Anda di halaman 1dari 28

PROFESI KEPENDIDIKAN

&
KODE ETIK
KELOMPOK 2
Anisa Fitria (4193311010)
Anita Khofifah Ray (4193311034)
Marince (4193111065)
Kasa Tambunan (4193111095)
Sartika R Manihuruk (4193111076)
Yunita Maranata Tindaon (4193111071)
LATAR BELAKANG
PENTINGNYA PROFESI
KEPENDIDIKAN
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak dalam
kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun
bangsa dan negara. Maju-mundurnya suatu bangsa banyak
ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu.

Jabatan guru dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan


tenaga guru. Kebutuhan ini meningkat dengan adanya lembaga
pendidikan yang menghasilkan calon guru untuk menghasilkan
guru yang profesional. Pada masa sekarang ini LPTK menjadi
satu-satunya lembaga yang menghasilkan guru. Walaupun
jabatan profesi guru belum dikatakan penuh, namun kondisi ini
semakin membaik dengan peningkatan penghasilan guru,
pengakuan profesi guru, organisasi profesi yang semakin baik,
dan lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga guru
sehingga ada sertifikasi guru melalui Akta Mengajar.
Organisasi profesi berfungsi untuk menyatukan
gerak langkah anggota profesi dan untuk meningkatkan
profesionalitas para anggotanya. Setelah PGRI yang
menjadi satu-satunya organisasi profesi guru di Indonesia,
kemudian berkembang pula organisasi guru sejenis
(MGMP).

Seorang pendidik harus mengerti dan paham betul


mengeai konsep profesi kependidikan sehingga dapat
menjalankan tugasnya dengan baik untuk mendidik anak
bangsa dengan profesional sehingga dapat memperbaiki
negara ini menjadi lebih baik.
Dalam UU no.20 tahun 2003 pada bab IV pasal 5
dikatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yakni
memperoleh pendidikan yang bermutu, warga negara yang
memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau
sosial pun berhak memperoleh pendidikan khusus, warga
negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat
adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan
khusus, warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus, dan
berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan
sepanjang hayat. Maka dari itu, kita sebagai calon pendidik
harus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin agar dapat
memenuhi hak-hak setiap warga negara dalam hal pendidikan.
Inilah alasannya kenapa kita perlu belajar Profesi Kependidikan .
PROFESIONALISASI GURU
Faktor untuk meningkatkan
profesionalisasi guru, yaitu :

1. Faktor internal guru


2. Kondisi lingkungan tempat kerja
3. Kebijakan pemerintah
r in te r n a l g u r u , yakni
Fakto ja di
u r u u n tu k m e n
kemauan g fe sional
u ru y a n g p r o
seorang g sangat
g a n g p e r a n a n
meme i justru
k to r in te rn a l in
penting. Fa p r oses
e m p e rc e p a t
y ang m
u ju d n y a g u r u - g uru yang
terw il akukan
U p a y a y a n g d
profesional. i g u ru p erlu
n a li s a s
dalam profesio e n tu knya
p a d a te rb
diarahkan ap guru
a n p a d a d ir i s e ti
kesadar u k a rela
k a s e c a ra s
agar mere lisasinya
tk a n p r o fe s io n a
meningka p r o fe s ional.
ja d i g u r u
sehingga men
Kondisi lingkungan tempat Akibatnya, guru yang
kerja juga sangat menentukan semula memiliki
keberhasilan profesionalisasi semangat juang yang
guru profesional. Sebab, tinggi dalam
meskipun sudah dilakukan mengemban profesinya
profesionalisasi agar guru menjadi tak berdaya dan
menjadi profesional, namun acuh tak acuh dengan
apabila lingkungan tempat profesinya itu. Hasilnya,
kerja tidak kondusif–apalagi guru tidak lagi menjadi
tidak memberikan profesional, apalagi
penghargaan kepada guru berusaha untuk menjadi
profesional–maka upaya profesional
profesionalisasi tadi juga akan
menemui jalan buntu
Kebijakan pemerintah dalam
profesionalisasi guru
profesional ini terutama
Apabila kebijakan
terkait dengan award and
punishment. Award diberikan pemerintah ini
kepada para guru profesional
dijalankan, maka
(yang telah menunjukkan
kinerja dengan profesionalisasi guru
profesionalisme tinggi),
profesional akan
sekaligus diberikan kepada
mereka yang selalu berusaha semakin mudah
untuk meningkatkan
keprofesionalannya. mencapai sasaran.
Punishment diberikan kepada
guru yang tidak bekerja secara
profesional.
PERLINDUNGAN
PROFESI
 Perlindungan terhadap profesi guru sebenarnya sudah ada payung
hukumnya sejak tahun 2005,pertama lahirnya UU Nomor 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen. Pada pasal 1 ayat(1) dan Pasal 39.
 Perlindungan terhadap guru tersebut meliputi perlindungan
hukum, perlindungan profesi, serta perlindungan keselamatan
kerja dan kesehatan serta hak atas kekayaan intelektual .
 Kedua lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008,Tentang Guru,pada pasal 40 ditegaskan bahwa guru berhak
mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam bentuk
rasa aman dan jaminan keselamatan dari pemerintah, pemerintah
daerah, satuan pendidikan, organisasi profesi guru, dan/atau
masyarakat.
 Dalam usaha mencerdaskan anak bangsa guru harus memiliki
kebebasan akademik untuk melakukan pendekatan, metode,dan
strategi mengajarnya bahkan metode untuk mendisiplinkan peserta
didiknya, berupa penghargaan maupun punishment
Perlindungan terhadap guru tersebut
meliputi perlindungan hukum,
perlindungan profesi, serta perlindungan
keselamatan dan kesehatan, serta hak
akan kekayaan intelektual :
1. Perlindungan Hukum
2. Perlindungan profesi
3. Perlindungan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
4. Perlindungan Hak Atas Kekayaan
Intelektual
Lahirnya PP no 10 Tahun
2017 tentang Perlindungan
bagi pendidik dan Tenaga
Kependidikan harus dapat
memperkuat payung hukum
yang ada,dan harus gencar
disosialisasikan kepada
masyarakat luas.Dilain pihak
gurupun harus merubah
paradigma mendidik
disesuaikan dengan
perkembangan zaman pada
era digital dan
menyesuaikan situasi dan
kondisi agar tidak
berbenturan dengan UUKPA.
PENTINGNYA
KODE ETIK
Kata etik (atau etika) berasal
dari kata ethos (bahasa Yunani)
yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Sebagai
suatu subyek, etika akan
berkaitan dengan konsep yang
dimilki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah
tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau
benar, buruk atau baik.
Menurut Martin (1993), etika
didefinisikan sebagai “the discpline
which can act as the performance
index or reference for our control
system”. Dengan demikian, etika
akan memberikan semacam batasan
maupun standar yang akan
mengatur pergaulan manusia di
dalam kelompok sosialnya.
Kehadiran organisasi profesi dengan
perangkat “built-in mechanism”
berupa kode etik profesi dalam hal
ini jelas akan diperlukan untuk
menjaga martabat serta kehormatan
profesi, dan di sisi lain melindungi
masyarakat dari segala bentuk
penyimpangan maupun penyalah-
gunaan keahlian (Wignjosoebroto,
Ada beberapa alasan mengapa
kode etik perlu untuk dibuat,
antara lain :
1. Kode etik merupakan suatu
cara untuk memperbaiki iklim
organisasional
2. Kontrol etis diperlukan
karena sistem legal dan pasar
tidak cukup mampu
mengarahkan perilaku
organisasi.
3. Perusahaan memerlukan kode
etik untuk menentukan status
bisnis sebagai sebuah profesi,
dimana kode etik merupakan
salah satu penandanya.
4. Kode etik dapat dipandang
sebagai upaya
menginstitusionalisasikan moral
dan nilai-nilai pendiri
perusahaan.
Dampak yang timbul jika tidak
diciptakannya kode etik profesi :

1. Terjadinya penyalahgunaan
profesi
2. Kemungkinan mengabaikan
tanggung jawab dari profesi nya
karna tidak ada pedoman dalam
suatu organisasi
3. Memungkinkan setiap individu
untuk mendahului kepentingan
pribadinya contohnya para pejabat
yang korupsi
4. Jika tidak adanya kode etik
profesi seseorang dapat memberikan
image yang buruk dari profesi yang
ditekuninya kepada masyarakat.
TUJUAN
KODE ETIK
1. untuk menjunjung tinggi martabat profesi,
2. untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan
para anggotanya,
3. untuk meningkatkan pengabdian para anggota
profesi,
4. untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, dan
5. untuk meningkatkan mutu profesi.
KODE ETIK GURU INDONESIA
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya
untuk membentuk manusia pembangun yang berjiwa
Pancasila.
2. Guru memiliki kejujuran Profesional dalam
menerapkan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan
anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam
memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi
menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan
memelihara hubungan dengan orang tua murid
sebaik-baiknya bagikepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat
disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang luas
untuk kepentingan pendidikan.
6.Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama
berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu
Profesinya.
7.Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara
sesama guru baik berdasarkan lingkungan maupun
didalamhubungan keseluruhan.
8.Guru bersama-sama memelihara membina dan
meningkatkan mutu Organisasi Guru Profesional
sebagai sarana pengabdiannya.
9.Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan
kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang Pendidikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai