id
TUGAS AKHIR
Oleh :
DEWI SRI REJEKI
M3508021
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini adalah hasil penelitian
saya sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar apapun di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
INTISARI
Diabetes adalah suatu penyakit yang disebabkan karena tubuh tidak
mampu mengendalikan jumlah gula, dalam aliran darah, sehingga menyebabkan
peningkatan kadar gula dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pola penggunaan obat diabetes mellitus yang meliputi golongan, dosis, aturan
pakai, dan kombinasi obat pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 dengan penyakit
penyerta hiperlipidemi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Karanganyar periode
Januari-Desember 2010..
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian non-eksperimental dan
bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dari berkas
rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi yang meliputi terapi Diabetes
Mellitus pada tahun 2010, berumur 30-70 tahun dengan penyakit penyerta
hiperlipidemi, telah mendapat terapi obat antidiabetika oral dan obat
antihiperlipidemia dan mempunyai rekam medis yang lengkap. Data yang diambil
adalah data pasien dan data terapi pengobatannya. Data pasien antara lain nomor
rekam medik, umur, jenis kelamin, domisili. Sedangkan data terapi
pengobatannya yang diambil yaitu jenis obat yang digunakan, meliputi nama obat,
dosis, kombinasi obat, bentuk sediaan, dan aturan pakai. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis dengan metode statistik deskriptif non analitik.
Pada penelitian didapat hasil bahwa 52% pasien wanita lebih banyak
terdiagnosis penyakit Diabetes Melitus dengan hiperlipidemia dibandingkan Pria
48%. Sebanyak 62,5% menggunakan antidiabetik oral tunggal yaitu glucodex®,
25% menggunakan glibenklamid dan 12,5% pasien menggunakan glucophage®.
Sebanyak 75% menggunakan terapi kombinasi glucodex® metformin dan 25%
menggunakan glibenklamid metformin. Sehingga pelayanan terapi di RSUD
Karanganyar untuk pasien Diabetes mellitus dengan penyakit penyerta
hiperlipidemia sudah sesuai dengan standar dari PERKENI dan DEPKES RI.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
kebersamaan dalam
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
ini tidak dapat selesai, puji syukur hamba pada Sang Pencipta.
memperoleh gelar Ahli Madya jurusan Farmasi Universitas Sebelas Maret. Dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa tidak sedikit bantuan,
bimbingan dan dukungan dari semua pihak yang diberikan kepada penulis.
1. Ir. Ari Handono Ramelan, (Hons), M.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas
Surakarta.
2. Ahmad Ainurofiq, M.Si., Apt, selaku Ketua Program Diploma III Farmasi
Surakarta.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Anif Nur Artanti, S. Farm., Apt selaku pembimbing utama yang telah
4. Wisnu Kundarto, S. Farm., Apt selaku selaku penguji utama yang telah
5. Heru Sasongko, S. Farm., Apt selaku anggota penguji yang telah member
6. Mama tercinta yang tidak pernah lelah bibir ini basah dan air mata mengalir
penulis bahwa ada Allah yang selalu siap menolong dan membantu hamba-
7. Bulik dan Omku, serta sepupu-sepupuku mbak Risa, mbak Ning dan Fatimah.
ini.
9. Sahabat- sahabatku , Hesti, Retno, Gezha, Ika, Niken, Firda, Nela, Bu Nina.
bersama penulis.
Surakarta.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan lebih
lanjut. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
Penulis
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
iii
INTISARI iv
ABSTRACT v
vi
vii
viii
DAFTAR ISI xi
DAFTAR GAMBAR xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. 1
B. 3
C. Tujuan 4
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 4
A. 5
1. Deskripsi 5
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. 5
3. 8
4. 9
5. 12
6. 13
7. 14
8. 15
9. 20
10. 21
11. Hiperlipidemia 21
B. 24
C. 25
A. 26
C. Subyek 26
D. 27
E. 28
F. 28
G. 29
H. Skema Jalannya 30
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. 31
B. 40
C. 46
A. Kesimpulan 47
B. Saran ............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 51
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel I 8
Tabel II 11
Tabel III 23
Tabel IV 35
Tabel VI 37
Tabel VII 38
Tabel VIII 38
Tabel IX 39
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
34
40
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
52
58
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Mellitus
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dunia. saat ini merupakan penyakit yang banyak dijumpai dengan prevalensi di
seluruh dunia 4%. Diabetes Mellitus salah satu penyakit degeneratif yang akan
memprediksi pada tahun 2003 terdapat sekitar 150 juta kasus diabetes mellitus
dan pada tahun 2025 diperkirakan jumlahnya meningkat dua kali lipat (Suyono,
2007).
Peningkatan pendapatan per kapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota-
merupakan salah satu penyakit degeneratif yang saat ini makin bertambah
di Indonesia, kekerapan diabetes berkisar antara 1,5 sampai dengan 2,3%, kecuali
di Manado yang agak tinggi sebesar 6%. Penelitian terakhir yang dilakukan di
sedangkan di daerah ural yang dilakukan oleh Augusta Arifin di suatu daerah di
Jawa Barat angka itu hanya 1,1%. Di suatu daerah terpencil di Tanah Toraja
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
didapatkan prevalensi DM hanya 0,8%. Di sini jelas ada perbedaan antara urban
Tetapi di Jawa Timur angka itu tidak berbeda yaitu 1,43% di daerah urban dan
menjadi 5,7% pada tahun 1993, kemudian pada tahun 2001 di Depok, sub urban
tipe 1 dan Diabetes Mellitus tipe 2. Diabetes Mellitus tipe 2 atau disebut dengan
yang disebabkan oleh karena terjadinya resistensi tubuh terhadap efek insulin
berbagai komplikasi atau kegagalan fungsi organ utama mata, ginjal, syaraf,
hal ini langkah yang dapat dilakukan antara lain pengelolaan non farmakologis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
kadar HDL (Rader, 2005). Hiperlipidemia pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2
(Losen, 2006). Untuk itu, studi penggunaan obat antidiabetika oral dalam
A. Perumusan Masalah
Karanganyar?
2. Apakah pemilihan obat dan penggunaan obat antidiabetik oral pada pasien
Rawat Jalan RSUD Karanganyar sesuai dengan standar dari DEPKES 2005
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Deskripsi Penyakit
oleh sel-sel beta Langerhans di kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang
2. Klasifikasi Penyakit
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
kerusakan sel-
Islet
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
HDL-C rendah, tekanan darah yang tinggi, kadar gula darah post prandial,
gangguan pada sekresi insulin fase pertama, artinya sekresi insulin gagal
lain obesitas, diet tinggi lemak dan rendah serat, serta kurang gerak badan
(Anonim, 2006).
atau intoleransi glukosa yang timbul selama masa kehamilan, dan biasa
Faktor resiko terjadinya GDM adalah usia tua, etnik, obesitas, riwayat
Defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
ini dilakukan puasa selama 8 14 jam, hal ini dilakukan untuk menghindari
adanya peningkatan gula darah lewat makanan yang mempengaruhi hasil test
Gula darah DM
Tes darah pun bisa dilakukan secara acak tanpa diharuskan berpuasa.
gejala penyakit. Begitu juga dengan diabetes yang terlebih dahulu diawali
jelas.
Gejala ini terjadi karena kadar gula dalam darah (glukosa) yang
warna dan kepadatan urine bisa berubah, biasanya urine encer dan
warnanya pucat. Biasanya gejala ini puncaknya terjadi pada malam hari
ketika tidur malam karena saat malam hari kadar gula dalam darah relatif
Karena sering buang air kecil, membuat tubuh merasa haus yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
yang diminum penderita diabetes lebih dari 3 liter per hari, jauh di atas
jumlah konsumsi air orang normal. Gejala ini akan berlangsung terus
menerus selama kadar gula dalam darah belum terkontrol baik (Sutanto,
2010).
hal ini akan menyebabkan tubuh akan selalu merasa kelaparan, sehingga
mudah mengalami lelah, letih seperti hilang tenaga. Biasanya gejala ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
Gejala ini ditimbulkan akibat insulin tidak dapat mengedarkan gula darah
Setiap orang yang memiliki satu atau lebih faktor risiko diabetes
5. Komplikasi DM tipe 2
a. Akut
mendadak.
b. Kronik
Disease).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
6. Diagnosis penyakit
Tes diagnosis untuk diabetes harus dilakukan bila hasil tes penyaringan
positif atau terdapat gejala khas diabetes seperti : poliuria, polidipsia, polifagia
atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Diagnosis
a. Kadar gluk
b.
c.
antara 110 mg/dl dan 126 mg/dl. Sedangkan bila kadar glukosa darah puasa
kurang dari 110 mg/dl maka dinyatakan normal. Selain pemeriksaan kadar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
perpaduan antara gula dan haemoglobin dalam sel darah merah. Nilai yang
timbulnya komplikasi. Oleh karena itu pada penderita Diabetes Mellitus kadar
7. Patogenesis Penyakit
belum jelas, faktor genetik dikatakan memiliki peran yang kuat dalam
lingkungan seperti gaya hidup, diet, rendahnya aktivitas fisik, obesitas dan
tingginya kadar asam lemak bebas. Pada DM terjadi defek sekresi insulin,
resistensi insulin di perifer dan gangguan regulasi produksi glukosa oleh hepar
(Sidartawan, 1999).
Pada DM tipe 2 terjadi pada 90% dari semua kasus diabetes dan
pengambila
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
1) Diet
nutrisi adalah hasil yang dicapai untuk hasil metabolik optimal dan
dkk, 2008).
2) Olahraga/aktivitas
2008).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
b. Terapi Farmakologi
dan energi disertai aktivitas fisik yang dianjurkan, dimana apabila setelah
upaya perubahan pola hidup, kadar gula darah tetap diatas 200 mg% dan
jenis obat atau kombinasi dari dua jenis obat. Pemilihan obat harus
1) Golongan Sulfonylurea
pankreas sehingga hanya efektif bila sel beta pankreas masih dapat
badan normal dan kurang, namun masih boleh diberikan kepada pasien
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
Efek Samping
diet dan pasien mulai sadar berolahraga serta minum obat. Apabila ada
hipoglikemia lebih mudah timbul. Namun secara umum, obat ini baik
2) Golongan Biguanida
glukosa dari darah masuk ke sel berkurang dan glukosa darah menjadi
Efek Samping
mual, muntah, kembung, sebah, atau nyeri perut, diare (Tandra, 2008).
3) -glukosidase
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
(Tandra, 2008).
Efek Samping
banyak gas, dan diare. Keluhan ini biasa timbul pada awal pemakaian
4) Thiazolidindion
Efek Samping
golongan ini adalah bengkak, berat badan naik, dan rasa capek. Efek
serius yang jarang terjadi adalah gangguan hati. Maka perlu pemakaian
5) Glinid
dari golongan ini terdiri dua macam yaitu : repaglinid dan nateglinid.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
Efek Samping
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Algoritme terapi Diabetes Mellitus tipe 2 dapat dilihat pada Gambar 1 berikut
ini :
Alternatif monoterapi
Metformine 1,7, TZD,
Target sulfonylurea 7, insulin2
Intervensi awal 2,4
Glukosa darah 2 jam Alternatif monoterapi lain
berupa edukasi, terapi, Sekretogogue non
-180
mg/dl gizi medis, latihan sulfonilurea-nateglinide
atau repaglinide
Penghambat glukosidase
alfa acarbose atau miglitol
Target tercapai Target GDS/GDPP tidak tercapai setelah 1 bulan
HbA1c setiap
3-6 bulan Dimulai
kombinasi 2 agen Alternatif kombinasi
Monoterapi atau
monoterapi 2 agen
kombinasi 2 agen4,6 Sulfonilurea +
Metformine 7
monoterapi Metformine + TZD
Target tercapai Sulfonilurea atau
Target tidak tercapai metformine +
Lanjutkan
setelah 3 bulan exanatide
terapi HbA1c Kombinasi 2 agen
tiap 3 6 bulan
Gambar 1. Algoritma kontrol glikemi pada pasien diabetes mellitus tipe 2 anak-anak
dan dewasa (sumber : Triplitt dkk, 2005).
Keterangan:
1. Hanya metformin yang diakui oleh FDA sebagai agen diabetik oral untuk anak-
umur 10); agen oral lainnya boleh digunakan dengan kebijakan klinik.
2. Dilihat algoritma insulin untuk DM Tipe 2 pada anak-anak dan dewasa.
oral
(metformin-sulfonilurea atau pilihan lainnya) pada pemberian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
5. Dilihat algoritma nutrisi secara medis, kehilangan berat dan latihan fisik.
6. Jika awal terapi kombinasi dimulai, ditentukan pilihan terapi tambahan sampai 3 6
bulan jika
target glikemik tidak terpenuhi.
7. Lebih dipilih pada pasien kelebihan berat badan/obese atau pasien dislipidemia.
sebagai berikut :
11. Hiperlipidemia
maupun keduanya) dalam darah. Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang
kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk
digunakan di kemudian hari. Dua lemak utama dalam darah yaitu kolesterol
dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa
mengikuti aliran darah. Gabungan antara lemak dan protein ini disebut
suatu pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di
dalam kulit. Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dL atau
lebih) bisa menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala dari
kadar kolesterol total. Untuk mengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
dan penurunan kadar kolestrol HDL, sedangkan kadar LDL normal atau
sedikit meningkat.
dan penggunaan lemak jenuh serta peningkatan aktivitas fisik terbukti dapat
Beberapa informasi yang seharusnya tertera pada rekam medik antara lain
hasil pemeriksaan penunjang medik/ diagnostik, lama rawat, nama dan paraf
dokter yang merawat. Rekam medik dapat menjadi sumber data sekunder
yang memadai apabila data yang terekam cukup lengkap, informatif, jelas dan
akurat.
Rekam medik merupakan dokumen milik rumah sakit, tapi data dan
isinya adalah milik penderita. Oleh karena itu, kerahasiaan isinya harus
B. Kerangka Pemikiran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
C. Keterangan Empiris
antidiabetika oral yang meliputi pemilihan jenis obat, dosis, aturan pakai, bentuk
sediaan, rute pemberian, dan kombinasi obat pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
menggunakan berkas rekam medis pasien. Data yang diperoleh dianalisis secara
deskriptif.
B. Instrumen Penelitian
penelitian, dan lembar pengumpul data. Bahan yang diperlukan berupa berkas
rekam medis dan ikhtisar perawatan pasien Diabetes Mellitus dengan penyakit
subyek penelitian.
C. Subyek Penelitian
rekam medis lengkap mencakup pasien memulai terapi DM pada tahun 2010,
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
sebagai berikut :
5. Jenis obat adalah jenis atau nama obat yang diberikan kepada pasien untuk
Diabetes Mellitus.
6. Dosis obat adalah takaran zat aktif dari antidiabetik yang diresepkan oleh
7. Variasi jumlah obat adalah variasi banyaknya obat yang digunakan tiap
penderita.
8. Bentuk sediaan adalah wujud dari suatu obat antidiabetik seperti tablet,kapsul
ataupun injeksi.
Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
F. Jalannya Penelitian
2. Penelusuran Data
Proses penelusuran data dimulai dari observasi data pada buku register
Mellitus pada tahun 2010. Nomor register digunakan untuk memperoleh kartu
rekam medik pasien. Pola penggunaan obat yang dicatat meliputi jenis obat
Data pasien kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk table untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
G. Analisa Data
Jumlah yang dihitung berasal dari rekam medis pasien rawat jalan di RSUD
Jenis kelamin dan usia dihitung dari seluruh pasien yang terdiagnosis DM
Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
Penyusunan Proposal
Mulai penelitian
Pengumpulan data :
Data pasien
Penggunaan obat
Pengolahan data
Pembahasan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
menderita diabetes mellitus tipe 2 dengan atau tanpa penyakit penyerta lainnya.
Sampel yang diambil adalah pasien penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan
Sebanyak 264 pasien rawat jalan yang tercatat di Buku Indeks Rekam
terdapat 25 pasien atau 9,47 % yang masuk kriteria inklusi, yaitu pasien yang
pilih karena sebagian besar penderita DM tipe 2 pada umumnya terkena pada
Pada diabetes mellitus tipe 2, jenis kelamin dan usia merupakan faktor
mengatakan wanita lebih banyak terkena diabetes mellitus, dan orang yang
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
Pria Wanita
48% 52%
wanita keputihan dan gatal merupakan keluhan yang sering ditemukan dan
61-70 30-40
16% 8%
41-50
51-60 40%
36%
umur maka terjadi gangguan pada fungsi pankreas dan kerja dari insulin
Gambar 5.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
Kec. Tasikmadu
4%
8% Kec. Mojogedang
4% Kec. Jumantono
Kec. Jumapolo
44% 8%
Kec. Jaten
Kec. Kebakkramat
12%
Kec. Jatiyoso
Kec. Gondang Rejo
8%
Kec. Karang Pandan
4% 4% 4%
Kec. Karanganyar
terbanyak yaitu mencapai 44%. Hal ini disebabkan karena pola hidup tidak
pasien diabetes mellitus tipe 2. Pemilihan obat antidiabetik oral yang tepat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
Glukopage 1 12,5%
Glibenklamid 2 25%
persentase dihitung dari jumlah penggunaan obat antidiabetik oral tunggal dibagi 8
dikalikan 100%
Tabel V.Antidiabetik oral kombinasi yang digunakan
persentase dihitung dari jumlah penggunaan obat kombinasi dibagi 28 dari total
penggunaan terapi kombinasi obat antidiabetik oral dikalikan 100%.
pada rekam medik pasien dibedakan menjadi dua, yaitu antidiabetik oral
mendapat obat generik. Hal ini belum sesuai dengan Keputusan Menteri
generik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
a. Tepat obat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
b. Tepat dosis
1) Glucodex®
insulin pada pankreas sehingga hanya efektif bila sel beta pankreas
sesuai yaitu hanya setengah dosis, sehingga kurang dari dosis yang
telah di tetapkan oleh PERKENI 2006. Efek samping dari obat ini
2) Glibenklamid®
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
pankreas sehingga hanya efektif bila sel beta pankreas masih dapat
PERKENI 2006. Efek samping dari obat ini adalah gejala saluran
3) Metformin®
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
Efek samping yang ditimbulkan dari obat ini adalah mual, muntah,
d. Tepat Kombinasi
produksi glukosa pada hati. Bila sasaran kadar glukosa dalam darah
B. Deskripsi Pasien
belum
tepat
20%
sudah
tepat
80%
Berdasarkan data dari tabel diketahui bahwa ada 20 pasien (80%) yang
dan 5 pasien (20%) yang tidak tepat dalam penggunaan dosis dan frekuensi
frekuensi obat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
1. Pasien 1 (pria)
tipe 2, karena kadar gula puasa pasien 1 diatas kadar glukosa darah puasa
normal yaitu 126 mg/dl, dan setelah dilakukan pemeriksaa kadar kolestrol
total 232 mg/dl, kadar trigliserida 260 mg/dl, kadar HDL 56 mg/dl, dan
kadar LDL 180 mg/dl, maka dipastikan pasien 1 juga terdiagnosa penyakit
yang diberikan kepada pasien 1 adalah obat dari golongan statin yaitu
simvastatin 10 mg.
harus dipilih dua macam obat dari golongan yang mempunyai mekanisme
kerja yang berbeda. Apabila sasaran kadar glukosa dalam darah belum
Tetapi dosis obat glucodex pada pasien 1 tidak tepat dosis dan
aturan pakainya. Aturan pakai yang diresepkan oleh dokter yaitu ½-0-0.,
padahal kadar glukosa darah puasa pasien 1 lebih dari normal Hal ini tidak
sesuai dengan dosis perhari menurut PERKENI 2006 yang seharusnya 80-
320 mg/hari, tetapi pada pasien 1 hanya 40 mg/ hari. Pada riwayat pasien
sebelumnya hasil GDP pasien 1 yaitu 177 mg/dl, sehingga diberi glucodex
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
1-0-0 dan sudah tepat dosis dan frekuensinya menurut PERKENI 2006.
Akan tetapi kadar kolestrol total pasien 1 yang sebelumnya 256 mg/dl
menurun menjadi 232 mg/dl, begitu juga kadar HDL yang sebelumnya 58
2. Pasien 2 (Pria)
gula puasa diatas normal 132 mg/dl, dengan diagnosa terdiagnosa penyakit
dokter, hal ini kemungkinan disebabkan karena kadar glukosa darah puasa
yang tidak terlalu tinggi, sehingga tidak diberikan kombinasi obat. Hal ini
terapi tunggal akan tetapi harus dibarengi dengan pengaturan diet dan
Dosis obat glucodex pada pasien 2 tidak tepat dosis dan aturan
pakainya. Aturan pakai yang diresepkan oleh dokter yaitu ½-0-0., padahal
kadar glukosa darah puasa pasien 1 lebih dari normal Hal ini tidak sesuai
3. Pasien 8 (Pria)
pemeriksaan didapat hasil untuk kadar glukosa darah puasa (GDP) yaitu
139 mg/dl, pasien 8 memiliki riwayat sebelumnya yaitu 218 mg/dl dan 172
normal yaitu 200 mg/dl, tetapi kadar trigliserida pasien 8 jauh diatas
normal yaitu mencapai 332 mg/dl. Sehingga pasien langsung diberi obat
harus dipilih dua macam obat dari golongan yang mempunyai mekanisme
kerja yang berbeda. Apabila sasaran kadar glukosa dalam darah belum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
Akan tetapi pemberian obat pada pasien 8 tidak tepat. Dosis obat
glucodex pada pasien 8 tidak tepat dosis dan aturan pakainya. Aturan
pakai yang diresepkan oleh dokter yaitu ½-0-0., padahal kadar glukosa
darah puasa pasien 8 lebih dari normal Hal ini tidak sesuai dengan dosis
pasien 8 yang tinggi, sehingga setelah kadar glukosa darah puasa pasien 8
4. Pasien 10 (Wanita)
kadar gula puasa diatas normal 169 mg/dl, ini menunjukan bahwa pasien 2
Akan tetapi pemberian obat pada pasien 10 tidak tepat. Dosis obat
glucodex pada pasien 10 tidak tepat dosis dan aturan pakainya. Aturan
pakai yang diresepkan oleh dokter yaitu ½-0-0., padahal kadar glukosa
darah puasa pasien 10 lebih dari normal. Hal ini tidak sesuai dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
tetapi pada pasien 10 hanya 40 mg/ hari. Pada riwayat sebelumnya pasien
puasa pasien 10 yang tinggi, sehingga setelah kadar glukosa darah puasa
5. Pasien 18 (Wanita)
kadar gula sewaktu diatas normal 225 mg/dl, ini menunjukan bahwa
kepada pasien adalah obat dari golongan statin yaitu simvastatin 10 mg.
pakai yang diresepkan oleh dokter yaitu 3 x 1, Hal ini tidak sesuai dengan
menjadi 3 kali sehari. Akan tetapi dosis yang digunakan sudah tepat yaitu
2,5 mg 15 mg perhari.
C. Keterbatasan Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
didasarkan pada data dari kartu rekam medik sehingga penggunaan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2005.
commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
B. Saran
commit to user