NIM : PO.71.20.3.18.016 SEMESTER : V.A DOSEN PEMBIMBING : ZURAIDAH, S.K.M.,M.K.M
A. TEORI SASARAN STRATEGI SOSIAL
Sasaran promosi kesehatan adalah masyarakat yang sangat heterogen, baik dilihat dari kelompok umur, latar belakang etnis dan sosio-budaya, latar belakang ekonomi, latar belakang pendidikan, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan, biasanya sasaran promosi kesehatan ini dikelompokkan menjadi 3, yakni sasaran primer, sekunder dan tertier. a. SASARAN PRIMER (primary target) Sasaran primer adalah kelompok masyarakat yang akan diubah perilakunya. Masyarakat umum,yang mempunyai latar belakang yang heterogen seperti disebutkan di atas, merupakan sasaran primer dalam pelaksanaan promosi kesehatan. Akan tetapi dalam praktik promosi kesehatan, sasaran primer ini dikelompokkan menjadi kelompok kepala keluarga, ibu hamil, ibu menyusui, ibu anak balita, anak sekolah, remaja, pekerja di tempat kerja, masyarakat di tempattempat umum, dan sebagainya. b. SASARAN SEKUNDER (secondary target) Tokoh masyarakat setempat (formal, maupun informal) dapat digunakan sebagai jembatan untuk mengefektifkan pelaksanaan promosi kesehatan terhadap masyarakat (sasaran primer). Tokoh masyarakat merupakan tokoh panutan bagi masyarakatnya. Perilakunya selalu menjadi acuan bagi masyarakat di sekitarnya. Oleh sebab itu, tokoh masyarakat dapat dijadikan sasaran sekunder dengan cara memberikan kemampuan untuk menyampaikan pesan-pesan bagi masyarakat, di samping mereka sendiri dapat menjadi contoh perilaku sehat bagi masyarakat di sekelilingnya. c. SASARAN TERTIER (tertiary target) Seperti telah disebutkan di atas bahwa masyarakat memerlukan faktor pemungkin (enabling) untuk berperilaku sehat, yakni sarana dan prasarana untuk terwujudnya perilaku tersebut. Namun, untuk pengadaan sarana dan prasarana untuk berperilaku sehat ini seringkali masyarakat sendiri tidak mampu. Untuk itu perlu dukungan dari penentu atau pembuat keputusan di tingkat lokal, utamanya, misalnya lurah, camat, bupati atau pejabat pemerintah setempat. Misalnya di daerah yang sangat kekurangan air bersih, padahal masyarakatnya tidak mampu mengadakan sarana air bersih tersebut. Oleh sebab itu kegiatan promosi kesehatan dapat menjadikan para pejabat setempat ini sebagai sasaran tertier. Caranya misalnya, bupati atau camat dapat menganggarkan melalui APBD untuk pembangunan sarana air bersih tersebut. B. SASARAN PROMOSI KESEHATAN 1. Sasaran Primer (primary target) Baru-baru ini dipuskesmas sumber rezeki banyak dari masyarakat desa A yang berobat karena keluhan nyeri kepala, sakit perut dan ada juga yang mengeluh nyeri sendi serta ada yang mengeluh demam tinggi. didapatkan data bahwa penderita diare mencapai 75%, Jadi penyakit yang mendominasi desa tersebut adalah diare . Upaya promosi kesehatan ini dilakukan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (Empowerment), berupa penyuluhan kesehatan dan pengorganisasian. Upaya penyuluhan kesehatan yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat yang kurang mengetahui pentingnya prilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. 2. Sasaran Sekunder (secondary target) Sebelum tenaga kesehatan memberikan pendididkan kesehtan kepada warga desa A kecamatan tugumulyo, tenaga kesehatan terlebih dahulu memberikan promosi kesehatan/penyuluhan kepada kepala desa atau toko adat yang dapat mempengaruhi dan memberikan pendidikan secara langsung kepada warga dan lansia secara luas tentang pentingnya prilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan ssehari-hari. 3. Sasaran Tersier (tertiary target) Setelah kepada sasaran sekunder dan sasaran primer di desa A kecamatan tugumulyo, maka sasaran promosi kesehatan selanjutnya ditujukan kepada pembuat keputusan (Decisionmahers). Pemerintah daerah memberikan perintah kepada tenaga kesehatan yang ada dipuskesmas terdekat tersebut untuk memberikan penyuluhan 1 bulan sekali kepada warga tentang pentingnya prilaku hidup bersih dan sehat.