02 Method of Joint
02 Method of Joint
Gb. (a) menyajikan denah atap tritis yang ditopang oleh 2 sistem
truss (A dan B). Bentuk truss terlihat pada Gb. (b).
Beban terbagi merata atap, q (vertikal ke bawah) sebesar 100 psf
(pound/feet2). Beban tersebut didukung oleh 2 buah truss (A dan
B). Hitunglah gaya-dalam batang pada masing-masing truss,
dengan metode “joint”.
Catatan :
1 lb (atau 1 pound) = 0,454 kg.
1 kips = 1.000 lbs
Penyelesaian
(1). Kontrol stabilitas struktur truss :
(lihat struktur truss pada Gb. b)
Jumlah joint, j = 3
Jumlah batang, b = 2
Jumlah reaksi, r = 4
Kontrol ketidak-tentuan statis dan stabilitas bentuk (geometri)
b = 2.j – r
2=2x3–4
2 = 2 → berarti truss statis tertentu dan
bentuk geometri stabil.
2. Menghitung beban terpusat P (dari beban atap) yang
dimodelkan bekerja pada titik-simpul truss :
Tributary area (luasan atap) yang dibebankan pada salah satu
truss A atau truss B dijelaskan dengan Gb. (a),
yaitu sebesar 10 ft x 10 ft = 100 ft2. (luas proyeksi vertical)
Truss A 10’
Truss B
10’ Tributary area
bagi Truss B
20’
Keterangan :
Tanda hasil hitungan menunjukkan arah gaya-batang yang sebenarnya.
F12 (positif), berarti sesuai asumsi pada Gb. d. Artinya gaya batang 12
adalah gaya-tarik sebesar 10 kips.
F13 (negatif), berarti berlawanan dengan asumsi pada Gb. d. Artinya
gaya batang 13 adalah gaya-tekan sebesar 8,65 kips.
(b) Persamaan keseimbangan di perletakan 3
R3H 3
F13 = 8,65 kips (tekan)
∑ FH = 0 → R3H – F13 = 0
R3H = F13 = 8,65 kips (ke kanan)
∑ FV = 0 → R3V = 0
R1H
R1V R12,V
Joint 3
Joint 2
5
= -28
Dari persamaan (i) dan (ii) akan diperoleh :
22,4 kips (batang tekan)
5,55 kips (batang tekan)
Joint 5
= - 5,55 2,5 kips
20 kips
= 25