Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh
James Parkinson seorang dokter di London, Inggris, pada tahun 1817.
Penyakit parkinson merupakan suatu gangguan neurologis progresif yang
mengenai pusat otak yang bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengatur
gerakan dan merupakan penyakit terbanyak kedua setelah demensia
Alzheimer. Gangguan fungsi otak ini disebabkan oleh proses menua di sel-sel
substansia nigra pars compacta (SNc) ditambah dengan adanya inklusi
intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan Lewy Bodies.
Penyakit ini ditandai dengan tremor waktu istirahat, kekakuan otot dan sendi
(rigidity), kelambanan gerak, dan bicara (bradikinesia) dan instabilitas posisi
tegak (postural instability). Namun, derajat keparahan defisit motorik tersebut
beragam. Tanda- tanda motorik pasien sering disertai depresi, disfungsi
kognitif, gangguan tidur, dan disfungsi autonom. Penyakit ini bersifat lambat
yang menyerang usia pertengahan atau lanjut, dengan onset pada umur 50
sampai 60an. Penyakit Parkinson bisa menyerang laki-laki dan perempuan.

1.2 Tujuan
Berdasarkan skenario yang diberikan pada modul 5 ini, kami telah
mengidentifikasikan beberapa tujuan pembelajaran kami. Tujuan dari
penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa mamahami dan menguasai materi
mengenai penyakit pakinson sehingga dapat menjelaskan mengenai etiologi,
epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, cara menegakkan diagnosa, diagnosa
banding yang meliputi alzheimer, demensia, penyakit huntington , dan
komplikasi serta penatalaksanaannya.
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa mampu
memahami mengenai etiologi, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, cara
menegakkan diagnosa, diagnosa banding yang meliputi alzheimer, demensia,
penyakit huntington, dan komplikasi serta penatalaksanaannya penyakit
parkinson.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit parkinson adalah penyakit neurodegenerative yang
bersifat kronis progresif, merupakan penyakit terbanyak kedua setelah
demensia Alzheimer. Etiologi masih belum jelas, tetapi terdapat beberapa
faktor risiko telah diidentifikasi menjadi penyebab penyakit parkinson ini,
antara lain: umur, ras, genetik, lingkungan (berbagai macam zat toksik
seperti MPTP, CO, Mn, alkohol, infeksi otak, diet tinggi protein, pestisida
dan lain-lain), cedera kepala, dan stres emosional. Patofisiologinya
terjadinya penyakit parkinson adalah karena berkurangnya
neurotransmitter dopamin akibat kematian sel-sel neuron di substansia
nigra pars compacta yang mngakibatkan gangguan motorik dan
keseimbangan postural. Penyakit ini memiliki gelaja klinis yang sangat
luas sehingga baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
kualitas hidup penderita maupun keluarga. Gejala klinis khas yang
ditemukan adalah resting tremor, rigiditas, bradikinesia dan instabilitas
postural. Diagnosis dibuat berdasarkan kriteria klinis dan meyngkirkan
penyakit lain yang termasuk dalam sindom parkinson. Penatalaksanaan
penderita ditujukan untuk meminimalkan disabilitas fungsional dan
menghambat progresifitas penyakit. Terapi yang diberikan meliputi terapi
medikamentosa, terapi bedah, terapi rehabilitasi dan terapi pencegahan
dengan menghilangkan faktor risiko.
B. Saran
Dalam proses diskusi di modul 5 blok 11 ini, dibutuhkan
pemahaman mendalam. Untuk itu kita harus mempelajari materi ini lebih
dalam dari berbagai sumber sehingga informasi yang di dapat tidak
simpang siur dan kita benar –benar mengerti akan materi ini.
Laporan hasil diskusi kelompok kecil ini diharapkan dapat menjadi
sumber informasi dan masukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai