Anda di halaman 1dari 2

Nama : Khairumi Azwar

NIM : 4193131021
Kelas : Pendidikan Kimia D 2019
Pancasila dalam Lintasan Sejarah
Pada zaman kerajaan terdahulu sebelum Indonesia merdeka unsur-unsur
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sudah ada. Misalnya seperti di zaman
kerajaan Majapahit terdapat dua karya sastra terkenal salah satunya adalah kitab
Sutasoma. Dalam kitab tersebut terdapat istilah ‘Pancasila Krama’ yang artinya lima
dasar tingkah laku. Lima dasar tingkah laku tersebut yaitu dilarang membunuh,
dilarang mencuri, dilarang berzina, dilarang mabuk/minum minuman keras dan
dilarang berjudi. Hal ini termasuk dalam nilai-nilai Pancasila yang kita kenal
sekarang ini. Selain itu sebelum lahirnya Pancasila, cikal bakal munculnya ideologi
bangsa ini yaitu ditandai dengan munculnya rasa nasionalisme dilihat dari munculnya
gerakan-gerakan nasional. Salah satunya adalah Organisasi Budi Utomo, merupakan
awal gerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki kehormatan
akan kemerdekaan dan kekuatannya sendiri. Organisasi ini mempelopori munculnya
organisasi pergerakan lain diantaranya Sarekat Islam, Indishe Party, PNI, Sumpah Pemuda.

Dalam lintasan sejarah ada tiga periode menuju lahirnya Pancasila sebagai ideology
Negara, falsafah Negara dan pandangan hidup bangsa.

1. Periode Pengusulan Pancasila

Pada sidang BPUPKI pertama tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 adalah awal
dari perumusan Pancasila. Pada sidang tersebut empat tokoh menyampaikan usulan tentang
dasar Negara menurut pandangan mereka masing-masing. Empat tokoh tersebut yaitu Ir.
Soekarno, Muh. Yamin, Ki Bagus Hadikusumo dan Mr. Soepomo. Pada tanggal 1 Juni 1945
dalam sidang BPUPKI Ir. Soekarno menyampaikan lima butir gagasan tentang dasar
Negara yang diberi nama Pancasila. Kemudian dibentuk panitia sembilan yang bertugas
menampung usul-usul seputar calon dasar negara.
2. Periode Perumusan Pancasila

Setelah melakukan rapat secara intensif pada tanggal 14 – 16 Juli 1945 yang dilakukan
oleh Panitia Sembilan mencapai hasil suatu rumusan Pancasila yang dikenal dengan Piagam
Jakarta. Pada alinea keempat Piagam Jakarta berisi rumusan Pancasila sebagai berikut:

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Namun pada Piagram Jakarta ini terjadi perubahan yaitu pada sila pertama. 'Ketuhanan,
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya’diubah
menjadi kalimat ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’mengingat adanya penolakan dari
masyarakat Indonesia Timur. Untuk menghindari terjadinya perpecahan dan rasa
diskriminasi maka sila pertama Pancasila yang tercantum dalan Piagam Jakarta
tersebut akhirnya diubah.

3. Periode Pengesahan Pancasila


Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang bertekuk lutut kepada sekutu. Terjadi kekosongan
kekuasan dikarenakan mandat sekutu kepada Inggris untuk melakukan pelucutan senjata
kepada Jepang tidak segera dilakukan. Kekosongan kekuasaan
ini dijadikan sebagai dasar alasan tokoh-tokoh pemuda pergerakan nasional
Indonesia mendesak Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta untuk segera
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Golongan muda ini menculik Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok untuk diamankan. Akhirnya dicetuskanlah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Teks kemerdekaan itu
didiktekan oleh Moh. Hatta dan ditulis oleh Soekarno pada dini hari. Karena situasi
politik yang berubah rancangan pernyataan kemerdekaan yang telah dipersiapkan
oleh BPUPKI yang diberi nama Piagam Jakarta, akhirnya tidak dibacakan pada 17
Agustus 1945.
Kemudian pada tanggal 18 Agustus dilaksanakan sidang PPKI di Pejambon yang
dihadiri oleh seluruh anggota PPKI berjumlah 27 orang. Dalam keputusan-keputusan
hasil sidang tersebut salah satunya yaitu mengesahkan Pancasila sebagai dasar
Negara.

Referensi:
Munir, Misnal, dkk. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila.
Dikjen Ristekdikti: Jakarta.
Brata, Ida Bagus dan Ida Bagus Nyoman Wartha. (2017). Lahirnya Pancasila Sebagai
Pemersatu Bangsa Indonesia. Jurnal Santiaji Pendidikan, 7(1), 120-132.

Anda mungkin juga menyukai