Anda di halaman 1dari 1

Kewajiban Hukum Akuntan Publik dan KAP

Pemerintah melalui PMK nomor 17 tahun 2008 mengatur sanksi administrasi berupa peringatan,
pembekuan ijin, atau pencabutan ijin, terkait pelanggaran yang dilakukan AP dan KAP
(Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2008). Namun demikian, terdapat
pertanggungjawaban hukum yang dapat dihadapi oleh AP dan KAP terkait jasa yang diberikan.
Jika jasa yang diberikan merugikan pihak lain, maka ada kewajiban mengganti kerugian dari
pihak yang dirugikan sesuai Undang-Undang KUH Perdata pasal 1365.
Menurut pasal 1367 KUH Perdata, AP dan KAP juga bertanggung jawab atas perbuatan yang
menjadi tanggungannya yaitu klien (Simanjuntak, 2009). Sehingga berdasarkan aturan ini,
tindakan akuntan publik yang membuat laporan keuangan yang menyesatkan sehingga
merugikan pihak lain, menimbulkan konsekuensi administratif dan perdata. Bahkan lebih lanjut,
KUH Perdata menegaskan bahwa sehubungan dengan ganti rugi tersebut, harta pribadi pihak
yang melakukan ganti rugi digunakan untuk membayar ganti rugi tersebut dan termasuk sampai
dipailitkan secara pribadi sesuai Undang-Undang Kepailitan (Simanjuntak, 2009).
Undang-undang akuntan publik juga mengatur ketentuan pidana.
Ketentuan pidana ada dalam pasal pasal tertentu

Anda mungkin juga menyukai