Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 5

Offering II

Anggota : - Tiara Ramadhanty (190422627671)

- Virdha Varidhatul Husna (190422627657)

- Winda Nurul Yamani (190422627629)

- Yahya Zakaria Fauzi (190422627712)

- Yessi indah kartika sari (190422627702)

PERUSAHAAN JASA “PT AIR ASIA”

 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Airasia Berhad Beroperasi Sebagai Airasia Adalah Sebuah maskapai penerbangan berbiaya


murah Yang Berpusat Di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Airasia Sendiri Adalah Maskapai
Swasta Terbesar Di Malaysia. Dengan Jaringan Rute Di Indonesia, Arab
Saudi, Jepang, Malaysia, Thailand, Singapura, Dan Vietnam Serta Rute Carter Menuju Cina Dan Hong
Kong, Airasia Menjadikan Dirinya Sebagai Pemain Regional Yang Akan Berkompetisi Dengan Lion
Air Dari Indonesia.

Awalnya Airasia Dimiliki Oleh DRB-HICOM Milik Pemerintah Malaysia Namun Maskapai Ini Memiliki


Beban Yang Berat Dan Akhirnya Dibeli Oleh Mantan Eksekutif Time Warner, Tony Fernandes, Dengan
Harga Simbolik 1 Ringgit Pada 2 Desember 2001. Tony Melakukan Turnaround Dan Airasia Berhasil
Membukukan Laba Pada 2002 Dengan Berbagai Rute Baru Dan Harga Promosi Serendah 10 RM
Bersaing Dengan Malaysia Airlines.

Selain Thai AirAsia, di Indonesia juga terdapat perusahaan AirAsia yaitu Indonesia


AirAsia (sebelumnya bernama AWAIR) yang terbang dari Jakarta ke Yogyakarta, Denpasar untuk
tujuan lokal, dan dari Surabaya ke Medan untuk rute domestik lainnya, selain itu penerbangan
dilakukan keluar Indonesia melalui kota-kota besar
1. Unsur Produk
- Bahan bakar
2. Hubungannya dengan produksi
1. Prima
- Bahan bakar
2. Konversi
3. Hubungannya dengan volume
1. Biaya variabel
- Bahan bakar
- Gaji dan tunjangan
2. Biaya tetap
- Sewa pesawat
- Perbaikan dan perawatan
- Asuransi
- Penyusutan
- Pemasaran
3. Biaya semi variabel
- Beban operasi lain
- Pelayanan pesawat dan penerbangan
- Pendapatan operasi lain
4. Biaya pentupan
- Asuransi
- Sewa pesawat
- Penyusutan
4. Klasifikasi biaya berdasarkan departemen
1. Departemen Produksi
- Sewa pesawat
- Bahan bakar
- Pelayanan pesawat dan penerbangan
2. Beban jasa
- Gaji dan tunjangan
- Perbaikan dan perawatan
- Pemasaran
- Penyusutan
- Asuransi
- Beban operasi lain
- Beban kantor
- Jasa tenaga ahli
- Beban imbalan kerja karyawan
- Perjalanan dinas
5. Fungsional
1. Biaya manufakur :
- Sewa pesawat
- Bahan bakar
- Perbaikan dan perawatan
- Pelayanan pesawat dan penerbangan
2. Biaya pemasaran :
- Pemasaran
- Gaji dan tunjangan
- Penyusutan
- Asuransi
- Beban operasi lain
- Beban imbalan kerja karyawan
- Perjalanan dinas
3. Biaya Administrasi
- Beban kantor
- Gaji dan tunjangan
- Penyusutan
- Asuransi
- Beban operasi lain
- Beban imbalan kerja karyawan
- Perjalanan dinas
- Beban pajak
- Bunga atas pembiayaan
6. Terhadap pendapatan
1. Biaya produk :
- Bahan bakar
- Sewa pesawat
- Pelayanan pesawat dan penerbangan
2. Biaya periodik
- Revenue expenditure :
 Gaji dan tunjangan
 Pemasaran
 Asuransi
 Beban operasi lain
 Beban pajak
 Beban kantor
 Beban imbalan kerja karyawan
 Perjalanan dinas
 Bunga atas pembiayaan
- Capital expenditure
 Penyusutan
 Perbaikan dan perawatan
PERUSAHAAN DAGANG “PT HERO DISTRIBUSI”

 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT Hero Supermarket Tbk Adalah Perusahaan Ritel Yang Memiliki Banyak Cabang Di Indonesia. Hero
Supermarket Group Adalah Perusahaan Ritel Modern Pertama Di Indonesia, Didirikan Tanggal 23
Agustus 1971 Oleh Almarhum Muhammad Saleh Kurnia Di Jalan Falatehan.

Saat ini, Hero Supermarket Group merupakan suatu grup ritel yang memiliki berbagai format
sebagai berikut:

 Hero (supermarket)
 Giant (hypermarket & supermarket)
 Guardian (toko obat)
 Starmart (mini-market)
 IKEA (pusat perabotan)
1. Unsur produk
2. Hubungannya dengan produksi
3. Hubungannya dengan volume
1. Biaya variabel
- Gaji dan tunjangan
- Adiministrasi kantor
- Pengepakan dan pelabelan harga
- Biaya perjalanan
- Distribusi
- Telekomunikasi
- Biaya pajak final
2. Biaya tetap
- Sewa
- Penyusutan dan amortisasi
- Utilitas
- Iklan dan promosi
- Keamanan
- Perbaikan dan pemeliharaan
- Adiministrasi kredit bank
- Biaya waralaba
- Ijin usaha
- Asuransi
3. Biaya semi variabel
- Jasa profesional
- Lain-lain
- Pelatihan dan seminar
4. Biaya penutupan
- Sewa
- Iklan dan promosi
- Keamanan
- Penyusutan dan amortisasi
- Asuransi
4. Klasifikasi biaya berdasarkan departemen
1. Departemen Produksi
- Distribusi
- Pengepakan & pelabelan harga
2. Beban jasa
- Gaji dan tunjangan
- Sewa
- Penyusutan dan amortisasi
- Utilitas
- Iklan dan promosi
- Administrasi kantor
- Keamanan
- Perbaikan dan pemeliharaan
- Baiya perjalanan
- Telekomunikasi
- Asuransi Fungsional
5. Fungsional
1. Biaya manufakur : -
2. Biaya pemasaran :
- Gaji dan tunjangan
- Sewa
- Penyusutan dan amortisasi
- Utilitas
- Iklan dan promosi
- Distribusi
- Pengepakan dan pelabelan harga
- Telekomunikasi
- Asuransi
3. Biaya Administrasi
- Gaji dan tunjangan
- Sewa
- Penyusutan dan amortisasi
- Utilitas
- Administrasi kantor
- Telekomunikasi
- Asuransi
6. Terhadap pendapatan
1. Biaya produk :
- Distribusi
- Pengepakan & pelabelan harga
2. Biaya periodik
- Revenue expenditure :
 Gaji dan tunjangan
 Sewa
 Utilitas
 Iklan dan promosi
 Administrasi kantor
 Keamanan
 Biaya perjalanan
 Adm. Kartu kredit
 Jasa profesional
 Biaya waralaba
 Ijin usaha
 Telekomunikasi
 Biaya pajak final
 Asuransi
 Pelatihan dan seminar
- Capital expenditure
 Penyusutan dan amortisasi
 Perbaikan dan pemeliharaan
PERUSAHAAN MANUFAKTUR “PT KRAKATAU STEEL”

 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT Krakatau Steel merupakan BUMN[1] yang bergerak di bidang produksi baja. Perusahaan


yang beroperasi di Cilegon, Banten ini mulanya dibentuk sebagai wujud pelaksanaan Proyek
Baja Trikora yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960 untuk memiliki pabrik
baja yang mampu mendukung perkembangan industri nasional yang mandiri, bernilai tambah
tinggi, dan berpengaruh bagi pembangunan ekonomi nasional. Ketika dibentuk pada tanggal
20 Mei 1962, perusahaan yang dulunya bernama Cilegon Steel Mill ini resmi berdiri dengan
kerja sama Tjazpromexport dari Uni Soviet. Namun, terjadinya gejolak politik dan ekonomi
yang parah, mengakibatkan pembangunan pabrik sempat terhenti. Barulah memasuki awal
1970-an, unit pabrik dilanjutkan pembangunannya dan dioperasikan secara resmi pada
tanggal 31 Agustus 1970 dengan nama Krakatau Steel. Selama dekade pertama perusahaan
berdiri, Krakatau Steel telah melakukan gerak cepat dalam pembangunan kawasan operasi
terpadu produksi baja di Cilegon dengan berbagai peresmian operasional perdana yang
disaksikan dan diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto dari pusat pengolahan air
terpadu, pelabuhan Cigading, PLTU Cilegon 400 MW serta pabrik baja terpadu yang
meliputi 4 produk baja utama.
1. Unsur Produksi
1. Biaya produksi
- Pemakaian bahan baku
2. Tenaga kerja
- Upah langsung
3. BOP
- Upah pabrikasi
2. Hubungannya dengan produksi
1. Primer
- Pemakaian bahan baku
- Upah langsung
2. Koversi
- Biaya prabikasi
- Upah langsung
3. Hubungan dengan volume
1. Biaya variabel
- Transportasi dan komunikasi
- Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
- Ongkos angkut
2. Biaya tetap
- Penyusutan dan amortisasi
- Pencadangan penurunan nilai piutang
- Perawatan dan pemeliharaan
- Asuransi dan sewa
3. Biaya semi variabel
- Klaim pelanggan
- Tanggung jawab sosial dan bina lingkungan
- Lain-lain
- Pendidiakan dan pelatihan
- Jasa profesional
4. Biaya penutupan
- Asuransi dan sewa
- Penyusutan dan amortisasi
4. Klasifikasi biaya berdasarkan Departemen
1. Produksi
- Pemakaian bahan baku
- Biaya pabrikasi
- Upah langsung
2. Jasa
- Jasa dan rekayasa konstruksi
- Jasa pengelolahan pelabuhan
- Real estate dan perhotelan
- Jasa lainnya
5. Fungsional
1. Manufaktur
- Pemakaian bahan baku
- Biaya pabrikasi
- Upah langsung
2. Biaya Pemasaran
- Ongkos angkut
- Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
- Beban kantor
- Klaim pelanggan
- Transportasi dan komunikasi
- Penyusutan amortisasi
- Lain-lain
3. Biaya Administrasi
- Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
- Penyusutan dan amortisasi
- Beban kantor
- Perawatan dan pemeliharaan
- Asuransi dan sewa
- Jasa profesional
- Transportasi dan komunikasi
- Pendidikan dan pelatihan
- Tanggung jawab sosial dan bina lingkungan
- Pencadangan penurunan nilai piutang
- Lain-lain
6. Terhadap pendapatan
1. Biaya produk
- Pemakaian bahan baku
- Upah langsung
- Biaya pabrikasi
2. Biaya periodik
- Revenue expenditure
 Ongkos angkut
 Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
 Beban kantor
 Klaim pelanggan
 Trasnportasi dan komunikasi
 Lain-lain
 Asuransi dan sewa
 Jasa profesiomal
 Pendidikan dan pelatihan
 Tanggung jawab sosial dan bina lingkungan
 Pencadangan penurunan nilai piutang
- Capital expenditure
 Penyusutan dan amortisasi penjualan/pemasaran
 Penyusutan dan amortisasi umum dan administrasi
 Perawatan dan pemeliharaan umum dan administrasi

Anda mungkin juga menyukai