Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MARSHEL ARIEFADLI

KELAS : XII TKRO 4


NO. ABSEN : 17
MAPEL : PKK (JAWABAN UJI KOPETENSI BAB 1, 2, 3)
UJI KOPETENSI BAB 1
JAWABAN (PILIHAN GANDA)
1.B
2.A
3.C
4.C
5.A
6.B
7.A
8.D
9.A
10.C
11.B
12.D
13.A
14.B
15.C
16.B
17.C
18.A
19.A
20.A
JAWABAN (ESSAY)
1. Sifat produksi dari proses produksi massal adalah :
 Proses ekstraktif yaitu proses yang kegiatan produksinya mengambil produk secara
langsung dari al;am.
 Proses produk analitik yaitu proses melakukan pemisahan menjadi lebih banyak dan
bentuknya sangat mirip seperti aslinya.
 Proses fabrikasi yaitu proses mengubah bahan baku menjadi bar4ang baru.
 Proses sintetis yaitu mengubah beberapa bahan menjadi suatu produk atau barang
baru dengan perakitan tertentu.
2. - Akurasi dan otomatisasi tinggi
- Kurang biaya tenaga kerja
- Tingkat produksi cepat
- Sedikitnya pengeluaran perunit
3. Menurut Sukaria Sinulingga yang disebut kegiatan perencanaan produksi adalah
suatu kegiatan yang berhubngan dengan penentuan produk apa yang diproduksi,
berapa banyak produk tersebut diproduksi, serta sumber daya apa yang harus
dibutuhkan dalam mendapatkan sebuah produk yang ditentukan.
4. Desain produk terdahulu perlu dibuat pada tahapan perencanaan produksi karena :
Mencegah/minimalisir adanya kegagalan dalam proses produksi
Sebagai dasar pembuatan produk dalam proses produksi
Sebagai sarana analisa minat konsumen
Sebagai sarana analisa peluang usaha di pasaran
Desain produk merupakan persyaratan agar sebuah produk dapat diproduksi
Untuk memaksimalkan pemanfaatan waktu
5. Faktor dari kegiatan desain produk adalah
-Faktor keamanan. Sebagai contohnya produk haruslah memiliki kemampuan untuk
melindungi produk dari luar yang memiliii kemampuan untuk merusukan barang.
-Faktor ekonomi. Sebagai contohnya produk haruslah memiliki kemampuan untuk
tidak menggunakan biaya yang besar sehingga kemasan yang ada tidak akan
melebihkan proporsi dari manfaat yang didapatkan.
-Faktor distribusi. Sebagai contohnya produk haruslah memiliki kemampuan untuk
dapat dengan mudah dilakukan pemdistribusian dari pabrik unutk ditujukan kepada
distributor dan konsumen.
-Faktor komunikasi. Sebagai contohnya adalah kemasan yang ada akan memberikan
citra terhadap merk yang dibuat dan dapat dengan mudah untuk dilihat dan diingiat.
-Faktor ergonomi. Sebagai contohnya produk mudah untuk digunakan.
-Faktor estetika. Sebagai contohnya kemasan memiliki daya tarik yang indah.
-Faktor identitas. Kemasan haruslah dapat dengan mudah untuk diingat.
-Faktor promosi. Kemasan memiliki kemampuan untuk melakukan penyampaian
promosi.
-Faktor promosi. Kemasan tidak merusak lingkungan.
6. Yang dimaksud fleksibilitas pada indikator keberhasilan manajemen adalah
kemampuan memenuhi kebutuhan organisasi yang menyangkut quality, dan quantity
7. Yang seharusnya dilakukan perusahaan jika sedang mengalami over production yaitu
: Memberhentikan atau memperlambat kegiatan produksi tersebut. Menambah
wilayah pemasaran. ... Memperluas area penyimpanan produk tersebut, Hal ini
dikarenakan untuk menghindari terjadinya penumpukan barang
8. BERDASARKAN DEFINISI
-Produksi merupakan rangkaian proses yang dilakukan untuk menghasilkan barang
yang diinginkan.
-Produk merupakan hasil dari proses produksi.
-Produktivitas merupakan kemampuan seseorang ataupun alat produksi dalam
melakukan produksi.
BERDASARKAN SIFAT
-Produksi merupakan suatu kegiatan menghasilkan produk.
-Produk merupakan benda yang dihasilkan dari suatu proses.
-Produktivitas merupakan kemampuan untuk melakukan proses produksi dalam
rangka menghasilkan suatu produk.
9. :Pola Produksi Moderat memiliki biaya tambahan yang paling kecil. Karena itu, Pola
Produksi yang dipilih adalah Produksi Moderat.
10. Perencanaan produk barang lebih sulit daripada membuat produk konsumsi karena
dalam membuat barang diperlukan nilai guna terhadap produk yang akan dibuat.
11. UJI KOPETENSI BAB 2
JAWABAN (PILIHAN GANDA)
1.A
2.A
3.B
4.D
5.C
6.C
7.A
8.A
9.E
10.A
11.A
12.A
13.E
14.A
15.C
16.B
17.A
18.A
19.E
20.A
JAWABAN (ESSAY)
1. Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen
menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan
dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah
bergabung secara sempurna.
2. Macam-macam metode perakitan ditinjau dari aspek penyambungan komponennya,
sebagai berikut:
-Metode cascade merupakan metode perakitan atau penyampubngan suatu komponen
dengan langkah-langkah yang terurut.
-Metode keseimbangan yaitu proses perakitan atau penyambungan suatu komponen
dimana proses tersebut dilakukan dengan menggunakan spot welding.
-Metode knock down atau bongkar pasang yaitu proses perakitan atau
penyambungan suatu komponen dimana proses tersbut menggunakan sambungan
mur dan baut.
3. Perancangan perakitan adalah sebuah kerangka dasar yang digunakan dalam
proses penyusunan alat dari beberapa bagian menjadi satu dan memiliki fungsi
tertentu.
4. Jenis bahan dari komponen sangat berpengaruh dalam proses perakitan karena
jenis barang akan menentukan metode perakitannya sehingga bahan dan teknik
perakitan akan menentukan waktu perakitan tersebut.
5. Metode bongkar pasang atau istilah yang lebih populernya adalah knock down
merupakan metode yang banyak digunakan untuk perakitan, tujuan dari metode
bongkar pasang ini adalah agar mempermudah dalam pengangkutan.
UJI KOPETENSI BAB 3
JAWABAN (PILIHAN GANDA)
1.B
2.C
3.B
4.A
5.B
6.B
7.C
8.B
9.B
10.E
11.E
12.B
13.A
14.A
15.E
16.A
17.A
18.B
19.C
20.A
JAWABAN (ESSAY)
1. Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1.Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara
dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan
memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan
masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya.
2.Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan
danmerevisistandar, yang dilaksanakan secara tertib dan bekerjasama dengan semua
pihak.
3.Standar Nasional Indonesia (SNI), adalah standar yang ditetapkan oleh Badan
Standardisasi Nasional dan berlaku secara nasional.
2. Standar Teknik merupakan sekumpulan persyaratan yang perlu di penuhi oleh bahan,
produk serta layanan. Sedangkan Teknik Manajemen merupakan suatu bentuk tugas,
prosedur kerja, sistem manajemen dan standar kerja dalam bidang kelembagaan,
usaha serta keuangan.
3. Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, BSN mempunyai kewenangan :
a. penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
b. perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara
makro;
c. penetapan sistem informasi di bidangnya;
d. kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yaitu :
1) perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang standardisasi
nasional
2) perumusan dan penetapan kebijakan sistem akreditasi lembaga sertifikasi,
lembaga inspeksi dan laboratorium
3) penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI)
4) pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidangnya
5) penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidangnya.
SN menyelenggarakan fungsi :
a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standardisasi
nasional
b. pengkoordinasian kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN
c. pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang
standardisasi nasional
d. penyelenggaraan kegiatan kerja sama dalam negeri dan internasional di
bidang standardisasi
e. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.
4. Pendapat saya tentang kualitas barang adalah kualitas barang tidak hanya
ditujukan demi memberikan kepuasan konsumen. Kualitas barang juga perlu untuk
memenangkan kompetisi dengan para pesaing lain. Selain itu, kualitas barang yang
tinggi juga perlu untuk menjaga moralitas dan loyalitas karyawan perusahaan terkait.
5. Pendekatan pengendalian kualitas produk yaitu suatu jenis pendekatan yang
dilakukan guna meningkatkan kualitas suatu produk yang diproduksi.

Anda mungkin juga menyukai