Anda di halaman 1dari 6

MEKANISME NEUROLOGIS BICARA

Dalam berbicara, terdapat 2 aspek neurologis berupa aspek sensorik

dan motoric. Aspek sensorik berupa language input, yaitu suatu proses

ketika tubuh menerima rangsang dari organ auditori maupun organ visual.

Sedangkan aspek motoric berupa language output, yang meliputi vokalisasi

dan control otot-otot bicara untuk memproduksi suara.

Gambar 1 – Tampak Lateral Hemisfer Otak Kiri

Gambar 2 – Pusat Bahasa di Hemisfer Otak Kiri


Pusat Bahasa pada otak terletak di bagian hemisfer kiri, terdapat 2 area

utama, yaitu :

1. Wernicke’s Area (Area Brodman 22,39, dan 40)

Area asosiasi ini terletak di bagian lobus temporal dan parietal otak

kiri. Berfungsi sebagai pusat pemahaman Bahasa dan interpretasi

kalimat yang dilihat atau didengar. Di area ini, kata-kata yang

didengar akan diubah menjadi buah pikiran.

2. Broca’s Area (Area Brodman 44 dan 45)

Area motoric ini terletak di lobus frontal, dekat dengan lateral

cerebral sulcus (Sylvian Fissure). Fungsi dari area ini yaitu sebagai

pusat pembentukan kata atau sebagai pusat Bahasa ekspresif yang

berhubunga dengan area motoric primer otak.

Selain area utama tersebut, mekanisme neurologis berbicara juga

didukung oleh :

1. Primary Motor Area (Area Brodman 4)

Area ini terletak di lobus frontal, pada bagian girus precentral.

Berfungsi untuk mengatur kontraksi volunteer otot-otot bicara,

contohnya otot-otot pada laring, faring, dan lidah.

2. Primary Auditory Area (Area Brodman 41 dan 42)

Area ini terletak di bagian superior lobus temporal. Berfungsi untuk

menerima informasi suara dan persepsi terhadap organ auditori.

3. Primary Visual Area (Area Brodman 17)


Terletak di bagian posterior lobus oksipital. Berfungsi untuk

memproses informasi visual dan persepsi visual.

4. Angularis Gyrus

Terletak di bagian inferior lobus parietal, berfungsi untuk

memproses input visual dan auditori dari Bahasa.

5. Fasikulus Arkuata

Merupakan sekumpulan serabut saraf yang menghubungkan area

Broca dengan area Wernicke. Berfungsi untuk menghantarkan

impuls dari area Wernicke ke area Broca untuk diproses lebih lanjut.

Mekanisme neurologis bicara terbagi menjadi dua, yaitu bicara

terhadap kata yang didengar dan kata yang tertulis.

a. Bicara Terhadap Kata yang Didengar (Speaking of Heard

Word)

1. Sinyal bunyi diterima oleh saraf auditorik primer.

2. Kalimat diinterpretasikan di area Wernicke’s.

3. Penentuan buah pikiran dan kata-kata terjadi di area Wernicke’s.

4. Sinyal dihantarkan dari area Wernicke’s ke Broca melalui fasiculus

arkuatua.

5. Aktivasi keterampilan motoric di area Broca untuk pembentukan

kata-kata.

6. Penghantaran sinyal ke korteks motoric untuk mengatur otot-otot

bicara.
b. Bicara Terhadap Kata yang Tertulis (Speaking of Written

Word)

Penerimaan kalimat terjadi mayoritas di area visual primer dibandingkan

auditorik primer. Informasi diinterpretasi di regio gyrus angularis, lalu

mencapai stadium pengenalan penuh di area Wernicke’s.

1. Sinyal bunyi diterima oleh saraf visual primer.

2. Kalimat diinterpretasikan di Gyrus Angularis.

3. Penentuan buah pikiran dan kata-kata terjadi di area Wernicke’s.

4. Sinyal dihantarkan dari area Wernicke’s ke Broca melalui fasiculus

arkuatus.

5. Aktivasi keterampilan motoric di area Broca untuk pembentukan

kata-kata.

6. Penghantaran sinyal ke korteks motoric untuk mengatur otot-otot

bicara.

Secara umum, mekansime neurologis bicara dapat dirangkum sebagai

berikut:

1. Rangsang bicara diterima oleh organ reseptor umum atau khusus

(contoh : mata, telinga).

2. Rangsang dihantarkan dalam bentuk impuls ke saraf aferen menuju

system saraf pusat (SSP).

3. Impuls dari SSP dihantarkan ke area sensorik, lalu dilanjutkan ke

area motoric otak.

4. Impuls dari area motoric dihantarkan oleh saraf eferen menuju

system saraf tepi (SST).


5. Impuls dari SST dihantarkan ke efektor untuk menghasilkan respon

bicara.

Gambar 3 – Mekanisme Neurologis Bicara


Sumber :

1. Gerard, J. T. (2013). Principles of Anatomy and Physiology 14th Edition.


2. Hall, J. E. (2015). Guyton and Hall textbook of medical physiology e-Book.
Elsevier Health Sciences.

Anda mungkin juga menyukai