Anda di halaman 1dari 14

dosen: Agus Supriyadi

Prinsip method of joints

 Hitung gaya reaksi perletakan struktur truss.

 Hitungan gaya-batang dilakukan dengan menerapkan


prinsip keseimbangan-gaya pada masing-masing titik-
simpul (joint i) :

Dipilih joint yang mempunyai gaya-batang yang belum


diketahui besarnya paling banyak 2 (dua) batang.
Contoh 1
Truss A I Truss B Atap tritis

Tampak-atas atap tritis Pot. I - I

Gb. (a) menyajikan denah atap tritis yang ditopang oleh 2 sistem
truss (A dan B). Bentuk truss terlihat pada Gb. (b).
Beban terbagi merata atap, q (vertikal ke bawah) sebesar 100 psf
(pound/feet2). Beban tersebut didukung oleh 2 buah truss (A dan
B). Hitunglah gaya-dalam batang pada masing-masing truss,
dengan metode “joint”.
Catatan :
1 lb (atau 1 pound) = 0,454 kg.
1 kips = 1.000 lbs
Penyelesaian
(1). Kontrol stabilitas struktur truss :
(lihat struktur truss pada Gb. b)

Jumlah joint, j = 3
Jumlah batang, b = 2
Jumlah reaksi, r = 4
Kontrol ketidak-tentuan statis dan stabilitas bentuk (geometri)
b = 2.j – r
2=2x3–4
2 = 2 → berarti truss statis tertentu dan
bentuk geometri stabil.
2. Menghitung beban terpusat P (dari beban atap) yang
dimodelkan bekerja pada titik-simpul truss :
Tributary area (luasan atap) yang dibebankan pada salah satu
truss A atau truss B dijelaskan dengan Gb. (a),
yaitu sebesar 10 ft x 10 ft = 100 ft2. (luas proyeksi vertical)

Truss A 10’

Truss B
10’ Tributary area
bagi Truss B

20’

Beban yang didukung oleh sebuah truss (A / B)


= 100 ft2 x 100 psf = 10.000 pounds (atau lbs) = 10 kips.
5 kips (tidak berpengaruh pada batang, karena langsung ditahan oleh
perletakan sendi 2, sehingga hanya berpengaruh pada reaksi sendi 2)

Lihat Gb. c → Berat atap sebesar 10 kips tersebut


didistribusikan pada 2 buah joint, yaitu joint 1 dan joint 2,
masing-masing sebesar 5 kips.

Untuk beban P sebesar 5 kips pada joint 2 langsung ditahan


oleh perletakan sendi 2 pada dinding, sehingga tidak
mempengaruhi gaya-batang truss. Gaya-batang hanya
dipengaruhi oleh P=5 kips yang bekerja pada joint 1.
3. Menerapkan persamaan keseimbangan gaya pada joint
(a) Persamaan keseimbangan di titik 1 (lihat Gb. d) :
Arah vektor gaya F12 dan F13 diasumsikan dulu.

∑ FV = 0 → F12 . sin 30o – 5 = 0


F12 = 5 / sin 30o = 5 / 0,5 = 10 kips.

∑ FH = 0 → - F13 - F12 . cos 30o = 0


F13 = - F12 . cos 30o = -10 . 0,865 = - 8,65 kips.

Keterangan :
Tanda hasil hitungan menunjukkan arah gaya-batang yang sebenarnya.
 F12 (positif), berarti sesuai asumsi pada Gb. d. Artinya gaya batang 12
adalah gaya-tarik sebesar 10 kips.
 F13 (negatif), berarti berlawanan dengan asumsi pada Gb. d. Artinya
gaya batang 13 adalah gaya-tekan sebesar 8,65 kips.
(b) Persamaan keseimbangan di perletakan 3
R3H 3
F13 = 8,65 kips (tekan)
∑ FH = 0 → R3H – F13 = 0
R3H = F13 = 8,65 kips (ke kanan)
∑ FV = 0 → R3V = 0

(c) Persamaan keseimbangan di perletakan 2


P = 5 kips
2
R2H F12 . cos 30o
30o

R2V F12 = 10 kips (tarik)


F12 . sin 30o

∑ FH = 0 → R2H + F12 . cos 30o = 0


R2H = - 10 . cos 30o = - 8,65 kips (berarti arahnya ke kiri)
∑ FV = 0 → R2V - F12 . sin 30o - P = 0
R2V = 10 . sin 30o + 5 = 10 kips (berarti arahnya ke atas)
Contoh 2

R1H

R1V R12,V

Struktur rangka atap (dua dimensi) dengan joint-1 berupa


tumpuan sendi dan joint-12 berupa tumpuan roll. Gaya-luar
(external loads) seperti pada gambar di atas.
Hitunglah gaya-batang rangka tersebut dengan method of joints.
Penyelesaian
Kontrol ketidak-tentuan statis dan stabilitas struktur
b = 21
j = 12 b = 2 . j – r = (2 x 12) – 3 = 21 (Ok)
r=3
→ Struktur statis tertentu dan stabil

Hitung reaksi tumpuan (joint 1 dan 12)


∑ FH = 0 → R1,H = 0
∑ M1 = 0 → R12,V = 15 kips (ke atas)
∑ M12 = 0 → R1,V = 15 kips (ke atas)

Tinjau persamaan keseimbangan gaya pada joint


Penting :
Tentukan terlebih dahulu besarnya sudut-sudut yang berkenaan dengan
batang rangka.
Joint 1
joint 1 (lanjutan)

Joint 3
Joint 2
5

= -28
Dari persamaan (i) dan (ii) akan diperoleh :
22,4 kips (batang tekan)
5,55 kips (batang tekan)

Joint 5
= - 5,55 2,5 kips
20 kips
= 25

Dengan cara yang sama, berturut-turut dilakukan peninjauan pada


joint-joint : 4 – 6 – 7 (karena struktur dan beban simetri, maka cukup
ditinjau setengah bentangan struktur)

Anda mungkin juga menyukai