Anda di halaman 1dari 17

PUBLIC SPEAKING

“BOOK CHAPTER DEBAT”

OLEH:

KHALISATUL RAHMI 195110475

DINUL FITRAH 19511067

2B

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

JURUSAN D III KEPERAWATAN GIGI

T.A 2020/2021
PUBLIC SPEAKING

BOOK
CHAPTER 17
“DEBAT”

KHALISATUL RAHMI DAN DINUL FITRAH


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang
telah memberi kemudahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Book
Chapter “Debat” Public Speaking tepat pada waktunya.

Book chapter yang disusun oleh penulis jauh dari kata sempurna, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan book chapter
ini. Semoga book chapter yang dibuat penulis dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca
sebagai referensi untuk kelancaran proses belajar. Sekian, terimakasih.

Bukittinggi , September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………...….……….……………….…..…… i

Daftar Isi…………………………………………...………..………..…………………... ii

BAB I: Book Chapter 17…….………………………………………………..…..…….…1


1.1 Pendahuluan…………………………………………….………………………1
1.2 Sejarah Debat…………………………………….…………..………….….…..1
1.3 Pengertian Debat………………………………………………………………..2
1.4 Tujuan Debat……………………………………………………..……………..3
1.5 Unsur-unsur Debat…………………………………………………..…………4
1.6 Etika dalam Debat………………………………………………….…………..4
1.7 Jenis-jenis Debat……………………………………………………..…………5

BAB II Penutupan………………………………………….…………...………………....7
2.1Kesimpulan……………………………………………………………………..7
2.2Soal Latihan…………………………………………………………………….8
2.3Kunci Jawaban………………………………………………………………..13
2.4 Daftar Pustaka………………………………………………………………..13

ii
CHAPTER 17 “DEBAT”

Debat itu cuma cari masalah aja! Debat itu buang buang waktu, teriak asbun
masalahnya nggak bakalan selesai. Debat itu nggak berguna sama sekali. Itulah beberapa
kata-kata yang seringkali kita terima jika kamu menjadi seorang pendebat.

Walaupun semua orang bisa berdebat namun tidak semua orang bisa berdebat
dengan baik dan benar, karena debat sendiri membutuhkan dasar logika dan berpikir kritis
yang seringkali di masyarakat Indonesia dalam konteks masa kini, di kalahkan oleh ego
personal atau emosi individu.

Pasalnya, debat yang pada dasarnya berfokus pada penyelesaian masalah efektif
dan pencarian kebenaran objektif, berubah menjadi sebuah aksi tarik ulur suara keras tanpa
ujung yang jelas.

Hola Readers! Beberapa waktu lalu apakah kalian masih ingat, di stasiun televisi
tanah air ditayangkan Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres dan Cawapres)
untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Pasti kamu salah satu yang menontonnya bukan?

Nah, berkaitan dengan hal itu, kali ini saya akan membahas mengenai materi Debat
. Bagi kamu yang belum memahami apa itu pengertian debat, ciri-ciri, dan fungsinya,
maka kamu harus baca buku ini dengan seksama. Yuk, tanpa basa basi lagi, simak
pembahasannya berikut!

1.1 Sejarah Debat

Sebenarnya sejarah debat dapat ditelusuri pada Yunani kuno. Di masa itu para
filosofis sekelas Plato, Socrates sering berdebat satu sama lain untuk menemukan
kebenaran. Mereka berdebat mengenai arti hidup, dasar-dasar kemanusiaan dan masih
banyak lagi. Dari sinilah ide-ide besar dari filosofis ternama muncul melalui proses
bertukar argumen dalam debat.

Nah debat di jaman sekarang pun berfokus sama, antara mencari kebenaran atau
mencari solusi masalah yang efektif. Pada zaman sekarang, debat bukan hanya digunakan

1
oleh para filosofis tapi berkembang memengaruhi berbagai hal. Misalnya, pengambilan
keputusan dalam pemerintahan (parlemen Inggris), sebagai olah raga yang banyak peminat
(lomba debat World University Debate Competition dan lainnya).

Ada juga debat dalam kehidupan sehari-hari (soal harga di pasar). Oleh karena itu
terbuktilah narasi bahwa debat itu bukan hanya asal bunyi dan tidak berguna yang
memunculkan salah kaprah mengenai kegiatan berdebat.

Menjadi seorang pendebat memerlukan usaha yang luar biasa. Contohnya, salah
satunya organisasi debat, para anggota club debat memiliki latihan yang termasuk ekstrim.
Anggota club tersebut seringkali berlatih intensif setiap hari dengan jam latihan enam-12
jam sehari, lho.

Latihan itu berisi, membaca materi, jurnal, studi kasus, analisis berita, case build,
debat dan begitu seterusnya. Hal itu dibutuhkan mengingat dunia debat adalah dunia yang
sangat kompetitif.

1.2 Pengertian Debat

Pada dasarnya, pengertian debat ada beberapa macam. Untuk bisa memahaminya
secara penuh, kamu perlu memahami pengertian dari beberapa sudut pandang. Mengacu
kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) debat ialah pembahasan dan pertukaran
pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan
pendapat masing-masing.

Lalu, menurut Henry Guntur Tarigan, pakar linguistik, debat adalah saling adu
argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia, dengan tujuan mencapai
kemenangan satu pihak. Pandangan tak jauh berbeda dikemukakan oleh Asidi Dipodjojo
dalam bukunya ‘Komunikasi Lisan.’ Ia berpendapat, debat adalah proses komunikasi lisan
yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat. Kemudian, menurut G.
Sukadi, seorang pakar komunikasi, berpendapat bahwa debat adalah saling adu
argumentasi antarpribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai
kemenangan.

2
Dari beberapa pengertian itu, kita dapat menarik kesimpulan bahwa debat berkaitan
dengan argumentasi. Sederhananya, debat dapat diartikan sebagai beradu argumen atas ide
gagasan seseorang dengan orang lainnya.

1.3 Tujuan Debat

Apa sih tujuan debat? Mengapa orang-orang mau berdebat? Apa yang pendebat
inginkan? Dalam debat, ada beberapa tujuan yang hendak dicapai. Pertama. memenangkan
argumentasi diri atas orang lain. Dengan begitu, ide gagasan yang ditawarkan seseorang
dapat dipertimbangkan atau dipilih oleh orang-orang yang menyimak suatu debat.

Kedua, menunjukkan kelebihan atau kebenaran argumentasi diri terhadap orang


lain. Dengan begitu, kita dapat melihat di mana kelebihan ide gagasan yang ditawarkan.

Ketiga, menanggapi suatu persoalan dengan sudut pandang yang berbeda dengan
orang lain. Dengan begitu, orang lain dapat memahami maksud atau ulasan ide gagasan
kita sehingga membuka cakrawala berpikir atau sudut pandang lainnya.

Keempat, kedua belah pihak yang mencoba membangun suatu kasus dengan
didukung oleh argumen–rgumen yang mendukung kasus mereka dimana cara membuat
satu argumen yang baik dan benar adalah suatu argumen selalu berdasarkan pada
pertanyaan–pertanyaan dasar berupa; Apa (What),Mengapa (Why), Bagaimana (How).

Dan, kesimpulannya (So What is The conclusion). Di sini selain diperlukan


kemampuan berbahasa yang baik dan benar juga dibutuhkan pula logika dan analogi pola
pikir yang benar mengenai pengetahuan pengetahuan umum atau kasus – kasus yang
sedang terjadi di dalam masyarakat. Selain hal–hal tersebut juga diperlukan kemampuan
merespon suatu masalah (rebuttal) dikarenakan disini terjadi adanya suatu proses saling
mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.

Selain itu di dalam debat sendiri ada suatu pantangan atau batasan pembahasan
masalah yang akan dibahas yaitu dilarang mennyangkut pautkan suku, agama, ras, dan
adat, dsebabkan di dalam debat sendiri kita masih menggunakan etika sebagai seorang
manusia untuk berpendapat.

3
1.4 Unsur-unsur debat

Debat memiliki unsur-unsur yang harus dipenuhi agar menjadi debat yang utuh, apa
saja sih unsur-unsurnya? Berikut unsur-unsurnya:
 Memiliki adanya mosi. Maksud dari mosi ialah topik atau bahasan yang akan
diperdebatkan dan mempunyai sifat konvensional. Mosi sangat penting dalam debat
karena di dalam debat terdapat pihak-pihak yang pro dan kontra terhadap suatu hal.
 Debat harus memiliki pihak pro atau afirmatif. Artinya, dalam debat harus ada
pihak-pihak yang setuju terhadap mosi. Biasanya, pihak pro akan memberikan
pidatonya terlebih dahulu. Isi dari pidatonya terkait alasan mendukung mosi yang
diangkat dalam debat.
 Ada pihak oposisi atau pihak kontra. Pihak oposisi pada dasarnya merupakan
pihak-pihak yang tidak setuju dengan mosi. Pihak ini berupaya untuk menyanggah
atau mengkritik pernyataan-pernyataan dari pihak pro atau bahkan mosi yang
diangkat dalam debat.
 Adanya pihak netral. Keberadaan pihak netral penting dalam debat untuk
memberikan suatu pandangan objektif yang pastinya tidak memihak salah satu
pihak, antara pro dan oposisi.
 Moderator. Dalam debat, harus ada seorang moderator yang bertugas memimpin
jalannya perdebatan. Ia pun bertugas menertibkan jalannya debat, membacakan
mosi yang diangkat, serta mengenalkan pihak-pihak yang akan berdebat kepada
penonton atau penyimak debat.
 Ada notulen. Tugas dari notulen dalam debat ialah mencatat keseluruhan proses
debat. Ia juga harus mencatat dan merumuskan isi argumentasi dari pihak-pihak
yang tengah berdebat, baik itu pihak pro, kontra, maupun netral. Di akhir debat,
notulen bertugas memberikan kesimpulan atas hasil perdebatan yang telah
dilakukan.

1.5 Etika dalam Debat

Etika apa aja sih yang harus dipenuhi saat kita berdebat? Bagaimana cara debat
tidak menjadi sebuah perkelahian?
Ketika kamu tengah menjadi peserta debat, ada beberapa etika nih yang harus kamu
4
pegang. Pertama, kamu bertanya secara serius. Artinya, kamu harus sungguh-sungguh
bertanya kepada lawan debat, membandingkan paparannya dengan data-data yang memang
sudah kamu himpun.

Kedua, kamu tidak boleh menyerang atau menyinggung kekurangan fisik lawan
debat. Dalam debat, hal yang diutamakan ialah pertarungan ide gagasan. Oleh sebab itu,
ketika kamu ingin menyerang lawanmu dalam debat maka kamu harus menyerang ide
gagasannya, bukan fisik lawan debatmu.

Ketiga, utamakan data dan fakta. Untuk dapat mematahkan argumentasi lawanmu,
kamu harus mengadu argumentasinya dengan data dan fakta. Jangan adu ide gagasan
lawanmu dengan informasi-informasi yang belum jelas atau hoaks.

Dan, keempat, ikuti aturan main yang sudah ditentukan. Setiap pelaksanaan debat,
pasti ada aturan main yang telah ditetapkan oleh penyelenggaranya. Mulai dari batas
bicara, aturan menyanggah lawan debatmu, hingga tata cara bertanya. Kamu harus
mengikuti segala aturan debat itu.

1.6 Jenis-jenis Debat

Debat memiliki beberapa macam atau jenisnya yang perlu juga untuk kamu
ketahui, antaranya:
Pertama, debat pemeriksaan ulangan atau cross-examination debating. Debat
tersebut dilakukan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan yang telah dilakukan
sebelumnya. Dalam debat macam ini, akan diajukan pertanyaan-pertanyaan tiap pihak
berdasarkan data yang diangkatnya. Sehingga, menyebabkan individu yang diberi
pertanyaan dapat mendukung posisi yang ingin ditegakkan maupun diperkokoh oleh pihak
yang memberi pertanyaan.

Debat jenis kedua ialah debat parlementer atau assembly or parlementary debating.
Debat yang juga dikenal dengan sebutan debat majelis ini merupakan debat yang dilakukan
di ranah legislatif. Fungsi debat parlementer ini untuk memberikan maupun menambah
dukungan pada suatu undang-undang tertentu. Dalam debat ini, seluruh anggota legislative

5
berhak mengajukan pendapat atau ide gagasannya, baik mendukung atau menentang, usul
yang telah disampaikan setelah diizinkan oleh majelis debat.

Dan, jenis ketiga ialah debat formal. Debat ini dikenal juga dengan sebutan debat
konvensional atau debat pendidikan. Tujuan dari pelaksanaan debat ini ialah untuk
memberikan kesempatan kepada masing-masing tim pembicara menyampaikan pada
audiens atau peserta debat tentang beberapa argumen maupun gagasan yang dapat
menunjang atau menolak usulan. Tentunya, argumen yang disampaikan harus masuk akal,
jelas, dan menyangkut kebutuhan bersama.

6
BAB II

PENUTUPAN

2.1 Kesimpulan

Debat merupakan pertentangan argumentasi. Untuk setiap isu, pasti terdapat


berbagai sudut pandang. Alas an mengapa seseorang dapat mendukung atau tidak
mendukung isu tersebut. Tujuan dari debat adalah unutk mengeksplorasi alasa-alasan
dibelakanag setian sudut pandang. Agar alasan tersebut dapat dimengerti secara persuasive,
pembicara dalam suatu debat seharusnya menyampaikan argumentasinya dengan
kemampuan komunikasinya yang baik.
Berbagai alasan yang mendorong individu unutk berdebat, anatara lain meyakinkan
orang lain bahwa opini dia lebih baik, mendengarkan opini orang lain terhadap suatu isu,
memikirkan solusi yang terbaik terhadap suatu masalah. Meyakinkan orang-orang bahwa
argumentasi-argumentasi yang dibangun oleh suatu tim lebih kuat dibandingkan dengan
argumentasi lawannya. Karena saat berdebat individu yang terlibat dalam debat
mendapatkan kesempatan berpikir kritis, analitis dan mampu berbicara didepan umum.
Debat bukanlah seperti diskusi, karena debat tidak menghasilkan kompromi
sebagaimana yang ditemukan pada diskusi. Karena tidak adanya kompromi dapat
,mendorong pembicara untuk benar-benar mencari argumentasi yang kuat atas
pendiriannya. Tujuan dari pelaksanaan debat adalah unutk berbicara secara meyakinkan
dan mendengarkan pendapat-pendapat yang berbeda, dan diakhir debat dapat menghargai
perbedaan tersebut

7
2.2 SOAL LATIHAN
1) Dimana sejarah debat pertama kali dilakukan?
a. Afrika c. Yunani
b. China d. Arab

2) Debat apa yang dilakukan plato dan Socrates pada jaman itu yang melahirkannya
debat?
a. Mengenai arti hidup dan dasar kemanusiaan b. kenaikan harga pangan
c. kodrat manusia d. system pemerintahan

3) Apa perbedaan debat pada jaman dulu dan sekarang?


a. sama saja, mencari solusi efektif c. hanya mengatasi masalah pribadi
b. berfokus hanya pada masalah ekonomi d. konseling

4) Contoh debat apa saja yang dilakukan sehari-hari?


a. debat capres dan cawapres c. debat DPR
b. debat selisih harga di pasar d. debat ILC

5) Latihan apa saja yang dibutuhkan seorang pedebat?


a. banyak membaca c. tiduran saja
b. banyak membeli buku d. menonton gosip
6) Apa arti debat menurut KBBI?

a. pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi
alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

b. proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan


pendapat.

c. saling adu argumentasi antarpribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan
mencapai kemenangan.

d. saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia, dengan tujuan
mencapai kemenangan satu pihak.

7) Apa debat menurut Harry Taringgan?

8
a. pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi
alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

b. proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan


pendapat.

c. saling adu argumentasi antarpribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan
mencapai kemenangan.

d. saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia, dengan tujuan
mencapai kemenangan satu pihak.

8) Apa debat menurut Asidi Dipodjojo?

a. pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi
alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

b. proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan


pendapat.

c. saling adu argumentasi antarpribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan
mencapai kemenangan.

d. saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia, dengan tujuan
mencapai kemenangan satu pihak.

9) Buku apa yang dikemukakan Asidi Dipodjojo terhadap debat?


a. “debat era formasi” c. buku bahasa Indonesia
b. komunikasi lisan d. paduan berdebat

10) Apa debat menurut G.Sukadi ?

a. pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi
alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

b. proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan


pendapat.

c. saling adu argumentasi antarpribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan
mencapai kemenangan.

9
d. saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia, dengan tujuan
mencapai kemenangan satu pihak.

11) Apa arti debat secara sederhana?


a. beradu argument yang sengit tanpa mempedulikan pendapat orang lain

b. beradu argumen antara dua belah pihak pada topic yang bersumber dari orang

c. beradu argumen atas ide gagasan seseorang dengan orang lainnya.

d. beradu pendapat merasa bahwa kita benar

12) Bagaimana ide gagasan yang ditawarkan seseorang dapat dipertimbangkan atau dipilih
oleh orang-orang yang menyimak suatu debat?
a. memenangkan argumentasi diri atas orang lain
b. menunjukkan kelebihan atau kebenaran argumentasi diri terhadap orang lain
c. menanggapi suatu persoalan dengan sudut pandang yang berbeda dengan orang lain
d. argumen selalu berdasarkan pada pertanyaan–pertanyaan dasar

13) Bagaimana kita dapat melihat di mana kelebihan ide gagasan yang ditawarkan?
a. menanggapi suatu persoalan dengan sudut pandang yang berbeda dengan orang lain
b. menunjukkan kelebihan atau kebenaran argumentasi diri terhadap orang lain
c. argumen selalu berdasarkan pada pertanyaan–pertanyaan dasar
b. menunjukkan kelebihan atau kebenaran argumentasi diri terhadap orang lain

14) Bagaimana agar orang lain dapat memahami maksud atau ulasan ide gagasan kita
sehingga membuka sudut pandang lainnya?

a. memenangkan argumentasi diri atas orang lain


b. menunjukkan kelebihan atau kebenaran argumentasi diri terhadap orang lain
c. menanggapi suatu persoalan dengan sudut pandang yang berbeda dengan orang lain
d. argumen selalu berdasarkan pada pertanyaan–pertanyaan dasar
15) Bagaimana cara membuat satu argumen yang baik dan benar?
a. Melihat berita di televisi
b. membutuhkan logika dan analogi pola pikir yang benar mengenai pengetahuan
10
umum atau kasus yang sedang terjadi di dalam masyarakat.
c. mengikuti awal mulanya permasalahan
d. menyetujui pendapat orang lain dari sudut pandang orang lain

16) Kemampuan apa yang diperlukan oleh seorang pendebat?


a. merespon suatu masalah (rebuttal) karena debat terjadi adanya suatu proses saling
mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak
b. dapat menjadi netral terhadap argument orang lian
c. menelaah perkara masalah
d. mendengarkan pendapat orang lain tanpa menjelaskan pendapat pribadi

17) Bagaimana proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak saat
berdebat?
a. tetap pendirian terhadap pendapat sendiri yang dianggap benar
b. mengalah terhadap pendapat orang lain
c. pihak lawan tidak berkutik
d. adanya respon dari pihak lawan

18) Apa yang tidak boleh dilakukan saat berdebat?


a. membawa-bawa agama, ras,suku yang tidak relevan dengan topik debat
b. mengungkit masalah yang belum terjadi
c. melakukan debat sesuai dengan peraturan yang berlaku
d. merendahkan pendapat lawan

19) Unsur apa saja yang harus ada pada debat?


a. adanya pihak pro dan kontra c. topic utama yang hangat
b. naskah debat d. tidak dibutuhkan moderator

20) Apa tugas moderator pada debat?


a. memimpin jalannya perdebatan c. sebagai juri
b. pembawa acara d. tim dokumentasi debat

21) Mengapa mosi dibutuhkan pada sebuah debat?


11
a. karena didalam debat terdapat topic yang akan dibahas dan terdapat pihak-pihak
yang pro dan kontra terhadap suatu hal
b. topik atau bahasan yang akan diperdebatkan dan mempunyai sifat konvensional
c. ekspresi yang ditimbulkan oleh pendebat
d. merumuskan jalannya debat
22) Fakta dan data yang bagaimana yang dapat dijadikan bahan berdebat?
a. sesuai dengan fakta, sumber terpercaya dan dapat dijelaskan dengan logika
b. sumber muncul pada artikel
c. data berdasarkan pengalaman pribadi
d. cerita dari keluarga terdahulu

23) Apa yang dimaksud debat parlementer?


a. debat yang dilombakan c. debat yang dilakuakn tertutup
b. debat yang dilakukan di ranah legislative d. debat pada forum diskusi

24) Apa yang disebut debat formal?


a. debat yang dilakukan oleh tim dinas pendidikan
b. debat antara pakar-pakar terhadap suatu kasus
c. debat pada area sidang paripurna
d. debat konvensional atau debat pendidikan

25) Apa perbedaan debat dengan diskusi?


a. debat tidak menghasilkan kompromi seperti diskusi
b. debat menghasilkan keputusan seperti diskusi
c. debat hanya dilakukan bersama, berdisusi dilakukan kedua belah pihakyang
bertentangan
d. diskusi dan debat sama saja, yang membedakan adanya moderator pada debat

12
2.3 KUNCI JAWABAN

1. C 10. A 19. A
2. A 11. C 20. A
3. A 12. D 21. A
4. B 13. B 22. A
5. A 14. C 23. B
6. A 15. B 24. A
7. D 16. A 25. A
8. C 17. D
9. B 18. A

2.4 DAFTAR PUSTAKA


(1) http://staffnew.uny.ac.id/handbook-debat-bahasa-indonesia.com diakses:07
September 2020
(2) https://www.qiupper.com/id/blog/mapel/bahasa-indonesia/ulasan-pengertian-
debat/amp diakses: 07 September 2020

13

Anda mungkin juga menyukai