Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR

PENERAPAN 3-S ASUHAN


KEPERAWATAN KLIEN DI
LAYANAN KESEHATAN
Berdasarkan Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan, Asuhan Keperawatan adalah
rangkaian interaksi antara perawat dengan klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhan, kemandirian klien dalam merawat dirinya serta menegakan diagnosis
keperawatan. Disamping itu, berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan, Setiap tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik berkewajiban untuk memenuhi
standar profesi, standar pelayanan profesi, dan standar prosedur operasional.

Pelayanan kesehatan menggunakan Asuhan Keperawatan untuk menjamin pelaksanaan pelayanan


keperawatan yang diberikan memenuhi 5 kriteria kualitas pelayanan yang terangkum dalam SMART,
menurut Ackley et al (2017), Berman et al (2015), Doenges et al (2013), Potter & Perry (2013), yaitu :

1. Spesific : Tujuan pelayanan yang dilakukan harus jelas dan spesifik. Jelas akan membantu dan
menguraikan apa yang akan dilakukan, dan spesifik yang akan membuat segala upaya terfokus
pada target yang akan dicapai
2. Measurable : Apa yang ingin dicapai haruslah bisa diukur. Semisal seberapa efektif, seberapa
efesien atau seberapa lama dan seberapa sering
3. Attainable : Tujuan yang ditetapkan haruslah bisa dicapai. Dengan begitu akan ada komitmen
yang kuat untuk mencapainya dengan sungguh-sungguh
4. Realistic : Realistis atau masuk akal adalah hal lain yang harus dipenuhi dalam pemberian
pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai dengan sumber daya dan ketersediaan
instrumen pelayanan
5. Timely : Pelayanan yang diberikan harus mempunyai waktu yang dapat diukur dan ditentukan,
dapat dicapai dan dievaluasi dalam kurun waktu tertentu.

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan tersebut dengan menerapkan 3 kompenen utama menurut DPP
PPNI (2020) terdiri dari :

1. Diagnosis Keperawatan : Merupakan penilaian klinis terhadap pengalaman atau respon


individu, keluarga, atau komunitas pada masalah kesehatan, pada risiko masalah kesehatan atau
pada proses kehidupan. Diagnosis Keperawatan merupakan bagian vital dalam menentukan
asuhan keperawatan yang sesuai untuk membantu klien mencapai kesehatan yang optimal.
Dengan tujuan untuk menjadi panduan atau acuan bagi perawat dalam menegakkan diagnosis
keperawatan dan meningkatkan otonomi perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Memaknai isi dalam SDKI : Tanda & Gejala Faktor Risiko.
2. Intervensi Keperawatan : Merupakan salah satu standar profesi yang dibutuhkan dalam
menjalankan praktik keperawatan di Indonesia dengan segala bentuk terapi yang dikerjakan
oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai
peningkatan, pencegahan dan pemulihan kesehatan klien individu, keluarga, dan komunitas.
Bertujuan untuk panduan atau acuan bagi perawat dalam menyusun intervensi keperawatan,
meningkatkan otonomi perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan, meningkatkan
mutu asuhan keperawatan.
Memaknai isi dalam SIKI : Perencanaan; Observasi, Terapeutik, Edukasi, Kolaborasi.

3. Standar Luaran Keperawatan : Merupakan Aspek-aspek yang dapat diobservasi dan diukur
meliputi kondisi, perilaku, atau persepsi pasien, keluarga atau komunitas sebagai respons
terhadap intervensi keperawatan. Luaran keperawatan menunjukan status diagnosis
keperawatan setelah dilakukan intervensi keperawatan (Germini et al, 2010;ICNP, 2015).
Dengan tujuan untuk menjadi acuan penentuan luaran (outcome) keperawatan,
meningkatkan efektivitas asuhan keperawatan, mengukur pencapaian level keberhasilan
intervensi keperawatan.
Memaknai isi dalam SLKI : Perencanaan; Indikator-Indikator & Kriteria Hasil.

Sumber :

Ackley, B.J & Ladwig, G.B. (2017). Nursing diagnosis handbook: an evidence based guide to
planning care. 9th edition. St.louis, Missouri. Mosby Elsevier.

Doenges, M. E. (2013). Manual Diagnosis Keperawatan Rencana, Intervensi, & Dokumentasi


Asuhan Keperawatan. (P. E. Karyuni, E. A. Mardella, E. Wahyuningsih, & M. Mulyaningrum, Eds.)
(Edisi 3). Jakarta: EGC.

Handayani,M. (2020). Penerapan SDKI dan SLKI; Tim Pokja 3S DPP PPNI. Jakarta: BAPENA

Potter, P.A., Perry, A.G., Stockert, P.A., Hall, A.M. (2013). Fundamentals of nursing. 8th ed.St.
Louis, Missouri: Elsevier Mosby

Media Keperawatan Indonesia, Vol 1


No 3, October 2018/ page 7-11 11
Suyanto / Nursing Diagnoses of
Patients With Neurological Disorders
In Ward
REFERENSI
Abubakar, S.A. & Jamoh, B.Y.
(2017). Dysphagia
following acute stroke and its effect
on short-
term outcome. Nigerian Postgraduate
Medical
Journal;24(3):182-186. doi:
10.4103/npmj.npmj_96_17.
Ackley et al. (2017). Nursing diagnosis
handbook, an
evidence based guide to planning
care.11th
Ed.St.Loius: Elsevier
Chaves, D.B.R., Costa, A.G.S.,
Oliveira, A.R.S., Silva,
V.M., Araújo, T.L.,& Lopes, M.V.O.
(2013).
Comunicação verbal prejudicada -
in-
vestigação no período pós-acidente
vascular
encefálico. Rev RENE;14(5):877-85
Costa, A.G.S., Oliveira, A.R.S., Alves,
F.E.C., Chaves,
D.B.R., Moreira, R.P., & Araujo, T.L.
(2010).
Nursing diagnosis: impaired physical
mobility
in patients with stroke. Rev Esc
Enferm USP.
44(3):753-8.
Christensen, P. J., & Kenney, J. W.
(2009). Proses
Keperawatan Aplikasi Model
Konseptual. (Y.
Yuningsih & Yasmin Asih, Eds.1).
Jakarta: EGC.
Dehaghani SE, Yadegari F, Asgari A,
Chitsaz A,
Karami M. (2016). Brain regions
involved in
swallowing: Evidence from stroke
patients in
a cross-sectional study. Journal of
Research in
Medical Science;14;21:45.
Dongoes, M.E., Moorhouse, M.F., &
Murr, A.C. (2013).
Nursing diagnosis manual plannning,
individuliting and documentating
clienr care.
4th Ed. Philadelphia: F.A Davis
Company
(DOK/ND)

Anda mungkin juga menyukai