Modul 07
Mata Kuliah Business
Ethics and Good Governance
Materi :
Ethics in Financial
Management
07
Fakultas Pasca Sarjana Program 35009 Nama Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Studi Magister
Manajemen
a) Dari studi yang bersifat deskriptif menjadi studi yang meliputi analisis dan teori
yang normatif.
b) Dari bidang yang meliputi penggunaan dana/alokasi dana menjadi manajemen
dari aktiva dan penilaian perusahaan di dalam pasar secara keseluruhan.
c) Dari bidang yang menekankan pada analisis eksternal perusahaan menjadi
bidang yang menekankan pada pengambilan keputusan di dalam perusahaan.
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, baik
jangka panjang maupun jangka pendek. Perkembangan sasaran/tujuan daripada
perusahaan adalah sebagai berikut.
Tujuan tradisional, yaitu memaksimalkan laba sudah tidak relevan lagi. Alasan
memaksimalkan laba berarti tidak mempertimbangkan nilai waktu uang, risiko dan
return masa datang tidak dipertimbangkan, serta kebijakan dividen tidak
Tujuan yang lebih tepat/relevan adalah dengan alasan harga pasar mencerminkan
evaluasi pasar terhadap prestasi perusahaan saat ini dan masa yang akan datang,
mempertimbangkan kapan return diterima, jangka waktu terjadinya, risiko dari return,
dan kebijakan dividen. Adapun salah satu tujuan manajer keuangan adalah
merencanakan untuk memperoleh dan menggunakan dana untuk memaksimalkan
nilai obligasi.
a. Dari waktu ke waktu akan ada dana yang masuk dan keluar dari per-
usahaan.
b. Dana yang berasal dari berbagai sumber (internal dan eksternal financing)
dialokasikan untuk berbagai penggunaan.
2. Sejarah Perkembangan Keuangan
Proses bagaimana informasi akuntansi lahir dan merupakan suatu tanggung jawab
dapat dilihat pada kasus Amerika dan bisa diapl'kasikan ke negara lainnya. Proses
pelaporan keuangan bagi perusahaan, umumnya diatur oleh pemehntah atau sistem
hukum yang berlaku (kalau di Amerika SEC) dan hams mengacu pada prinsip
Akuntansi yang Berterima Umum (GAAP). Laporan keuangan juga akan diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (audit eksternal) untuk diperiksa apakah dalam menyiapkan
laporan keuangan sudah sesuai dengan aturan dan prinsip yang berlaku?
Perusahaan kemudian menunjuk Audit Committee dari anggota Board of Director,
Oleh karena itu, sistem pelaporan keuangan adalah mekanisme internal utama yang
memberi fasilitas komunikasi antara manajemen dan investor. Penelitian
mendokumentasikan bahwa masalah akuntansi dan pengungkapan sangat
berhubungan dengan perkara hukum pemegang saham dan bahwa manajemen
melakukan seolah-olah mereka memanage strategi pelaporan keuangan untuk
mengurangi biaya yang berhubungan dengan perkara hukum investor (contoh,
Kellogg, 1984; Francis, Philbrick danSchipper, 1994; Skinner, 1994; Skinner 1996).
Informasi akuntansi juga memainkan peran penting dalam menjalankan hak kreditor
dalam kasus tidak dilunasinya utang perusahaan atau dalam kondisi bangkrut.
Selain penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti di atas, banyak peneliti lain
yang menguji pengaruh institutional investor activism ter-hadap kinerja perusahaan
telah banyak dilakukan dengan mesnggunakan informasi akuntansi. Secara umum
dilaporkan tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa aktivisme investor memengaruhi
kinerja perusahaan. Walaupun sebagian kecil melaporkan bahwa ada pengaruh
perusahaan yang menjadi target CalPERS terhadap tingkat pengembalian jangka
panjang (Nesbitt, 1994). Tapi hasil Nesbitt (1994) disanggah oleh Guercio dan
Hawkins (1997) yang menyimpulkan bahwa masih ada perusahaan yang menjadi
target CalPERS (perusahaan yang mempunyai kinerja tidak bagus), namun
mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat pengembalian.
Perubahan budaya memang tidak dapat diuji secara langsung, tetapi melalui
perubahan governance yang didukung oleh institusi akan berdampak terhadap
kinerja perusahaan. Bukti empiris menyimpulkan bahwa sudah tiga perubahan,
yaitu: (i) perubahan komposisi dewan komisaris, (ii) komite nominasi dan
kompensasi yang berasal dari dewan komisaris independen, dan (iii) pemisahan
posisi pimpinan dewan komisaris dengan CEO. Investor institusi sangat mendukung
yang duduk di dewan komisaris adalah komisaris independen. Tetapi tidak ada
jaminan dengan banyak komposisi komisaris independen dan pemisahan posisi
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi akuntansi memberikan input
yang paling penting ke dalam mekanisme corporate governance, informasi akuntansi
secara implisit digunakan baik untuk menunjukkan apakah aksi governance
melawan manajemen dibutuhkan, dan untuk membantu menentukan pengeluaran
stakeholder lainnya jika terjadi masalah hukum dan penurunan kinerja keuangan.
Dalam hubungannya dengan kesadaran etika, disebutkan bahwa masalah ini
sering mencuat sebagai salah satu persoalan yang sering menghinggapi akuntan
lokal. Menurut Sri Mulyani seperti dikutip dari Islahuddin dan Soesi (2002)
menyatakan bahwa akuntan lokal sudah terbiasa dengan kondisi hitungan
seimbang, yang dipaksa melindungi perusahan klien dari kebobrokan keuangan.
Akibatnya dengan adanya kesadaran etis yang rendah memberi gambaran kekurang
siapan akuntan lokal menghadapi pasar global.Untuk itu perlu bagi para akuntan
manajemen maupun para lulusan jurusan akuntansi yang kelak mengambil profesi
sebagai akuntan manajemen untuk meninjau standar etika bagi akuntan manajemen
yang dikeluarkan oleh Institute of Management Accountants, agar menampilkan
karakteristik akuntan yang berkualitas dan mampu menjaga profesionalismenya di
era globalisasi ini. Standard Etik Untuk Akuntan Manajemen. (Standars of Ethical
Conduct for Management Accountants).
· Competance
b. Melakukan tugas profesional mereka sesuai dengan hukum, peraturan dan standar
teknis.
c. Menyiapkan laporan lengkap dan jelas untuk memperoleh informasi yang relevan
dan dapat dipercaya
· Confidentiality
c. Menahan diri dari untuk menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dalam
pekerjaan mereka untuk keuntungan tidak etis atau ilegal baik secara pribadi atau
melalui pihak ketiga.[5]
· Integritas
c. Menolak hadiah, bantuan, atau perhotelan yang akan mempengaruhi atau akan
muncul untuk mempengaruhi tindakan mereka.
f. Menahan diri dari terlibat atau mendukung aktivitas apapun yang akan
mendiskreditkan profesi.
· Objektivitas
b. Jika atasan langsung adalah chief executive officer atau setara, kewenangan
meninjau diterima mungkin kelompok seperti komite audit, komite eksekutif, dewan
direksi, dewan pengawas, atau pemilik. Kontak dengan tingkat atasan langsung di
atas harus dimulai hanya dengan pengetahuan atasannya. asumsi unggul tidak
terlibat. Kecuali ditentukan secara legal, komunikasi masalah tersebut kepada pihak
berwenang atau individu yang tidak dipekerjakan atau terlibat dengan organisasi
tidak dianggap sesuai.
c. Menjelaskan isu-isu etika yang relevan dengan diskusi rahasia dengan penasihat
tujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentu saja mungkin tindakan
Jika konflik etika masih ada setelah melelahkan semua tingkat kajian internal,
mungkin tidak ada jalan lain mengenai hal-hal yang signifikan daripada
mengundurkan diri dari organisasi dan untuk menyerahkan sebuah memorandum
informatif untuk perwakilan organisasi yang tepat. Setelah pengunduran diri,
tergantung pada sifat dari konflik etika, itu juga mungkin tepat untuk memberitahu
pihak lain.[7]
IV. KESIMPULAN
Daftar Pustaka