Anda di halaman 1dari 3

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah

“Diagnosis Kesiapan Meningkatkan Pengetahuan”

Oleh Asmelya Dini Nurjannah, 1806139916, FG 3, Kelas Kepgakom A

Usia sekolah adalah usia dimana anak mulai keluar dari lingkungan keluarga menuju
lingkungan sekolah. Erikson menyebutkan bahwa tugas perkembangan anak usia sekolah
adalah industry vs inferiority. Pada masa ini, anak akan mencoba memperoleh kompetensi
dan keterampilan yang dibutuhkan pada usia dewasa (Stuart, 2013). Oleh karena itu, peran
keluarga sangat penting untuk mendukung anak usia sekolah. Peran tersebut antara lain:
mendorong prestasi pendidikan anak-anak, mendukung anak dalam minat yang dimiliki,
membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, menyediakan dan mengatur
aktivitas anak, serta menentukan tindakan disipliner atau aturan serta peran dari masing-
masing anggota keluarga. Berdasarkan kasus, masalah yang terjadi yaitu anak sering tidak
masuk sekolah. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa anak tersebut banyak bermain gadget,
kurang aktifitas fisik, kurang tidur, sering mengeluh sakit kepala sehingga tidak masuk
sekolah.

Pengkajian adalah proses yang berkelanjutan untuk mendapatkan data tentang kondisi
ataupun situasi klien sebelumnya dan juga saat ini. Pengkajian pada keperawatan keluarga
dilakukan dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada masalah dan
kebutuhan keperawatan keluarga. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain: Apakah bapak
dan ibu mengetahui apa saja tugas perkembangan anak usia sekolah? Coba bapak dan ibu
sebutkan apa saja tugas perkembangan atau peran keluarga terhadap anak usia sekolah? Apa
saja keluhan atau masalah yang bapak dan ibu rasakan selama mendidik anak usia sekolah?
Apakah bapak dan ibu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tugas perkembangan
keluarga terhadap anak usia sekolah?.

Setelah menyusun pertanyaan-pertanyaan pengkajian, selanjutnya adalah menentukan


diagnosis keperawatan keluarga. Diagnosis keperawatan didefinisikan sebagai penilaian
klinis tentang tanggapan individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau
proses kehidupan aktual atau potensial (Kaakinen et al., 2015). Berdasarkan data pengkajian,
dapat ditegakkan diagnosis keperawatan keluarga yaitu kesiapan meningkatkan pengetahuan.
Definisinya adalah perkembangan informasi kognitif yang berhubungan dengan topik
spesifik yang cukup untuk memenuhi tujuan kesehatan dan dapat ditingkatkan (Tim Pokja
SDKI DPP PPNI, 2016). Berdasarkan kasus, etiologinya yaitu kesiapan keluarga dalam
meningkatkan pengetahuan mengenai tugas perkembangan keluarga dengan anak usia
sekolah. Data subjektif berdasarkan diagnosis tersebut yaitu klien mengungkapkan minat
dalam belajar, menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik, menggambarkan pengalaman
sebelumnya yang sesuai dengan topik. Sedangkan data objektifnya yaitu perilaku klien yang
sesuai dengan pengetahuan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).

Langkah selanjutnya adalah merencanakan intervensi keperawatan keluarga. Rencana


tersebut harus memperhitungkan preferensi keluarga untuk pengambilan keputusan dan harus
memenuhi kebutuhan literasi kesehatan anggota keluarga (Kaakinen et al., 2015). Tujuan atau
kriteria hasilnya yaitu tingkat pengetahuan keluarga meningkat yang ditandai dengan
menunjukan perilaku sesuai anjuran, mengungkapkan kemampuan menjelaskan pengetahuan
tentang suatu topik, dan menunjukkan perilaku sesuai dengan pengetahuan (Tim Pokja SLKI
DPP PPNI, 2017). Sedangkan intervensi yang dapat dilakukan antara lain: identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi, sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan, berikan kesempatan bertanya, jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan, identifikasi informasi yang akan disampaikan, identifikasi pemahaman tentang
kondisi saat ini, berikan edukasi berupa alur, leaflet, atau gambar untuk memudahkan
keluarga mendapatkan informasi kesehatan (PPNI, 2018).

Evaluasi keperawatan keluarga dikaitkan dengan tujuan dan rencana intervensi


keperawatan yang sudah disusun sebelumnya, kemudian dibandingkan dengan hasil, apakah
tujuan telah tercapai atau belum. Adapun respon pasien yang akan dievaluasi disesuaikan
dengan outcome untuk mengatasi diagnosis kesiapan peningkatan pengetahuan antara lain:
menunjukkan perilaku sesuai anjuran, mengungkapkan kemampuan menjelaskan
pengetahuan tentang suatu topik yaitu peran atau tugas perkembangan keluarga terhadap anak
usia sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Kaakinen, J. R., Gedaly-Duff, V., Coehlo, D. P., & Hanson, S. M. H. (2015). Family health
care nursing. In Family Health Care Nursing: Theory, Practice and Research.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I). Jakarta. In Practice Nurse.

Stuart, G. W. (2013). Principle and practice of Psychiatric nursing, 10th Edition. In St. Louis.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Nyeri Akut.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. In DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai