3. Action accountability
Tingkat keketatan pengendalian dari akuntabilitas aksi tergantung pada karakteristik tindakan yang
diinginkan (dan tidak diinginkan), efektivitas sistem actiontracking, serta penghargaan atau hukuman yang
diberikan.
Definitions of Actions
Untuk mencapai pengendalian yang ketat pada akuntabilitas tindakan, definisi dari masing masing
aksi/tindakan harus kongruen, spesifik, dikomunikasikan dengan baik, dan lengkap. Kongruen berarti tindakan
yang ditentukan dalam sistem kendali benar benar membantu pencapaian tujuan organisasi. Pengendalian yang
lebih ketat juga dapat dicapai dengan membuat definisi aksi/tindakan yang lebih spesifik, seperti melarang
alkohol selama bekerja, memerintahkan pegawai menyusun laporan aksi setiap minggu atau setiap bulan.
Selain itu pengendalian aksi/tindakan yang ketat tergantung pada pemahaman dan penerimaan (acceptance)
pegawai atas aturan kerja atau kebijakan manajemen. Pemahaman dan penerimaan dapat diwujudkan melalui
komunikasi yang baik dan pelibatan pegawai untuk berpartisipasi dalam pembuatan aturan, atau kebijakan.
Action Tracking
Pengendalian pada akuntabilitas aksi/tindakan juga dapat menjadi lebih ketat dengan cara meningkatkan
efektivitas action-tracking system. Para pegawai yang tindakannya selalu diperhatikan cenderung akan bekerja
lebih keras dibanding dengan mereka tidak/kurang diawasi. Pengawasan langsung (direct supervision) secara
konstan adalah salah satu metode dari action-tracking yang ketat. Audit atas laporan aksi yang rinci adalah
contoh lain dari action-tracking yang ketat.
Action Reinforcement
Akhirnya, pengendalian dapat dibuat lebih ketat dengan membuat imbalan/insentif atau hukuman menjadi
lebih signifikan sehingga pegawai semakin terpengaruh. Penghargaan (insentif) adalah bentuk paling umum
dari penguatan yang diberikan organisasi dalam rangka pengendalian hasil begitu pula hukuman, diberikan
ketika terjadi pelanggaran oleh pegawai terhadap aturan yang ditetapkan.
D. Kesimpulan
Di beberapa organisasi, bentuk tertentu dari pengendalian dapat digantikan atau ditambahkan dengan
bentuk pengendalian lain yang memberikan kesesuaian yang lebih baik pada situasi tertentu dengan tujuan
pengendalian yang lebih ketat. Beberapa organisasi, mungkin karena mereka telah menderita kerugian besar karena
pelanggaran otoritas dan pengendalian internal yang lemah. Beberapa organisasi lain seringkali saat mereka tumbuh
dan menjadi lebih terdesentralisasi, menjadi diuntungkan setelah menempatkan lebih banyak penekanan pada
pengendalian hasil.
Tetapi manajer tidak terbatas pada mengelola satu bentuk pengendalian atau mengganti bentuk
pengendalian satu dengan bentuk pengendalian lain. Untuk memperketat pengendalian, organisasi pasti harus
mengandalkan banyak bentuk pengendalian dan menyelaraskannya satu sama lain. Misalnya, organisasi besar yang
terdesentralisasi dapat mengembangkan pengendalian budaya melalui peraturan kode etik yang kuat untuk
mendukung pengendalian hasil yang mereka terapkan demi mencapai tujuan mereka. Kedua pengendalian tersebut
kemudian akan memperkuat satu sama lain, menjadi kombinasi yang saling mengisi celah kekurangan masing, dan
memberikan pengendalian yang ketat terhadap semua faktor yang penting bagi kesuksesan organisasi.
Tugas Mahasiswa
Chapter 3
Jelaskan karakteristik Action, Personnel, Action Control. Berikan contoh praktiknya. Jelaskan
constraintnya!
a. Karakteristik action control adalah pelibatan pengambilan langkah-langkah untuk memastikan bahwa pegawai
bertindak demi kepentingan terbaik organisasi. Terdapat empat bentuk dasar action control sebagai berikut:
1. Behavioral constraints
2. Preaction reviews
3. Action accountability
4. Redudancy
Contoh: kunci pintu, password computer, enkripsi data, pembagian tugas dan wewenang
Constraint: biaya cenderung besar, dan membutuhkan usaha yang kompleks
b. Karakteristik personel control adalah membantu pegawai memahami tujuan organisasi, memastikan mereka mampu
bekerja dengan baik dan membuat pegawai dapat melakukan “self-monitoring” (komitmen untuk memberikan yang
terbaik. Pengendalian personil diimplementasikan melalui hal-hal berikut ini:
1. Selection and placement
2. Training
3. Job design and provision of necessary resources
Contoh: Melakukan seleksi pegawai melalui ujian, wawancara atau metode lainnya, melakukan penggalian
kompetensi untuk menentukan job person match
Constraint: membutuhkan biaya besar, hasil yang dicapai untuk masing masing individu tidak selalu sama
c. Karakteristik cultural control adalah dirancang untuk mendorong pengawasan bersama (suatu bentuk tekanan dari
kelompok terhadap individu yang menyimpang dari norma dan nilai dalam kelompok tersebut). Budaya dibangun
berdasarkan tradisi, norma, kepercayaan, nilai, ideologi, sikap, dan cara berperilaku. Norma budaya diwujudkan
dalam aturan tertulis dan tidak tertulis yang mengatur perilaku seluruh personil dalam organisasi. Beberapa bentuk
kontrol budaya adalah sebagai berikut:
1. Code of conduct
2. Group rewards
3. Other approaches to shape organizational culture
Contoh: pelatihan dan sosialisasi budaya organisasi, pemberian insentif bagi unit tertentu atas prestasinya
Constraint: membutuhkan waktu yang lama, adanya resistensi karena sulitnya merubah kebiasaan awal
Chapter 4
1. Jelaskan yang dimaksud congruence, apa bedanya dengan aligned?
Congruence berarti kinerja dari tindakan yang ditentukan dalam sistem pengendalian akan mengarah pada
pencapaian tujuan organisasi yang diinginkan. Congruence juga berarti kesesuaian antara dimensi hasil yang
ditentukan dengan tujuan organisasi yang sebenarnya. Sedangkan aligned berarti selaras, alignment merupakan
proses penyelarasan berbagai bentuk pengendalian manajemen yang diterapkan organisasi agar bekerja bersama
dengan saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan organisasi. Alignment merupakan proses yang
harus dilalui organisasi agar tercapai congruence.
3. Apa yang dimaksud bahwa “GAO conclude the SEC had a significant deficiency in its IC over Financial
reporting”
Government Accountability Office (GAO) berkesimpulan bahwa Security Exchange Commision (SEC)
memiliki defisiensi yang signifikan pada Pengendalian Internal atas Laporan Keuangan. Kesimpulan itu diperoleh
setelah SEC gagal melindungi perusahaan terhadap kemungkinan gangguan dunia maya, mereka tidak melakukan
enskripsi atas data sensitif pada sistem keuangan utama. Secara kumulatif, kelemahan ini menurunkan jaminan atas
keandalan data yang diproses oleh sistem keuangan utama dan meningkatkan risiko individu yang tidak berwenang
dapat memperoleh akses ke perangkat keras atau perangkat lunak penting dan secara sengaja atau tidak sengaja
mengakses, mengubah, atau menghapus data sensitif atau program komputer.
SEC umumnya melindungi akses fisik ke fasilitasnya, namun SEC tidak cukup melakukan kontrol atas
akses ke satu area komputasi sensitif di kantor pusatnya. Mereka juga tidak memperbarui dan menguji rencana back-
up apabila terjadi bencana.
4. Apa yang Anda ketahui tentang Sarbanes Oxley Act 2002? Mengapa Sarbanes Oxley lebih kuat daripada IC
framework yang dibuat oleh Ikatan Profesi?
Sarbanes Oxley Act 2002 adalah Undang-undang yang diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland)
dan Representative Michael Oxley (Ohio), dan telah ditandatangani oleh Presiden George W. Bush pada tanggal 30
Juli 2002. Undang-undang ini dikeluarkan sebagai respons dari Kongres Amerika Serikat terhadap berbagai skandal
pada beberapa korporasi besar. Yang paling terkenal adalah kasus Enron.
Sarbanes Oxley lebih kuat daripada IC framework yang dibuat oleh Ikatan Profesi karena mempunyai
pengaturan yang ketat dan lengkap. Dalam Sarbanes-Oxley Act diatur tentang akuntansi, pengungkapan dan
pembaharuan governance; yang mensyaratkan adanya pengungkapan yang lebih banyak mengenai informasi
keuangan, keterangan tentang hasil-hasil yang dicapai manajemen, kode etik bagi pejabat di bidang keuangan,
pembatasan kompensasi eksekutif, dan pembentukan komite audit yang independen. Selain itu diatur pula mengenai
hal-hal sebagai berikut:
Menetapkan beberapa tanggung jawab baru kepada dewan komisaris, komite audit dan pihak manajemen
Mendirikan the Public Company Accounting Oversight Board, sebuah dewan yang independen dan bekerja full-
time bagi pelaku pasar modal
Penambahan tanggung jawab dan anggaran SEC secara signifikan
Mendefinisikan jasa “non-audit” yang tidak boleh diberikan oleh KAP kepada klien
Memperbesar hukuman bagi terjadinya corporate fraud
Mensyaratkan adanya aturan mengenai cara menghadapi conflicts of interest
Menetapkan beberapa persyaratan pelaporan yang baru.