Pemeriksaan Fisik

Dalam keadaan stabil tanpa gejala, pada pemeriksaan fisis pasien biasanya tidak
ditemukan kelainan. Sedangkan saat eksaserbasi atau keadaan bergejala batuk atau sesak,
dapat terdengar wheezing, baik yang terdengar langsung (audible wheeze) atau yang
terdengar dengan stetoskop. Pada sebagian kecil pasien yang derajat asmanya lebih berat,
dapat dijumpai mengi di luar serangan. Selain itu, perlu dicari gejala alergi lain pada pasien
seperti dermatitis atopi atau rinitis alergi, dan dapat pula dijumpai tanda alergi seperti allergic
shiners atau geographictongue.

Pada eksaserbasi asma akan ditemukan gejala-gejala sesuai dengan tingkat keparahan
dari serangan. Gejala-gejala yang timbul akan terus memberat dalam beberapa menit, jam
maupun hari. Eksaserbai asma biasa didahului oleh factor pencetus yang dapat di analisa pada
anamnesis (contoh: allergen, infeksi virus, maupun kombinasi).

Derajat Berat
Asma
Gejala Ringan Sedang Tanpa Ancaman Ancaman
Henti Napas Henti Npas
Sesak Berjalan Beribicara Istirahat
Bayi: Bayi : Bayi: -tidak mau
Menagis makan minum
-Tangis pendek &
Keras Lemah
-Sulit makan &
Minum
Posisi Berbarin Nyaman saat duduk Duduk bertopang
g lengan
Nyaman
Bicara Kalimat Kalimat terpenggal Kata per kata
Kondisi Mungkin Biasanya iritable Biasanya iritable
iritable
Umum
Sianosis Tidak Tidak ada Ada Ada
ada
Wheezing/ Pada Nyaring selama Nyaring terdengar Sulit/ tidak
 Mengi akhir ekspirasi ± inspirasi tanpa stetoskop terdengar
ekspirasi sepanjangn inspirasi
dan ekspirasi
Penggunaan Biasanya Biasanya iya iya Gerakan
tidak paradox
Otot Bantu
thorako-
Nafas abdominal
Retraksi Dangkal Sedang, ditambah Dalam ditambah Dangkal/H
intercost retraksi suprasternal napas cuping ilang
al hidung
Frekuensi Takipnea Takipnea Takipnea Bradipnea
Nafas
Frekuensi Normal Takikardi Takikardi Bradikardi
Nadi
Saturasi O2 >95% 91%-95% <90% <90%

Referensi

1. IDAI. Pedoman Nasional Asma Anak. Jakarta: UBadan Penerbit IDAI; 2016
2. IDAI. Buku Ajar Respirologi Anak. Jkarta:Badan Penerbit IDAI; 2008.