Anda di halaman 1dari 4

Glass Ionomer Cement (GIC)

1.1 Definisi

Glass ionomer merupakan nama generic dari kelompok material


berdasarkan reaksi antara silicate glass powder dan polyacrylic acid.
Dinamakan GIC karena formulasinya yang mengandung glass powder dan
ionomer yang mengandung carboxylic acids.
Pada awalnya, GIC direkomendasikan sebagai bahan restorasi gigi
anterior dengan kavitas kelas III dan V karena sifatnya yang estetis. GIC juga
bersifat adhesi terhadap struktur gigi dan dapat mencegah karies karena
melepaskan fluoride (F). Karena keunggulan sifatnya, GIC kini sudah
dimodifikasi dengan penambahan material lain.

1.2 Kegunaan

Penggunaan GIC bervariasi, hal ini didasari oleh viskositas dari berbagai
tipe GIC. Viskositas dari GIC dipengaruhi oleh ukuran partikel dan rasio
bubuk dengan cairannya. Pada umumnya, ukuran partikel maksimum yang
digunakan untuk semen restorasi adalah 50 μm dan 15 μm untuk luting agents
(bahan perekat).
GIC dapat digunakan untuk :

a. Restorasi Kelas III dan V yang estetis.


Karena bahan GIC memiliki warna yang sama dengan gigi, maka banyak
digunakan untuk menutup kavitas kelas III dan V pada gigi anterior.

Gambar 1 – Penggunaan GIC sebagai bahan restorasi kelas III

b. Luting Agents.
Luting agents adalah semen dental yang digunakan untuk merekatkan
bahan tambal sementara ke gigi yang telah dipreparasi. GIC digunakan
sebagai luting agents karena memiliki ikatan adhesi terhadap struktur
gigi, mudah diaplikasikan (easy handled), dan tidak mengiritasi pulpa.
Gambar 2 – Luting Cement GIC

Gambar 3 – Aplikasi GIC sebagai luting cement

c. Perekat Bracket Orthodonti.

Gambar 4 – GIC sebagai alat perekat orthodonti

d. Pit and Fissure Sealants.


GIC dapat mencegah penetrasi ke dalam fissure pada permukaan
oklusal gigi posterior, sehingga dapat mencegah terjadinya karies pada
gigi yang rentan (susceptible) terkena karies.
Gambar 5 – GIC sebagai pit and fissure sealants

Gambar 6 – Aplikasi GIC pada pit dan fissure

e. Liners and Bases.


Liner digunakan untuk melekatkan bahan restorasi ke gigi. Karena
adhesi GIC terhadap dentin, maka material ini dapat mengurangi gap
formation pada marginal gingiva di dalam dentin atau sementum karena
polymerization shrinkage dari bahan resin.
Keuntungan dari penggunaan GIC sebagai liner dan base yaitu
memiliki ikatan adhesi, dapat mengurangi technique sensitivity, dan
dapat berperan sebagai material antikariogenik karena melepaskan
fluoride (F).

Gambar 7 – Liners and Bases

f. Core Build-ups.
Core build-up adalah restorasi yang diaplikasikan pada gigi dengan
kerusakan struktur yang parah. Restorasi ini dapat menggantikan bagian
coronal dari gigi sehingga dapat dipasangkan crown/bridge.
Gambar 8 – Core Build-up

g. Restorasi Sementara.
GIC dapat digunakan sebagai bahan tambal sementara hingga
digantikan dengan tambalan permanen.

Gambar 9 - Aplikasi GIC sebagai bahan restorasi sementara

Anda mungkin juga menyukai