Anda di halaman 1dari 2

DEMAM TIPOID

No. Dokumen : 009/PRT/KDPM-IN/SOP/X/2018

No. Revisi :-
SOP
Tanggal terbit : 1 Oktober 2018

Halaman : 1-2

Klinik Diana dr. Fachrudiana F.A


Permata Medika Pimpinan Klinik

1. Pengertian Demam tifoid dan paratifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang
disebabkan oleh Salmonella typhi, salmonella paratyphi A, B dan C.
Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di
dalam air, es, sampah dan debu. Penularan kuman melalui mulut oleh
makanan yang tercemar.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah bagi Dokter atau petugas dalam
menangani demam tifoid.
3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik Nomor 029/KDPM-IN/SK/IX/2018 tentang Layanan
Klinis.
4. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit
Langkah- sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat penyakit
langkah keluarga), apakah demam naik turun terutama sore hari, sakit kepala,
nyeri otot, tidak nafsu makan, mual, muntah, sulit BAB, diare, nyeri
perut.
2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan : lidah kotor
(coated tongue), ujung dan tepi lidah kemerahan, tremor, nyeri tekan
region epigastrik, hepatosplenomegali, bibir kering, pecah-pecah.
4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang : Widal
5. Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential.
Diagnosa berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan) :
gejala demam, gangguan saluran cerna, gangguan kesadaran,
leukopeni (<5000/mm3), limfositosis relatif, monositosis,
trombositopenia ringan, serologi widal titer O > 1/320.
6. Petugas memberikan terapi simptomatik untuk menurunkan demam
(antipiretik) dan mengurangi keluhan gastro intestinal.
7. Petugas memberikan antibiotik Kloramfenikol, dosis dewasa 4 x 500
mg selama 10 hari, dosis anak 50-100 mg/kgBB selama 10-14 hari

1
dibagi dalam 4 dosis.
8. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau keluarga
pasien untuk istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi,
diet tinggi kalori dan protein, konsumsi obat-obatan secara rutin dan
tuntas, tanda-tanda kegawatan, hygiene perorangan, makanan dan
minuman.
9. Jika ada indikasi (tanda-tanda kedaruratan) atau pasien telah
mendapat terapi 5 hari belum tampak perbaikan, petugas melakukan
rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi (rumah sakit).
10. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit
farmasi.
11. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis
pasien.
12. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi
yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data simpus.

5. Referensi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang praktek kedokteran

6. Dokumen terkait 1. Rekam Medis.


2. Form rujukan.
3. Informed concent.
4. Resep.
7. Unit terkait 1. Unit Pendaftaran.
2. Unit Dokter Umum.
3. Unit Farmasi.
4. Rekam medis.

8. Riwayat Perubahan Dokumen

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Terbit

Anda mungkin juga menyukai