Anda di halaman 1dari 1

1) Titik

Titik merupakan salah satu unsur yang


tidak didefinisikan. Titik merupakan
konsep abstrak yang tidak berwujud atau
tidak berbentuk, tidak mempunyai
ukuran dan berat. Titik disimbolkan
dengan noktah. Penamaan titik
menggunakan huruf kapital, contoh titik
A, titik P, dan sebagainya.

2) Garis
Garis juga merupakan salah satu unsur
yang tidak didefinisikan. Garis
merupakan gagasan abstrak yang lurus,
memanjang kedua arah, tidak terbatas.
Ada 2 cara melakukan penamaan untuk
garis, yaitu: (1) garis yang dinyatakan
dengan satu huruf kecil, contoh garis m,
garis l, dan sebagainya; (2) garis yang
dinyatakan dengan perwakilan dua buah
titik ditulis dengan huruf kapital, misal
garis AB, garis CD, dan sebagainya.

3) Bidang
Bidang merupakan sebuah gagasan abstrak,
sehingga bidang termasuk unsur
yang tidak didefinisikan. Bidang dapat diartikan
sebagai permukaan yang rata,
meluas ke segala arah dengan tidak terbatas,
serta tidak memiliki ketebalan.

4) Ruang
Ruang merupakan sebuah gagasan abstrak,
sehingga ruang termasuk unsur yang
1) unsur tidak didefinisikan. Ruang diartikan sebagai
yang tidak didefinisikan unsur geometri dalam konteks tiga
dimensi, karena memiliki unsur panjang, lebar
dan tinggi.

Dua Sudut Kongruen.Dua


buah sudut dikatakan
kongruen jika besar ukuran
dua sudut sama

Sudut Suplemen (Berpelurus)


F0
D0 AOC suplemen F0
D0 COB, atau
F0
D0 COB suplemen F0
D0 AOC. Jumlah
besar sudut
berpelurus adalah 180 derajat
.

Sudut Siku-siku
Sudut siku-siku adalah sudut yang
kongruen dengan suplemennya dan
mempunyai besar sudut 90 derajat
.
Dasar–dasar
Geometri dan istilah dalam geometri, Sudut Komplemen
Sudut komplemen
Pengukuran adalah sudut yang
besarnya 90 derajat
atau disebut juga
dengan
5) Sudut.Sudut merupakan daerah yang dibentuk sudut berpenyiku.
oleh dua sinar garis yang tidak
kolinear (tidak terletak pada satu garis lurus) dan
konkuren (garis yang bertemu Sudut Lancip
pada satu titik potong) yang berhimpit di titik Sudut lancip adalah
pangkalnya sudut yang ukurannya
kurang dari 90 derajat

2) unsur yang
didefinisikan Sudut Tumpul
Sudut tumpul adalah sudut
yang ukurannya antara 90
konsep yang disepakati derajat sampai 180 derajat
benar tanpa harus
3) aksioma/postulat dibuktikan
kebenarannya, contoh Sudut Bertolak
postulat garis sejajar Belakang

konsep Sudut Sehadap


yang harus dibuktikan
4)teorema/dalil/rumus kebenarannya melalui
Sudut Dalam
serangkaian
Berseberangan
pembuktian deduktif

Sudut Luar
Berseberangan

Sudut Dalam Sepihak

Sudut Luar Sepihak

a. Pengukuran Tidak Baku


Pengukuran panjang dengan menggunakan satuan tidak baku
merupakan
sebuah pengukuran yang memungkinkan perbedaan hasil karena
menggunakan alat ukur yang tidak standar
1) Pengukuran Panjang

Lingkaran merupakan kurva tertutup sederhana. Jika kita 1) Kurva b. Pengukuran Baku
membuat sebuah Kurva adalah bangun geometri yang Pengukuran dengan menggunakan satuan baku merupakan
segi- 01D
45B beraturan dengan
01D
45B tak terhingga maka akan merupakan kumpulan semua titik yang sebuah
membentuk sebuah digambar tanpa mengangkat pensil dari pengukuran yang hasilnya tetap atau standar
lingkaran. kertas.

2) Keliling Bangun Keliling adalah jarak perpindahan titik dari lintasan awal sampai ke
1) Segitiga sembarang, Datar lintasan akhir (titik awal dan titik akhir adalah titik yang sama)
adalah segitiga yang
semua sisinya tidak
sama panjang. 3) Pengukuran Luas

2) Segitiga sama kaki, a) Luas Daerah Persegi 01D 01D 01D 01D
43F 462 44E 460
01D 01D 01D 01D 01D
451 44E 452 45F 44E ℎ
adalah segitiga yang Segi Banyak Panjang,yaitu ukuran yang 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
45D 452 45F 460 452 454 456

menyatakan besarnya =
(Poligon)
01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
memiliki dua buah sisi 45D 44E 45B 457 44E 45B 454

yang sama daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
45D 44E 45B 457 44E 45B 454 ×
panjang Keliling dan persegi panjang tersebut. 01D 01D 01D 01D 01D
459 452 44F 44E 45F .

Luas Bangun
3) Segitiga sama sisi, Datar b) Luas Daerah Persegi
adalah segitiga yang Luas daerah persegi adalah ukuran 01D 01D 01D 01D
43F 462 44E 460
01D 01D 01D 01D 01D
451 44E 452 45F 44E ℎ
semua sisinya sama yang menyatakan besarnya daerah 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
45D 452 45F 460 452 454 456 = 01D 01D 01D 01D
460 456 460 456

panjang. yang
× 01D 01D 01D
460 456 460 i
2) Segitiga dibatasi oleh sisi-sisi persegi
Segitiga adalah poligon (segi banyak) yang tersebut.
a) Jajargenjang.yaitu segiempat memiliki tiga sisi. Segitiga
dengan sisi-sisi yang berhadapan merupakan bangun geometri yang dibentuk oleh
sejajar dan tiga buah ruas garis yang c) Luas Daerah Segitiga
sama panjang, serta sudut-sudut berpotongan pada tiga titik sudut. adalah ukuran yang menyatakan besarnya
1/2 x alas x tinggi
yang berhadapan sama besar daerah yang
dibatasi oleh sisi-sisi segitiga tersebut

b) Persegi Panjang
Persegi panjang dapat didefinisikan d) Luas Daerah Jajargenjang 01D 01D 01D 01D 01D 01D
43F 451 44E 452 45F 44E ℎ
sebagai segiempat yang kedua pasang Luas daerah jajargenjang adalah ukuran yang 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
457 44E 457 44E 45F 454 452 45B 457 44E 45B 454

sisinya sejajar dan sama panjang serta menyatakan besarnya daerah


= a × t.
salah satu sudutnya 90 derajat yang dibatasi oleh sisi-sisi jajargenjang tersebut
4) Luas Daerah Bangun
Datar
c) Persegi
01D 01D 01D 01D
43F 462 44E 460
01D 01D 01D 01D 01D
451 44E 452 45F 44E ℎ
e) Luas Daerah Belah Ketupat
Persegi dapat didefinisikan sebagai
01D 01D 01D 01D
44F 452 459 44E ℎ 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
458 452 461 462 45D 44E 461
Luas daerah belah ketupat adalah ukuran yang
segiempat yang semua sisinya sama =1/2
menyatakan besarnya daerah
panjang
01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
465 451 456 44E 454 45C 45B 44E 459 1 01D
465
yang dibatasi oleh sisi-sisi belah ketupat tersebu
3) Segiempat.Segiempat 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
2
dan besar semua sudutnya 900 451 456 44E 454 45C 45B 44E 459

adalah poligon yang

trapesium sebarang
memiliki empat sisi
GEOMETRI DAN f) Luas Daerah Layang-layang
Luas daerah layang-layang =
d) Trapesium 1/2

PENGUKURAN
Luas daerah layang-layang adalah ukuran yang menyatakan besarnya
Trapesium adalah Satuan baku yang dapat digunakan untuk Pengukuran daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi layang-layang tersebut.
× 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
451 456 44E 454 45C 45B 44E 459 1×
trapesium sama kaki segiempat yang mengukur berat adalah 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
2
Berat
451 456 44E 454 45C 45B 44E 459

memiliki sepasang sisi


01D 01D
458 454 , ℎ 01D
454 ,
01D 01D 01D
451 44E 454 , 01D 01D 01D 01D
454 45F 44E 45A , 01D 01D
451 454 , 01D 01D
450 454 , 01D
45A g
sejajar
trapesium siku siku =
g) Luas Daerah Trapesium
1/2
Luas daerah trapesium adalah ukuran 01D
465
01D 01D 01D 01D 01D
457 462 45A 459 44E ℎ 01D 01D 01D
451 462 44E

e) Belah Ketupat,segiempat dengan sisi yang berhadapan sejajar, yang menyatakan besarnya daerah 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
45D 44E 45B 457 44E 45B 454 460 456 460 456

keempat sisinya sama yang dibatasi oleh sisi-sisi trapesium 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
460 452 457 44E 457 44E 45F 465

panjang, dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. tersebut 01D 01D 01D 01D 01D 01D
461 456 45B 454 454 456

f) Layang-layang h) Luas Daerah Lingkaran


Layang-layang adalah segiempat yang mempunyai sisi yang Luas daerah lingkaran merupakan luas Luas daerah lingkaran =
berdekatan sama daerah yang dibatasi oleh keliling 01D
70B r kuadrat
panjang dan kedua diagonalnya saling tegak lurus lingkaran.

Satuan baku untuk mengukur waktu adalah 1) Kekongruenan


detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, semester, tahun, lustrum, windu, 1) Pengukuran waktu Kekongruenan merupakan sebuah konsep yang melibatkan dua atau lebih
dasawarsa, dan abad. bangun geometri yang sama dan sebangun. Dua buah bangun geometri atau lebih
Debit dikatakan saling kongruen atau dapat dikatakan sama dan sebangun jika unsurunsur yang
bersesuaian pada bangun-bangun tersebut saling kongruen (sama dan
01D 01D 01D 01D 01D
451 452 44F 456 461 =
sebangun).
01D 01D 01D 01D 01D 01D
/ 2) Debit
Kekongruenan dan
463 45C 459 462 45A 452

01D 01D 01D 01D


464 44E 458 461 u
Kesebangunan 2) Kesebangunan
Dua buah bangun geometri dikatakan saling sebangun jika unsur-unsur yang
01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
43E 452 450 452 45D 44E 461 44E 45B =
bersesuaian saling sebanding. Dua atau lebih bangun dikatakan sebangun jika
01D 01D 01D 01D 01D
43D 44E 45F 44E 458 /
mempunyai syarat:
01D 01D 01D 01D
44A 44E 458 461 u
1. Panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut memiliki
Jarak, Waktu, perbandingan yang sama.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut sama besar.
= ×
dan Kecepatan
01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
43D 44E 45F 44E 458 44A 44E 458 461 462

01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D


43E 452 450 44E 45D 44E 461 44E 45B

01D 01D 01D 01D 01D


44A 44E 458 461 462 =
bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang terdapat pada
01D 01D 01D 01D 01D
43D 44E 45F 44E 458 /
seluruh permukaan bangun tersebut
01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
43E 452 450 452 45D 44E 461 44E n

1) Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang dibentuk oleh dua daerah polygon
kongruen
yang terletak pada bidang sejajar, dan tiga atau lebih daerah persegi panjang
yang ditentukan oleh sisi-sisi dua daerah polygon tersebut sedemikian hingga
membentuk permukaan tertutup sederhana
Bangun Ruang
2) Limas
Limas merupakan sebuah bangun ruang yang memiliki alas segi-n dan sisi
selimut berbentuk segitiga yang bertemu pada satu titik puncak

3) Bola
Bola merupakan salah satu bangun geometri. Bola merupakan bangun ruang
tiga dimensi yang dibentuk oleh tak hingga lingkaran berjari-jari sama panjang
dan berpusat pada satu titik yang sama.
01D 01D 01D 01D
43F 462 44E 460

01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D


45D 452 45F 45A 462 458 44E 44E 45B

a) Luas Permukaan Kubus 01D 01D 01D 01D 01D


458 462 44F 462 460 =6× 01D 01D 01D 01D
459 462 44E 460

Luas permukaan kubus adalah jumlah 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
45D 452 45F 460 452 454 456

luas seluruh permukaan kubus 01D 01D 01D 01D


43F 462 44E 460

01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D


45D 452 45F 45A 462 458 44E 44E 45B

01D 01D 01D 01D 01D


458 462 44F 462 460 =6× 01D
460 ×s

01D 01D 01D 01D


43F 462 44E 460
b) Luas Permukaan Balok 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
45D 452 45F 45A 462 458 44E 44E 45B
Luas permukaan balok adalah jumlah luas 01D 01D 01D 01D 01D
44F 44E 459 45C 458 =2 01D 01D
45D 459 +2
permukaan sisi-sisi balok. 01D 01D
45D 461 + 2 01D
459

c) Luas Permukaan Luas Permukaan Prisma = (2 x luas daerah alas) +


1) Luas Permukaan Prisma (keliling alas x tinggi)
Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah luas
seluruh permukaan (bidang)
d) Luas Permukaan 2 01D 01D
70B 45F
pembentuk bangun ruang tersebut
Tabung kuadrat + 2 01D
70B rt

Luas Permukaan Limas


= Luas Daerah Alas +
Luas Permukaan Limas
Jumlah Daerah Luas
Sisi Tegak

Luas Permukaan Luas permukaan


Kerucut kerucut = 01D 01D
70B 45F ( 01D
45F +
01D
460 )

Luas permukaan bola =


) Luas Permukaan Bola 4 x luas daerah
lingkaran

Satuan baku yang dapat


Luas Permukaan
digunakan untuk mengukur volume adalah
dan Volume 01D 01D
458 45A 3
Bangun Ruang , ℎ 01D
45A 3

, 01D 01D 01D


451 44E 45A 3
2) Pengukuran volume
, 01D
45A 3
, 01D 01D
451 45A 3
, 01D 01D
450 45A 3
, 01D 01D
45A 45A 3
.

01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
497 490 48D 496 48E 486 48C 496 483 496 494 = 01D
494 × 01D
494 × 01D
494 , dimana s = panjang rusuk
Volume Kubus
kubus.

01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
449 45C 459 462 45A 452 44F 44E 459 45C 458 = 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
491 482 48F 48B 482 48F 488 × 01D 01D 01D 01D 01D
48D 486 483 482 493 ×
Volume Balok 01D 01D 01D 01D 01D 01D
495 48A 48F 488 488 48A .

01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
47D 490 48D 496 48E 486 491 493 48A 494 48E 482 = 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
473 496 482 494 485 482 486 493 482 489 482 48D 482 494
Volume Prisma
× 01D 01D 01D 01D 01D 01D
495 48A 48F 488 488 48A .

3) Volume Bangun Volume Tabung volume tabung = 01D 01D


745 493 kuadrat x tinggi
Ruang

Volume limas = 01D


7CF /3
Volume Limas
luas daerah alas × tinggi

Volume kerucut =1/3


Volume Kerucut 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
473 496 482 494 482 48D 482 494 ×
01D 01D 01D 01D 01D
495 48A 48F 488 488 �

01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D 01D
449 45C 459 462 45A 452 44F 45C 459 44E =4/3
Volume Bola 01D 01D
70B 45F kubik

Anda mungkin juga menyukai