Anda di halaman 1dari 2

5 CARA MENGELOLA KONFLIK YANG

EFEKTIF DENGAN MANAJEMEN KONFLIK


DALAM KEPERAWATAN
Belakangan ini kita sering sekali mendengar yang namanya konflik, mulai dari konflik perbedaan budaya
dan tujuan, konflik dari karakteristik individu, perbedaan pandangan bahkan dengan kesalahan dalam
berkomunikasi. Konflik adalah perselisihan internal atau eksternal akibatnya adanya perbedaan gagasan,
nilai, atau perasaan antara dua orang atau lebih. (Huston J, 2010). Hal alami dan normal yang timbul
karena perbedaan persepsi, tujuan atau nilai dalam sekelompok individu. (Scannell, 2010). Konflik
merupakan kejadian yang positif untuk berkembang dan menjadi kooperatif dalam menjalani proses
belajar di manajemen konflik. (Whitehead, 2010) Jadi, kesimpulannya konflik disebabkan atas keinginan
yang berbeda dengan keinginan yang lain.

Berikut 5 Cara Mengelola Konflik Yang Efektif Dengan Manajemen Konflik Dalam Keperawatan
(Marquis. 2012):

1). Avoiding (Menghindar)

Cara mengelola konflik bisa dengan menghindar, dengan cara tersebut konflik bisa diselesaikan dengan
sendirinya, terlalu menghabiskan energi atau mungkin mengakibatkan keadaan semakin berbahaya.
Lebih baik mengalah jika tidak ada hal besar yang dipertaruhkan.

2). Accomodating (Akomodasi)

Dengan membiarkan salah satu pihak untuk menang dikarenakan lawan lebih berkuasa, isu dari konflik
tersebut lebih dibutuhkan oleh salah satu pihak

3). Collaborating (Kolaborasi)

Kedua belah pihak mencoba menemukan penyelesaian konflik yang bermutu dan memuaskan dengan
berkomitmen untuk berpatisipasi dan mencari resolusi. Konflik diidentifikasi, dicari alternatif,
dipertimbangkan sampai kesulitannya dapat dipecahkan. Cara ini membutuhkan banyak waktu secara
efektif.

4). Competing (Kompetisi)

Mengorientasikan kekuasaan dengan lebih agresif dalam memenangkan suatu konflik. Salah satu pihak
tersebut akan tidak merasa penting menyampaikan pendapatnya dan merasa yang berkuasa harus
didengar dan diterima hal yang diputuskan.
5). Negotiation (Negoisasi)

Mencoba untuk membagi hadiah, kekuatan atau keuntungan sehingga seseorang mendapatkan sesuatu
dari konflik tersebut. Kemudian membagi oknum yang terlibat kedalam posisi setuju atau tidak setuju
dalam beberapa level baik secara formal maupun informal.

Menurut Arif (2013) meneliti efektifitas strategi manajemen konflik terhadap produktifitas kerja perawat
didapatkan hasil bahwa:

 Kemampuan asertif meningkat setelah pelatihan dan membaca modul


 Kemampuan kolaborasi meningkat setelah pelatihan
 Produktivitas kerja perawat pelaksana meningkat secara bermakna pada perawat yang diberikan
pelatihan

Reference :

Arif Yulastri. (2013). Efektifitas Model Strategi Managemen Konflik Perawat Pelaksana Dengan
Produktivitas Kerja Perawat Kota Padang Sumatera Barat. Universitas Indonesia.

Marquis, B. L. & Huston, C. J. (2010). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan : teori dan aplikasi,
(Ed. 4). Jakarta : EGC

Scannell, Mary. (2010). The Big Book of Conflict Resolution Games. United States of America: McGraw –
Hill Companies.

Whitehead, Philip J. (2013). What are the characteristics of patients with a stroke who are believed to
need a pre-dischage home visit by occupational theraphists? M phil thesis. University of Nottingham,
Uninted Kingdom.

(DOK/ND)

Anda mungkin juga menyukai