Definisi Etika Kedokteran
Definisi Etika Kedokteran
Hukum kesehatan merupakan hukum yang masih muda. Perkembangan di mulai pada
waktu word congress on medical law di Belgia pada tahun 1967 dan diteruskan secara
periodik untuk beberapa lama. Di Indonesia, perkembangan hukum kesehatan dimulai
sejak teribentuknya kolompok studi untuk hukum kedokteran UI/RS
Ciptomangunkusumo di Jakarta pada tahun 1982. Perhimpunan untuk hukum
kedokteran Indonesia (PERHUKI), terbentuk di Jakarta pada tahun 1983 dan berubah
menjadi perhimpunan hukum kesehatan Indonesia. Sumber: (https://www.pelatihan-
sdm.net/etika-kedokteran-dan-hukum-kesehatan/)
4. Sumpah dokter
Tentang:LAFAL SUMPAH DOKTER
Presiden Republik Indonesia,
Menimbang :bahwa perlu ditetapkan lafal sumpah Dokter yang berdasarkan
"Declaration of Geneva 1948".
Mengingat :
1. pasal 5 ayat (2) Undang-undang Dasar Republik Indonesia;
2. "Reglement op den Dienst van de Volksgezondheid" (Staatsblad 1882 No. 97),
sebagaimana telah diubah dan ditambah, terakhir dengan Undang-undang No. 10
tahun 1951 (LembaranNegara tahun 1951 No. 46);
3. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 10 tahun 1960; Mendengar :
Musyawarah Kabinet Kerja pada tanggal 18 Mei 1960;
Memutuskan:
Menetapkan: Peraturan Pemerintah tentang Lafal Sumpah Dokter.
Pasal I.
Sumpah/janji seorang dokter sebagai termaksud pada pasal 36 ayat (1) "Reglement op
den Dienst van de Volksgezonheid" (Staatsblad 1882 No. 97), sebagaimana telah diubah
dan ditambah, terakhir dengan Undang-undang No. 10 tahun 1951 (Lembaran-Negara
tahun 1951 No. 46) berbunyi sebagai berikut :
"Saya bersumpah/berjanji bahwa: Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan
perikekemanusiaan; Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang berhormat
dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya; Saya akan memelihara dengan
sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran; Saya akan merahasiakan
segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya
sebagai Dokter; Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan; Dalam
menunaikan kewajiban terhadap penderita" saya akan berikhtiar dengan sungguh-
sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan Keagamaan, Kebangsaan,
Kesukuan, Politik Kepartaian atau Kedudukan Sosial; Saya akan memberikan kepada
Guru-guru saya penghormatan dan *14128 pernyataan terima kasih yang selayaknya;
Teman-sejawat saya akan saya perlakukan sebagai saudara kandung; Saya akan
menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan; Sekalipun diancam, saya
tidak akan mempergunakan pengetahuan Kedokteran saya untuk sesuatu yang
bertentangan dengan hukum perikemanusiaan; Saya ikrarkan sumpah ini dengan
sungguhsungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya".
Sumber: https://ropeg.kemkes.go.id/download/pp196026.pdf
5.disiplin kedokteran
Disiplin Kedokteran adalah aturan-aturan dan atau ketentuan penerapan keilmuan dalam
pelaksanaan pelayanan yang harus diikuti oleh dokter. Pelaksanaan disiplin kedokteran di
Indonesia diawasi oleh suatu lembaga, yaitu Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
(MKDKI).
MKDKI Lembaga yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang
dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi,
dan menetapkan sanksi. MKDKI-P Lembaga yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya
kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan
kedokteran gigi di wilayah provinsi, dan menetapkan sanksi. MKDKI berkedudukan di ibu kota
negara RI, MKDKI-P berkedudukan di provinsi.
Fungsi MKDKI dan MKDKI-P adalah untuk menegakkan disiplin dokter dan dokter gigi dalam
penyelenggaraan praktik kedokteran. Tugas MKDKI adalah menerima pengaduan, memeriksa,
dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan dan
menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter atau dokter
gigi. Tugas MKDKI-P adalah menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus
pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan di provinsi.
Sumber:(https://www.scribd.com/upload-document?
archive_doc=261936546&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3A
%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D)
Hak dokter
b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional
c. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya; dan
Kewajiban dokter
a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien;
b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan
yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan;
c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien
itu meninggal dunia;
d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang
lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan
Sumber: https://www.bastamanography.id/hak-dan-kewajiban-dokter-atau-dokter-gigi/