PENDIDIKAN DI INDONESIA
Riyanni
Email: 2110111220015@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
Abstrak
Profesi merupakan bidang pekerjaan tertentu yang dinilai telah memenuhi kriteria. Artinya
suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang
orang. Profesi guru adalah contoh atau teladan bagi anak muda penerus bangsa. Seorang
guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang
dilakukan. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai
administrator pada bidang pendidikan dan pembelajaran. Dalam menjalankan perannya,
seorang guru memerlukan kode etik sebagai pedoman dalam bertindak dan berpegang
teguh maupun perlunya sebuah organisasi profesi sebagai wadah dalam menyalurkan
kewajibannya sehingga tujuan bersama bisa tercapai. Selain itu, guru juga harus
menerapkan filosofi pendidikan Indonesia yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara agar
bisa menjadi pendidik yang baik. Seorang guru diharapkan agar bisa menjadi pembimbing
serta panutan bagi muridnya sehingga pendidikan Indonesia bisa menjadi lebih maju lagi.
PENDAHULUAN
Profesi ialah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian khusus dalam
pelaksanaannya serta memerlukan kemampuan yang didapatkan melalui pendidikan dan
latihan tertentu, dan juga menurut persyaratan khusus serta memiliki tanggung jawab dan
kode etik tertentu (Heri Susanto : 2020). Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut
profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi memerlukan persiapan melalui
pendidikan dan pelatihan secara khusus. Berdasarkan pada beberapa kriteria tersebut, maka
profesi merupakan bidang pekerjaan tertentu yang dinilai telah memenuhi kriteria. Dengan
kata lain, tidak semua pekerjaan dapat disebut profesi karena terdapat persyaratan-
persyaratan khusus yang harus dipenuhi sehingga suatu bidang pekerjaan dapat disebut
sebagai profesi.
Guru merupakan suatu profesi, karena guru adalah suatu jabatan yang memerlukan
keahlian khusus dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan.
Soetjipto dan Kosasi (2009: 17) mengemukakan ciri-ciri guru sebagai profesi, yaitu:
1) Adanya komitmen dari para guru bahwa jabatan itu mengharuskan pengikutnya
menjunjung tinggi martabat kemanusiaan lebih dari pada mencari keuntungan diri
sendiri.
2) Suatu profesi mensyaratkan orangnya mengikuti persiapan profesional dalam jangka
waktu tertentu.
3) Harus selalu menambah pengetahuan agar terus menerus berkembang dalam
jabatannya.
4) Memiliki kode etik jabatan.
5) Memiliki kemampuan intelektual menjawab masalah-masalah yang dihadapi.
6) Selalu ingin belajar terus-menerus mengenai bidang keahlian yang ditekuni.
7) Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi.
8) Jabatan itu dipandang sebagai suatu karir hidup.
Sebuah profesi tentunya perlu memiliki organisasi profesi, hal ini dikarenakan suatu
organisasi profesi dapat mengembangkan dan memajukan profesi, memantau dan
memperluas bidang gerak profesi, menghimpun dan memberikan kesempatan kepada
semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan
profesi.
Organisasi merupakan suatu sistem untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai suatu
sistem maka orang yang berada di dalamnya memiliki peran dan fungsi yang berbeda dan
membentuk satu kesatuan yang utuh dalam mencapai tujuan bersama. Organisasi berfungsi
sebagai perkumpulan. Jadi, organisasi profesi diperlukan sebagai wadah perkumpulan
orang-orang yang memiliki profesi serupa untuk berkomunikasi dan saling berhubungan
dengan kesamaan tujuan.
Organisasi profesi dapat diartikan sebagai organisasi yang anggotanya adalah para
praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk
melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas
sebagai sebagai individu. Organisasi profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang
yang memiliki suatu keahlian khusus yang merupakan ciri khas dari bidang keahlian
tertentu. Dikatakan ciri khas oleh karena bidang tersebut diperoleh bukan secara kebetulan
oleh sembarang orang, tetapi diperoleh melalui suatu jalur khusus. Dalam prakteknya
sebagai pekerjaan profesional yang melayani masyarakat tentunya memerlukan satu wadah
organisasi yang anggotanya adalah orang-orang yang memiliki pekerjaan atau keahlian
yang sejenis.
Organisasi profesi pastilah memberikan manfaat kepada para anggotanya, termasuk
juga organisasi profesi guru. Manfaat yang diperoleh dengan adanya profesi guru
diantaranya yaitu membangun kepercayaan dalam diri masyarakat mengenai adanya suatu
persepsi tentang kompetensi. Dengan adanya organisasi profesi guru dapat meningkatkan
dan mengembangkan kemampuan anggota, sehingga kompetensi kependidikan yang handal
pada diri tenaga kependidikan dapat terwujud.
Salah satu tujuan organisasi ini adalah mempertinggi kesadaran sikap, mutu dan
kegiatan serta meningkatkan kesejahteraan guru. Dengan adanya organisasi guru sebagai
wadah untuk mewujudkan tujuannya, tentunya ini menjadi keuntungan tersendiri bagi guru,
khususnya di Indonesia.
Selain PGRI, terdapat juga organisasi profesi keguruan di Indonesia yang lain,
yakni :
a. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
MGMP merupakan suatu wadah asosiasi atau perkumpulan bagi guru mata
pelajaran yang berada di suatu sanggar atau kabupaten/kota yang berfungsi sebagai
sarana untuk saling berkomunikasi, belajar dan bertukar pikiran dan pengalaman dalam
rangka meningkatkan kinerja guru sebagai praktisi atau perilaku perubahan reorientasi
pembelajaran di kelas (Depdiknas,2004:1). Peran dan tugas MGMP untuk
mempersiapkan pembelajaran abad 21:
Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam penguasaan substansi materi
pembelajaran, penyusunan silabus, penyusunan bahan-bahan pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, memaksimalkan pemakaian sarana/prasarana
belajar, memanfaatkan sumber belajar, dan sebagainya.
Memberi kesempatan kepada anggota MGMP SMA untuk berbagi pengalaman
serta saling memberikan bantuan dan umpan balik.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta mengadopsi pendekatan
pembaharuan dalam pembelajaran yang lebih profesional bagi peserta musyawarah
guru mata pelajaran
Memberdayakan dan membantu anggota MGMP SMA dalam melaksanakan tugas
pembelajaran di sekolah.
Mengubah budaya kerja anggota MGMP SMA untuk meningkatkan pengetahuan,
kompetensi, dan kinerja organisasi.
Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi guru menjadi guru yang
profesional melalui kegiatan pengembangan profesionalisme di tingkat MGMP.
Meningkatkan mutu pembelajaran yang berdampak pada peningkatan hasil belajar
peserta didik.
b. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
ISPI lahir pada pertengahan tahun 1960-an. Pada awalnya organisasi profesi
kependidikan ini bersifat regional karena berbagai hal menyangkut komunikasi
antaranggotanya. Keadaan seperti ini berlangsung cukup lama sampai kongresnya yang
pertama di Jakarta 17-19 Mei 1984.
Pada perjalanannya ISPI tergabung dalam Forum Organisasi Profesi Ilmiah (FOPI)
yang terlealisasikan dalam bentuk himpunan-himpunan. Yang telah ada himpunannya
antara lain Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Indonesia (HISPIPSI),
Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu Alam, Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI),
Asosiasi Guru Ekonomi Indonesia (AGEI), Asosiasi Guru IPS seluruh Indonesia
(AGIPSI), dan asosiasi guru bidang studi lainnya.
ISPI memiliki peran untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran kepada
pembangunan pendidikan nasional secara profesional agar lebih terarah, berhasil guna,
dan berdaya guna melalui pembangunan dan penerapan ilmu pendidikan untuk
kemajuan dan kepentingan Bangsa dan Negara.
c. Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI)
IPBI didirikan di Malang pada tanggal 17 Desember 1975. Organisasi profesi
kependidikan yang bersifat keilmuan dan profesioal ini berhasrat memberikan
sumbangan dan ikut serta secara lebih nyata dan positif dalam menunaikan kewajiban
dan tanggung jawabnya sebagai guru pembimbing. Organisasi ini merupakan himpunan
para petugas bimbingan se-Indonesia dan bertujuan mengembangkan serta memajukan
bimbingan sebagai ilmu dan profesi dalam rangka peningkatan mutu layanannya
(Satory dkk, 2009: 74).
Fungsi dan peran IPBI antara lain :
Sebagai wadah persatuan, pembinaan dan pengembangan anggota dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.
Sebagai wadah peran serta profesional bimbingan dan konseling dalam usaha
mensukseskan pembangunan nasional.
Susanto, H., Irmawati, I., Akmal, H., & Abbas, E. W. (2021). Media Film Dokumenter dan
Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. HISTORIA: Jurnal
Program Studi Pendidikan Sejarah, 9(1), 65-78.
Anis, M. Z. A., Putro, H. P. N., Susanto, H., & Hastuti, K. P. (2020). Historical Thinking
Model in Achieving Cognitive Dimension of Indonesian History Learning.
PalArch's Journal of Archaeology of Egypt/Egyptology, 17(7), 7894-7906.
Anis, M. Z. A., Susanto, H., & Mardiani, F. (2021, February). Analysis of the Effectiveness
of MPBH: The Mains of Mandai as a Saving Food in Banjarmasin Community. In
The 2nd International Conference on Social Sciences Education (ICSSE 2020)
(pp. 89-94). Atlantis Press.
Afrina, A., Abbas, E. W., & Susanto, H. (2021). The Role of Historical Science in Social
Studies Learning Materials for Increasing Values of Student's Nationalism. The
Innovation of Social Studies Journal, 3(1), 1-8.
Efendi, I., Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). Implementasi Penilaian Pembelajaran
Pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Sejarah. Prabayaksa: Journal of History
Education, 1(1), 21-25.
Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). RETROGRESI PENGGUNAAN MEDIA DARING
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH MASA PANDEMI COVID-19. Jurnal
Education and Development, 9(4), 173-177.
Anis, M. Z. A., Susanto, H., & Fathurrahman, F. (2021). Studi Evaluatif Pembelajaran
Sejarah Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. Fajar Historia: Jurnal Ilmu
Sejarah dan Pendidikan, 5(1), 60-69.
Wahidah, M. N., Putro, H. P., Syaharuddin, S., Prawitasari, M., Anis, M. Z. A., & Susanto,
H. (2021). Dinamika Pendidikan Dasar Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin
(1986-2019). PAKIS (Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial), 1(1).
Sari, M. P. (2021, 05 02). Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Retrieved 03 17, 2022, from Guru
Ceria: https://guruceria.com/filosofi-pendidikan-ki-hajar-dewantara/?amp
Sereliciouz. (2021, Maret 6). Organisasi Profesi Guru Yang Ada Di Indonesia. Retrieved Maret 17,
2022, from Quipper Blog: https://www-quipper-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.quipper.com/id/blog/info-guru/organisasi-profesi-
guru/amp/?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#2_Ik
atan_Guru_Indonesia_IGI
Susanto, H. (2020). PROFESI KEGURUAN. Banjarmasin: Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.