Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MERESUME BAB 11

MATA KULIAH METODA STATISTIKA

NAMA : SANDY PUTRA PRATAMA

NPM : 17010078

GRUP : 4T4

DOSEN : Deni S.,S.Si.,M.T.

POLITEKNIK STTT BANDUNG

2020
BAB XI
PENAKSIRAN PARAMETER

1. Pendahuluan
Dengan statistika kita berusaha untuk menyimpulkan populasi. Dalam kenyataannya,
mengingat berbagai faktor, untuk keperluan tersebut diambil sebuah sampel yang
representatif lalu berdasarkan pada hasil analisis terhadap data sampel, mengenai populasi
dibuat. Kelakuan populasi yang ditinjau disini mengenai populasi parameter dan sampel
yang digunakan adalah sampel acak. Cara pengambilan kesimpulan tentang parameter yang
pertama kali akan diamati berkaitan dengan cara-cara menaksir parameter harga. Jadi harga
parameter yang sebenarnya tetapi tidak diketahui itu akan ditaksir berdasarkan statistik
sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Populasi parameter yang akan ditaksir
dan diuraikan dalam bagian ini terutama adalah: rata-rata, simpangan baku dan persen.

2. Penaksir
Secara umum, parameter populasi akan diberi simbul ϴ. Jadi ϴ bisa merupakan rata-
rata µ, simpangan baku, proporsi π dan sebagainya. Dibawah ini diberikan kriteria untuk
mendapatkan penaksir yang baik yaitu: takbias, mempunyai varians minimum dan konsisten.
Beberapa definisi:
a. Penaksir dikatakan penaksir takbias jika rata-rata semua harga yang mungkin akan
sama dengan ϴ.
b. Penaksir bervarians minimum ialah penaksir dengan varians terkecil diantara semua
penaksir untuk parameter yang sama.
c. Misalkan penaksir untuk yang dihitung berdasarkan sebuah sampel acak berukuran n.
Jika ukuran sampel n semakin besar mendekati ukuran populasi menyebabkan
mendekati ϴ, maka disebut penaksir konsisten.
d. Penaksir yang takbias dan bervarians minimum dinamakan penaksir terbaik.

3. Cara - cara menaksir


Jika parameter ϴ harganya ditaksir oleh sebuah harga yang tertentu, amak theta topi
dinamakan penaksir, tepatnya titik takiran. Barangkali titik taksiran akan lebih cukup
dikatakan penaksir saja. Kedua istilah ini akan digunakan disini untuk maksud yang sama.
Contoh: Untuk menaksir tinggi rata - rata mahasiswa Indonesia kita ambil sebuah sampel
acak. Data sampel dikumpulkan lalu dihitung rata-ratanya. Misalkan didapat
rata-rata = 163 cm. jika 163 cm dipakai untuk menaksir rata-rata tinggi
mahasiswa Indonesia, maka 163 adalah titik taksiran untuk rata-rata tinggi
mahasiswa Indonesia.
Secara umum Rata -Rata (X-Bar) adalah penaksir atau titik taksiran untuk µ
Untuk menentukan interval taksiran parameter dengan koefisien kepercayaan γ , maka
sebuah sampel acak diambil, lalu dihitung nilai-nilai statistic yang diperlukan. Perumusan
dalam bentuk peluang untuk parameter ϴ antara A dan B adalah:

XI (1) ….. P (A< ϴ < B) = γ


Dengan A dan B fungsi daripada statistic, jadi merupakan variael acak, tetapi tidak
bergantung ϴ.

4. Menaksir rata-rata
Untuk memperoleh taksiran yang lebih tinggi derajat kepercayaannya, digunakan
interval taksiran atau selang taksiran disertai nilai koefisien kepercayaan yang dikehendaki.
Kita bedakan tiga hal:
Hal 1) Simpangan baku diketahui dan populasinya berdistribusi normal. Untuk rumus XI (1)
menjadi:
σ σ
(
XI (2)….. P x̅ −z ½ γ .
√n )
< µ< x̅ + z ½ γ .
√n
σ σ
XI (3)….. x̅ −z ½ γ . <µ< x̅ + z ½ γ .
√n √n
Hal 2) Simpangan baku tidak diketahui dan populasi berdistribusi normal.
Dalam kenyataannya, parameter jarang sekali diketahui, bahkan tidak diketahui,
kecuali barangkali dari pengalaman. Karena itu rumus XI (2) diganti menjadi:
s s
(
XI (4)…..P x́−t p . < µ< x́ +t p .
√n ) √n

XI (5)…..

Hal 3) simpangan baku tidak diketahui dan populasi tidak bersitribusi normal.
Dalam hal ini, jika ukuran sampel n tidak terlalu kecil, maka dalil limit pusat dapat
digunakan. Selanjutnya aturan-aturan yang diuraikan dalam Hal 2) di muka dapat
digunakan dengan kekeliruan yang sangat kecil.

Anda mungkin juga menyukai