Anda di halaman 1dari 6

Iffat Hanifah Christitama

Eks A Konsentrasi Finance (MM Jkt)


19/452710/PEK/25662
Tugas RMiC Finance (Individu)
(Dikumpulkan Rabu tanggal 17 Feb pukul 19.00)

1. Jelaskan dan beri contoh perbedaan berikut ini:


a. Konsep vs konstruk
Konsep adalah sejumlah ide atau gagasan yang dikaitkan dengan
peristiwa objek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu. Dengan kata
lain, konsep adalah suatu ide yang dapat dijadikan penyederhanaan
yang mudah dimengerti.
Contoh:
Konsep laptop adalah komputer bergerak yang dapar dipindahkan
dengan mudah yang berukuran relatif kecil dan ringan, beratnya hanya
berkisar 1-6 kg, tergantung ukuran, bahan dan spesifikasi dari laptop
tersebut.

Konstruk adalah jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan


abstraksi yang lebih tinggi dari konsep dan diciptakan untuk tujuan
teoritis tertentu.
Contoh:
Bakat adalah suatu kemampuan khusus yang diperlukan untuk
mendukung suatu kegiatan tertentu, dalam hal ini bakat merupakan
sebuah konstruk karena mempunyai konsep yang abstrak. Namun bakat
dapat diukur oleh beberapa elemen seperti observasi terhadap minat
seseorang yang mempunyai minat dalam bidang tertentu, pengalaman
atau latihan seseorang yang mempunyai minat dibidang tertentu, dan
tes bakat (aptitude test).

b. Hipotesis vs teori
Jawab:
Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan tentatif, namun dapat
diuji, yang memprediksi apa yang peneliti harapkan untuk ditemukan
dalam data empiris peneliti. Hipotesis berasal dari teori yang menjadi
dasar model konseptual peneliti yang bersifat relasional. Sejalan
dengan itu, hipotesis dapat didefinisikan sebagai hubungan yang diduga
secara logis antara dua atau lebih variabel yang di ekspresikan dalam
bentuk pernyataan yang dapat diuji. Dengan menguji hipotesis dan
mengkonfirmasi hubungan dugaan, diharapkan solusi dapat ditemukan
untuk memperbaiki masalah yang dihadapi (Sekaran & Bougie, 2016).
Contoh:
Terdapat penelitian tentang “Pengaruh Panic Buying pada Pandemi
Covid 19”. Dalam hal ini peneliti akan melihat pengaruh yang akan
timbul apabila terdapat penimbunan barang dikarenakan panic buying
pada saat pandemi Covid 19, apakah masyarakat yang melakukan panic
buying dapat memperburuk penanganan Covid 19 atau justru
sebaliknya dengan mempertimbangan teori-teori penelitian
sebelumnya. Dari masalah tersebut, hipotesis yang dapat dirumuskan
adalah sebagai berikut:
H : Panic buying berpengaruh positif terhadap pandemi Covid 19.

Teori dalam hal ini mewakili keyakinan peneliti tentang bagaimana


suatu fenomena (variabel atau konsep) tertentu terkait satu sama lain
(model) dengan penjelasan mengapa peneliti yakin bahwa variabel ini
terkait satu sama lain. Dalam hal ini, baik model dan teori mengalir
secara logis dari dokumentasi penelitian sebelumnya.
Mengintegrasikan keyakinan logis dengan penelitian yang
dipublikasikan dengan mempertimbangkan batasan maupun kendala
yang mengatur situasi sangat diperlukan dalam mengembangkan dasar
ilmiah untuk menyelidiki masalah penelitian. Proses membangun
kerangka teoritis meliputi:
1. Memperkenalkan definisi konsep atau variabel dalam model
peneliti.
2. Mengembangkan model konseptual yang memberikan representasi
deskriptif dari teori peneliti.
3. Muncul dengan teori yang memberikan penjelasan untuk hubungan
antar variabel dalam model peneliti.
Dari kerangka teori tersebut, maka hipotesis yang diuji dapat
dikembangkan untuk menguji apakah teori anda valid atau tidak.
(Sekaran & Bougie, 2016)
Contoh:
Dalam kondisi krisis yang disebabkan oleh pandemi virus Covid 19 saat
ini, terdapat issue yang menarik pada awal kemunculan virus tersebut
yaitu kelangkaan masker, padahal masker tidak sulit diproduksi.
Namun, tanpa masker orang akan mudah tertular virus Covid 19.
Pemberitaan di media menunjukkan bahwa terjadinya kelangkaan
masker ini dikarenakan terdapat beberapa oknum yang menimbun
dengan cara menahan pasokan distribusinya untuk meraup untung.
Disisi lain terdapat masyarakat membeli dalam jumlah banyak sehingga
persediaan di toko langsung habis. Dengan demikian, hal ini juga dapat
dikatakan bahwa banyak masyarakat yang terkena panic buying. Untuk
menjelaskan rasionalitas masyarakat yang membeli masker dalam
jumlah banyak, peneliti dapat membuat proposal penelitian dengan
kerangka teori dari definisi situasi tersebut. Oleh karena itu, teori
definisi situasi ini diangap relevan untuk menjelaskan masalah
kelangkaan masker akibat panic buying. Hasil dari penelitian ini juga
bisa jadi benar tetapi bisa jadi juga keliru untuk menjelaskan
kelangkaan masker tergantung dari temuan peneliti di lapangan.

c. Pendekatan induktif vs deduktif


Jawab:
Pendekatan induktif adalah pendekatan yang dilakukan untuk
membangun sebuah teori berdasarkan hasil pengamatan atau observasi.
Suatu observasi yang dilakukan berkali-kali akan membentuk sebuah
pola tertentu. Dari pola tersebut akan lahir sebuah hipotesis sementara
yang kemudian akan terbentuk sebuah hipotesis ketika dilakukan
pengamatan berulang-ulang akan diperoleh sebuah teori. Metode ini
disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari
khusus menjadi umum (going from specific to the general).
Contoh:
Kementrian Lingkungan Hidup mencatat pada 2016 terdapat jumlah
komodo sebanyan 2.430 ekor, kemudian pada tahun 2017 sebanyak
2.884 ekor, sedangkan 2018 sebanyak 2.879 ekor. Monitoring ini terus
dilakukan setiap tahun, hal ini agar populasi komodo tidak punah.
Jumlah populasi komodo dipengaruhi erat oleh iklim dan prilaku
manusia. Maka dari itu, meski populasi komodo dapat dikatakan stabil
namun harus tetap menjaga kelestarian alam dan habitat komodo.
Dalam contoh tersebut dikatakan bahwa Kementrian Lingkungan
Hidup melakukan pengamatan terlebih dahulu setiap tahun dan
kemudian mempunyai kesimpulan akan tetap menjaga kelestarian alam
dan hakitat komodo.
Pendekatan deduktif adalah pendekatan secara teoritik untuk
mendapatkan konfirmasi berdasarkan hipotesis dan observasi yang
telah dilakukan sebelumnya. Suatu hipotesis lahir dari sebuah teori, lalu
hipotesis ini diuji dengan melakukan beberapa observasi. Hasil dari
observasi ini akan dapat memberikan konfirmasi tentang sebuah teori
yang semula dipakai untuk menghasilkan hipotesis. Metode deduktif
ini digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang
umum ke sesuati yang khusus (going from the general to the specific).
Contoh:
Komodo merupakan hewan langka yang dilindungi. Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat, per 2017 terdapat 2.884
ekor komodo di Taman Nasional Komodo. Kadal terbesar di dunia ini
termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi karena jumlahnya
sedikit. Penyebab langkanya komodo akibat habitat komodo yang
semakin hari semakin tercemar. Dalam hal ini terdapat sebuah teori
diawal kalimat bahwa komodo merupakan hewan langka yang
dilindungi, kemudian diakhir kalimat baru dibahas kenapa komodo
merupakan hewan langka.

d. Variabel moderating vs intervening


Jawab:
Variabel moderating adalah salah satu yang memiliki efek kontingen
yang kuat pada hubungan variabel independen dan variabel dependen.
Dengan kata lain, keberadaan variabel moderasi ini mengubah
hubungan asli antara variabel independen dan variabel dependen.
(Sekaran & Bougie, 2016)
Contoh:
Pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham dengan Corporate
Social Responsibility sebagai variabel moderating, dimana dalam hal
ini mengindikasikan bahwa Corporate Social Responsibility suatu
perusahaan dapat mempengaruhi kedua variabel independen (kinerja
keuangan) dan dependen (return saham). Informasi CSR yang
diungkapkan perusahaan bisa saja dapat memperlemah pengaruh
ukuran perusahaan terhadap return saham perusahaan, dimana
perusahaan dianggap masih belum sesuai dengan kegiatan CSR
perusahaan yang seharusnya sesuai dengan kinerja perusahaan.
Variabel intervening adalah variabel yang muncul antara waktu
variabel independen mulai beroperasi untuk memengaruhi variabel
dependen dan saat dampaknya dirasakan. Dengan demikian, ada
kualitas temporal atau dimensi waktu untuk variabel intervening.
Dengan kata lain, menerapkan variabel intervening membantu peneliti
memodelkan suatu proses. Variabel internvening muncul sebagai
fungsi dari variabel independen yang beroperasi dalam situasi apapun,
dan membantu untuk membuat konsep dan menjelaskan pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. (Sekaran & Bougie,
2016)
Contoh:
Hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen dan
loyalitas. Dalam contoh ini kepuasan konsumen menjadi variabel
intervening yang secara tidak langsung dapat menghubungkan variabel
independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat ataupun
memperlemah hubungan antar variabel.

e. Penelitian basic (dasar) vs applied (terapan)


Jawab:
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure
research) atau penelitian pokok (fundamental research) adalah
penelitian yang diperuntukkan bagi pengembangan suatu ilmu
pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada
atau menemukan teori baru. Penelitian dasar lebih diarahkan untuk
mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena alam dan
sosial. Hasil dari penelitian dasar mungkin belum dapat dimanfaatkan
secara langsung, akan tetapi snagat berguna untuk kehidupan yang
lebih baik. Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah
pengetahuan denggan prinsip-prinsip dasar, hukum-hukum ilmiah,
serta untuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah (Trianto,
2010: 167).
Contoh:
Penelitian tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sikap dan
perilaku manusia. Dalam hal ini berarti penelitian lebih diarahkan untuk
mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena tersebut dan
akan mengarah kepada pengembangan teori-teori baru.
Penelitian terapan (applied research) dilakukan berkenaan dengan
kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan
nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang
masalah-masalah tertentu. Tujuan utama penelitian terapan adalah
pemecahan masalah sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan manusia baik secara individu atau kelompok
maupun untuk keperluan indurstri atau politik dan bukan untuk
wawasan keilmuan semata. Penelitian ini menguji manfaat dari teori-
teori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan analisis dalam
bidang-bidang tertentu. Penelitian terapan dapat pula diartikan sebagai
strudi sistematik dengan tujuan menghasilkan tindakan aplikatif yang
dapat dipraktikan bagi pemecahan masalah tertentu. Hasil penelitian
terapan tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, tetapi merupakan
aplikasi baru dari penelitian yang sudah ada (Trianto, 2010: 168-169).
Contoh:
Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu produk
sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi. Dalam
hal ini berarti peneliti mempunyai tujuan untuk mencari solusi agar
suatu produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai