Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keanekaragaman tumbuhan adalah kondisi bermacam – macam tumbuhan yang ada, baik
berdasarkan ukuran, bentuk, warna tektur dan jumlah. Keanekaragaman terdapat dalam setiap
tingkatan taksonomi dan level organisasi kehidupan. Misalnya keanekaragaman tingkat jaringan,
dalam suatu tumbuhan terdapat berbagai jaringan yang menyusun suatu organ tumbuhan
tersebut. Dalam batang dari luar kedalam tersusun jaringan epidermis, korteks, jarigan
pengangkut dan stele. Apabila dibandingkan antara tumbuhan satu dengan tumuhan yang lain
maka akan muncul keanekaragaman lagi. Penyusun korteks pada tumbuhan A adalan jaringan
aerenkim, sedangkan penyusun tumbuhan B adalah klorenkim. Aerenkim dan klorenkim adalah
contoh keanekaragaman jarigan parenkim.
Keanekaragaman – keanekargaman tersebut dapat dikaji dengan dengan mudah adanya
taksonomi dan level organisasi kehidupan. Pada umumnya pembahasan keanekaragaman selalu
difokuskan pada tiga tingkat yaitu keanekaragaman tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat
ekosistem. Pembagian kanekaagaman tersebut didasarkan pada definisi keanekaragaman yang
menyatakan bahwa keanekaragaman merupakan keadaan bermacam - macam baik berdasarkan
ukuran, bentuk, warna, tektur dan jumlah. Perbedaan ukuran, warna, dan bentuk dikaitkan
dengan keanekaragaman tingkat gen atau pun jenis, sedangkan perbedaan jumlah dikaitkan
dengan keanekaragaman ekosistem. Nyatanya diantara ketiga tingkatan tersebut masih terdapat
tingkatan – tingkatan yang didalamnya juga menunjukkan adanya kenekaragaman. Oleh karena
itu makalah ini akan membahas mengenai keanekaragaman apabila ditinjau dari taksonomi dan
level organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keanekaragaman tumbuhan ditinjau dari taksonomi tumbuhan?
2. Bagaimana keanekaragaman tumbuhan ditinjau dari level organisasi ?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana keanekaragaman tumbuhan ditinjau dari taksonomi tumbuhan?
2. Mengetahui bagaimana keanekaragaman tumbuhan ditinjau dari level organisasi ?
BAB II
ISI

Keanekaragaman tumbuhan dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu level organisasi kehidupan
dan taksonomi tumbuhan. Apabila keduanya digabungkan akan menghasilkan sebuah grafik
seperti gambar dibawah ini.

Dari skema di atas dapat disimpulkan bahwa spesies setara dengan populasi, sehingga suatu
spesies adalah kumpulan beberapa organismee - organismee yang sejenis.
A. Keanekaragaman dari Level Organisasi Kehidupan
Keanekaragaman dari level organisasi kehidupan dimulai dari Molekul kemudian
membentuk Sel, meningkat menjadi Jaringan, Organ, sistem Organ, Organismee, Populasi,
komunitas, dan ekosistem. Terdapat keanekaragaman tumbuhan didalam masing - masing
tingkatan organisasi tersebut.

1. Molekul
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan.
Perbedaan atom penyusun molekul serta perbedaan ikatan antara atom menyebabkan
keanekaragaman tingkat molekul. Misalnya molekul gula pentosa pada DNA dan RNA. Gula
pentosa yang terhubung ke basa nitrogen adalah gula ribosa pada RNA dan deoksiribosa pada
DNA. Perbedaan antara kedua gula ini yaitu deoksiribosa tidak memiliki atom oksigen pada
karbon kedua dalam cincinnya.

2. Sel
Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup. Keanekaragaman sel meliputi bentuk dan ukuran sel, ketebalan
dan penyusun dinding sel. Pada satu organ daun dapat dilihat beberapa jaringan dengan masing -
masing sel penyusunya. Sel Epidermis berbeda dengan Sel Palisade. Sel epidermis berdinding
tebal dan tersusun rapat, serta biasanya berbentuk kotak. Sedangkan sel palisade berbentuk
panjang dan mengandung kloroplas di dalamnya.

3. Jaringan
Jaringan adalah kumpulan dari sel - sel yang memiliki bentuk yang sama membentuk suatu
kesatuan untuk menjalankan tugas yang sama. Sebelumnya telah dijelaskan keanekaragaman
tingkat sel, sehingga ketika masing - masing sel yang beranekaragam tersebut saling bersatu
dengan yang sejenisnya akan membentuk jaringan - jaringan yang beranekaragam pula.
Misalnya keanekaragaman jaringan penguat. Terdapat dua macam jaringan penguat yaitu
kolenkim dan sklerenkim. Perbedaan keduanya adalah sebagai berikut.

4. Organ
Jaringan - jaringan yang menyatu dan saling mendukung satu sama lain dengan suatu
tujuan tertentu akan membentuk sebuah organ. Dalam satu tumbuhan terdapat organ - organ
yang menyusunnya. Antara satu organ dengan organ yang lain memiliki ciri dan sifat yang
berbeda - beda. Misalnya bunga sepatu Hibiscus rosa sinensis penyusunya adalah organ akar,
batang, daun, dan bunga. Kempat organ tersebut berbeda ukuran, bentuk, dan fungsinya.
Selain dalam satu individu keanekaragaman organ dapat terjadi dalam beberapa tumbuhan.
Misalnya tumbuhan dikotil dan monokotil, dua kelas tersebut terdiri dari beberapa tumbuhan
dengan organ yang berbeda.
5. Sistem Organ
Sistem organ adalah unit kesatuan yang bekerja bersama - sama yang terdidi dari beberapa
organ penyusun. Dalam tumbuhan terdapat beberapa sistem yang berjalan, satu sistem berbeda
dengan sistem yang lain. Misalnya dalam satu tumbuhan terdapat sistem peyerapan zat - zat hara
dan sistem pembagian hasil fotosintesis. Penyerapan unsur hara yang akan digunakan untuk
proses fotosintesis meliputi organ akar, batang yang mencangkup jaringan xilem dan daun.
Sedangkan pembagian hasil fotosintesis meliputi daun, batang yang mencangkup jaringan floem
dan seluruh organ - organ dalam tumbuhan.

6. Organisme atau Individu


Organisme satu akan berbeda dengan organisme yang lain. Dalam suatu spesies akan
terdiri dari banyak organismee, meskipun satu jenis namun organisme satu dengan organisme
yang lain tetap akan memiliki perbedaan. tertentu.

B. Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan Tingkat Taksonomi


Kelompok taksonomi pada takson yang sama memiliki kategori yang sama. Urutan takson
dari yang tertinggi sampai terendah seperti berikut:
1. Kingdom (Kerajaan)
2. Divisi
3. Class (Kelas)
4. Ordo (Bangsa)
5. Familia (Suku)
6. Genus (Marga)
7. Spesies (Jenis)
8. Anak Jenis
9. Varietas
10. Anak Varietas
11. Forma
12. Anak Forma
13. Keanekaragaman Kingdom
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi pada dunia tumbuhan takson tertinggi
adalah Plantae. Contoh keanekaragaman tumbuhan pada tingkat kingdom yaitu Plantae.
1. Keanekaragaman Kingdom
Kingdom merupakan tingkatan takson teringgi pada dunia tumbuhan takson tertinggi
adalah Plantae. Contoh keanekaragaman tumbuhan pada tingkat kingdom yaitu Plantae.
2. Keanekaragaman Divisi
Divisi merupakan tingkatan takson dibawah kingdom. Divisi digunakan pada dunia
tumbuhan sedangkan untuk dunia hewan yaitu filum. Contoh keanekaragaman tingkat
divisi yaitu keanekaragaman pada tingkat kingdom melip uti divisi Bryophyta,
Pteridophyta, dan Spermatophyta. Bryophyta merupakan divisi untuk tumbuhan lumut,
pteridophyta merupakan divisi untuk tumbuhan paku dan spermatophyta merupakan divisi
untuk tu mbuhan berbiji yang terdiri dari Angiospe rmae dan Gymnospermae.
3. Keanekaragaman Kelas
Class atau kelas merupakan tingkat takson dibawah takson divisi. Contoh
keanekaragaman dalam tingkat class dalam satu divisi yaitu dari divisi Byophyta terdapat
class Hepaticae (lumut hati), Anthocerotopsida (lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut
sejati).

Contoh lain keanekaragaman class dari divisi Pteridophyta yaitu terdapat class
Psilophytinae, Lycopodiinae, Equisetinae dan Filicina.
4. Keanekaragaman Ordo
Ordo merupakan tingkat takson dibawah takson class. Conroh keanekaragaman ordo
dalam satu class yaitu dalam class Gnetinae yaitu terdapat ordo Ephedrales, Gnetales dan
Welwitschiales.

5. Keanekaragaman Famili
Famili adalah suatu kelompok organismee yang bersuku dekat dengan cirri-ciri yang
sama. Famili adalah tingkatan takson dibawah. Contoh keanekaragaman famili dalam satu
ordo yaitu pada ordo Taxales terdapat famili Taxaceae dan Cephalotaxaceae. Contoh lain
yaitu pada ordo Passiflorales yaitu terdapat famili Caricaceae dan Cucurbitaceae.

6. Keanekaragaman Genus
Genus atau marga merupakan tingkat takson dibawah takson ordo. Contoh
keanekaragaman genus dalam satu famili yaitu pada famili Arecaceae yaitu terdapat genus
Cocos, Arenga, Borassus dan Areca.

7. Keanekaragaman Spesies
Spesies atau jenis merupakan tingkat takson dibawah takson genus. Contoh
keanekaragaman spesies dalam satu genus yaitu pada genus Solanum yaitu terdapat spesies
Solanum nigrum, Solanum betaceum, Solanum melongena L. dan Solanum mammosum.
Kemudian untuk keanekaragaman spesies pada tingkat famili yaitu famili Leguminosae
yaitu terdapat spesies pete cina (Leucaena glauca), kacang panjang (Vigna sinensis),
kacang tanah (Arachis hypogaea), kacang kapri (Pisum sativum), kacang hijau (Phasseolus
radiatus) dan kacang buncis (Phasseolus vulgaris).

8. Keanekaragaman Subspesies (Anak Jenis)


Subspesies merupakan satu tingkat takson dibawah takson spesies/jenis. Contoh
keanekaragaman tingkat subspesies yaitu pada spesies/jenis Musa sp yaitu terdapat
subspesies Musa acuminata ssp banksii,Musa acuminata ssp sumatrana, dan Musa
acuminata ssp malaccensis.

Musa acuminata ssp banksii Musa acuminata ssp sumatrana


Musa acuminata ssp malaccensis

9. Keanekaragaman Varietas
Suatu populasi yang terdiri dari beberapa biotipe dengan sifat-sifat morfologi yang jelas,
serta mempunyai daerah persebaran secara lokal yang tegas dalam daerah persebaran
populasi jenisnya (Sudarsono dkk, 2005: 26). Contoh keanekaragaman tingkat varietas
yaitu pada jenis Dendrobium sanderae antara lain Dendrobium sanderae var. Luzonense,
Dendrobium sanderae var. Major, Dendrobium sanderae var. Parviflorum, dan
Dendrobium sanderae var. Surigaoens

Dendrobium sanderae var. Luzonense Dendrobium sanderae var. Major

Dendrobium sanderae var. Parviflorum Dendrobium sanderae var. Surigaoense.


10. Keanekaragaman Forma
Suatu populasi yang terdiri dari beberapa biotipe yang terdapat secara sporadit dalam
populasi sejenisnya tanpa mempunyai pola persebaran yang jelas, baik secara lokal
maupun kawasan dan berbeda dari kelompok biotipe jenis yang sama dalam beberapa sifat
morfologi (Sudarsono dkk, 2005: 26). Contoh keanekaragaman forma yaitu terdapat pada
spesies Musa acuminata antara lain Musa acuminata f cerifer dan Musa acuminata
fretilide
DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2008. BIOLOGI. Jakarta : Erlangga (alih bahasa: Damaring Tyas Wukandari, S.Si.)
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.

Anda mungkin juga menyukai