola Malang mengandung
boraks?
Karena variabel yang digunakan adalah variabel tunggal maka ada dua kemungkinan
hipotesis yang akan peneliti tarik, yaitu:
H1: Bakso di restoran Bakso Idola Malang mengandung boraks
Atau
H2: Bakso di restoran Bakso Idola Malang tidak mengandung boraks
HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang mempertanyakan perbandingan (komparasi) antara dua
variabel penelitian.
Contoh:
Seorang peneliti hendak mengetahui bagaimana sikap loyal antara
pendukung club sepakbola Manchester United jika dibandingkan dengan
sikap loyal pendukung club sepakbola Chelsea. Apakah pendukung
memiliki tingkat loyalitas yang sama ataukah berbeda.
Rumusan Masalah: Apakah pendukung club sepakbola Manchester United
dan Chelsea memiliki tingkat loyalitas yang sama?
Karena variabel yang digunakan adalah variabel jamak. Maka hipotesis
yang digunakan adalah hipotesis komparatif. Ada dua pilihan hipotesis
yang dapat dibuat oleh peneliti sesuai dengan dasar teori yang ia gunakan,
yaitu:
H1: Pendukung club Manchester United memiliki tingkat loyalitas yang
sama dengan pendukung club Chelsea
Atau
H2: Pendukung club Manchester United memiliki tingkat loyalitas yang
tidak sama (berbeda) dengan pendukung club Chelsea
HIPOTESIS ASOSIATIF

Hipotesis asosiatif merupaka jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang


mempertanyakan hubungan (asosiasi) antara dua variabel penelitian.
Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah sinetron berjudul “Anak Jalanan”
memengaruhi gaya remaja laki-laki dalam mengendarai motor.
Rumusan Masalah: Apakah sinetron berjudul “Anak Jalanan” memengaruhi gaya
remaja laki-laki dalam mengendarai motor?
Karena variabel yang digunakan adalah variabel jamak. Maka hipotesis yang digunakan
adalah hipotesis asosiatif. Ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat oleh peneliti
sesuai dengan dasar teori yang ia gunakan, yaitu:
H1: Sinetron berjudul “Anak Jalanan” memengaruhi gaya remaja laki-laki dalam
mengendarai motor.
Atau
H2: Sinetron berjudul “Anak Jalanan” tidak memengaruhi gaya remaja laki-laki dalam
mengendarai motor.
PARADIGMA PENELITIAN
Judul penelitian: SAJAK (Smart Jacket) Sebagai Alat Bantu Mobilitas Tunanetra
Berbasis Multisensor
Paradigma Peneltian: X Y = Smart Jacket Alat Bantu Mobilitas
Tunanetra
Sintesis: Smart Jacket merupakan terobosan baru dari jaket pada umumnya,
karena smart jacket pada umumnya dilengkapi dengan kecanggihan
teknologi yang bisa menambah nilai fungsi atau kegunaan dari jaket pada
umumnya. Sedangkan alat bantu mobilitas tunanetra merupakan alat
yang membantu atau menuntun tunanetra dalam menentukan arah
ataupun untuk mempermudah proses perjalanan tunanetra. Jadi
hubungan kedua variabel ini yaitu smart jacket sebagai faktor
permasalahan merupakan alternatif yang dibuat untuk membantu
mobilitas tunanetra yang merupakan masalah utama pada penelitian ini.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana rancangan dari SAJAK (smart jacket) sebagai alat bantu tunanetra
berbasis multisensor?
2. Bagaimana kinerja dari SAJAK (smart jacket) sebagai alat bantu tunanetra
berbasis multisensor?

HIPOTESIS PENELITIAN
1. SAJAK (smart jacket) sebagai alat bantu tunanetra berbasis multisensor dapat menjadi
alternatif pengganti tongkat yang biasa digunkan tunanetra pada umumnya.
2. SAJAK (smart jacket) sebagai alat bantu tunanetra berbasis multisensor dapat
mengurangi angka kecelakaan yang sering dialami oleh tunanetra ketika diperjalanan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai