HAKEKAT MANAJEMEN
PENDIDIKAN DI SEKOLAH
PRODI S1 PENDIDIKAN
MATEMATIKA
Nama Mahasiswa :
Kelompok :5
Segala puji bagi Tuhan yang telah menganugerahkan rahmatnya kepada kita
semua, khususnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas Rutin untuk
memenuhi tugas dalam mata kuliah Profesi Kependidikan. Dalam Penulisan makalah ini
penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis har apkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai, Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
3.2 Saran..........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 L A T A R B E L A K A N G
Manajemen sekolah merupakan prosedur tindakan untuk menertibkan sekolah
agar proses pembelajaran berjalan lancar. Sudah berarti tentu sekolah yang tertib adalah
bersifat relatif. Dalam arti, sekolah yang tertib untuk siswa kelas satu, akan berbeda
dengan kelas dua, atau kelas lainnya. Sekolah yang tertib untuk suatu daerah belum
tentu dianggap tertib di daerah yang lainnya. Ini semua tergantung pada perspektif
kultural yang dibawa oleh masing-masing guru atau instruktur dan siswa suatu daerah.
Pemahaman terhadap ketertiban sekolah menuntut pemahaman kultural di suatu
masyarakat, dalam hal ini peran guru sangatlah penting di dalam manajememen sekolah
untuk senantiasa menjaga ketertiban sekolahnya.
Guru mempunyai banyak tugas, bak yang terikat oleh dinas maupun di luar
dinas, dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan terdapat jenis tugas guru,
yakni tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam kemasyarakatan.
Guru merupakan profesi/ jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sebarang orang di luar bidang
pendidikannya, walaupun kenyataannya nasih dilakukan orang di luar kependidikan.
Itulah sebabnya jenis profesi ini paling mudah terkena pencemaran.
1.2 R U M U SA N M A SAL AH
1. Apa saja ruang lingkup administrasi dan manajemen pendidikan?
2. Apa saja peran guru dalam administrasi dan manajemen pendidikan?
3. Apa saja tugas guru dalam manajemen perilaku siswa?
4. Apa saja peran guru dalam pengaministrasian?
5. Apa saja peran guru dalam administrasi pendidikan?
6. Apa saja peran guru dalam pengelolaan pembelajaran?
1
1.3 TUJUAN
Tujuan dari tugas ini yaitu untuk mengetahui apa apa saja hakekat
manajemen pendidikan di sekolah.
1.4 MANFAAT
1. Untuk mengetahiu apa saja ruang lingkup administrasi dan manajemen
pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa saja peran guru dalam administrasi dan
manajemen pendidikan.
3. Untuk mengetahui apa saja tugas guru dalam manajemen perilaku siswa.
4. Unruk mengetahui apa saja peran guru dalam pengaministrasian.
5. Untuk mengetahui apa saja peran guru dalam administrasi pendidikan.
6. Untuk mengetahui apa saja peran guru dalam pengelolaan pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
6. Gedung dan Perlengkapan Sekolah
7. Administrasi hubungan sekolah dan masyarakat.
Selain itu ada pula yang mengelompokan ruang lingkup kerja Administrasi
pendidikan itu menjadi sebagai berikut:
1. Administrasi Kurikulum, yang terpecah menjadi 4 pokok:
2. Administrasi Murid
Masalah pembinaan siswa itu secara intensif misalnya menyangkut masalah
pemahaman tentang hak dan kewajibannya sebagai seorang murid yang di lengkapi
dengan segala fasilitas yang mendukdung.
3. Administrasi Personel.
Administrasi personalia memberikan layanan penataan dalam memilih,
mengangkat, menempatkan, membimbing dan mengawasi bahkan sampai pada
proses pemberhentian, mutasi dan promosi pegawai baik itu guru, atau karyawan tata
usaha sekolah.
4. Administrasi material.
Semua alat dan perlengkapan yang ada baik yang langsung digunakan dalam
proses belajar mengajar (sarana) maupun yang bersifat pendukung dan tidak
langsung digunakan dalam PBM (prasarana).
4
Dalam administrasi material yang harus di jaga adalah bagaiman memelihara
barang-barang itu, menambah maupun menggantikan barang-barang yang sudah tidak
dapat dipakai lagi sesuai dengan kebutuhan yang ada.Beberapa daftar yang diperlukan
dalam kegiatan administrasi material (perlengkapan) adalah :
- Buku penerimaan alat-alat
- Buku inventaris
- Buku keluar masuk alat
- Buku berita acara penghapusan barang, dan lain-lain.
5
meliputi peran guru dalam proses belajar mengajar yang sering disebut dengan
manajemen kelas, peran guru dalam pengadministrasian, peran guru secara pribadi
dan peran guru secara psikologis.
Peranan dan kompetensi guru dalam proses pembalajaran meliputi banyak hal
sebagaimana dikemukakan oleh Adam & Decey dalam Basic Principles of Student
Teaching, antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur
lingkungan, partisipan, perencana, supervisor, motivator, dan konselor.
Dari hasil riset yang digelar sekitar tahun 1980-an, secara ringkas dapat
dijelaskan dapat dijelaskan mengenai faktor mayor (major factor) atau area
ketrampilan terpaut dengan manajemen kelas yang efektif. Kelima faktor meliputi
6
mendukung proses pembelajaran. Guru – guru yang rendah keterampilannya
dalam bidang manajemen kelas, barangkali tidak dapat menyelesaikan banyak
hal yang menjadi tugas pokoknya. Pendapat ini dikemukakan oleh Brophy
dan Evertson dalam Learning Form Teaching, tahun 1976. Menurut Julia
Sanford dkk, konsep manajemen kelas dan menata lingkungan kerja menjadi
produktif bagi proses pendidikan pembelajaran.
Hasil penelitian yang lebih kontemporer mengenai urgensi dan esensi
manajemen dipublikasikan oleh Good dan Brophy pada tahun 1994 dalam
karya tulis mereka yang berjudul Looking in classroom. Menurut dua pakar
ini, temuan penelitian menunjukan bahwa guru yang mendekati manajemen
kelas sebagai proses pemapanan dan pemeliharaan lingkingan belajar efektif
cenderung lebih sukses daripada guru – guru yang memposisikan atau
memerankan diri sebagai figur otoritas atau penegak disiplin belaka. Kinerja
manajemen kelas yang efektif memungkinkan lahirnya roda penggerak bagi
pemahaman diri, evaluasi diri, dan internalisasi kontrol diri pada kalangan
siswa.
7
sekolah digunakan oleh guru untuk mengajar. Selebihnya, waktu sekolah
digunakan untuk menjalankan fungsi manajemen, seperti mengorganisasi dan
menata siswa untuk kegiatan belajar (23%), menangani siswa yang berperilaku
menyimpang (14%) dan selebihnya (12%) menangani siswa bermasalah secara
individual.
8
g. Penerjemah kepada masyarakat, artinya guru berperan untuk menyampaikan
segala perkembangan kemajuan dunia sekitar pada masyarakat, khususnya
masalah – masalah pendidikan.
Dalam arti sempit, administrasi diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-
surat, informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen sehingga dapat
dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini kegiatan administrasi meliputi
pekerjaan tata usaha, yaitu melayani dan membantu pimpinan organisasi dalam
mempersiapkan surat-menyurat, mencatat dan menyimpan arsip-arsip, data dan
bahan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.
9
sumber (personel maupun materiil) secara efektif, efisien dan sistematik guna
menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
Guru merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang memiliki
peran yang sangat besar dalam pencapaian tujuan pendidikan. Peran guru bukanlah
hanya sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Namun jika
dilihat secara luas guru juga berperan sebagai administrator pendidikan. Administrasi
adalah suatu kegiatan atau usaha untuk membantu melayani, mengarahkan, atau
mengatur semua kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Administrasi pendidikan
adalah segenap proses pengerahan segala sesuatu baik personel, spiritual, maupun
material yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan.
10
terbatas. Pemahaman tentang hubungan sekolah dan masyarakat akan membantu
guru dalam usaha mereka menjadikan sekolah bagian yang tidak terpisahkan dari
masyarakat, sehingga terjalin kerjasama yang baik diantara keduanya.
a) Administrasi Kurikulum
2. Menyelengarakan pembelajaran,
11
3. Mengontrol kehadiran siswa,
7. Mempersipkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses KBM, surat tugas,
surat kuasa, dan lain – lain.
2. Membuat laporan data usulan pembayaran gaji atau rapel ke Pemerintah Kota.
12
3. Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
1) Perencanaan
13
Guru harus dapat memanfaatkan segala sarana seoptimal mugkin dan
bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan pemakaian sarana dan prasarana
pengajaran yang ada.
3) Pengawasan penggunaan
Apabila sarana dan prasarana pendidikan itu digunakan oleh siswa yang ada
dikelasnya, maka tugas guru adalah melakukan pengawasan atau memberikan
arahan agar siswa dapat menggunakan atau memakai sarana dan prasarana
pendidikan sebagaimana mestinya.
3. Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya (kode
etik guru).
14
Proses belajar mengajar memerlukan dukungan fasilitas yang tidak secara langsung
dipergunakan di kelas. Fasilitas yang dimaksud antara lain adalah pusat sumber belajar,
unit kesehatan siswa dan kafetaria sekolah.
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para
peserta didik, dan lingkungan. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas
pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.
Berkaitan tanggung jawab; guru harus mengetahui, serta memahami nilai, norma
moral, dan sosial, serta berusaha berprilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan
norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya
dalam pembelajaran di sekolah, dan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi,
kematangan, hubungan peserta didik dan dengan guru, kemampuan verbal, tingkat
kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika faktor-
faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar
dengan baik.
15
perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral, dan spiritual yang lebih dan
kompleks.
Guru adalah sebagai penasehat bagi peserta didiknya. Bahkan bagi orang tua,
meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat khusus sebagai
penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.
16
cukup, ia dapat mengambil bagian dari pengalaman yang bertahun-tahun, proses
belajar serta prestasi manusia dan mewujudkan yang terbaik dalam suatu
kepribadian yang unik dalam jangka waktu tertentu.
Sebagai teladan, tentu saja peribadi dan apa yang dilakukan guru akan
mendapat sorotan pesrta didik serta oarang di sekitar lingungannya yang
menganggap atau mengakuinya sebagai guru. misalnya seperti;
1). Sikap dasar; postur yang aan nampak dalam masalah-masalah penting,
keberhasilan, kegagalan, pembelajaran, kebenaran, hubungan antara
manusia, agama pekerjaan permainan dan diri.
2). Bicara dan gaya bicara; penggunaan bahasa sebagi alat berfikir.
17
berbagai penelitian, yang didalamnya melibatkan guru.oleh karena itu guru adalam
seorang pencari atau peneliti.
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru
dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukan proses kreativitas tersebut.
Kreativitas merupakan suatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek
dunia kehidupan disekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan
menciptakan suatu yang sebelumnya tidak adan dan tida dilakukan seseorang atau
adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
Dunia ini panggung sandiwaran yang pennuh dengan berbagai kisah mulai
dengan kisah nyata sampai yang direkanyasa.Dalam hal ini guru dituntut untuk
memberikan dan memelihara pandangan tetentang peserta didiknya. Mengenban
fugsi ini guruharus trampll dalam berkomuni asi dengan peserta didik di segala
umur, sehinggaa setiap langkah dri proses pendididkan yang dikelolanya
dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini. Guru tahu bahwa iya tidak dapat
menbangkitkan pandangan tentang kebesaran kepada peserta didik jika iya sendiri
tidak memilinya oleh karena itu, para guru perlu dibekali dengan ajaran tentang
hakikat manusia dan setelah mengenalnya akan mengenal pula kebesaran alah.
Guru bekerja dengan ketrampilan dan kebiasan tertentu serta kegiatan rutin
yang amat diperlukan dan sering kali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak
dikerjakan dengn baik, maka bisa bisa mengurangi atau merusak keefetifan guru
pada semua peranannya.Disamping itu, jka kegiatan rutin tersebut idak disukai, bisa
merusak dan merubah sikap umumnya terhadap pembelajaran.sebagai contoh,
dalam setiap egiatan pembelajaran guru harus membuat persiapan tertulis, jika guru
membenji atau tidak menyenangi atau tidak menyenangi tugas ini makan akan
merusak pembelajaran
18
m. Guru sebagai pemindah kemah
Hidup ini selalu perubah dan guru adalah seorang pemindah kemah, yang suka
memindah-mindahkan, dan membantu peserta didik meninggalkan hal lama menuju
sesuatu yang baru yang bisa mereka alami.
Guru berusaha geras untuk mengetahui asal peserta didik, kepercayaan, dan
kebiasaan yang menghalangi kemajuan, serta membantu menjauhi dan
meninggalkan untuk mendapatkan cara-caraa baru yang lebih sesuai.
Untuk menjalan kan fungsi ini guru harus memahami mana yang tidak
bernmanfaan dan barang kali membahayakan perkembangan peserta didik dan
memeahami mana yang bermanfaat.
Guru dan peserta didik bekerja sama mempelajari cara baru, dan meningalkan
kepribadian yang telah membantunya mencapai tujuan dan menggantinya sesuai
dengan tutuntan masa kini. Proses ini menjadi suatu transaksi bagi guru dan peserta
didik dalam pembelajaran.
Sedah menjadi sifat manusia untuk mengenal diri dan menanyakan keberadaan
serta bagaima perubahan dari keberadaan itu. Tidak mungkin bagi manusia hanya
muncul dalm lingkunganya, dan berhubungan ddengan lingkungan tanpa
mengetahui asal usulnya, ia benar-benar ingi tahu tentang awal keberadaannya.
Serta ingintahu apa, bagai manan dan mengapa ia terjadi di dunia ini. Semua ini
diperoleh melalui cerita.
Cerita berlangsung secara lisan hingga mencapai era kristalisasi kata kata yang
tertulis, telah memberikan keberhasilan generasi baru dan generasi berikutnya, serta
dengan kesabaran melengkapi manusia dengan catatan tentang pewarisnya.
Cerita adalah cermin yang bagus dan merupakan tongkat pengukur. Dengan
cerita manusia bisa mengamati bagaimana memecahkan masalah yang sama dengan
19
yang dihadapinya, menemukan gagasan dan kehidupan yang nampak diperlukan
oleh manusia lain, yang bisa disesuaikan dengan kehidupan mereka.
Sebagi seorang aktor, guru harus melakukan apa yang ada dalam naskah yang
telah di susun dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan kepada
penonton. Penampilan yang bagus dari seorang aktor akan mengakibatkan para
penonton tertawa, mengikuti dengan sungguh sungguh, dan juga bisa menangis
terbawa oleh penampilan sang aktor. Untuk bisa berperan sesuai dengan tuntutan
naskah, ia harus menganalisis dan melihat kemampuanya sendiri, persiapanya,
memperbaiki kelemahan, menyempurnakan aspek aspek baru dari setiap
penampilan, mempergunakan pakaian, tatarias sebagaimana yang diminta, dan
kondisinya sendiri untuk menghadapi ketegangan emosinya dari malam kemalam
serta mekanisme fisik yang harus ditampilkan.
20
mempuyai arti apabila berhubungan dengan kontek yanghampir tidak mungkin
dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Tidak ada pembelajaran tanpa
penilaian karena penilaian merupakan proses menetapkan kualitas hasil belajar,
atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta
didik.
Sebagai suatu proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsip prinsip dan dengan
teknik yang sesuai, mungkin tes atau nontes. Teknik apapun yang dipilih, penilaian
harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu :
persiapan, pelaksanaaan, dan tindak lanjut.
Tidak ada manusia yang mengetahui kapan kehidupan dimulai dan kapan di
akhiri, demikian pula dengan kegiatan belajar. Beberapa pertanyaan di ajukan,
misalnya, apakah kehidupan dimulai sejak sebelum konsepsi atau sejak manusia
dilahirkan ?Dalam hal belajar, kita tidak tahu kapan seorang anak belajar berjalan,
berbicara dan sebagainya.Kita juga tidak tahu persis, kapan kita memahami suatu
konsep, dan kapan belajar membuat suatu kesimpulan.
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga
akhir (kulminasi). Dengan rancanganya peserta didik akan melewati tahap kulminasi,
suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan
belajarnya. Disini peran sebagi kulminator terpadu dengan peran sebagi evaluator.
21
2. Tugas guru dalam pengelolaan proses pembelajaran di sekolah
Tugas dan peranan guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangat kompleks,
tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif didalam kelas, yang lazim
disebut proses belajar mengajar. Guru juga bertugas sebagai administrastor, evalator,
konselor, dan lain-lain sesuai dengan sepuluh kompetensi (kemampuan) yang
dimilkinya. Namun uraian kali ini kami batasi masalah proses belajar mengajar
sebagaimana telah tertuang dalam topik bahasan.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan disekolah. Agar tujuan
pendidikan dan pengajaran berjalan dengan benar, maka perlu pengadministrasian
kegiatan-kegiatan belajar mengajar, yang lazim disebut administrasi kurikulum.Bidang
pengadministrasian ini sebenarnya merupakan pusat dari semua kegiatan di sekolah (M.
Moh. Rifai, 1986: 114). Menurut James B. Brow seperti yang dikutip oleh Sardiman
A.M. (1990:142), mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai
dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran
sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.
Tugas guru dalam proses belajar mengajar meliputi tugas paedagogis dan tugas
administrasi. Tugas paedagogis adalah tugas membantu, membimbing dan memimpin.
(Moh. Rifai, 1989:135) mengatakan bahwa:
Di dalam situasi pengajaran, gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh
atas kepemimpinan yang dilakukan itu.Ia tidak melakukan instruksi-instruksi dan tidak
berdiri dibawah instruksi manusia lain kecuali dirinya sendiri. Setelah masuk dalam
situasi kelas.
Jadi setelah masuk kelas tugas guru adalah sebagai pemimpin dan bukan semata-mata
mengontrol atau mengkritik.
Mengenai tugas guru dalam pengelolaan pengajaran dalam buku Petunjuk Pelaksanaan
Proses Belajar Mengajar Kurikulum 1984 Pendidikan Kejuruan disebutkan sebagai
berikut:
22
b. Mengorganisasi kelas dan siswa, meliputi:
Sementara Guru, seperti dikutip Hadari Namawi, merumuskan tugas guru dalam
pengelolaan pengajaran sebgai berikut:
23
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
24
3.2 SARAN
1. Hendaknya para guru memiliki kemampuan memanajemen/mengatur sekolah
karena guru juga ikut berperan serta dalam pengembangan sekolah.
2. Sebagai calon guru perlu diadakannya bimbingan bagaimana menjadi seorang
manajer sekolah yang baik.
3. Guru sebaiknya meningkatkan ketrampilannya dan menajamkan ilmunya demi
majunya pendidikan di Indonesia
25
DAFTAR PUSTAKA
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2003. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka cipta.
26