Anda di halaman 1dari 6

MIKROGNATIA

Gambar 1 – Mikrognatia pada anak

Gambar 2- Mikrognatia pada orang dewasa

1.1.1 Definisi

Mikrognatia terdiri dari dua kata, yaitu mikro yang artinya kecil dan

gnatia yang artinya rahang. Mikrognatia adalah suatu kelainan dimana

ukuran rahang seseorang lebih kecil dari ukuran normalnya, sehingga


wajahnya tampak abnormal. Kelainan ini dapat terjadi pada maksila maupun

mandibular, juga dikenal sebagai retrognatia (rahang mundur).

1.1.2 Penyebab

Mikrognatia dapat diklasifikasikan menjadi true micrognathia dan

apparent micrognathia. True micrognathia dapat terjadi secara kongenital

(bawaan lahir) maupun acquired (berkembang setelah lahir). Sedangkan

Apparent micrognathia disebabkan oleh posisi salah satu rahang yang lebih

posterior dari rahang lainnya maupun keabnormalitasan hubungan antara

maksila dan mandibular.

A. Kongenital

Mikrognasia kongenital disebabkan secara genetik maupun non-

genetik. Secara genetik, kelainan ini disebabkan oleh mutase atau kelainan

dari kromosom, seperti yang dijumpai pada penderita sindroma Pierre Robi,

Treacher Collins, Cri du Chat, Down, Turner, dan Progeria. Sindrom-

sindrom ini akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan tulang

sehingga menyebabkan mikrognatia.

Sedangkan secara non-genetik, mikrognatia disebabkan oleh nutrisi,

obat teratogenic, infeksi, serta trauma.

a. Nutrisi

Nutrisi yang cukup sangat dibutuhkan untuk pertumbuh kembangan janin.

Pada ibu hamil yang mengalami hipervitaminosis vitamin A, menyebabkan

penutupan epifisial tulang lebih awal sehingga pertumbuhan tulang

terganggu. Selain itu, ibu hamil yang mengalami defisiensi vitamin B2


(riboflavin) menyebabkan osifikasi endokondral pada kondilus terganggu,

sehingga mandibular akan berukuran kecil, juga pada ibu hamil yang

mengalami defisensi vitamin D akan menyebabkan pertumbuhan kartilago

kondilus terganggu, bentuk epifisial yang tidak teratur sehingga

menyebabkan mikrognatia.

b. Obat Teratogenik

Penggunaan obat teratogenic seperti methotrexate selama masa kehamilan

dapat menyebabkan kecacatan pada janin. Obat-obatan jenis ini akan

menghambat pertumbuhan sel-sel tertentu sehingga perkembangan janin

juga akan terganggu.

c. Infeksi

Infeksi bakteri Treponema pallidum pada janin dapat menyebabkan sifilis

kongenital yang ditularkan ibunya melalui plasenta. Akibat infeksi bakteri

ini, pertumbuhan maksila dan mandibular akan terganggu.

d. Trauma

Tekanan intrauterine yang berasal dari cairan dan dinding amnion dapat

menyebabkan malposisi bayi dalam kamdungan sehingga terjadi kerusakan

pada bagian dentofacial dan menyebabkan mikrognatia.

B. Acquired

Acquired micrognathia dapat disebabkan oleh ankilosis sendi rahang akibat

trauma maupun infeksi. Ankilosis TMJ dapat mengakibatkan pusat

pertumbuhan di kondilus terganggu, sehingga dapat menyebabkan kurang

berkembangnya wajah bagian bawah, mikrognatia, dan retrusi dagu.


1.1.3 Gambaran Klinis

Gambar 3 – Micrognathia

Secara klinis, penderita mikrognatia pada mandibular akan

mengalami retrusi dagu, letak mandibular yang lebih posterior terhadap

tulang cranium, bibir bawah terlihat menurun dan tidak dapat menutup

dengan bibir atas. Pada pemeriksaan intraoral, dapat terlihat maloklusi kelas

II, gigi anterior atas protusi dan open bite.

1.1.4 Dampak

Penderita mikrognatia akan mengalami :

a. Gangguan pernapasan

Masalah pernapasan timbul akibat ukuran mandibular yang kecil, sehingga

lidah akan tertarik ke belakang dan menghambat jalan nafas.


Gambar 4-Mikrognatia menyebabkan airway obstruction

b. Feeding Problem

Masalah ini ditemukan pada bayi yang mengalami mikrognatia yang disertai

celah palatum. Akibat adanya celah tersebut, makanan yang masuk melalui

mulut akan masuk ke rongga hidung sehingga tidak dapat tercerna.

c. Masalah Oklusi

Penderita mikrognatia memiliki korpus dan ramus yang pendek sehingga

daerah pertumbuhan gigi tidak teratur dan menyebabkan maloklusi.

d. Masalah Psikologis

Akibat bentuk wajah yang abnormal, maka penderita kerap merasa rendah

diri dan malu.

1.1.5 Penanganan

Pada penderita anak-anak, mikrognatia memiliki kemungkinan untuk

sembuh dengan sendirinya. Hal ini terjadi karena anak-anak masih berada

dalam masa pertumbuhan dan terdapat growth spurt. Namun, kelainan ini
dapat ditangani dengan melakukan pembedahan rahang dan pemasangan

alat orthodonti.

(1)(2)

1. Rajendran R. Shafer’s textbook of oral pathology. Elsevier India;

2009.

2. Sadler TW. Langman’s medical embryology [Internet]. Philadelphia:

Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins; 2011. Available

from: http://gen.lib.rus.ec/book/index.php?

md5=D24284968A45843039282699E9EAA7F7

Anda mungkin juga menyukai