Anda di halaman 1dari 8

FISIOLOGI CEREBRUM

LOBUS PADA CEREBRUM

Gambar 1 Lobus pada Cerebrum (lateral)


Tortora GJ, Derrickson BH. Principles of anatomy and physiology. John Wiley & Sons;
2008.

Gambar 3 Lapisan Cerebrum Gambar 2 Lobus pada Cerebrum (superior)

Setiap hemisfer serebral terbagi menjadi beberapa lobus yang dinamakan


berdasarkan nama tulang yang melindunginya. Lobus tersebut terbagi menjadi
lobus frontal, parietal, temporal, dan oksipital. (1)
Central sulcus memisahkan lobus frontal dan parietal, lateral cerebral sulcus
memisahkan antara lobus frontal dan temporal, dan parieto-occipital sulcus
memisahkan lobus parietal dan oksipital. Terdapat satu lobus lain yang tidak
terlihat di permukaan otak, yaitu lobus insula karena terletak di dalam lateral
cerebral sulcus.(1)

 Lobus Frontal
Di dalam lobus frontal terdapat precentral gyrus yang berfungsi untuk
mengatur gerakan motorik. Selain itu, lobus ini berfungsi untuk mengatur
kemampuan berbicara dan elaborasi pikiran. (1)

 Lobus Parietal
Pada lobus ini terdapat postcentral gyrus yang menerima daya sensoris seperti
tekanan, getaran, rasa gatal dan geli, suhu, rasa sakit, dan propriosepsi. Lobus ini
juga menerima impuls rasa dan terlibat dalam persepsi serta diskriminasi
(pembedaan) rasa. (1)

 Lobus Temporal
Lobus temporal mengatur pendengaran, menerima impuls dari lobus-lobus
lain sehingga dapat menghasilkan respon yang sesuai, mengatur memori, serta
tanggapan emosional. (1)

 Lobus Oksipital
Lobus oksipital terletak di bagian belakang cerebrum, berfungsi untuk
menerima impuls visual dan persepsi visual serta pemrosesan awal pendengaran.
(1)

 Lobus Insula
Mengintegrasi informasi sensoris dan otonom dari viscera serta mempengaruhi
kemampuan berbahasa, rasa sakit, dan gustatory. (1)
AREA BRODMANN (BRODMANN’S AREA)

Gambar 4 - Area Brodmann (1)

Tortora GJ, Derrickson BH. Principles of anatomy and physiology. John Wiley &
Sons; 2008.

Gambar 4 - Area Brodmann (2)


https://www.researchgate.net/publication/306248282/figure/fig2/AS:571380492140544@15
13239133156/Visual-cortical-areas-including-Brodmann-Area-17-primary-visual-cortex-
Brodmann-Area.png
Area brodmann adalah pembagian korteks serebri manusia yang terbagi menjadi
45 bagian berdasarkan sitoarsitekturnya, yang diperkenalkan oleh Korbinian
Brodmann pada tahun 1909. (2)

 Area Somatosensorik Primer (area 1, 2, dan 3)


Area ini terletak secara posterior terhadap central sulcus di dalam postcentral
gyrus pada lobus parietal. Area somatosensorik primer menerima impuls yang
berhubungan dengan sentuhan, tekanan, getaran, rasa gatal dan geli, suhu, rasa
sakit, dan propriosepsi. Area ini juga terlibat terhadap persepsi rangsang
somatik. (1)

 Area Visual Primer (area 17)


Terletak pada ujung posterior lobus oksipital, terutama pada permukaan
medial. Area ini menerima informasi visual dan terlibat dalam persepsi visual.
(1)

 Area Auditori Primer (area 41 dan 42)


Terletak di dalam bagian superior lobus temporal, dekat dengan lateral
cerebral sulcus. Menerima informasi audio dan terlibat dalam persepsi suara.
 Area Gustatori Primer (area 43)
Terletak pada dasar postcentral gyrus di dalam korteks parietal. Berfungsi
untuk menerima impuls terhadap rasa dan terlibat dalam persepsi gustatory
serta pembedaan rasa. (1)

 Area Olfaktori Primer (area 28)


Terletak di lobus temporal dalam aspek medial, tidak dapat terlihat dari
permukaan serebrum. Berfungsi untuk menerima impuls terhadap bau dam
terlibat dalam persepsi olfaktori. (1)

 Area Motorik Primer (area 4)


Terletak dalam precentral gyrus pada lobus frontal. Berfungsi untuk
mengontrol gerakan motorik volunter. Area kortikal lebih dikhususkan untuk
otot-otot yang terlibat dalam gerakan yang terampil, kompleks, atau halus. (1)

 Area Broca / Broca’s Speech Area (area 44 dan 45)


Terletak di dalam lobus frontal dekat dengan lateral cerebral sulcus. Area ini
berfungsi untuk mengatur kemampuan berbicara dan pemahaman berbahasa
seseorang. Dari sini, impuls juga mengontrol otot-otot pernapasan untuk
mengatur aliran udara yang tepat melewati pita suara. Kontraksi terkoordinasi
dari area Broca dan otot-otot pernapasan memungkinkan anda untuk
mengutarakan pikiran Anda. (1)

 Area Asosiasi Somatosensori ( area 5 dan 7)


Terletak secara posterior terhadap area somatosensori primer. Area yang
berada di korteks parietal ini menerima impuls yang berasal dari area
somatosensory primer dan thalamus sehingga kita dapat menentukan objek
berdasarkan bentuk dan teksturnya. Area ini juga mengatur penyimpanan
memori terhadap sensasi sensorik sebelumnya.(1)

 Area Asosiasi Visual (area 18 dan 19)


Area yang terletak di lobus oksipital ini berfungsi untuk menerima impuls dari
area visual primer dan thalamus. Area ini menghubungkan pengalaman visual
saat ini dan sebelumnya sehingga kita dapat mengenali objek berdasarkan
tampak visualnya.(1)

 Area Pengenalan Wajah/Face Recognition Area (area 20,21, dan 37)


Terletak di bagian inferior lobus temporal. Berfungsi untuk menerima impuls
saraf dari area asosiasi visual. Area ini menyimpan informasi mengenai wajah
dan memungkinkan kita untuk mengenali seseorang berdasarkan wajahnya.
(1)
 Area Asosiasi Auditori (area 22)
Terletak secara inferior dan posterior terhadap area auditori primer di korteks
temporal. Area ini berfungsi untuk mengenali macam-macam suara.(1)

 Korteks Orbitofrontal (area 11)


Terletak pada sisi lateral lobus frontal. Berfungsi untuk menerima impuls dari
area olfaktori primer sehingga kita bisa mengidentifikasi dan membedakan
bau. (1)

 Area Wernicke (area 22, 39, dan 40)


Terletak di kiri lobus temporal dan parietal. Area ini menginterpretasi arti kata
dengan mengenali kalimat yang terucap, berperan aktif dalam mengartikan
kata menjadi sebuah pikiran. (1)

 Area Integratif Umum (area 5,7,39, dan 40)


Dibatasi oleh area asosiasi somatosensory, visual, dan auditori. Berfungsi
untuk menerima impuls dari area tersebut dan beberapa area lain (gustatory
primer, olfaktori primer, thalamus, dan batang otak), mengintegrasi
interpretasi sensoris, dan mentransmisi sinyal ke bagian otak lainnya untuk
menghasilkan respon sensoris yang sesuai. (1)

 Korteks Prefrontal (area 9,10,11, dan 12)


Terdapat di bagian anterior lobus frontal. Area ini berhubungan dengan
banyak area korteks serebral lain, thalamus, hipotalamus, system limbik, dan
cerebellum. Korteks prefrontal mengatur personalitas seseorang, tingkat
intelektualitas, pemahaman, mengingat informasi, mood, kesadaran, dan
pengembangan ide abstrak. (1)

 Area Premotor (area 6)


Terletak secara anterior terhadap area motorik primer. Neuron di area ini
berkomunikasi dengan korteks motorik primer, area asosiasi sensorik di lobus
parietalis, inti basal, dan thalamus. Area premotor berhubungan dengan
aktivitas motorik yang bersifat kompleks dan berurutan sehingga
menghasilkan impuls saraf yang menyebabkan kelompok otot tertentu
berkontraksi dalam suatu urutan. (1)

 Frontal Eye Field Area (area 8)


Terletak di dalam korteks frontal (biasanya bergabung dengan area premotor),
berfungsi untuk mengontrol gerakan pemindaian mata, seperti yang baru saja
anda gunakan dalam membaca kalimat ini.(1)
1. Tortora GJ, Derrickson BH. Principles of anatomy and physiology. John
Wiley & Sons; 2008.
2. Hall JE. Guyton and Hall textbook of medical physiology e-Book. Elsevier
Health Sciences; 2015.

Anda mungkin juga menyukai